Anda di halaman 1dari 11

HAKEKAT NILAI SILA-SILA PANCASILA DAN PANCASILA

SEBAGAI DASAR NEGARA

TUGAS

Oleh :

MUHAMMAD FADHIL NOOR


NIM. I011201244

PROGRAM STUDI PETERNAKAN


UNIVERSITAS HASANUDDIN
2021
KATA PENGANTAR

Penulis mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat, dan
karunia-Nya sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul
“HAKEKAT NILAI SILA-SILA PANCASILA DAN PANCASILA
SEBAGAI DASAR NEGARA”. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas
dalam mata kuliah Pancasila Universitas Hasanuddin.

Penulis telah membuat makalah ini dengan semaksimal mungkin, namun dengan
segala kerendahan hati diharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua
pihak. Atas kritik dan saran, penulis ucapkan terima kasih.

Makassar, 10 Maret 2021

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Suatu negara diibaratkan sebagai sebuah bangunan. Sebuah bangunan pasti


memiliki sebuah dasar/ fondasi dimana dasar tersebut merupakan bagian utama
sebuah bangunan itu berdiri kokoh. Jika sebuah bangunan tidak memiliki dasar /
fondasi yang kuat, maka bangunan tersebut akan mudah rusak dan roboh. Namun,
jika fondasi dari bangunan tersebut kuat, maka bangunan itu tidak akan mudah
roboh. Sama seperti negara, setiap negara pasti memiliki sebuah fondasi. Fondasi/
dasar dari sebuah negara itu yang mempengaruhi negara tersebut dapat berdiri
kokoh/ tidak. Negara yang memiliki dasar yang kokoh akan menjadikan negara
tersebut tetap maju dan berdiri tegak. Begitu pula sebaliknya, negara yang
memiliki dasar yang lemah akan menjadikan negara itu mudah roboh dan runtuh.

Negara Indonesia merupakan salah satu negara yang berdiri kokoh karena
Indonesia memiliki dasar yang sangat kuat. Selama hampir 75 tahun Indonesia
berdiri, banyak sekali tantangan dan rintangan yang dihadapi oleh bangsa
Indonesia. Namun, dengan adanya tantangan dan rintangan tersebut tidak
menghancurkan Indonesia, tetapi membuat Indonesia semakin kuat dan erat
hubungannya antara satu dengan yang lainnya. Hal ini dikarenakan Indonesia
memiliki dasar yang kuat, dasar itulah yang kita kenal dengan sebutan Pancasila.
Pancasila diperkenalkan oleh Ir. Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945. Pancasila
berasal dari Bahasa Sansekerta, yakni Panca dan Sila. Panca berarti lima, dan Sila
berarti asas. Pancasila berarti sebuah rumusan berisi 5 asas yang digunakan oleh
Bangsa Indonesia untuk pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana implementasi nilai dasar, nilai instrumental dan nilai praktis


Pancasila dalam kehidupan masyarakat kita sekarang ini
2. Apa saja unsur pembentuk negara dalam konteks Negara Republik
Indonesia (NKRI)
3. Menguraikan implementasi 3 (tiga) sifat negara dalam praktek
penyelenggaraan pemerintahan di Indonesia
4. Makna hubungan Pancasila sebagai dasar negara dengan proklamasi dan
pembukaan UUD 1945
5. Hakekat dan makna nilai-nilai dasar pancasila dalam kehidupan bernegara!
BAB II
PEMBAHASAN

Nilai Praktis, Nilai Instrumental, dan Nilai Dasar Pancasila

A. Nilai Praktis Pancasila

Nilai praktis atau kerap disebut pula sebagai nilai praksis adalah
perwujudan dari nilai dasar dan nilai instrumental dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara sehari-hari. Nilai praktis dari pancasila selalu
berubah-ubah seiring dengan perkembangan zaman dan juga
perkembangan dari nilai-nilai instrumental yang menjadi dasarnya.Namun,
perubahan-perubahan ini tidak akan pernah mempengaruhi fakta bahwa
nilai praktis merupakan perwujudan sikap dari nilai-nilai dasar yang
terkandung dalam pancasila.Contoh dari nilai praktis antara lain adalah
kita harus menghormati seluruh agama meskipun berbeda dengan
keyakinan kita, sesuai dengan sila pertama pancasila. Contoh lainnya
adalah kita harus memperlakukan orang secara adil tanpa pilih kasih
ataupun mencurangi orang lain, sesuai dengan sila kedua pancasila.

