Dosen Pengampu:
Lia Amalia, S.S, S.T, M.T
Muhammad Rifqi, S.T, M.TP
Oleh:
KELOMPOK 7
DAFTAR ISI.............................................................................................................i
BAB I. PENDAHULUAN.......................................................................................1
BAB II. PENGOLAHAN LIMBAH INDUSTRI SARDEN...................................2
2.1 Limbah yang Dihasilkan..........................................................................3
2.2 Diagram Alir Pengolahan Limbah...........................................................3
2.3 Peralatan yang Diperlukan dan Penjelasan Pengolahan Limbah yang
Dilakukan................................................................................................3
BAB III. KESIMPULAN.........................................................................................4
BAB IV. DAFTAR PUSTAKA...............................................................................5
BAB V. DAFTAR NAMA ANGGOTA KELOMPOK DAN JOBDESKNYA.....6
i
BAB I
PENDAHULUAN
Sarah
1
BAB II
PENGOLAHAN LIMBAH INDUSTRI SARDEN
2
3
Bak Equalisasi
( Menghomogenkan limbah dengan pompa )
Bak Anaerob
( Menguraikan bahan – bahan organic,NH3, NO2, bau dan
menekan bakteri patogen dengan bantuan bakteri anaerob )
2.3
Bak Aerob
( Menghilangkan bau, memperbaiki warna air, menurunkan
kadar COD dan BOD dengan bantuan bakteri aerob )
Bak Setling
( Menampung bakteri aerob yang terbawa
2.4 arus )
Wet Land
( Akar – akar tanaman dalam Wet Land akan menyerap
nutrisi yang tersisa dalam limbah )
( Dialirkan ke sungai )
Penampungan
2.5
Bak Perebusan
( 10 – 15 menit, 90 ֯ C )
Pengepresan
( Penghilangan air )
Minyak Ikan
( Sebagai pakan ternak )
6
Penampungan ini memiliki tujuan untuk menampung semua limbah cair hasi
l produksi dan sanitasi kecuali air toilet atau kebersihan diri. Selain itu, bak p
enampungan juga berperan sebagai tempat untuk mengendapkan padatan ya
ng terbawa oleh arus air.
2. Screening
Alat : saringan berdiameter 5 mm, 3 mm, dan 2 mm
Pada tahap ini proses pemisahan dilakukan secara manual dengan mengguna
kan tenaga manusia yaitu dengan cara menyerok (mengambil) minyak denga
n menggunakan alat penyerok di tempat penampungan limbah cair. Jika min
yak dan air tercampur menjadi satu, maka berat massa jenis minyak lebih rin
gan jika dibandingkan dengan massa jenis air, sehingga minyak berada di lap
isan teratas daripada air dan dengan mudah dapat diambil dari selokan (salur
an pembuangan)dan selanjutnya dimasukkan ke dalam drum-drum khusus u
ntuk tempat penyimpanan minyak
4. Bak Equalisasi
Alat : Pompa
Bak equalisasi memiliki volume ruang yaitu 431 m3 . Bak ini digunakan unt
uk menghomogenkan konsentrat atau komposisi air limbah. Proses dilakuka
n dengan menggunakan bantuan pompa untuk mengaduk air limbah sehingg
a terjadi proses pencampuran
5. Bak Anaerob
Alat : Botol plastik, kain katun dan bakteri anaerobic
botol memiliki lubang sebanyak empat buah lubang dengan ukuran sebesar 5
/8 inchi, dan diisi dengan lima buah potongan kain katun yang berukuran 2x
20 cm. Di dalam botol terdapat bakteri-bakteri yang secara sengaja di letakk
an didalamnya. Adanya bakteri didalam botol memiliki tujuan untukmengura
ikan bahan yang bersifat organik dan anorganik. Bakteri-bakteri yang diguna
kan dalam proses treatment limbah adalah Nitrosomonas sp(mengoksidasipr
oses amonium berubah jadi nitrit), Nitrobacter sp(pengoksidasian nitrit) dan
Bacillus sp(Grady & Lim, 1980). Bakteri tersebut memiliki kemampuan untu
k mengurai dan melepaskan ion dari gas-gas beracun yang terjerat di dalam a
ir limbah, dimana gas-gas beracun tersebut dapat menimbulkan bau yang tid
ak sedap, serta dapat menurunkan kadar Biochemical Oxygen Demand (BO
D), Chemical Oxygen Demand (COD), TSS, H2S, serta NH3. Proses anaero
b ini memiliki empat buah kolam, dimana setiap kolam anaerob ini berukura
n 1 m3 dan proses treatment di dalam kolam anaerob ini dapat berlangsung s
elama satu minggu.
6. Bak Aerob
Alat : Pipa PVC ukuran 3 inchi, kran pipa, rotary blower
7. Bak Setling
Alat : Penampung/ bak
Bak settling digunakan sebagai tempat untuk menampung bakteri aerob yang
terbawa oleh arus. Kemudian bakteri tersebut akan dikembalikan ke bak aero
b. Pengurasan bak settling dilakukan setiap 2 atau 3 minggu.
8. Wet Land
Wet Land adalah area pengolahan limbah air yang dipenuhi oleh tumbuhan d
engan luas area sebesar 234 m3 . Proses pengolahan yang terjadi di Wet Lan
d yaitu akar – akar tanaman dalam Wet Land akan menyerap nutrisi yang ter
sisa dalam limbah air. Peremajaan tanaman tersebut dilakukan setiap 3 bulan
sekali, sedangkan pengurasan dilakukan setiap 1 bulan sekali.
9. Outlet IPAL
Alat : Pipa pvc ukuran diameter 12 inchi
Outlet IPAL digunakan untuk mengeluarkan air limbah yang telah diolah ag
ar aman untuk dikembalikan ke lingkungan. Air yang dihasilkan setelah pen
golahan akan berwarna bening kecoklatan dan tidak berbau
8
Riana
9
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Achillas, C., Moussiopoulos, N., Karagiannidis, A., Banias, G., dan Perkoulidis,
G. 2013. The Use of Multicriteria Decision Analysis to Tackle Waste Mana
gement Problems: A Literature Review. Waste Management & Research. 31
(2): 115-129.
Muflih, A. 2013. Sistem Pengolahan Limbah Cair Industri Produk Perikanan. Sam
akia: Jurnal Ilmu Perikanan. 4(2): 99-104.
Nasir, M., Saputro, E. P., dan Handayani, S. 2016. Manajemen Pengelolaan Limb
ah Industri. Benefit: Jurnal Manajemen dan Bisnis. 19(2): 143-149.
Xue, M., Li, J., dan Xu, Z. 2013. Management Strategies on The Industrialization
Road of State-of-The-Art Technologies for E-Waste Recycling: The Case St
udy of Electrostatic Separation: A Review. Waste Management & Research.
31(2): 130-140.
10
BAB V
DAFTAR NAMA ANGGOTA KELOMPOK DAN JOBDESKNYA
Sarah
11