A. KONSEP DASAR
1. Pengertian
Hipertensi adalah tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya di atas
140 mmHg dan tekanan diastoliknya di atas 90 mmHg. Pada populasi manula,
hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmhg dan tekanan diastolic 90
mmHg (Smeltzer, 2001). Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah
persisten dimana tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan diastolik di atas 90
mmHg.Pada populasi lansia, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160
mmHg dan tekanan diastolik 90 mmHg. (Smeltzer, 2010). Menurut WHO ( 2011),
tekanan darah sama dengan atau diatas 160 / 95 mmHg dinyatakan sebagai hipertensi.
2. Etiologi
Menurut Smeltzer dan Bare (2001) penyebab hipertensi dibagi 2 yaitu :
a. Hipertensi Primer
Hingga saat ini penyebab pasti hipertensi primer masih belum diketahui.
Kurang lebih 90% penderita hipertensi tergolong hipertensi primer sedangkan
10% tergolong dalam hipertensi skunder. Onset hipertensi primer terjadi pada
usia 30-50 tahun. Hipertensi primer adalah suatu kondisi hipertensi dimana
penyebab skunder dari hipertensi tidak diketahui
b. Hipertensi Skunder
Hipertensi skunder adalah hipertensi yang penyebabnya sudah dapat diketahui,
antara lain kelainan pembuluh darah ginjal, gangguan kelenjar tiroid
(hipertiroid), penyakit kelenjar adrenal (hiperaldosteronisme).
3. Manifetasi Klinik
Tanda dan Gejala hipertensi menurut Dewi dan Familia (2010), yaitu :
a. Sakit Kepala
b. Mimisan
c. Jantung Berdebar
d. Sering buang air kecil di malam hari
e. Pusing yang terasa berat bagian tenguk yang biasa terjadi di siang hari
f. Sesak nafas
g. Sulit tidur
h. Mata berkunang-kunang
i. Mudah marah
4. Patofisiologi
Menurut Triyatno (2014), meningkatnya tekanan darah dapat terjadi dengan beberapa
cara yaitu jantung memompa lebih kuat dari biasanya sehingga mengalirkan lebih
banyak cairan pada setiap detiknya, arteri besar kehilangan kelenturannya dan
menjadi kaku sehingga tidak dapat mengembang pada saat jantung memompa darah
melalui arteri tersebut. Darah pada setiap denyut jantung dipaksa untuk melalui
pembuluh darah yang sempit dari pada biasanya dan menyebabkan naiknya tekanan.
dimana dinding arteri lebih menebal dan kaku karena arterosklerosis, obesitas dapat
meningkatkan lemak di pembuluh darah sehingga menimbulkan plak dan terjadilah
arterosklerosis sehingga daya pompa jantung dan sirkulasi volume darah meningkat
dan terjadilah hipertensi. Dengan cara yang sama, tekanan darah juga akan meningkat
pada saat terjadi vasokontriksi, yaitu jika arteri kecil (arteriola) untuk sementara
waktu mengkerut karena perangsangan saraf atau hormon di dalam darah. Hal ini
terjadi jika terdapat kelainan fungsi ginjal sehingga tidak dpat membuang sejumlah
garam dan air dari dalam tubuh. Volume darah dalam tubuh meningkat sehingga
tekanan darah juga meningkat.
5. Patways
HIPERTENSI
Penyumbatan pembuluh/vasokontriksi
Otak Ginjal
7. Penatalaksanaan
Menurut Dalimartha (2008) penatalaksaan hipertensi dilandasi oleh beberapa prinsip
sebagai berikut :
a. Pengobatan hipertensi skunder yang lebih mendahulukan pengobatan
penyebab hipertensi
b. Pengobatan hipertensi esensial ditujukan untuk menurunkan tekanan darah dan
mengurangi timbulnya komplikasi
c. Upaya menurunkan tekanan darah dicapai dengan menggunakan obat anti-
hipertensi
d. Pengobatan hipertensi adalah pengobatan jangka panjang, bahkan
kemungkinan seumur hidup.
e. Ada berbagai macam pengobatan untuk pasien hipertensi, yaitu :
Pengobatan farmakologis.