B. Nilai Instrumental Pancasila

Undang undang dan instrumen hukum lainnya merupakan contoh dari


nilai instrumental yang terkandung dan bersumber pada pancasila Jika
nilai dasar adalah intisari dari apa yang diamantkan oleh sebuah sistem
nilai, maka nilai instrumental adalah parameter, panduan, atau koridor
yang memungkinkan kita untuk mewujudkan nilai dasar tersebut. Ketika
nilai instrumental dikaitkan dengan perilaku manusia, maka hasilnya
adalah nilai atau norma moral. Namun, jika nilai instrumental dikaitkan
dengan keberjalanan negara, maka keluarannya adalah undang-undang,
garis besar haluan negara, ataupun strategi-strategi lain yang bersumber
dari nilai dasar.Jadi, pada intinya nilai instrumental adalah instrumen-
instrumen yang menjabarkan parameter dan cara untuk mencapai hal-hal
yang diamanatkan oleh nilai dasar. Tanpa adanya nilai instrumental, maka
nilai dasar akan sangat sulit untuk diterapkan dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara karena sangat abstrak.

C. Nilai Dasar Pancasila

Nilai dasar pancasila merupakan hakikat, makna, atau esensi yang


terkandung dalam pancasila itu sendiri. Nilai dasar ini bersifat universal
karena merupakan sesuatu yang dianggap sebagai evident truth atau
sebuah kebenaran hakiki yang disetujui oleh semua orang. Karena
merupakan kebenaran hakiki, tentu saja nilai dasar ini merupakan nilai-
nilai positif yang berguna bagi semua orang. Selain itu, nilai-nilai ini juga
harus merupakan gambaran atau kristalisasi dari karakteristik komunitas
yang dituju, karena kelak akan menjadi dasar dari segala aktivitas di
komunitas tersebut.

Pancasila sendiri memiliki 5 nilai dasar yang sesuai dengan kelima sila
yang ada di pancasila itu sendiri. Kelima nilai dasar tersebut adalah

1. Ketuhanan yang Maha Esa


2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin Oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Sebagai nilai dasar, maka kelima sila ini diharapkan dapat menjadi sumber
norma dan sumber hukum bagi bangsa dan negara Indonesia.

Unsur Pembentuk Negara dalam Konteks Negara Republik Indonesia

A. Rakyat
Unsur-unsur negara pertama yang harus dipenuhi adalah rakyat.
Dalam hal ini, suatu negara harus memiliki masyarakat atau kumpulan
Individu yang hidup dan tinggal di suatu wilayah dalam negara
tersebut.Dengan begitu, dapat dipahami bahwa sebelum status negara
diakui, negara tersebut harus memiliki rakyat yang menjadi subyek
pemerintahan atau pengaturan dari suatu negara. Sehingga jika sebuah
negara yang tidak memiliki rakyat maka itu belum bisa dikatakan
sebagai negara, melainkan tanah atau pulau kosong tanpa penghuni.
Maka dari itu, rakyat menjadi salah satu unsur-unsur negara yang
paling utama untuk dipenuhi terlebih dahulu.

B. Wilayah
Selain rakyat, wilayah juga menjadi salah satu unsur-unsur negara
yang tidak kalah penting. Di sini, suatu negara harus memiliki wilayah
dengan batasan teritorial yang jelas. Dalam hal ini, diperlukan wilayah
secara geografis, artinya wilayah yang mencakup bagian daratan,
perairan, dan udara.Bukan hanya itu, negara juga harus memiliki batas
yang jelas dengan wilayah negara lain. Biasanya batas wilayah antar
negara ini ditandai dengan berbagai macam benda.Mulai dari batok
kayu atau batu, garis cat, kawat berduri, hingga tembok raksasa. Batas
wilayah antar negara ini ditentukan berdasarkan kesepakatan dalam
perjanjian bilateral atau internasional.Bukan hanya daratan, batas dari
wilayah perairan dan udara juga didapatkan dari hasil perjanjian antar
negara atau internasional. Dalam hal ini, batas wilayah laut ditentukan
oleh hukum laut internasional, yaitu zona tambahan, zona ekonomi
eksklusif, landas benua, landas kontinen, dan laut pedalaman.
Sedangkan batas udara biasanya dibedakan menjadi aliran udara bebas
dan aliran kedaulatan udara di atas wilayah negara.

