Anda di halaman 1dari 7

Nama : Shella Nur Safitri

NIM : 180910301093

Mata Kuliah : Penelitian Kesejahteraan Sosial (D2)

Ada tiga tipe penelitian sosial, yaitu; penelitian eksploratori (exploratory study):
penelitian deskriptif (descriptive study); penelitian eksplanatori (explanatory study).

Penelitian Eksploratori

Metode pengumpulan data primer yang digunakan adalah observasi di lokasi


penelitian dan wawancara dengan responden/informan yang dapat dijadikan responden
adalah tokoh masyarakat setempat,pejabat pemerintah daeran setempat, anggota kelompok
masyarakat tertentu, yang dianggap relevan dengan tujuan penelitian Penelitian eksploratori
adalah semacam studi kelayakan (feasibility study).

Penelitian eksplaratori adalah suatu penelitian terhadap hal yang masih asing. Dimana
peneliti tidak familiar dengan masalah yang diteliti. Biasanya penelitian ini dilakukan dengan
cara mengidentifikasi orang-orang berdasar ciri sosial dan perannya dalam masyarakat
kemudian konsep yang sudah dibuat dikembangkan dan direvisi apa yang dikira tidak sesuai
dengan hasil yang didapat. Penelitian eksplanatori menjelaskan suatu fenomena sosial khusus
tentang mengapa (why) dan bagaimana (how) sesuatu terjadi. Pada penelitian kualitatif
eksplaratori yang terpenting mampu menjelaskan fenomena lalu mengaitkannya dengan
bidang ilmu kesejahteraan sosial untuk menjawab permasalahan sosial.

Contoh: Peneliti ingin memperoleh data awal tentang kemungkinan mendirikan


cabang perusahaan asuransi jiwa di kota Jember. Peneliti menyusun daftar pertanyaan (bukan
rumusan masalah) guna mengetahui potensi pemasaran asuransi jiwa sebagai berikut: Berapa
jumlah penduduk di kota Jember? Apa mata pencarian mereka? Berapajumlah pendapatan
per kapita? Apa ada perusahaan asuransi jiwa di kota Jember?
Bagaimanapengetahuanpenduduk tentang asuransi jiwa? Apakah pernah dilakukan penelitian
tentang asuransi jiwa di kota Jember? Apakah pernah dilakukan pemasaran asuransi jiwa
melalui penyuluhan kepada penduduk kota Jember? Dan seterusnya sesuai dengan tujuan
penelitian.
Penelitian Deskriptif

Penelitian Deskriptif bersifat pemaparan dan bertujuan untuk memperoleh gambaran


(deskripsi) lengkap tentang keberadaan komunitas tertentu yang berdiam di tempat tertentu,
atau mengenai gejala sosial tertentu, atau peristiwa hukum tertentu yang terjadi dalam
masyarakat Peneliti biasanya sudah memperoleh data awal atau mempunyai pengetahuan
awal tentang masalah yang akan diteliti.

Sebagaimana yang sudah diungkap diawal, tujuan utama metode penelitian deskriptif
ada tiga: mendeskripsikan, menjelaskan, dan memvalidasi temuan penelitian. Peneliti
mencapai tujuan tersebut setelah mendeskripsikan karakteristik atau perilaku individu atau
kelompok sosial yang diteliti.

Melalui data deskriptif, peneliti mampu mengidentifikasi mengapa, apa dan


bagaimana fenomena sosial terjadi. Dalam penelitian deskriptif, peneliti tidak mempunyai
kontrol terhadap variabel tertentu untuk menjelaskan fenomena sosial. Kontrol terhadap
variabel berada di tangan subjek penelitian atau partisipan.

Meskipun metode penelitian deskriptif memungkinkan untuk melibatkan berbagai


variabel, hanya satu variabel saja yang bisa digunakan untuk
menjelaskan. Misalnya, penelitian tentang motivasi perilaku selfie di Instagram. Peneliti bisa
merancang banyak variabel, tapi hanya bisa menggunakan satu saja, yaitu motivasi perilaku
selfie.

Rumusan Masalah

Rumusan masalah dapat diartikan sebagai suatu pernyataan yang lengkap dan rinci
mengenai ruang lingkup masalah yang akan diteliti berdasarkan identifikasi dan pembatasan
masalah Rumusan masalah dapat dibuat dalam bentuk kalimat tanya atau kalimat pernyataan.
Rumusan masalah merupakan hasil identifikasi sebelumnya yang dipaparkan pada latar
belakang berdasarkan fenomena yang terjadi.

