LAHIR
Dosen Pengampu:
Di Susun Oleh:
Tingkat: IIB
TA. 2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta hidayah-Nya sehingga penyusunan makalah ini dapat diselesaikan. Makalah penulis susun
sebagai tugas dari mata kuliah Manajemen Keperawatan dengan judul" Konsep Dan Askep Bayi
Baru Lahir”
Terimakasih penulis sampaikan kepada Ibu Gusti Lestari Handayani, A.Per.Pend, M.Kesselaku
dosen mata kuliah Keperawatan Maternitas yang telah membimbing demi lancarnya
Demikianlah tugas ini penulis susun semoga bermanfaat dan dapat memenuhi tuga mata kuliah
Keperawatan Maternitas dan penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi diri kami dan
khususnya pembaca
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................................
DAFTAR ISI .........................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................................
1.2 Tujuan...............................................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................................
2.1 Pengertian.........................................................................................................................................
2.2 Fisiologi............................................................................................................................................
2.7 Komplikasi Yang Sering Terjadi Pada Bayi Baru Lahir .................................................................
3.1 Kesimpulan ......................................................................................................................................
3.2 Saran ................................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Bayi baru lahir yaitu kondisi dimana bayi baru lahir (neonatus), lahir melalui jalan lahir
dengan presentasi kepala secara spontan tanpa gangguan, menangis kuat, nafas secara spontan
dan teratur,berat badan antara 2500-4000 gram.Neonatus (BBL) adalah masa kehidupan pertama
diluar rahim sampai dengan usia 28 hari,dimana terjadi perubahan yang sangat besar dari
kehidupan didalam rahim menjadi diluar rahim.Pada masa ini terjadi pematangan organ hampir
anak.Neonatus mengalami masa perubahan dari kehidupan didalam rahim yang serba tergantung
pada ibu menjadi kehidupan diluar rahim yang serba mandiri.Masa perubahan yang paling besar
terjadi selama jam ke 24-72 pertama.Transisi ini hampir meliputi semua system organ tapi yang
terpenting bagi anastesi adalah system pernafasan sirkulasi,ginjal dan hepar.Maka dari itu
sangatlah diperlukan penataan dan persiapan yang matang untuk melakukan suatu anastesi
2. Untuk Mengetahui Tentang Fisiologi
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
adalah 0-40 hari). Periode neonatal atau neonatus adalah bulan pertama kehidupan. Selama
periodeneonatal bayi mengalami pertumbuhan dan perubahan yang amat manakjubkan. (Mary
Hamilton,1995: 217) Bayi baru lahir (neonatus) adalah suatu keadaan dimana bayi baru lahir
dengan umur kehamilan 38-40 minggu,lahir melalui jalan lahir dengan presentasi kepala secara
spontan tanpa gangguan, menangis kuat, nafas secara spontan dan teratur,berat badan antara
2500-4000 gram.
2.1 Fisiologi
a. Respirasi
Perubahan yang penting pada neonatus adalah respirasi. Pada saat intarauterin, paru-paru
berisi ± 20 cc/KgBB. Pada saat lahir, cairan tersebut digantikan dengan udara. Dengan
kelahiran pervaginam, cairan tersebut dikeluarkan melalui trakea dan paru-paru. Nafas
yang pertama merupakan reflek dari perubahan tekanan, perubahan suhu, suara dan
sensasi fisik pada saat kelahiran dengan permukaan yang relative kasar. Disisi lain,
pernafasan tersebut terjadi karena terputusnya tali pusat. Nafas pertama bersifat dangkal
dan tidak teratur ± 30-60 x/menit disertai periode apnea pendek (<15”). Bayi baru lahir
lebih menyukai bernafas melalui hidung. Saat mengalami pembuntuan, reflek yang
digunakan adalah membuka mulut, tetapi kemampuan tersebut baru dimiliki setelah usia
3 minggu, oleh karena itu bayi mudah mengalami cyanosis jika mengalami obstruksi
hidung.