C. Pemerintah Yang Berdaulat


Unsur-unsur negara yang perlu diperhatikan berikutnya adalah
pemerintah yang berdaulat. Di sini, pemerintah dapat diartikan sebagai
lembaga legislatif yang bertugas membentuk undang-undang beserta
jajarannya.Selain itu, pemerintah juga dapat dimaknai sebagai
keseluruhan lambang negara. Dalam sistem demokrasi, pemerintah
Indonesia menganut trias politica dalam menjalankan fungsinya, yaitu
berupa lembaga legislatif, eksekutif, dan yudikatif.Dalam menjalankan
fungsinya, pemerintah menyelenggarakan menetapkan peraturan,
menegakkan hukum, dan mengatur kehidupan masyarakat dengan
baik, adil, dan sejahtera.Di sini, pemerintah juga memegang kunci
sebagai negara berdaulat. Artinya pemerintah dapat dengan bebas,
mandiri dan tanpa tekanan dari negara lain dalam mengatur kehidupan
masyarakatnya.

D. Pengakuan Dari Negara Lain


Unsur-unsur negara terakhir yang harus dipenuhi adalah
mendapatkan pengakuan dari negara lain. Di sini keberadaan negara
diperkuat dengan adanya pengakuan dari negara lain, bahwa negara
tersebut mampu secara mandiri mengatur rakyatnya dengan baik.
Unsur negara yang satu ini bersifat deklaratif. Artinya suatu negara
baru memberikan pernyataan dirinya dan suatu negara yang sudah
berdiri sebelumnya, telah memberikan pengakuan dari status
kenegaraannya.
Hubungan Proklamasi dengan Pancasila

Dengan memperhatikan fungsi dan peranan bagi bangsa Indonesia


maka jelas Pancasila merupakan jiwa bangsa Indonesia, sebagai asas
kero-hanian dan dasar filsafat negara, meru-pakan unsur penentu dari
ada dan berlakunya tertib hukum Indonesia dan pokok kaidah negara
yang fundamental. Sedangkan Proklamasi merupakan titik kulminasi
perjuangan bangsa Indonesia yang bertekad untuk merdeka, yang
disemangati oleh jiwa Pancasila. Selain itu Pancasila merupakan
sumber dari segala sumber hukum, pandangan hidup, kesadaran dan
cita-cita hukum serta cita-cita moral yang meliputi suasana ke-jiwaan
serta watak dari bangsa Indo-nesia, yaitu cita-cita mengenai kemer-
dekaan. Karena itu antara Pancasila dengan Proklamasi mempunyai
hubu-ngan yang erat.

Hakikat dan Makna Pancasila sebagai dasar Negara

Pancasila dalam kedudukanya ini sering disebut sebagai dasar


filsafat atau dasar falsafah Negara (PhilosofischeGronslag) dari Negara
,ideology Negara atau Statsidee, dalam pengertian ini pancasila
merupakan dasar nilai serta untuk mengatur pemerintahan Negara atau
dengan kata lain perkataan. Konsekuensinya seluruh pelaksanaan dan
penyelenggara Negara terutama segala peraturan perundang-undangan
termasuk proses reformasi dalam segala bidang dewasa ini dijabarkan
dan di derivasikan dari nilai-nilai pancasila. Maka pancasila
merupakan sumber dari segala sumber okum, pancasila merupakan
sumber kaidah hokum Negara yang secara konstitusional mengatur
Negara Republik Indonesia beserta seluruh unsur-unsurnya yaitu
rakyat wilayah, beserta Negara.
BAB III
PENUTUP

Penutup

Pancasila merupakan produk otentik pendiri Negara pancasila. Nilai


nilai pancasila bersumber dan digali dari nilai agama, kebudayaan dan
adat istiadat. Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa dan filsafa
tkenegaraan. Betapapun lemahnya pemerintahan suatu rezim, tetapi
pancasila tetap bertahan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Betapapun ada upaya untuk mengganti pancasila sebagai ideology
bangsa, tetapi terbukti pancasila merupakan pilihan yang terbaik bagi
bangsa indonesia. Pancasila merupakan pilihan terbaik bagi bangsa
Indonesia karena bersumber dan digali dari nilai–nilai agama,
adatistiadat dan kebudayaan, dan adatisti adat yang hidup dan
berkembang di bumi Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

Darmini Roza dan Laurensius Arliman S Peran Pemerintah Daerah Di Dalam


Melindungi Hak Anak Di Indonesia, Masalah-Masalah Hukum, Volume 47,
Nomor 1, 2018.

Laurensius Arliman S, Komnas HAM dan Perlindungan Anak Pelaku Tindak


Pidana, Deepublish, Yogyakarta, 2015.

Laurensius Arliman S, Penguatan Perlindungan Anak Dari Tindakan Human


Trafficking Di Daerah Perbatasan Indonesia, Jurnal Selat,Volume 4,Nomor 1,
2016.

Anda mungkin juga menyukai