SYOK HIPOVOLEMIK
Disusun Oleh :
Aqillatul Husna
1814401110004
2. Pengertian
Syok hipovolemik terjadi karena hilangnya darah, plasma dan cairan serta
elektrolit tubuh yang biasa disebabkan oleh kondisi trauma ataupun non-trauma
(Rini, dkk., 2019).
Syok hipovolemik yakni kegagalan sirkulasi akibat hilangnya cairan tubuh
misal perdarahan, ekstravasasi plasma atau luka bakar yang luas (Andrianto,
2020).
Syok hipovolemik adalah terganggunya sistem sirkulasi akibat dari volume
darah dalam pembuluh darah yang berkurang. Hal ini bisa terjadi akibat
perdarahan yang masif atau kehilangan plasma darah (Sutjahjo, 2015).
Kesimpulannya, Syok hipovolemik adalah berkurangnya volume darah dalam
pembuluh darah yang biasanya disebabkan karena terjadinya perdarahan atau
luka bakar yang luas.
3. Etiologi
a. Trauma
b. Perdarahan gastrointestinal
c. Rupture aneurysma aorta
d. Kehamilan ektopik
e. Diare, muntah
f. Luka bakar
g. Peritonitis
h. Ileus paralitik
i. Diabetes insipidus menyebabkan dieresis
j. Obstruksi
Hipovolemia
Cardiac Output
TD ↑
5. Manifestasi Klinik
a. Takikardi
b. Hipotensi
c. Hipotensi orthostatic
d. Nadi lemah
e. Takipnea
f. Kelemahan, cemas, pusing, letargi sampai dengan penurunan tingkat
kesadaran yang disebabkan oleh penurunan perfusi ke serebral. Penderita
dengan kehilangan 40% darah akan mengalami penurunan kesadaran
g. Penurunan cental venous pressure dan pulmonary artery wedge pressure
h. Penurunan stroke volume, CO dan perfusi jaringan
i. Kegagalan fungsi ginjal dengan ditandai penurunan produksi urin
6. Pemeriksaan Penunjang
a. Sel darah putih : Ht mungkin meningkat pada status hipovolemik karena
hemokonsentrasi
b. Elektrokit serum : mungkin akan terjadi ketidakseimbangan yang
menyebabkan perpindahan cairan, perubahan fungsi ginjalm dan asidosis
c. Laktat serum meningkat dalam asidos metabolic, syok, disfungsi hati
d. Glukosa serum : terjadi hiperglikemia
e. BUN/Kr : terjadi peningkatan kadar diasosiasikan dengan dehidrasi,
ketidakseimbangan atau kegagalan hati
f. GDA : terjadi alkalosis respiratori dan hipoksemia
g. Urinalisis : adanya SDP atau bakteri penyebab infeksi. Protein dan SDM
seringkali muncul
h. Sinar X film abdominal dan dada bagian bawah : menunjukkan infeksi
karena perforasi abdomen/organ pelvis
i. EKG : menunjukkan perubahan segmen ST dan gelombang T dan disritmia
yang menyerupai infark miokard
l. Prognosis
Syok hipovolemik dapat menyebabkan komplikasi dari iskemia jaringan
hingga kerusakan multiorgan akibat hipoperfusi hingga berakhir pada
peningkatan angka mortalitas, terutama pada pasien dengan perdarahan yang
tidak dapat tertangani. Komplikasi reversible yang mungkin terjadi antara lain
adalah asidosis laktat karena organ yang kekurangan oksigen akibat rendah
perfusi jaringan, sedangkan komplikasi irreversible adalah kerusakan organ yang
terjadi akibat hipoperfusi jaringan maupun mekanisme DIC. Yang dapat terjadi
misalnya adalah gagal ginjal.
c. Diagnosa keperawatan
1) Defisien Volume Cairan b.d Asupan cairan kurang
Definisi
Penurunan cairan intravaskular, interstisial, dan/atau intraselular. Ini
mengacu pada dehidrasi, kehilangan cairan saja tanpa perubahan kadar
natium.