Cara untuk mengaitkan fenomena adalah harus paham dengan kesejahteraan sosial.
Pengertian kesejahteraan sosial dapat dilihat sebagai dua aspek, yang pertama kesejahteraan
sosial sebagai proses atau usaha-usaha terencana yang dilakukan oleh perorangan, lembaga-
lembaga sosial, masyarakat maupun badan-badan pemerintah untuk meningkatkan kualitas
kehidupan melalui pemberian pelayanan sosial dan tunjangan sosial. Yang kedua
kesejahteraan sosial sebagai situasi / kondisi yaitu kesejahteraan sosial dapat
diartikan sebagai kondisi sejahtera dari suatu masyarakat, kesejahteraan sosial pada
umumnya meliputi kesehatan, keadaan ekonomi, kebahagiaan dan kualitas hidup masyarakat.

Penelitian Eksplanatori

Penelitian Eksplanatori adalah penelitian bertujuan untuk menguji suatu teori atau
hipotesis guna memperkuat atau bahkan menolak teori atau hipotesis hasil penelitian yang
sudah ada. Penelitian eksploratori bersifat mendasar dan bertujuan untuk memperoleh
keterangan, informasi, data mengenai hal-hal yang belum diketahui. Karena bersifat
mendasar, penelitian ini disebut penjelajahan (eksploration). Penelitian eksploratori dilakukan
apabila peneliti belum memperoleh data awal sehingga belum mempunyai gambaran sama
sekali mengenai hal yang akan diteliti. Penelitian eksploratori tidak memerlukan hipotesis
atau teori tertentu. Peneliti hanya menyiapkan beberapa pertanyaan sebagai penuntun untuk
memperoleh data primer berupa keterangan, informasi, sebagai data awal yang diperlukan.

Strategi Penelitian (Pendekatan Masalah)

Strategi penelitian (pendekatan masalah) sangat tergantung pada jenis penelitian.


Pendekatan masalah adalah proses penyelesaian atau mencari solusi yang efektif dan efisien
terhadap masalah penelitian yang telah dirumuskan sehingga mencapai tujuan yang telah
ditentukan. Dalam ilmu sosial dikenal tiga jenis penelitian, yaitu penelitian normatif,
penelitian terapan, dan penelitian empiris. Masalah sosial adalah masalah besar yang
memunculkan pertanyaan agar memberikan solusi dan kontribusi dari peneliti. Tujuan
penelitian adalah menciptakan suatu formula.

Penelitian Normatif (mendeskripsikan) pendekatan masalah yang dapat digunakan


umumnya adalah content analysis approach peneliti lebih dahulu telah merumuskan masalah
dan tujuan penelitian. (Masalah dan tujuan penelitian perlu dirumuskan secara rinci, jelas,
akurat. Makin rinci, jelas, dan akurat rumusan masalah, makin jelas, luas, dan pasti tujuan
yang akan dicapai).

Dalam konteks penelitian normatif, ada tiga tipe pendekatan content analysis, yaitu:
Pendekatan eksploratori (exploratory approach) Pendekatan tinjauan/ulasan (review
approach) Pendekatan analisis komprehensif (comprehensive analysis).

Contoh penelitian normatif (konteks analisis) kebijakan pemerintah daerah terkait


keluarya PERDA PMKS di Jember, hal tersebut merupakan sikap fenomena terkait regulasi.
Pendekatan eksploratori (explaratory approach) adalah tingkatan pertama dan
sederhana yang digunakan peneliti dalam content analysis approach Bertujuan untuk
memperoleh data awal melalui kegiotan penjelajahan (exploraion / terhadap objek penelifian
peneliti belum memiliki data / informasi sama sekali mengenai objek penelitian untuk
memperoleh data / informasi awal itu, peneliti menyusun daftar pertanyaan penuntun (bukan
rumusan masalah) sesuai dengan kebutuhan jawaban yang diperoleh atas pertanyaan
penuntun dalam penjelajahan, kemudian disusun secara lengkap, rinci, dan sistematis sebagai
data/informasi awal untuk pengambilan keputusan.

Contoh kebijakan Jokowi untuk mengatasi pandemi dengan cara mempermudah


pembayaran pajak, pemberian bantuan, dll.