b. Sirkulasi
System sirkulasi mengalami perubahan saat lahir, foramen ovale, duktus arteriosus dan
duktus venosus menutup. Arteri dan vena umbilical serta arteri hepatica menjadi
kanan. Peningkatan aliran darah yang kembali kesisi kiri jantung meningkatkan tekanan
atrium kiri. Perubahan tekanan ini menyebabkan penutupan foramen ovale. Selama
beberapa hari, menangis menyebabkan pengembalian aliran darah melalui foramen ovale
dan menyebabkan cyanosis. Saat level PO2 arteri mendekati 50 mmHg, duktus arteriosus
menutup kemudian duktus tersebut menjadi ligament. Dengan pematangan tali pusat,
arteri dan vena umbilical serta duktus venosus menutup cepat dan menjadi ligament.
c. Termoregulasi
Pengendalian panas adalah cara kedua untuk menstabilkan fungsi pernafasan dan
produksi dan pengeluaran panas. Bayi bersifat homeothemic yang artinya berusaha
menstabilkan suhu badan internal dalam rentang yang pendek. Hipotermi dan kehilangan
bayi dipenuhi oleh brown fat dan meningkatkan aktifitas metabolisme otak, jantung dan
liver. Brown fat terletak pada antara kedua scapula dan axila, serta didalam pintu masuk
dada, sekitar ginjal dan vertebra. Lemak tersebut mengandung banyak pembuluh darah
Hb bayi lebih banyak dari orang dewasa yaitu 14,5-22,5 g/dl, tetapi merupakan HbF yaitu
Hb yang usianya lebih pendek dari orang dewasa (40-90 hari). Dengan simpanan Fe
selama dalam kandungan, bayi akan membuat Hb yang baru. Simpanan Fe dapat
e. Sistem Renal
Pada usia khamilan empat bulan, ginjal bayi sudah terbentuk dan sudah bisa
memproduksi urine. Urin akan dikeluarkan kedalam cairan amnion. Fungsi renal seperti
orang dewasa baru bisa dipenuhi saat bayi berusia 2 bulan. Saat lahir biasanya bayi akan
BAK sedikit dan kemudian tidak BAK selam 12-24 jam, kemudian akan BAK 6-10
f. Gastrointestinal
Bayi aterm sudah bisa menelan, mencerna dan mengolah serta menyerap protein dan
karbohidrat sederhana serta mengemulsi lemak sederhana. Bayi yang hidrasinya baik,
mukosa mulutnya basah, merah muda. Setelah lahir ada sedikit mucus yang tersisa
dimulut bayi.
g. Sistem Hepatika
Liver dan gall blader dibentuk usia kehamilan 4 bulan. Liver dapat diraba pada bayi baru
bayi aterm mengalami hyperbilirubinemia yang fisiologis sebagai akibat dari frekuensi
produksi bilirubin yang tinggi dari pemecahan RBC yang lebih banyak dari dewasa,
selain itu ada sejumlah bilirubin yang diserap kembali dari usus halus.
h. Sistem Imunologi
System imunologi pada bayi baru berkembang pada fase awal ekstrauterin dan belum
aktif sampai dengan beberapa bulan. Selam tiga bulan pertama, bayi dilindungi oleh
i. Sistem integument
Vernix caseosa, suatu lapisan putih seperti keju, menutupi bayi saat lahir, fungsinya
masih belum jelas. Dalam 24 jam vernix caseosa akan diabsorsi kulit dan hilang
j. Sistem Reproduksi
Perempuan:
saat kelahiran menyebabkan terjadinya pengeluaran darah atau mucus dari vagina
disebut pseudomenstruasi.
Laki-laki:
c. Sering terjadi hidriceles yaitu akumulasi cairan disekitar testis, bisa sembuh
sendiri.
k. System Muskuloskeletal
badan bayi, dengan lengan lebih panjang sedikit dari kaki. Ukuran dan bentuk kepala
dapat sedikit berubah akibat penyesuaian dengan jalan lahir disebut molding.
Bayi normal akan menangis spontan segera setelah dilahirkan. Apabila bayi tidak
langsung menangis, penolong segera membersihkan jalan nafas dengan cara sebagai
berikut:
a. Letakkkan bayi pada posisi telentang ditempat yang keras dan hangat.
b. Gulung sepotong kain dan letakkan dibawah bahu sehingga leher bayi lebih bayi
lebih lurus dan kepala tidak menekuk. Posisi kepala diatur lurus sedikit tengadah
ke belakang.
c. Bersihkan rongga hidung, rongga mulut dan tenggorokan bayi dengan jari tangan
d. Tepuk kedua telapak kaki bayi sebanyak 2 – 3 kali atau gosok kulit bayi dengan
kain kering dan kasar. Dengan rangsangan ini biasanya bayi akan segera
menangis.
e. Kekurangan zat asam pada bayi baru lahir dapat menyebabkan kerusakan otak.
Oleh karena itu segera bersihkan mulut dan hidung bayi baru lahir. Observasi
adekuat.
g. Dokter atau tenaga medis hendaknya melakukan pemompaan setelah 1 menit bayi
tidak menangis.
Tali pusat dipotong sebelum atau sesudah plasenta lahir tidak menentukan dan
mempengaruhi bayi, kecuali bayi kurang bulan. Apabila bayi lahir tidak menangis maka
tali pusat segera dipotong untuk memudahkan melakukan tindakan resusitasi pada bayi.
Tali pusat dipotong 5 cm dari dinding perut bayi dengan gunting steril dan diikat dengan
pengikat steril. Apabila masih terjadi perdarahan dapat dibuat ikatan baru. Luka tali pusat
dibersihkan dan dirawat dengan alkohol 70 % atau povidon iodin 10 % serta dibalut kasa
steril. Pembalut tersebut diganti setiap hari dan setiap basah atau kotor. Sebelum
memotong tali pusat. Pastikan bahwa tali pusat sudah diklem dengan baik untuk
Pada waktu bayi baru lahir, bayi belum mampu mengatur tetap suhu badannya dan
membutuhkan pengaturan dari luar untuk membuatnya tetap hangat. Bayi baru lahir di
bungkus hangat. Suhu tubuh bayi merupakan tolok ukur kebutuhan akan tempat tidur
yang hangat sampai suhu tubuhnya stabil. Suhu tubuh bayi harus dicatat.
4. Memberikan vitamin K.
vitamin K. Vitamin K diberikan peroral 1 mg/ hari selama 3 hari, sedangkan bayi yang
Setiap bayi lahir perlu diberikan tetes mata atau salep mata setelah 5 jam bayi lahir untuk
mencegah terjadinya penyakit mata karena klamidia. Tetes atau salep mata yang
Peralatan identifikasi bayi baru lahir harus selalu tersedia ditempat penerimaan pasien.
Kamar bersalin dan ruang rawat bayi. Peralatan yang digunakan hendaknya kebal air
dengan tepi yang halus dan tidak melukai, tidak mudah robek dan tidak mudah lepas.
b. Tanggal lahir.
c. Nomor bayi.
d. Jenis kelamin.
e. Unit.
f. Nama lengkap ibu. Disetiap tempat tidur harus diberi tanda dengan
panjang bayi, lingkar kepala, lingkar perut dan catat dalam rekam medik.
Dapat dilakukan dengan perawatan tali pusat yang aseptik dan antiseptik. Pemberian tetes
Bayi baru lahir dilakukan untuk mengetahui aktivitas bayi normal atau tidak dan identifikasi
masalah kesehatan bayi baru lahir yang memerlukan perhatian. Yang perlu dipantau pada bayi
Suhu badan bayi perlu diukur dan dicatat secara teratur untuk mengetahui adanya
peningkatan suhu tubuh sehingga dapat segera dilakukan tindakan yang tepat dan cepat.
c. Pernafasan yang normal pada bayi baru lahir adalah perut dan dada bergerak
bersamaan tanpa adanya retraksi, tanpa terdengar adanya suara pada waktu
Dalam keadaan normal kulit bayi baru lahir adalah kemerahan dan terjadi pengelupasan
ringan. Mandi pada bayi baru lahir sangat diperlukan untuk merawat kebersihan kulit dan
4. Pakaian.
Pakaian pada bayi dapat menjaga kehangatan suhu tubuh bayi. Sehingga bayi tidak jatuh
pada keadaan hipotermia. Pakaian juga dapat melindungi kulit bayi dari resiko cidera/
tergores.
2.5 Mekanisme kehilangan panas pada bayi baru lahir (Depkes, 2002)
1. Evaporasi adalah cara kehilangan panas utama pada tubuh bayi. Kehilangan panas terjadi
karena menguapnya cairan ketuban pada permukaan tubuh bayi. setelah lahir karena bayi
2. Konduksi adalah kehilangan panas melalui kontak langsung antara tubuh bayi dengan
permukaan yang dingin, miasal bayi yang diletakkan diatas meja, tempat tidur atau
timbangan yang dingin cepat mengalami kehilangan panas tubuh melalui konduksi
3. Konveksi adalah kehilangan panas yang terjadi saat bayiterpapar dengan udara disekitar
yang telah dingin, bayi yang dilahirkan di ruangan yang dingin cepat mengalmi
kehilingan panas. Kehilangan panas terjadi jika ada tiupan kipas angin, aliran udara atau
penyejuk ruangan.
4. Radiasi adalah kehilangan pnas yang terjadi saat bayi ditempatkan dekat berada yang
mempunyai temperatur tubuh lebih rendah dari temperatur tubuh bayi, bayi akan
mengalami kehilangan panas melalui car ini. Benda yang lebih dingin tersebut tidak
Semua bayi baru lahir harus dinilai adanya tanda –tanda kegawatan/ kelainan yang menunjukkan
suatu penyakit.
1. Bayi baru lahir dinyatakan sakit apabila mempunyai salah satu atau beberapa tanda –
tanda berikut:
a. Sesak nafas.
d. Malas minum.
Apabila terdapat salah satu atau lebih tanda – tanda berikut ini:
a. Sulit minum.
c. Perut kembung.
d. Periode apneu.
f. Merintih.
g. Perdarahan.
h. Sangat kuning.
1. Icterus neonatorum
Kira-kira 1/3 dari bayi yang baru lahir , memperlihatkan icterus antara Hari ke 2 dan ke 5
disebabkan oleh:
erythrocyte.
b. Hati bayi belum berfaal baik, sehingga tidak dapat mengubah Bilirubin I menjadi
bilirubin II.Pada anak premature icterus biasanya lebih hebat dan lebih lama lagi
Selama 3 atau 4 hari yang pertama bayi boleh dikatakan hampir tidak kemasukan cairan
(Asi belum lancar). Sedangkan bayi mengeluarkan faeces, urine dan peluh dengan cukup
banyak maka BB bayi turun. Kehilangan BB tidak boleh lebih dari 10%.
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan bayi dsapat dilakukan segera setelah status kardiovaskuler aman dan secara berkala.
1. Penampilan umum
a. BB 2500-4000 gram, akan berkurang 3-5 hari, tetapi tidak boleh > 10 %, biasanya
b. PB 46-56 cm.
b. Periksa adanya caput atau cepal hematom, molding, fontanel anterior dan
posterior.
e. Periksa mata: bentuk, letak, ukuran, pupil, reflek cahaya, adanya perdarahan.
