Anda di halaman 1dari 4

2.

4 Diagnosis

2.4.1 Defek genetik fungsi sel beta


Utuk mendiagnosis kerusana fungsi sel beta bisa dilakukanpemeriksaan konsentrasi
insulin, pro-insulin, dan sekresi peptida penghubung (C-peptide). Nilai-nilai
"Glycosilated hemoglobin" (WHO memakai istilah " G ly c I at e d h e m o gl o b in "),
nilai derajat glikosilasi dari protein lain dan tingkat gangguan toleransi glukosa juga
bermanfaat untuk penilaian kerusakan ini. Disamping itu terdapat penyakit yang
disebut MODY pada defek genetik fungsi sel beta, diantara nya menggangu
kromosom:

Type of MODY Kromosom Molecular basis


MODY2 Kromosom 7 Penurunan fosforilasi glukosa,
sehingga terjadi abnormalitas
dalam sensitivitas beta sel
untuk glukosa dan
abnormalitas dalam
penyimpanan glukosa
sebagai glikogen dalam hati
MODY1, MODY3, Kromosom 20, 12, 17 Regulasi transkripsi gen yang
MODY5 HNF-α abnormal dalam sel beta
HNF-1β menyebabkan ketidak
mampuan pada sinyal
metabolik
sekresi insulin, massa sel
beta, atau
keduanya
MODY4,MODY 6 Kromosom 13, 2 Transkripsi abnormal
insulin promote factor sehingga mengangu
neuro D1 perkembangan dan fungsi sel
beta.

MODY dapat didiagnosis sebagai berikut:


1. Onset of diabetes – sebelum usia 25 tahun
2. Not insulin-dependence– tidak mengunakan insulin kurang lebih 2 tahun setelah
di diagnosis
3. Autosomal-dominant inheritance, yaitu transmisi vertikal diabetes melalui
setidaknya dua (idealnya tiga) generasi dengan fenotip serupa atau memiliki
faktor keluarga diabetes yang kuat
4. β-cell dysfunction : kadar insulin cenderung rendah untuk dikatagorekian
hyerglikemia
5. Bukan obesitas atau penyakit metabolik sindrom dan bukan autoantibodies
6. Pada pemeriksaan:
- Dalam OGTT, peningkatan [(2 jam glukosa) - (glukosa puasa)] kecil (<3
mmol / l)
- FPG> PPPG (F 140 mg%, PP 136 mg%)
- C-peptida tetap dalam kisaran normal dan antibodi sel-sel beta negatif.
- Profil lipid normal.
- Peningkatan enzim hati atau fungsi ginjal yang abnormal.
- Protein C-reaktif yang sangat rendah (CRP) <0,5 mg / dL
(Edward C, 2016)

2.4.2 Defek genetik kerja insulin


Dapat berupa resistensi insulin tipe A,l eprechaunrsm, sinrdom Rabson Mendenhall,
dan diabetes lipoatrofik. Pada pasien ini biasanya ditemukan acanthosis nigricans,
pada wanita dapat dijumpai berupa virilisation, amenore ringan, cysta pada ovarium,
hirsutism, dan tida obese (Skarulis, 2010)
2.4.3 Penyakit eksokrim pankreas
Pankreatitis, trauma, infeksi, pancreatectomy, dan karsinoma pankreas. Mekanisme
akan merusak sel-sel β dan merusak sekresi insulin. Pankreatitis akut adalah
peradangan yang terjadi didalam pankreas, penyakit ini mengakibatkan kelebihan
hormon gliokortoid (dari korteks adrenal) akan berdampak pada peningkatan glukosa
dalam darah. Peningkatan glukosa darah akan mengakibatkan beban insulin,
sehingga akan berakibat pada penurunan produksi insulin. Pankreatopati
fibrocalculous dapat disertai dengan nyeri abdomen yang menjalar ke kalsifikasi
punggung dan pankreas yang diidentifikasi pada pemeriksaan X-ray (Vandorsten,
2013). Perlu juga di lihat fasting glucose dan HbA1c, penilaian cadangan endokrin
pankreas, dan yang penting dari massa sel beta fungsional, harus dilakukan sebagai
bagian dari evaluasi dan tindak lanjut untuk total pancreatectomy dengan
autotransplantation pulau (TPIAT).
2.4.4 Endokrinopati
Beberapa hormon bisa yang bekerja sebagai antagonis insulin action adalah growth
hormone, cortisol, glucagon, epinephrine. Sindrom cushing sebagian menyebabkan
peningkatan resistensi insulin yang biasanya menyertai kelebihan hormon. Pasien
acromegalic resisten terhadap insulin, baik di liver maupun di perifer.
Hiperkortisolisme mengarah ke hiperglikemia dan mengurangi toleransi glukosa,
menentukan resistensi insulin, menstimulasi glukoneogenesis hati dan glikogenolisis
2.4.5 Karena Obat Zat kimia
Obat-obatan ini tidak dapat menyebabkan diabetes dengan sendirinya, tetapi mereka
dapat memicu diabetes pada individu dengan resistensi insulin, diantaranya vacor,
pentamidine (dapat menghancurkan sel β pankreas secara permanen) , nicotin acid,
glucocorticoid, thyroid hormon, diazoxide, β-adrenergic agonist, thiazides, dilantin,
interferon.
2.4.6 Infeksi
Diabetes terjadi pada pasien dengan rubella kongenital. Oxsackievirus B,
cytomegalovirus, adenovirus, dan mumps bisa juga berkaitan dengan diabetes.

