Anda di halaman 1dari 10

Makalah Tentang Kepemimpinan

Disusun oleh:
Kelompok 8

Ade Ecman Yaboisembu : (15110118)


Setiawan Nur Pamungkas : (16110047)
Arini Wibowo : (16110051)
Karunia Inri : (16110079)

PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS RESPATI
YOGYAKARTA
TAHUN AJARAN 2017/2018
Kata Pengantar
Segala puji bagi Allah SWT, kami dapat menyusun makalah tentang
kepemimpinan beserta contoh kasus kepemimpinan di bidang kesehatan.
Penulisan dalam penyusunan makalah Tugas mata kuliah kepemimpinaini masih
memiliki keterbatasan. Namun diharapkan makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca yang memerlukan sebagai ilmu dalam belajar yang bermanfaat.

Yogyakarta,Februari 2018

Penulis
DAFTAR ISI

COVER i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB 1 PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Tujuan 2
BAB 2 CONTOH KASUS KEPEMIMPINAN 3
BAB 3 PEMBAHASAN 5
3.1 Gaya Kepemimpinan 5
3.2 Fungsi Kepemimpinan
BAB 4 KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA 10
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Beberapa Ahli berpendapat tentang kepemimpinan,beberapa diantaranya
adalah:
 Menurut Silva dan Dacker (1989) bahwa, Kepemimpinan merupakan
penggunaan ketrampilan seseorang dalam mempengaruhi orang lain, untuk
melaksanaakan sesuatu dengaan sebaik-baiknya sesuai dengan
kemampuannya.
 Menurut Georgy R.Terry.Kepemimpinan adalah hubungan yang tercipta
dari adanya pengaruh yang dimiliki seseorang terhadap orang lain
sehingga orang lain tersebut secara sukarela mau dan bersedia bekerja
sama untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
 Menurut Ordway Tead. Kepemimpinan adalah paduan berbagai perilaku
yang dimiliki seseorang sehingga orang tersebut mempunyai kemampuan
untuk mendorong orang lain bersedia dan dapat menyelesaikan tugas-tugas
tertentu yang dipercayakan kepadanya.
Sebagian besar definisi kepemimpinan mencerminkan asumsi bahwa
kepemimpinan berkaitan dengan proses yang disengaja dari seseorang untuk
mempengaruhi orang lain sesuai dengan kemampuannya untuk mencapai suatu
tujuan yang diinginkan.
Model/Gaya Kepemimpinan menurut Kurt Lewin,Lippit dan white (1939)
 Gaya kepemimpinan autrocratic
Pemimpin menentukan semua kebijakan, kemudian memberikan petunjuk
untuk penerapannya, Hanya pemimpinlah yang memiliki wawasan
menyeluruh tentang apa yang dilaksanakan. Gaya kepemimpinaseperti ini
biasanya ada pada militer karena memiliki sifat yang tegas dan keras tanpa
memikirkan musyawarah dan tidaak mau menerima saran dari bawahan.
 Gaya kepemimpinan yang democratic
Pemimpin menyarankan kepada anggota kelompok untuk
mengembangkan keputusannya sendiri. Anggota kelompok diberikan
kebebasan melakukan kegiatan dan berinteraksi satu sama lain. Gaya
kepemimpinan ini sangat mementingkan hasil bermusyawarah sehingga
gaya democratic ini sangat disukai dalam kelompok.
 Gaya kepemimpinan laissez faire
Gaya kepemimpinan ini memberikan kebebasan penuh kepada
kelompok.Dukungan fasilitas dan sumber daya sudah tersedia dan anggota
diminta bekerja secara optimal.Pemimpin hanya bertugas memberikan
tanggapan jika ada pernyataan yang diajukan kepadanya. Gaya
kepemimpinan ini sangat memiliki ciri pemimpin yang pasif , tidak tegas
dan menyerahkan semua kepada bawahannya.