Pendekatan tinjauan/ulasan (review approach) tingkatan kedua yang digunakan


peneliti dalam content analysis opproach peneliti bertujuan untuk memperoleh gambaran
lengkap, rinci, jelas, dan sistematis tentang beberapa aspek normatif yang dibahas atau diulas
peneliti melakukan tinjauan dari berbagai aspek filosofis, sosiologis, yuridis, guna
mengungkapkan ketidaksempurnaan, kelemahan, kekurangan, kecerobohan, kerugian, dari
ketentuan acuan normatif yang menjadi objek penelitian.

Pendekatan analisis komprehensif (comprehensive analysis) adalah tingkatan


ketiga dan tertinggi serta lebih lengkap dan rinci dalam content analysis approach peneliti
mengungkapkan tidak hanya segi ketidaksempurnaan, tetapi juga segi keunggulan, dan
sekaligus menunjukkan solusi terbaik dan tepat yang perlu dilakukan.

PENELITIAN SOSIAL SERINGKALI MENGGUNAKAN ANALISIS


KUALITATI, MENURUT BAMBANG WALUYO, KARENA:

 Data yang terkumpul tidak berupa angka yang dapat diukur tetapi lebih jelas
menggunakan deskripsi/penjelasan/narasi.
 Data yang terkumpul sukar diukur dengan angka.
 Hubungan antar variabel tidak jelas artinya hubungan relatif dan dinamis.
 Sampel lebih bersifat nonprobabilitas/dilakukan dengan kesengajaan yang memiliki
ketersediaan data besar dan lengkap
 Pengumpulan data menggunakan pedoman wawancara dan observasi.
 Penggunaan teori sosial yang relevan sangat diperlukan. Pemilihan teori yang relevan
dengan grand teori dan refrensi lain yang lebih mendukung
 Penggunaan analisis kualitatif sangat tepat pada penelitian eksploratory, deskriptif,
dan normatif.

Tujuan penelitian kualitatif adalah untuk menjelaskan suatu fenomena dengan sedalam-


dalamnya dengan cara pengumpulan data yang sedalam-dalamnya pula, yang menunjukkan
pentingnya kedalaman dan detail suatu data yang diteliti.

Pada penelitian kualitatif, semakin mendalam, teliti, dan tergali suatu data yang
didapatkan, maka bisa diartikan pula bahwa semakin baik kualitas penelitian tersebut. Maka
dari segi besarnya responden atau objek penelitian, metode penelitian kualitatif memiliki
objek yang lebih sedikit dibandingkan dengan penelitian kuantitatif, sebab lebih
mengedepankan kedalaman data, bukan kuantitas data. Beberapa poin penting yang perlu
dipahami oleh seorang peneliti dalam melakukan penelitian kuakitatif adalah :

1. Penelitian kualitatif tidak terlalu fokus kepada angka atau nilai dalam pengukuran
variabelnya

2. Penelitian kualitatif tidak melakukan suatu pengujian menggunakan metode


statistik

3. Bersifat elaborasi, peneliti diperbolehkan menggali informasi lebih dalam


terhadap

4. Objek penelitian dengan tidak bergantung pada pengukuran numerik

5. Lebih tidak terstruktur disbanding penelitian kuantitaif

Beberapa alasan mengapa penelitian kualitatif dilakukan :

1. Ketika peneliti menemukan kesulitan untuk menentukan pernyataan masalah atau


tujuan penelitian yang spesifik.

2. Ketika saat menentukan tujuan penelitian dibutuhkan pemahaman yang lebih detail
dan mendalam. Peneltian kualitatif sangat cocok dilakukan saat kondisi ini. Karena
sifatnya yang elaborative, penelitian kualitatif dapat dengan mudah membantu peneliti
untuk menggali informasi yang lebih dalam terkait suatu topik pnelitian yang nantinya
informasi yang didapatkan dapat digunakan untuk menentukan tujuan penelitian.

3. Ketika tujuan dari suatu penelitian adalah untuk mempelajari bagaimana fenomena
terjadi dengan secara alami. Hal ini berkaitan dengan sifat penelitian kulaitatif yang
elaboratif.
4. Ketika peneliti ingin mempelajari beberapa konteks penelitian yang saling berkaitan.
untuk menjaga independensi dari hasil penelitian, penelitian kualitatif sangat berperan
disini. Bisa jadi dengan menggunakan penelitian kuantitatif akan dihasilkan
kesimpulan bahwa variabel yang memiliki depdensi dengan variabel lain tidak bisa
dilakukan analisis. Sedangakn dengan menggunakan penelitian kualitatif, uji depdensi
secara statistic tidak diperhatikan.

