- Kepribadian masyarakat sering ditunjukkan melalui simbol-simbol - Untuk menggali makna-makna yang melekat pada simbol dibutuhkan kajian- metode khusus Alan Dundes: Folk: sekelompok orang yang memiliki ciri-ciri pengenal fisik, sosial, dan kebudayaan sehingga dapat dibedakan dari kelompok- kelompok sosial lainnya.
Lore: tradisi dari folk, yaitu sebagian
kebudayaan yang diwariskan secara lisan atau melalui suatu contoh yang disertai dengan gerak isyarat atau alat pembantu pengingat (mnemonic device). bagian dari kebudayaan yang disebarkan dan diwariskan secara tradisional, baik dalam bentuk lisan maupun contoh yang disertai dengan gerak isyarat atau alat pembantu pengingat. Penyebaran dan pewarisannya lisan Bentuk relatif tetap atau standar. Berkembang dlm versi berbeda2 krn penyebarannya lisan,tetapi bentuk dasarnya tetap. Anonim Biasanya bentuk berpola.Pembukanya: Menurut sahibil hikayatanuju sawijing dina
pralogis, punya logika sendiri yang tidak sesuai
dengan logika umum.
Menjadi milik bersama (colective) dari
masyarakat tertentu.
Umumnya bersifat lugu/ polos sehingga
kadang terlihat kasar atau terlalu sopan. cerminan emosi manusia yang jujur. a. Folklor Lisan(mentifact): (1) bahasa rakyat: logat (dialek), slang, bahasa tabu
(2) ungkapan tradisional seperti peribahasa, sindiran,
masyarakat Mitos Legenda Dongeng 1. Dianggap benar-benar 1. Mirip dengan mitos, 1. tidak benar-benar dianggap terjadi dan dianggap suci 2. bauran antara fakta dengan terjadi 2. Pelakunya: para dewa atau fiksi. 2. tidak terkait waktu dan tempat. manusia setengah dewa 3. Pelaku: manusia (walau kerap 3. Antti Aarne: jenis dongeng: 3. bersifat universal (hampir kali punya sifat yang luar biasa). - Binatang terjadi di semua penjuru 4. Macam Legenda: - Biasa (itokoh manusia Kleting bumi). - keagamaan (cerita seputar kuning) 4. Menerangkan asal mula walisongo, para tokoh suci lain) - Lelucon dan anekdot dunia, manusia, hewan: - alam ghaib (cerita Sundel - Berumus. (Dongeng bertimbun asal mula suatu adat, dan Bolong) banyak (berantai), dongeng bagaimana interaksi - perseorangan, (Andhe-Andhe untuk mempermainkan orang, manusia dengan Tuhannya Lumut, Kethek Ogleng); dan dongeng yang tidak - Lokal, ( asal mula nama kota memiliki akhir) Banyuwangi, Tangkuban Perahu) 1. Alan Dundes, The Study of Folklore, 1965, Prentice-Hall 2. James Danandjaja, 1984. Folklor Indonesia: ilmu Gosip, Dongeng, dan lain-lain. Pustaka Utama Grafiti. Jakarta