Fungsi kepemimpinan yaitu


 Pemimpin sebagai penentu arah
Dalam fungsi ini pemimpin sebagai penentu stategi yang akan digunakan
dalam organisasi
 Pemimpin sebagai wakil dan juru bicara
Seorang pemimpin harus bisa menjaga hubungan baik dengan berbagai
diluar organisasi,supaya kebijakan dan kegiatan organisasi dapat
dijelaskan kepada berbagai pihak yang bersangkutan
 Pemimpin sebagai komunikator yang efektif
Pemimpin harus mampu menyampaikan suatu pesan dari satu pihak
kepada pihak lain secara cepat,tepat,dan benar.

1.2 Tujuan
a. Untuk mengetahui fungsi pemimpinan dalam menyelesaikan sutu kasus
b. Untuk mengetahui model/gaya kepemimpinan
BAB 2
KASUS KEPEMIMPINAN DI BIDANG KESEHATAN
2.1 Pelecehan Pasien oleh Oknum Perawat National Hospital (Kamis,25
Januari 2018)
BBC Indonesia,bbc.com
Awalnya adalah beredar luasnya video yang menunjukan seorang pasien
perempuan rumah sakit National Hospital Surabaya mengungkapkan
kemarahannya kepada perawat lelaki yang dituduhnya menggerayanginya
tatkala ia tak berdaya di bawah pengaruh obat.
Menurut Kapolrestabes Surabaya Kombes Rudi Setawan menjelaskan
peristiwa bermula ketika korban menjalani operasi di rumah sakit tersebut.
Dalam kondisi masih terpengaruh anestesi,pasien dipindahkan ke ruang
pemulihan.Pada saat di ruang ini lah terjadinya pelecehan seksual tersebut
Terkait dengan kasus tindak asusila oleh oknum perawatnya,manajemen
National Hospital Surabaya menyatakan meminta maaf atas terjadinya
dugaan tindak pelanggaran etika profesi keperawatan di rumah sakit
tersebut
“Kami menyampaikan penyesalan yang mendalam kepada pasien dan
keluarga pasien”,ujar Jenny Firsariana,Kepala keperawatan National
Hospital Surabaya dalam pernyataan pers,Kamis siang (25/01/2018)
Jenny mengatakan bahwa pihaknya tidak mentolelir segala bentuk
pelanggaran etika profesi terhadap pasien . “Kami telah memberhentikan
secara tidak hormat terhadap pelaku,dan akan menyerahkan masalah ini
menurut aturan hukum yang berlaku,maupun menurut disiplin tenaga kerja
kesehatan”,tegas Jenny.
BAB 3
PEMBAHASAN

