Judul jurnal : The cross-cultural (transcultural) adaptation and validation of the nursing image

questionnaire1

Penulis : Snjezana Cukljek Sebuah, Vesna Juresa , Janko Babic

Pendahuluan

Pendidikan perawat di Republik Kroasia sedang dikembangkan sebagai hasil dari kepatuhan terhadap
pendidikan di Uni Eropa dan pelaksanaan penelitian keperawatan yang mengarah pada pertumbuhan
seluruh profesi. Namun, prasangka terhadap profesi keperawatan masih ada dan oleh karena itu perlu
dilakukan eksplorasi terhadap sikap masyarakat umum dan populasi perawat dalam profesi
keperawatan untuk menemukan penyebab prasangka tersebut dan menindaklanjutinya. Oleh karena
itu, tujuan dari makalah ini adalah untuk menyajikan adaptasi transkultural dan validasi Kuesioner Citra
Keperawatan, yang dibuat oleh Toth dan rekan (1998). Kuesioner, yang mencakup 30 item dan
mengukur bagaimana seseorang melihat peran, nilai, dan aktivitas profesional perawat, dilakukan
sebagai bagian dari studi pendahuluan dan diadaptasi secara budaya. Itu fi studi akhir melibatkan 905
siswa yang pada tahun 2011 dan 2012 terdaftar di fi tahun pertama studi keperawatan penuh waktu dan
paruh waktu; angket diisi oleh 725 siswa. Toth dan kolega berasumsi bahwa sikap terhadap
keperawatan dinyatakan sebagai penjumlahan dari tanggapan semua item, yang berarti struktur faktor
dengan interkorelasi item yang tinggi, tetapi mereka juga membagi kuesioner menjadi fi lima unit
tematik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, bertentangan dengan harapan, interkorelasi item sangat
rendah dan setelah selesainya analisis faktor, tidak ada validitas konstruk yang memuaskan. Dari hasil
yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa tidak beralasan fi ed untuk membuat dimensi laten seperti
yang ditetapkan oleh penelitian Toth dan rekan, dan item, meskipun ada korelasi antara beberapa dari
mereka, harus ditafsirkan dan dianalisis sebagai konstruksi independen.

Tujuan penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah adaptasi lintas budaya (transkultural) dan validasi Kuisioner Citra
Keperawatan. Selama adaptasi lintas budaya, rekomendasi penulis adaptasi transkultural Beaton dkk.
(2007) diperhitungkan. Langkah yang direkomendasikan diterapkan: terjemahan dua arah, diskusi,
pengujian pra fi versi akhir kuesioner pada sekelompok kecil1

Metode penelitian

1.desain studi

2.ujian

3 pengumpulan dan instrumen data

4. Kriteria etis

Hasil dan pembahasan

Data dimasukkan ke dalam spreadsheet Excel dan dianalisis dalam software SPSS 17.0 untuk analisis
statistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa yang hadir dalam perkuliahan
berpartisipasi dalam penelitian (725/905, 80,1%). Sebagian besar peserta ujian adalah siswa studi paruh
waktu (515/725, 71%) dan perempuan (86,3%) ( Tabel 1 ). Semua siswa paruh waktu telah bekerja
sebagai asisten perawat, 44,8% peserta ujian memiliki pengalaman hingga 10 tahun, dan rata-rata
pengalaman kerja semua siswa paruh waktu adalah 11,3 tahun. Sebagian besarmahasiswa paruh waktu
(73,4%) dipekerjakan dalam perawatan rawat inap2

Kesimpulan

Adaptasi lintas budaya dan terjemahan NIQ-7 ( Toth et al., 1998 ) berhasil dilaksanakan sesuai dengan
rekomendasi untuk adaptasi transkultural ( Beaton dkk., 2000 ). Selama penerjemahan, penting untuk
memperhatikan kebutuhan adaptasi budaya dari kuesioner yang berkaitan dengan spesi fi cs lingkungan
tempat penelitian direncanakan. Dalam penelitian kami, dua item kuesioner diadaptasi. Setelah adaptasi
budaya, validasi kuesioner dan analisis faktor dilakukan. Setelah dilakukan analisis faktor, validitas
konstruk yang memuaskan belum ditetapkan, dan dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak
adil. fi ed untuk membuat dimensi laten yang ditetapkan oleh penelitian Toth dkk. (1998) . Meskipun
ada hubungan antara beberapa item, item tersebut harus diinterpretasikan dan dianalisis sebagai
konstruksi independen. Selain itu, berdasarkan analisis hasil, validitas pengungkapan hasil keseluruhan
sebagai penjumlahan dari semua item dipertanyakan dimana skor yang lebih tinggi menunjukkan sikap
positif terhadap keperawatan.2