Anda di halaman 1dari 14

- Membicarakan kepibadian bangsa

sangat berkaitan dengan budaya lokal


- Kepribadian masyarakat sering
ditunjukkan melalui simbol-simbol
- Untuk menggali makna-makna yang
melekat pada simbol dibutuhkan kajian-
metode khusus
Alan Dundes:
Folk: sekelompok orang yang memiliki ciri-ciri
pengenal fisik, sosial, dan kebudayaan
sehingga dapat dibedakan dari kelompok-
kelompok sosial lainnya.

Lore: tradisi dari folk, yaitu sebagian


kebudayaan yang diwariskan secara lisan
atau melalui suatu contoh yang disertai
dengan gerak isyarat atau alat pembantu
pengingat (mnemonic device).
bagian dari kebudayaan yang
disebarkan dan diwariskan secara
tradisional, baik dalam bentuk lisan
maupun contoh yang disertai dengan
gerak isyarat atau alat pembantu
pengingat.
 Penyebaran dan pewarisannya lisan
 Bentuk relatif tetap atau standar.
 Berkembang dlm versi berbeda2 krn
penyebarannya lisan,tetapi bentuk
dasarnya tetap.
 Anonim
 Biasanya bentuk berpola.Pembukanya:
Menurut sahibil hikayatanuju sawijing dina

 pralogis, punya logika sendiri yang tidak sesuai


dengan logika umum.

 Menjadi milik bersama (colective) dari


masyarakat tertentu.

 Umumnya bersifat lugu/ polos sehingga


kadang terlihat kasar atau terlalu sopan.
cerminan emosi manusia yang jujur.
a. Folklor Lisan(mentifact):
(1) bahasa rakyat: logat (dialek), slang, bahasa tabu

(2) ungkapan tradisional seperti peribahasa, sindiran,


dll
(3) pertanyaan tradisional: teka-teki

(4) sajak dan puisi rakyat: pantun dan syair;

(5) Cerita rakyat: myth, legend, dan folktale

(6) nyanyian rakyat


(1) kepercayaan dan takhayul;

(2) Permainan rakyat;

(3) teater rakyat: lenong, ketoprak, dan ludruk;

(4) tari rakyat: tayuban, doger, jaran kepang, dll

(5) upacara tradisional: tingkeban, tedhak siten

(6) pesta rakyat tradisional: bersih desa, dll.


(1) Arsitektur tradisional

(2) Seni kerajinan tradisional,

(3) pakaian tradisional;

(4) obat-obatan rakyat;

(5) alat-alat musik tradisional;

(6) peralatan dan senjata yang khas tradisional;

(7) makanan dan minuman khas daerah.


1. Sistem Proyeksi

2. Pengesahan Budaya

3. Alat Pedagogis

4. Alat pemaksa norma dan pengendali


masyarakat
Mitos Legenda Dongeng
1. Dianggap benar-benar 1. Mirip dengan mitos, 1. tidak benar-benar dianggap
terjadi dan dianggap suci 2. bauran antara fakta dengan terjadi
2. Pelakunya: para dewa atau fiksi. 2. tidak terkait waktu dan tempat.
manusia setengah dewa 3. Pelaku: manusia (walau kerap 3. Antti Aarne: jenis dongeng:
3. bersifat universal (hampir kali punya sifat yang luar biasa). - Binatang
terjadi di semua penjuru 4. Macam Legenda: - Biasa (itokoh manusia Kleting
bumi). - keagamaan (cerita seputar kuning)
4. Menerangkan asal mula walisongo, para tokoh suci lain) - Lelucon dan anekdot
dunia, manusia, hewan: - alam ghaib (cerita Sundel - Berumus. (Dongeng bertimbun
asal mula suatu adat, dan Bolong) banyak (berantai), dongeng
bagaimana interaksi - perseorangan, (Andhe-Andhe untuk mempermainkan orang,
manusia dengan Tuhannya Lumut, Kethek Ogleng); dan dongeng yang tidak
- Lokal, ( asal mula nama kota memiliki akhir)
Banyuwangi, Tangkuban
Perahu)
1. Alan Dundes, The Study of Folklore, 1965,
Prentice-Hall
2. James Danandjaja, 1984. Folklor
Indonesia: ilmu Gosip, Dongeng, dan
lain-lain. Pustaka Utama Grafiti. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai