Anda di halaman 1dari 6

5.

faktor yang mempengaruhi manajemen kelas

Berhasilnya menajemen kelas dalam memberikan dukungan terhadap pencapaian


tujuan pembelajaran yang akan di capai, bayak di pengaruhi oleh berbagi faktor. Faktor-
faktor tersebut melekat pada kondisi fisik kelas dan pendukungannya, juga di pengaruhi oleh
faktor non fisik (sosio-emosional) yang melekat pada guru. Untuk mewujudkan pengelolaan
kelas yang baik, ada beberapa faktor yang mempengaruhinya antara lain:

1. Kondisi fisik
Lingkungan fisik tempat belajar mempunyai pengaruh penting terhadap hasil
pembelajaran. Lingkungan fisik yang menguntungkan dan memenuhi syarat
minimal mendukung meningkatkannya intensitas proses pembelajaran dan
mempunyai pengaruh positif terhadap pencapaian tujuan pengajaran. Lingkungan
fisik yang di maksud meliputi:
a. Ruangan tempat berlangsungnya proses belajar mengajar
Ruangan tempat belajar harus memungkinkan semua siswa bergerak
leluasa, tidak berdesak-desak dan saling mengganggu antara siswa yang
satu dengan yang lainnya pada saat melakukan aktivitas belajar. Besarnya
ruangan kelas tergantung pada jenis kegiatan dan jumlah siswa yang
melakukan kegiatan. Jika ruangan itu tersebut mempergunakan hiasan,
pakailah hiasan-hiasan yang mempunyai nilai pendidikan.
b. Pengaturan tempat duduk
Dalam mengatur tempat duduk yang penting adalah memungkinkan
terjadinya tatap muka, dengan demikian guru dapat mengontrol tingkah
laku siswa. Pengaturan tempat duduk akan mempengaruhi kelancaran
proses belajar mengajar.
c. Ventilasi dan pengaturan cahaya
Suhu, ventilasi dan penerangan ( kendati pun guru sulit mengatur
karena sudah ada ) adalah aset penting untuk terciptanya suasana belajar
yang nyaman. Oleh karena itu, ventilasi harus cukup menjamin kesehatan
siswa.
d. Pengaturan penyimpanan barang-barang
Barang-brang hendaknya di simpan di tempat khusus yang mudah di
capai kalau segera di perlukan dan akan di pergunakan bagi kepentingan
belajar. Barang-barang yang kerena nilai praktisnya tinggi dan dapat di
simpan di rung kelas seperti buku pelajaran, pedoman kurikulum, kartu
pribadi dan sebagainnya, hendaknya di tempatkan sedemikian rupa
sehingga tidak dapat mengganggu gerak kegiatan siswa.
Hal lain yang perlu di perhatikan dalam penciptan lingkungan fisik
tempat belajar adalah kebersihan dan kerapihan. Seyogyanya guru dan
siswa turut aktif dalam membuat keputusan mengenai tataruang, dekorasi
dan sebagainnya.
2. Kondisi sosio-Emosional
Kondisi sosio emosional dalam kelas akan mempunyai pengaruh yang cukup
besar terhadap proses belajar mengajar, kegairahan siswa dan efektifitas
tercapainnya tujuan pengajaran. Kondisi sosio-emosional tersebut meliputi.
a. Tipe kepemimpinan
Peranan guru dan tipe kepemimpinan guru akan mewarnai suasana
emosional di dalam kelas. Apakah guru melaksanakan kepeminpinannya
secara demokratis. Kesemuanya itu di berikan dampak ke peserta didik.
b. Sikap guru
Sikap guru dalam menggapai siswa yang melanggar peraturan sekolah
hendaknya tetap sabar, dan tetap bersahabat, dengan suatu keyakinan
bahwa tingkah laku siswa akan dapat memperbaiki. Kalaupun guru
terpaksa membenci, bencilah tingkahlukunya bukan membenci
siswanya.terimalah siswa dengan hangat sehingga ia insya akan
kesalahannya. Berlakulah adil dalam bertindak. Ciptakan satu kondisi yang
menyebabkan siswa sadar akan kesalahannya sehingga ada dorongan
untuk memperbaiki kesalahannya.
c. Suara guru
Suara guru, walaupun bukan faktor yang besar, turut memenuhi dalam
proses belajar mengajar. Suara hendaknya relatif rendah tetapi cukup jelas
dengan volume suara yang penuh dengan kedengarannya rileks cenderung
akan mendorong siswa untuk memperhatikan pelajaran, dan tekanan suara
hendaknya bervariasi agar tidak membosankan siswa.
d. Pembinaan hubungan baik
Pembinaan hubungan baik (raport) antara guru dan siswa dalm
masalah pengelolaan kelas adalah hal yang sangat penting, dengan
terciptanya hubungan baik guru-siswa, di harapkan siswa senantiasa
gembira, penuh gairah dan semangat, bersikap optimisti, relaistik dalam
kegiatan belajar yang sedang di lakukannya serta terbuka terhadap hal-hal
yang ada pada dirinya.
3. Kondisi organisasional
Kegiatan rutin yang secara organisasional di lakukan baik tingkat kelas maupun
tingkat sekolah akan dapat mencegah masalah pengelolaan kelas. Di samping itu
mereka akan terbiasa bertingkah laku secara teratur dan penuh disiplin pada
semua kegiatan yang bersifat rutin itu. Kegiatan rutinitas tersebut antara lain:
 Pergantian pelajaran
 Guru berhalangan hadir
 Masalah antar siswa
 Upacara bendera
 Kegiatan lain

C. Aspek , pungsi dan masalah dalam menajemen kelas

1. Aspek dalam manajemen kelas

Manajeman kelas harus di lakukan oleh guru guna memberikan dukungan


terhadap keberhasilan belajar anak. Keberasilan dalam pembelajaran akan ditentukan
oleh seberapa mampu gurudalam memfasilitasi anak dengan kegiatan manajerial
terhadap kelas, keberhasilan dalam memenejemen kelas yang di lakukan guru harus
melihat beberapa aspek dalam kelas. Aspek-aspek yang perlu di perhatikan dalam
manajemen kelas yang baik adalah meliputi sifat kelas, pendorong kekuatan kelas,
situasi kelas, tindakan efektif dan kreatif. (Maman Rachman:1999)

Sebagai sebuah kegiatan, manajemen kelas yang harus di lakukan oleh guru
terutama untuk tingkat SD, Aspek-aspek yang perlu di perhatikan dalam di
kembangkan adalah sebagai berikut:

a. Mengecek kehadiran
b. Mengumpulkan hasil pekerjaan siswa, memeriksa dan menilai hasil
pekerjaan siswa
c. Pendistribusian alat dan bahan
d. Mengumpulkan informasi dari siswa
e. Mencatat data
f. Pemeliharaan arsif
g. Menyampaikan materi pelajaran
h. Memberikan tugas

2. fungsi manejemen kelas

Fungsi manajemen kelas sebernya merupakan penerapan fungsi-fungsi


manajemna yang di aplikasikan di dalam kelas oleh guru untuk mendukung tujuan
pembelajaran yang hendak di capai. Dalam pelaksanaannya fungsi-fungsi manajemen
tersebut harus di sesuaikan dengan dasar filosofis dari pendidikan (belajar, mengajar)
di dalam kelas fungsi-fungsi manajerial yang harus di lakukan oleh guru itu meliputi;

 Merencanakan
Merencanakan adalah membuat suatu target-target yang akan di
capai atau diraih di masa depan. Dalam organisasi merencanakan,
adalah suatu proses memikirkan dan menetapkan secara matang arah,
tujuan dan tindakan sekaligus mengkaji berbagai sumber daya dan
metode/teknik yang tepat.
 Mengorganisasikan
Mengorganisasikan bararti: (1) menentuan sumber daya dan
kegiatan yang di butuhkan untuk mencapai tujuan organisasi, (2)
merancang dan mengembangkan kelompok kerja yang berisi orang
yang mampu membawa organisasi pada tujuan, (3) menugaskan
seseorang atau kelompok orang dalam suatu tanggung jawab tugas dan
fungsi tertentu, (4) mendelegasikan wewenang kepada individu yang
berhubungn dengan keleluasaan melaksanakan tugas.
 Memimpin
Seorang pemimpin dalam melaksanakan amatnya apabila ingin
di percaya dan diikuti harus memiliki sifat kepemimpinan yang
senantiasa dapat menjadi pengarah yang di dengar ide dan
pemikirannya oleh para anggota organisasi. Hal ini tidak semata
mereka cerdas membuat keputusan tetapi dibarengi dengan memiliki
kepribadian yang dapat di jadikan suri tauladan.
 Mengendalikan
Pengendalian adalah proses yang memastikan bahwa aktivitas
sebenarnya sesuai dengan aktivitas yang direncanakan. Proses
pengendalian dapat melibatkan beberapa elemen yaitu; (1) menetapkan
standar kinerja, (2) mengukur kinerja, (3) membandingkan unjuk kerja
dengn standar yang telah di tetapakan, (4) mengambil tindakan korektif
saat terdeteksi penyimpangan.
3. Masalh dalm manajemen kelas
Pengelolaan kelas yang di lakukan oleh guru adalah upaya untuk memberikan
pelayanan pembelajaran yang sesuia dengan setiap potensi siswa, sehingga siswa
dapat belajar dengan baik dan merasa terfasilitasi dari sisi perkembangan fisik dan
psikisnya. Akan tetapi dalam penyenggalaraan pelajaran di kelas tidak selalu
berlangsung dengan memuaskan, sering muncul masalah. Masalah dapat kita
tinjau dari beberapa sisi, sehingga guru dapat menjadi maklum bila perencanaan
yang di susun sedemikian rupa akan tetapi masih muncul masalah dalam
pelaksanaannya. Masalah dapat kita lihat sisi sifat masalah, jenis masalah, dan
sumber masalah.
a. Sifat masalah
Dilihat dari sifatnya, masalah memiliki ciri-ciri sebai berikut:
 Penerial
Penerial artinya bahwa masalah melekat, masalah akan selalu
ada ketika tejadi proses interaksis. Ketika manusia berinteraksi
dalam sebuah kelompok terikat maka dengan segala perbedaan
yang di miliki dan keinginnannya akan memungkinkan timbulya
gesekan dan konflik, hal ini memungkinkan karena memenag
demikian sifatnya.
 Nurturant Effect
Nuturant Effect atau dampak pengiring artinya bahwa ketika
dalam sebuah kegiatan muncul masalah dan masalah itu tidak di
carikan penyelesaiaanya.
 Substansif
Permasalahan dapat di pilih dan di lihat dari pokok/isu yang
muncul, artinya bahwa permasalahan itu memiliki kekhasan sesuai
dengan substansi dari problematik dalam interaksi yang terjadi.
 Kontekstual
Proses interaksi orang terjadi dalam suatu setting situasi
tertentu dengan corak yang beragam. Permasalahan muncul juga
bisa di akibatkan oleh setting situasi tertentu, situasi amat
mempengaruhi besar kecilnya masalah juga keterkaitan dengan
masalah lainnya.
b. Jenis masalah yang muncul di kelas
Berbagai masalah dapat muncul di dalam kelas, masalah bisa berasal
dari siswa, guru, kelas, dan situasi sekolah. Di lihat dari jenisnnya masalah
di dalam kelas yang memungkinkan terganggunya proses belajar mengajar
dapat di kelompokan kedalam dua jenis, yaitu masalah yang muncul secara
individu, dan masalah yang muncul karena kelompok. Dalam bahasa ini,
kita melihat dan menentukan kedua jenis ini dari sisi siswa yang
melakukan kegiatan belajar.
 Masalah individu
Masalah individu adalah segala permasalahan yang melakat
pada perorangan baik karena aktivitasnya sebelum di kelas yaitu di
rumah, di jalan, dan di lingkungan sekolah sehingga muncul di
kelas atau permasalahan yang muncul pada saat proses
pembelajaran berlangsung karena interaksinya dengan siswa lain
atau guru. Masalah individu muncul bila terjadi stimulus yang tidak
di harapakan dari sikap siswa lain atau sikap guru bahkan bisa
datang dari materi belajar. Stimulus yang berlebihan dari guru
terhadap siswapun akan memicu permasalahan

Anda mungkin juga menyukai