3. Kulit
a. Vernix caseosa
c. Warna kulit (biasanya bayi akan mengalami akrosianosis, lalu badan akan
d. Pembesaran payudara.
g. Cari adanya jaundice dengan menekan kulit, maka warna kuning akan lebih jelas.
4. Dada
d. Karakteristik respirasi, cracles, ronchi, suara nafas tiap-tiap sisi dada, frekuensi
30-60 x/menit (dad dan perut bergerak bersama, hitung 1 menit penuh), periode
apnea.
5. Abdomen
a. Bentuk: simetris/tidak
c. Kelainan: cekung/cembung
6. Neurologik
a. Tonus otot.
b. Reflek: moro reflek, tonik neck reflek, palmar graps reflek, walking reflek,
7. Kelamin
8. Punggung
9. Ektremitas
b. Bentuk ekstremitas, bandingkan panjang kedua kaki, tinggi lutut, dan gerakannya
APGAR Pemeriksaan 0 1 2
Appearance/w Inspeksi Biru/pucat Badan merah, Semua merah
jantung jantung
Grimace/ Menghisap atau Tidak ada respon Menyeringai Menangis keras
1. Periode I: reaktivitas (30 menit pertama setelah lahir). Bayi terjaga dengan:
a. Buka mata
d. RR 82 x/ mnt
2. Periode II: reaktivitas (berlangsung 2 sampai 5 jam). Bayi bangun dari tidur yang
nyenyak:
d. Menghisap
3. Periode III: stabilisasi (12 sampai 24 jam setelah lahir). Bayi lebih mudah tidur dan
terbangun:
Diagnosa Keperawatan
1. Resiko infeksi berhubungan dengan sumbatan atau kotoran pada tali pusat
Intervensi:
d. Kaji adanya tanda-tanda infeksi seperti peningkatan suhu tubuh, kemerahan disekitar
tali pusat.
infeksi
Intervensi:
Intervensi:
a. Bersihkan muka dengan kasa/ kain bersih dari darah dan lendir segera setelah kepala
bayi lahir.
R: Mengurangi resiko terjadinya aspirasi dan usaha untuk membebaskan jalan nafas
bayi.
b. Hisap lendir dengan menggunakan penghisap lendir atau kateter pada sisi mulut atau
hidung.
R: Mencehah terjadinya aspirasi yang dapat menimbulkan terjadinya gagal nafas pada
bayi.
Evaluasi
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bayi baru lahir (neonatus) adalah suatu keadaan dimana bayi baru lahir dengan umur
kehamilan 38-40 minggu,lahir melalui jalan lahir dengan presentasi kepala secara spontan tanpa
gangguan, menangis kuat, nafas secara spontan dan teratur,berat badan antara 2500-4000 gram.
Pada bayi lahir normal umumnya tidak dilakukan pemeriksaan laboratorium, namun kadang-
kadang dengan riwayat kehamilan dan kondisi tertentu perlu dilakukan pemeriksaan
Obat profilaksis yang rutin diberikan pada bayi baru lahir yaitu:
1. Vitamin K
3.2 Saran
Jika dalam penulisan makalah ini terdapat kekuarangn dan kesalahan, kami mohon maaf.
Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun agar kami dapat
DAFTAR PUSTAKA
Arief, Mansjoer. (2000). Kapita Selekta Kedokteran, Edisi 3, Jilid 1. Penerbit Media
Aesculapius. Jakarta
Carpenito, Lynda Juall. (1999). Buku Diagnosa Keperawatan, Penerbit Buku Kedokteran, Egc.
Jakarta
Doengoes E. Marylin. (2000). Rencana Asuhan Keperawatan, Penerbit Buku Kedokteran, Egc.
Jakarta
Doengoes E. Marylin. (2001). Rencana Asuhan Keperawatan Maternal / Bayi, Egc. Jakarta
Http://Sis-Doank27.Blogspot.Com/2010/06/Askep-Bayi-Baru-Lahir-Normal.Html
Medika