3.1 Gaya Kepemimpinan


Pada kasus “ Pelecehan Pasien oleh Oknum Perawat ” ini terjadi pada saat
pasien tidak sadar karena masih terpengaruh oleh obat bius. Pelecehan yang
di alami oleh pasien ini, dimana dimana perawat memegang bagia dada
pasien tersebut beberapa kali. Mengetahui kejadian ini pihak Rumah sakit
National Hospital Surabaya langsung mengambil tindakan tegas dengan
memecat oknum perawat tersebut secara tidak hormat. Dapat dikaitkan gaya
kepemimpinan yang digunakan National Hospital Surabaya adalah gaya
kepemimpinan democratic karena sebelum mengambil tindakan pemimpin
memastikan kejadian itu benar atau tidak. Dan kepala perawat Jenny
Firsariana meminta maaf kepada pasien dan keluarga pasien.
Maka jika dilihat dari pengambilan keputusan oleh pemimpin di Rumah Sakit
National Hospital Surabaya , maka gaya yang diterapkan gaya kepemimpinan
democratic
Kepemimpinan Democratic:
a. Bersikap pada saat tertentu pada bawahan atau pada perawat yang
melakukan pelanggaran dengan mengambil keputusan yang tegas.
Pemimpin juga memiliki prinsip dan konsisten dalam menanggapi
masalah tersebut, serta pemimpin juga sangat tegas dalam kondisi dan
situasi tertentu pada kasus ini.
b. Di dala Rumah Sakit harus mengutamakan pihak yang dilayani (Client
oriented), karena pasien adalah client terbayak , maka banyak sekali
manfaat yang dapat diperoleh suatu Rumah Sakit bila mengutamakan
kepuasan pasien.
c. Model SERVQUAL (Service quality) yang dikembangkan Zeithalm dan
Parasuraman menjelaskan bahwa,
 Assurance ( Jaminan kepastian) : kompetensi yang dimiliki sehingga
memberikan rasa aman, bebas dari bahaya, risiko atau keraguan dan
kepastian yang mencakup pengetahuan, perilaku dan sifat yang dapat
dipercaya.
 Empathy ( perhatian) : sifat dan kemampuan untuk memberikan perhatian
penuh kepada pasien, kemudahan dan kontak komunikasi yang baik.
d. Jacobalis menyebutkan bahwa berdasarkan pengalaman sehari-hari,
ketidak puasan pasien yang seringkali ditemukan yaitu berkaitan dengan,
sikap dan perilaku petugas rumah sakit, keterlambatan pelayan oleh
dokter dan perawat, terutama dokter sulit untuk ditemui, dokter kurang
komunikatif dan informatif, perawat yang kurang ramah dan tanggap
terhadap kebutuhan pasien, serta lamanya asfek pelayanan di rumah sakit
2.2 Fungsi Kepemimpinan
Pada kasus diatas pemimpin sudah menjalankan semua fungsi keemimpinan
yaitu :
a) Pemimpin sebagai penentu arah
Setelah mengetahui kejadian yang sebenarnya kepala perawat Rumah
Sakit National Hospital Surabaya memutuskan memecat oknum
perawat yang terbukti melakukan pelecehan terhadap pasien tersebut,
karena rumah sakit tidak mentoleri segala tindakkan yang merugikan
pasien.
b) Pemimpin sebagai wakil dan juru bicara
Dalam kasus ini pemimpin yang bukan lain kepala perawat Rumah
Sakit National Hospital Surabaya meminta maaf secara langsung
kepada pasien dan keluarga pasien mewakili Rumah Sakit dan pelaku.
c) Pemimpin sebagai komunikator yang efektif
Kepala perawat dalam kasus ini mampu sebagai komunikator yang
efektif antara pasien dan pelaku.
BAB 4
Kesimpulan
4.1 Kepemimpinan berkaitan dengan proses yang disengaja dari seseorang
untuk mempengaruhi orang lain sesuai dengan kemampuannya untuk
mencapai suatu tujuan yang diinginkan.
4.2 Gaya kepemimpinan pada kasus “Pelecehan Oknum Perawat ke Pasien”
adalah gaya democratic
4.3 Fungsi Pemimpinan dalam kasus “Pelecehan Oknum Perawat ke Pasien”
adalag pemimpin sebagai penentu arah,wakil dan juru bicara ,dan sebagai
komunikator yang efektif
Daftar Pustaka

Susatyo Herlambang, Arita Murwani. (2012). Cara Mudah Memahami


Manajemen Kesehatan dan Rumah Sakit. Yogyakarta: Gosyen Publishing.
Suyanto. (2008). Mengenal Kepemimpinan Dan Manajemen Keperawatan Di
Rumah Sakit. Jogjakarta: Mitra Cendekia Offset.
Yukl, G. (2001). Leadership In Organization. (B. Supriyanto, Penerj.) New
Jersey.
Ayomi,Amindomi." Pelecehan Pasien oleh Oknum Perawat Manajemen National
Hospital"diakses 20Februaru2018. http://www.bbc.com/indonesia/trensosial-
42813995

Anda mungkin juga menyukai