DEFINISI
Glikosida adalah sekelompok senyawaan organik yang terdapat dalam tumbuhan, dapat
dilarutkan kembali dengan hidrolisis gula.
SUMBER
CONTOH SIMPLISIA
1. GINJE
(Thevetia peruviana [Pers.] K. Schum.0
Suku: Apocybaceae
Nama
a. Sinonim
Thevetia neriifolia juss. Ex Steud., Cerbera peruviana Pers., C. Thevetia Lin.
b. Nama daerah
Jawa: ginje,oleander; Sunda: ki hujan
c. Nama asing
China: Huang hua jia zhu tao; Inggris: yellow oleander
d. Nama simplisia
Folium Thevetiae (daun ginje), Semen Thevetiae (biji ginje)
Uraian Tanaman
Tanaman ginje berasal dari Amerika tropis dan didatangkan ke Indonesia dari India Barat.
Tanaman ini dipelihara sebagai tanaman hias di taman atau pinggir jalan. Ginje termasuk
tanaman beracun karena mengandung glikosida jantung yang memiliki efek seperti digitalis
(obat penguat jantung).
Perdu atau pohon kecil, tinggi 2-5 m, bercabang banyak, mengandung getah berwarna putih
seperti susu yang sangat beracun, berbau tidak enak. Batang bulat, berwarna hijau
keabu0abuan dengan tonjolan-tonjolan bekas ranting dan daun yang telah gugur. Daun
tunggal, bertangkai sangat pendek, berkumpul, terutama di ujung ranting. Helaian daun
berbentuk lanset dengan ujung runcing dan pangkal agak membengkok, ibu tulang daun
menonjol, permukaan atas berwarna hijau agak mengkilap dan bagian bawah berwarna lebih
muda, panjang 8-15 cm dengan lebar 0,6-1,8 cm. Bunga majemuk dalam karangan bunga yang
mekar tidak berbarengan, berbentuk seperti terompet, di ujung ranting atau ketiak daun,
berwarna kuning. Buah batu berbentuk segitiga lebar, berwarna hijau mengkilap, berwarna
hitam saat masak, bergetah, diameter sekitar 5 cmm. Biji satu dan besar berwarna abu-abu.
Daun yang kering bisa diisap seperti rokok. Getahnya yang seperti susu dapat digunakan untuk
meracuni ikan.
Sifat dan Khasiat
Rasa pedas, pahit, bersifat hangat, dan sangat beracun. Berkhasiat menguatkan jantung
(kardiotonik), peluruh urine (diuretik), menghilangkan bengkak, dan peluruh cacing usus
(anthelmintik).
Kandungan Kimia
Daun, bunga, dan biji mengandung banyak cardiac glycosides. Biji mengandung 7 cardiac
glycosides, yaitu thevetin A (periperside), thevetin B, peruvoside, neriifolin, ruvoside
(theveneriine), perusitin, dan cerberin. Thevetin A dan Thevetin B adalah glycosides primer
yang sifatnya lipophilic lemah, sedang lima sisanya adalah glycosides sekunder yang lipophilic.
Glycosides sekunder lebih bermanfaat daripada yang primer. Kulit mengandung peruvoside,
neriifolin, lupeol acetate, dan theviridoside. Cabang muda dan daun terdapat L - (+) –
bornesitol. Akar mengandung neriifolin, thevelene, dan neriperside.
Bagian yang Digunakan
Daun dan biji. Kulit kayu, tangkai, dan akar juga berkhasiat obat. Biji diambil jika buah telah
masak dan dikeringkan dengan dijeur.
Indikasi
Daun ginje (Huang hua jia zhu tao, Yellow Oleander Leaf) digunakan untuk:
- Gagal jantung (cardiac failure) dengan berbagai manifestasinya, seperti paroxysmal
supraventricular tachycardia (gejalanya berdebar) dan atrial fibrillation (serambi jantung
hanya bergetar karena cepatnya denyut jantung)
- Membunuh serangga (insektisida), seperti lalat dan belatung
- Radang di pinggir kuku atau cantengan (paronychia)
- Demam
Cara Pemakaian
Karena tanaman ini beracun, tidak dianjurkan untuk pemakaian dalam, minum dari bahan
segar, atau yang telah dikeringkan. Sebab, bahaya terjadinya kelebihan dosis. Tanaman ini
hanya dianjurkan untuk pemakaian luar.
Ekstrak bentuk tablet atau suntikan berisi bahan aktif neriperside telah dibuat untuk
digunakan pada penyakit gagal jantung akibat darah tinggi dan penyakit jantung koroner,
radang paru (ppneumonia) pada anak lemah jantung, memperlambat denyut jantung pada
paroxysmal supraventricular tachycardia, dan paroxymal atrial fibrillation. Untuk pemakaian
luar, air rebusan herba segera dipakai mencuci kelainan kulit dan gatal-gatal. Dapat pula herba
segar segera dilumatkan sampai menjadi bubur dan ditempelkan pada bisul, penyakit kulit,
atau untuk berkumur dengan air perasan herba segar.
Efek Farmakologis
Ekstrak etanol dari daun dan bunga, thevetin, dan neriifolin memperlihatkan peningkatan
kontraksi, mengurangi denyut, dan menghambat fokus ektopik pada jantung terisolasi.
Contoh Pemakaian
- Paronychia
Giling halus daun segar secukupnya, lalu aduk dengan madu. Bubuhkan ke pinggir kuku
yang sakit, lalu balut. Ganti 2-3 kali per hari.
Catatan
- Gejala keracunan berupa gangguan pencernaan dan saraf, seperti mual, muntah, tidak
nafsu makan, nyeri lambung, mencret, air liur berlebihan, lesu, napas pendek, sakit kepala
atau pening, nadi tidak teratur, pupil melebar, jari-jari dingin, koma, denyut jantung
berhenti (cardiac arrest), lalu meninggal.
- Cara menanggulangi keracunan (antidote) dengan merangsang muntah, cuci lambung,
laxative (diberi obat murus), makan putih telur, vitamin C, dan minum teh kental dalam
jumlah banyak.
KEGUNAAN
STRUKTUR UMUM : ALKOHOL, ALDEHID, LAKTON, FENOL, XANTON
REFERENSI:
Dalimartha, S. and Dahlianti, R. (2008). Atlas tumbuhan obat Indonesia. 1st ed. Depok: Pustaka
Bunda.
Permadi, A. (2011). Ramuan Herbal Penumpas Hipertensi. 1st ed. Depok: Pustaka Bunda.
Pudjaatmaka, A. (1999). Kamus Kimia. 1st ed. Jakarta: Balai Pustaka, p.278.