1) Macam olah raga yaitu isotonis dan dinamis seperti lari, jogging,
bersepeda, berenang dan lain-lain
2) Intensitas olah raga yang baik antara 60-80 % dari kapasitas aerobik atau
72-87 % dari denyut nadi maksimal yang disebut zona latihan.
3) Lamanya latihan berkisar antara 20 – 25 menit berada dalam zona latihan
4) Frekuensi latihan sebaiknya 3 x perminggu dan paling baik 5 x perminggu
c. Edukasi Psikologis
Pemberian edukasi psikologis untuk penderita hipertensi meliputi :
1) Tehnik Biofeedback
Biofeedback adalah suatu tehnik yang dipakai untuk menunjukkan
pada subyek tanda-tanda mengenai keadaan tubuh yang secara sadar
oleh subyek dianggap tidak normal.
Penerapan biofeedback terutama dipakai untuk mengatasi gangguan
somatik seperti nyeri kepala dan migrain, juga untuk gangguan psikologis
seperti kecemasan dan ketegangan.
2) Tehnik relaksasi
Relaksasi adalah suatu prosedur atau tehnik yang bertujuan untuk
mengurangi ketegangan atau kecemasan, dengan cara melatih
penderita untuk dapat belajar membuat otot-otot dalam tubuh menjadi
rileks
d. Pendidikan Kesehatan ( Penyuluhan )
Tujuan pendidikan kesehatan yaitu untuk meningkatkan pengetahuan pasien
tentang penyakit hipertensi dan pengelolaannya sehingga pasien dapat
mempertahankan hidupnya dan mencegah komplikasi lebih lanjut.
B. ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a. PengkajianFokus
1) Biodata
Hal-hal yang perlu di kaji antara lain nama pasien, alamat pasien, umur pasien
biasanya kejadian ini mencakup semua usia antara anak-anak sampai dewasa,
tanggal masuk rumah sakit penting untuk di kaji untuk melihat perkembangan
2) Riwayat Kesehatan
a) Keluhan Utama
kesehatan adalah sakit kepala, pusing, terasa berat bagian tenguk yang
biasa terjadi.
hipertensi.
.
b. Pemeriksaanfisik (head to toe)
1) Tingkat keasadaran
a. Kesadaran Umum
b. TTV
2) Aktivitas / Istirahat
3) Integritas ego
4) Makan/cairan
5) Neuro sensori
ketajaman penglihatan
2. Nyeri ( sakit kepala ) Nyeri atau sakit kepala hilang atau baring, lingkungan
1.Berikan dorongan
Tujuan :
untuk aktifitas /
3. Intoleransi aktifitas Tidak terjadi intoleransi aktifitas
perawatan diri
berhubungan setelah dilakukan tindakan
bertahap jika dapat
penurunan cardiac keperawatan selama 2 x 24 jam
ditoleransi. Berikan
output Kriteria hasil :
bantuan sesuai
1.Meningkatkan energi untuk
kebutuhan
melakukan aktifitas sehari – hari
2.Instruksikan pasien
2.Menunjukkan penurunan gejala
tentang penghematan
– gejala intoleransi aktifitas
energi
3.Kaji respon pasien
terhadap aktifitas
4.Monitor adanya
diaforesis, pusing
5.Observasi TTV tiap
4 jam
6.Berikan jarak waktu
pengobatan dan
prosedur untuk
memungkinkan waktu
istirahat yang tidak
terganggu, berikan
waktu istirahat
sepanjang siang atau
sore
Daftar Pustaka
Aris, S. 2007.Mayo Clinic Hipertensi, Mengatasi Tekanan Darah Tinggi. Jakarta: PT Intisari
H., MacDougall, C., & Murphy, B. 2007.Understanding Health Promotion. Victoria,
Australia : Oxford University Press.
Muttaqien, Arief. 2009. Aplikasi Aasuhan Keperawatan Sistem Kardiovaskular. Jakarta: CV
Pustaka
Kusuma, Amin. 2015. Aplikasi asuhan keperawatan berdasarkan diagnosis medis
dan NANDA NIC NOC. Penerbit : Mediaction.