2.6 Tatalaksana
2.6.1 Tatalaksana MODY
 Diet control
 SU dalam dosis rendah
20 mg of gliclazide or 1.25 mg of glibenclamide satu hari sekali 
 Insulin
 Mostly diet only in MODY-2
 DPP-IV Inhibitors
 Glinides
 Metformin
2.6.2 Defek genetik kerja insulin
Pada dasarnya tidak ada treatment spesifik pada pasien dengan genetik kerja
insulin. Pemberian high doses dari insulin-like growth factor I (rhIGF-I) biasanya
banyak di gunakan pada ketoasidosis dikarenakan severe insulin resistance.
Beberapa penelitian menyebukan bahwa biguanides, yang merupakan obat yang
mengurangi perkembangan glukosa di hati dan dapat menyebabkan peningkatan
jumlah reseptor insulin sehingga dapat digunakan pada pengobatan untuk sindrom
Rabson-Mendenhall (Brown, 2013)
2.6.3 Penyakit eksokrim pankreas
Upaya untuk mengurangi resiko pankreatitis kronis seperti menghindari
alkohol dan berhenti merokok sangat dianjurkan karena keduanya memperburuk
perkembangan inflamasi pankreas dan fibrosis. Karena alkohol secara akut
menghambat produksi glukosa hati dan dapat menyebabkan hipoglikemia, terutama
dalam pengaturan terapi insulin. Selain itu direkomendasikan latihan aerobik sedang
selama setidaknya 150 menit per minggu.
Pada diabetes yang berhubungan dengan pankreatitis kronis dengan
hiperglikemia ringan (HbA1c <8%), agen hipoglikemik oral mungkin tepat. Metformin,
sensitizer insulin, harus dipertimbangkan dalam kasus resistensi insulin bersamaan
karena alasan teoritis dalam mengurangi risiko kanker pankreas. Insulin
secretagogues (sulfonylureas dan glinides) meningkatkan risiko keganasan dan
dapat menyebabkan hipoglikemia. (Diabetes Care. 2012)
2.6.4 Endokrinopati
Analog insulin baru bisa menjadi perhatian khusus dalam manajemen diabetes
sekunder yang terkait dengan endokrinopati. Memang, telah terbukti bahwa insulin
glargine, diberikan sekali sehari, mengurangi risiko hipoglikemia
Dapus

American_Diabetes_Association. Diagnosis and classification of diabetes


mellitus. Diabetes Care. 2012 Jan;35(Suppl 1):S64–71
Brown RJ, Cochran, E, Gorden P. Metreleptin improves blood glucose in patients with insulin
receptor mutations. J Clin Endo & Metab. 2013: E1749-E1756
Skarulis MC, Celi FS, Mueller E, Zemskova M, Malek R, Hugendubler L, Cochran C,
Solomon J, Chen C, Gorden P. Thyroid hormone induced brown adipose tissue and
amelioration of diabetes in patient with extreme insulin resistance. J Clin Endo & Metab.
2010: 95: 256-262.
Vandorsten JP, Dodson WC, Espeland MA, et al. NIH consensus development conference:
diagnosing gestational diabetes mellitus. NIH Consens State Sci Statements 2013;29:1–31

Anda mungkin juga menyukai