Anda di halaman 1dari 4

Manajemen Stratejik_AKT 52_WIP 13

1. Business level strategy apa yang dijalankan PT Unilever? Berikan alasan dan bukti
jawaban Saudara.
Jawaban:
Unilever menggunakan diferensiasi produk sebagai strategi generik untuk
keunggulan kompetitif. Fokus utama dari strategi generik ini adalah penekanannya pada
fitur atau karakteristik yang membuat produk perusahaan menonjol melawan pesaing.
Misalnya, Unilever memproduksi produk perawatan pribadi seperti Dove Cream Bars
untuk memenuhi kebutuhan konsumen akan sabun yang tidak keras atau kering.
Meskipun harga jual mereka relatif tinggi, produk Unilever seperti itu kompetitif karena
mereka menonjol dari sebagian besar sabun yang lebih berfokus pada pembersihan
daripada pelembab. Dalam strategi ini, perusahaan menarik pelanggan untuk produk yang
dirancang khusus. Dengan demikian, strategi generik seperti itu sejalan dengan
pernyataan visi dan misi Unilever, yang bertujuan untuk mendukung keberlanjutan global
dan untuk meningkatkan vitalitas dalam kehidupan konsumen.
Tujuan strategis berdasarkan diferensiasi strategi persaingan generik adalah
dengan mengembangkan Unilever melalui upaya intensif dalam pengembangan produk.
Tujuan ini berfokus pada pengembangan produk yang menonjol dari persaingan dan
menarik pelanggan. Di sisi lain, tujuan keuangan yang terkait dengan strategi generik
adalah untuk menumbuhkan pendapatan Unilever di negara-negara berkembang, yang
menawarkan peluang pertumbuhan tinggi. Peluang ini diidentifikasi dalam Analisis
PESTEL / PESTLE dari Unilever. Kombinasi dari tujuan strategis ini mengarah pada
keunggulan kompetitif yang tercermin melalui produk dan kinerja keuangan yang kuat di
pasar barang konsumsi.

2. Salah satu indikator keberhasilan implementasi strategi adalah kinerja keuangan yang
baik.
Kinerja Keuangan PT Unilever Tahun 2019

2019 2018
Penjualan Bersih (Net Sales) 42,923 41,802
Laba Usaha (Operating Profit) 10,121 12,324
Laba Tahun Berjalan (Income for The Year) 7,393 9,081

Rasio Keuangan (Financial Ratio)

2019
Aset Lancar terhadap Liabilitas Jangka Pendek (Current Assets to Current 65.3%
Liabilities)
Jumlah Liabilitas terhadap Ekuitas (Total Liabilities to Equity) 290.9%
Jumlah Liabilitas terhadap Jumlah Aset (Total Liabilities to Total Assets) 74.4%
Imbal Hasil atas Aset (Return on Assets) 36.1%
Imbal Hasil atas Ekuitas (Return on Equity) 116.7%

A. Apakah secara keseluruhan kinerja keuangan PT Unilever baik?


Jawaban:
Meskipun perekonomian dan pengeluaran konsumsi rumah tangga bertumbuh relatif
datar, Perseroan berhasil mencatat penjualan bersih sebesar Rp 42,9 triliun atau meningkat
4,8% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Peningkatan penjualan ini didorong
oleh pertumbuhan penjualan domestik yang meningkat 5,8% berkat berbagai inisiatif dan
inovasi yang dilakukan Perseroan pada tahun 2019. Jika dibandingkan secara langsung,
pertumbuhan penjualan Perseroan pada tahun 2019 memang terlihat meningkat sebesar 2,7%.
Hal ini dikarenakan pada penjualan bersih 2018 masih mengandung penjualan kategori
Spreads. Untuk memperoleh perbandingan yang setara, maka angka penjualan kategori Spreads
yang telah didivestasi Perseroan pada kuartal III 2018 harus dikeluarkan dari angka penjualan
bersih tahun 2018, sehingga mendapatkan angka pertumbuhan penjualan bersih 2019 sebesar
4,8%. Begitu pula dengan laba Perseroan. Pada tahun 2019 Perseroan membukukan laba bersih
sebesar Rp 7,4 triliun. Jika dibandingkan secara langsung, laba Perseroan terlihat menurun
dibanding tahun 2018 yang tercatat sebesar Rp 9,1 triliun. Hal ini dikarenakan pada tahun 2018
Perseroan memperoleh keuntungan tidak reguler (once-off gain) dari divestasi kategori Spreads
sebesar Rp 2,1 triliun dan masih terdapat laba dari kategori Spreads sebesar Rp 200 miliar. Jika
laba tahun 2019 dibandingkan dengan laba tahun 2018 tanpa memperhitungkan keuntungan
tersebut, maka laba bersih Perseroan meningkat sebesar 9,3%.

B. Kinerja keuangan apa yang paling baik


Jawaban:
 Aset Lancar terhadap Liabilitas Jangka Pendek (Current Assets to Current Liabilities)
65.3%, angka ini menunjukkan angka yang kurang baik dan PT Unilever berarti dalam
kondisi yang tidak sehat. Karena nilai ideal dari analisa rasio ini adalah minimum sebesar
150%.
 Jumlah Liabilitas terhadap Ekuitas (Total Liabilities to Equity) 290.9%, angka ini
menunjukkan angka yang sangat tidak baik karena menunjukkan semakin buruk
kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka panjangnya. Maksimal nilainya
adalah 200%.
 Jumlah Liabilitas terhadap Jumlah Aset (Total Liabilities to Total Assets) 74.4%, angka ini
menunjukkan kebanyakan Aset dalam PT Unilever dibiayai oleh hutang. Tingginya angka
ini juga kurang baik bagi PT Unilever sehingga penting melakukan efisiensi serta
menyediakan asset likuid untuk mengangsur hutang yang dimilikinya.
 Imbal Hasil atas Aset (Return on Assets) 36.1%. angka ini menunjukkan keadaan PT
Unilever yang sangat baik. Ditinjau dari nilai standar ROA yang baik yaitu harus diatas
5.98%.
 Imbal Hasil atas Ekuitas (Return on Equity) 116.7%. menunjukan semakin efektif dan
efisiennya penggunaan ekuitas PT Unilever untuk menghasilkan pendapatan
 Dari keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa kinerja keuangan yang paling baik yaitu
Imbal Hasil atas Aset (Return on Assets) dan Imbal Hasil atas Ekuitas (Return on Equity).
C. Kinerja keuangan apa yang perlu mendapat perhatian sehingga tidak menjadi beban di
masa depan?
Jawaban:
Kinerja keuangan yang perlu mendapat perhatian sehingga tidak menjadi beban dimasa
depan yaitu Aset Lancar terhadap Liabilitas Jangka Pendek (Current Assets to Current
Liabilities) yang berarrti PT Unilever berarti dalam kondisi yang tidak sehat. Jumlah Liabilitas
terhadap Ekuitas (Total Liabilities to Equity) karena menunjukkan semakin buruk kemampuan
perusahaan untuk membayar kewajiban jangka panjangnya. Jumlah Liabilitas terhadap Jumlah
Aset (Total Liabilities to Total Assets) karena menunjukkan kebanyakan Aset dalam PT
Unilever dibiayai oleh hutang. Tingginya angka ini juga kurang baik bagi PT Unilever
sehingga penting melakukan efisiensi serta menyediakan asset likuid untuk mengangsur hutang
yang dimilikinya

Anda mungkin juga menyukai