5. Ketika dibutuhkan suatu pendekatan yang lebih update.

 
Apabila data yang terkumpul kebanyakan bersifat pengukuran (berupa angka angka),
maka analisis dilakukan secara kuantitatif. Tetapi apabila sulit diukur dengan angka, maka
analisis data dilakukan secara kualitatif. Pada penelitian sosial umumnya seringkai digunakan
analisis kualitatif. Data yang sudah dianalisis dibuat dalam bentuk laporan penelitian.

Penelitian Terapan pendekatan masalah yang dapat digunakan adalah applied


approach peneliti lebih dahulu telah merumuskan masalah dan tujuan penelitian serta
langkah-langkah yang akan ditempuh Makin rinci, jelas, dan akurat rumusan masalah, makin
jelas, luas, dan pasti tujuan yang akan dicapai berdasakan langkah-langkah yang ditempuh
dalam penelitian terapan Rumusan masalah dan tujuan penelitian dijadikan dasar
pengumpulan, pengolahan, dan analisis data serta dasar pembuatan sistematika hasil
penelitian terapan Analisis data dilakukan secara kualitatif, komprehensif, dan lengkap,
sehingga menghasilkan produk penelitian terapan yang lebih sempurna. Penelitian terapan
adalah salah satu jenis penelitian yang bertujuan untuk memberikan solusi atas permasalahan
tertentu secara praktis. Penelitian ini tidak berfokus pada pengembangan sebuah ide, teori,
atau gagasan, tetapi lebih berfokus kepada penerapan penelitian tersebut dalam kehidupan
sehari-hari. Penelitian terapan adalah praktek berdasarkan pengalaman.

Observasi dan Wawancara adalah kegiatan yang dilakukan di lokasi penelitian. Ada
dua jenis observasi: observasi prapenelitian berupa peninjauan di lapangan, penjajagan awal
mengenai segala hal yang berhubungan dengan penyusunan rancangan penelitiarn dan
kemungkinan memperoleh data yang diperlukan observasi merupakan kegiatan pengumpulan
data di lokasi penelitian dengan berpedoman pada alat pengumpul data yang sudah disiapkan
lebih dahulu.

Langkah-langkah dalam wawancara yaitu :


 Menentukan pertanyaan riset yang akan dijawab dalam wawancara tersebut.
Pertanyaan ini bersifat terbuka, umum, dan bertujuan untuk memahami fenomena
sentral dalam penelitian.
 Mengidentifikasi mereka yang akan diwawancarai, yang dapat menjawab dengan baik
pertanyaan-pertanyaan riset/wawancara berdasarkan pada salah satu
prosedur sampling purposeful yang disebutkan dalam pembahasan sebelumnya.
 Menentukan tipe wawancara yang praktis dan dapat menghasilkan informasi yang
paling berguna untuk menjawab pertanyaan riset.
 Menggunakan prosedur perekaman yag memadai ketika melaksanakan wawancara
satu lawan satu atau wawancara kelompok fokus.
 Merancang dan menggunakan protokol wawancara, atau panduan wawancara,
formulir, dan sebagainya.
 Menyempurnakan lebih lanjut pertanyaan wawancara dan prosedur melalui pilot
testing.
 Menentukan lokasi wawancara.
 Setelah sampai di tempat wawancara untuk mendapatkan persetujuan dari partisipan
untuk berpartisipasi dalam studi tersebut.
 Selaa wawancara, gunakanlah prosedur wawancara yang baik.

Observasi, merupakan salah satu alat penting untuk pengumpulan data dalam penelitian
kualitatif. Pengamatan tersebut didasarkan pada tujuan riset dan pernyataan riset.
Berdasarkan pada dua bentuk keterlibatan, yaitu partisipasi dan pengamatan, observasi
dibedakan menjadi empat tipe, yaitu :

 Partisipan sempurna. Peneliti terlibat secara penuh dengan masyarakat yang sedang


diamatinya.
 Partisipan sebagai pengamat. Peneliti berpartisipasi dalam aktivitas di tempat penelitian.
 Nonpartisipan/pengamat sebagai partisipan. Peneliti merupakan outsider dari kelompok
yang sedang diteliti, menyaksikan dan membuat catatan lapangan dari kejauhan.
 Pengamat sempurna. Peneliti tidak terlihat atau diketahui oleh masyarakat yang sdang
diteliti.

Anda mungkin juga menyukai