Batasan Karakteristik
a) Perubahan status mental
b) Penurunan turgor kulit
c) Penurunan tekanan darah
d) Penurunan tekanan nadi
e) Penurunan volume nadi
f) Penurunan turgor lidah
g) Penurunan haluaran urine
h) Penurunan pengisian vena
i) Membran mukosa kering
j) Kulit kering
k) Peningkatan suhu tubuh
l) Peningkatan frekuensi nadi
m) Peningkatan hematokrit
n) Peningkatan konsentrasi urine
o) Penurunan berat badan tiba-tiba
p) Haus
q) kelemahan
2) Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Perifer b.d Trauma
Definisi
Penurunan sirkulasi darah ke perifer yang dapat mengganggu kesehatan.
Batasan Karakteristik
a) Tidak ada nadi perifer
b) Perubahan fungsi motorik
c) Perubahan karakteristik kulit
d) Indeks ankle-brakhial <0,90
e) Waktu pengisian kapiler >3 detik
f) Warna tidak kembali ke tungkai 1 menit setelah tungkai diturunkan
g) Perubahan tekanan darah di ekstremitas
h) Pemendekan jarak bebas nyeri yang ditempuh dalam uji berjalan 6
menit
i) Penurunan nadi perifer
j) Kelambatan penyembuhan luka perifer
k) Pemendekan jarak total yang ditempuh dalam uji berjalan 6 menit
l) Edema
m) Nyeri ekstremitas
n) Bruit femoral
o) Klaudikasi intermitten
p) Parestesia
q) Warna kulit pucat saat elevasi
3) Risiko Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Otak dengan faktor risiko
penyalahgunaan zat
Definisi
Rentan mengalami penurunan sirkulasi jaringan otak yang dapat
mengganggu kesehatan.
Faktor Risiko
Penyalahgunaan zat
d. Intervensi dan rasional (meliputi intervensi perawat dan kolaboratif, ditulis
lengkap sesuai buku sumber
Tujuan dan
Diagnosa Rencana Keperawatan
No Kriteria Hasil Rasional
Keperawatan (NIC)
(NOC)
Defisien Setelah dilakukan Manajemen Hipovolemi Rasional dari
asuhan (4180, hal.183) intervensi
Volume Cairan
keperawatan 1. Monitor status 1. Mengetahui
b.d Asupan selama 1x24 jam hemodinamik, adanya
diharapkan meliputi nadi, tekanan abnormalitas
cairan kurang
masalah defisien darah, MAP, CVP, cairan
volume cairan PAP, PCWP, CO, dan 2. Dehidrasi
dapat teratasi CI, jika tersedia menunjukkan
dengan 2. Monitor adanya terjadinya
Kriteria Hasil : tanda-tanda dehidrasi kekurangan
Keseimbangan 3. Monitor adanya cairan
Cairan (0601, sumber-sumber 3. Perdarahan,
hal.192) kehilangan cairan muntah, luka
1. Tekanan darah 4. Dukung asupan cairan bakar
normal oral merupakan
(060101) 5. Jaga kepatenan akses sumber
2. Intake dan IV kehilangan
1. output 6. Berikan cairan IV cairan
seimbang dalam isotonik yang 4. Cairan
24 jam diresepkan membantu
(060107) mengatasi
masalah
kekurangan
cairan
5. Kepatenan IV
menjaga
kepatenan
masuknya
cairan
6. Membantu
mengatasi
kekurangan
cairan
Rini, S.I., Suharsono, T., Ulya, I., Suryanto., Kartikawati, N.D., Fathoni, M. 2019.
Buku Ajar Pertolongan Pertama Gawat Darurat. Malang: UB Press
Moorhead, S., Johnson, M., Maas, L.M., Swanson, E. 2016. Nursing Outcomes
Classification. Indonesia : Elsevier
Bulechek, G.M., Butcher, H.K., Dochterman, J.M., Wagner, C.M. 2016. Nursing
Interventions Classification. Indonesia : Elsevier
Keliat, B.A., Mediani, H.S., Tanil, T. 2018. NANDA-I Diagnosis Keperawatan.
Jakarta : EGC