Anda di halaman 1dari 15

Praktikum Kinetika dan Katalis

Tahun Akademik 2010/2011

LAJU KINETIKA ALIRAN AIR

I. TUJUAN
Menentukan konstanta kecepatan reaksi dan orde reaksi

II. TEORI
Kecepatan berlangsungnya suatu reaksi adalah sangat bervariasi antara satu
reaksi dengan reaksi lainnya. Dengan arti kata ada reaksi yang berlangsung
lambat, cepat bahkan ada reaksi yang sangat lambat, seperti pembentukan
minyak bumi yang berlangsung di perut bumi. Namun demikian ada pula reaksi
yang berlangsung sangat cepat (dalam satuan detik) atau lebih kecil lagi,
misalnya reaksi peledakan.
Kecepatan reaksi akan dipengaruhi oleh beberapa faktor :
1. Temperatur
Tergantung dari perubahan entalpi reaksi, ∆H rxn = +, membutuhkan kalor,
sehingga meningkatkan temperatur akan meningkatkan laju.
Secara umum, peningkatan 10 K menyebabkan kenaikan laju dua kali lipatnya.
2. Konsentrasi reaktan
Untuk reaksi :
2 HCl(aq) + Mg(s) MgCl2(aq) + H2(g)
3. Luas permukaan kontak
4. Pelarut atau sifat alami reaktan.
 Bensin cair terbakar perlahan, tetapi bensin gas terbakar eksplosif
 Dua larutan yang tidak bercampur (immiscible)bereaksi lambat pada interface,
tetapi ketika dikocok reaksi bertambah cepat
 Fosfor putih terbakar spontan dalam udara, tetapi fosfor merah stabil di udara
5. Katalis
Dapat menurunkan energi aktivasi reaksi
6. Cahaya

Laju Kinetika Aliran Air


Praktikum Kinetika dan Katalis
Tahun Akademik 2010/2011

Sebagai sebuah analogi pengertian kecepatan reaksi dapat digambarkan


sebagai berikut : Jika sebuah mobil selama 2 jam telah menempuh jalan
sepanjang 100 km, maka kecepatannya perjam ; 100km/2 jam = 50 km/jam.
Kecepatan ini adalah kecepatan rata-rata, sedangkan kecepatan sebenarnya
setiap saat belum tentu sama dengan kecepatan rata-rata. Dengan demikian
kecepatan sesaat adakalanyalebih besar, lebih rendah, atau sama dengan
kecepatan rata-rata. Kecepatan ini disebut dengan kecepatan sesaat.
Kecepatan reaksi dari suatu komponen adalah sama dengan jumlah dari
komponen tersebut baik yang terbentuk maupun yang hilang, dibagi dengan
lamanya waktu proses perubahantersebut. Namun demikian orang tidak
mendefenisikan kecepatan reaksi berdasarkan perubahan jumlah komponen
melainkan didefenisikan berdasarkan perubahan jumlah komponen per satuan
volume, yaitu dn/v.
Jadi dengan demikian kecepatan reaksi adalah dinyatakan dengan
kecepatan perubahan konsentrasi per satuan waktu.
dn/v d (C)
V = =
dt dt
dC = C2 – C1
satuan umum yang digunakan untuk kecepatan reaksi adalah mol/L/dt atau
mol/L/jam atau mol/L/menit.
Dalam suatu reaksi, kecepatan perubahan dari masing-masing komponen
tadak selalu sama. Contoh :
2A+B+C 4D
VA = 2VB = 2/3 VC = 2/4 VD
VB = 1/2VA = 1/3 VC = 1/4 VD
Ini adalah kecepatan masing-masing komponen.
Perlu diketahui bahwa kecepatan masing-masing komponen adalah tidak asam,
oleh sebab itu berdasarkan kesepakatan kecepatan reaksi adalah dinyatakan
sebagai berikut :
Contoh : 2 A + B + 3 C 4D

Laju Kinetika Aliran Air


Praktikum Kinetika dan Katalis
Tahun Akademik 2010/2011

V a Vb Vc Vd
V reaksi = = = =
2 1 3 4
Dengan arti kata kecepatan reaksi adalah sama dengan kecepatan masing-
masing komponen tersebut dibagi dengan koefisien komponen tersebut.
Nilai kecepatan seperti yang didefenisikan tersebut akan tergantung pada
nilai koefisien stokiometri yang digunakan. Oleh sebab itu didalam menyatakan
kecepatan reaksi perlu dinyatakan juga persamaan stokiometri yang digunakan.
Persamaan kecepatan reaksi secara empiris
Seperti yang dinyatakan sebelumnya bahea kecepatan pengurangan
maupun pembentukan dari suatu komponen adalah sama dengan kecepatan
perubahan konsentrasi dari suatu komponen terhadap waktu. Namun dari hasil
penelitian secara empiris pasra ahli menemukan suatu hubungan yang sederhana
antara kecepatan konsumsi / kecepatan pembentukan dari suatu komponen
dengan konsentrasi reaktan berpangkat bilangan tertentu (orde reaksi).
Contoh : 3 A + 2 B 3C + D
Kecepatan perubahan masing-masing komponennya secara empiris adalah :
VA = KA A B
VB = KB A B
VC = KC A B
VD = KD A B
Dimana :
KA, KB, KC, KD = konstanta kecepatan reaksi masing-masing komponen
 = orde parsial komponen A

 = orde parsial komponen B


A = konsentrasi pereaksi A
B = konsentrasi pereaksi B
( +) = orde reaksi (orde total)
Perlu diketahui bahwa orde parsial daro masing-masing komponen hanya
dapat diperoleh dari eksperiment. Jadi orde reaksi tidak dapat langsung

Laju Kinetika Aliran Air


Praktikum Kinetika dan Katalis
Tahun Akademik 2010/2011

diperoleh dari persamaan reaksi, maka nilai ini sering dinyatakan dengan purely
experimental quantities.
Namun demikian untuk reaksi sederhana atau reaksi elementer, orde
parsial dari masing-masing sama dengan koefisien, sedangkan untuk reaksi-
reaksi yang rumit orde reaksi/orde parsial tidak mungkin sama / tidak dapat
diperoleh dari langsung persamaan stokiometrinya.

Laju Kinetika Aliran Air


Praktikum Kinetika dan Katalis
Tahun Akademik 2010/2011

III. PROSEDUR PERCOBAAN


3.1 Alat dan Bahan
 Buret 50 ml
 Standar buret
 Gelas ukur
 Stopwatch
 Air

3.2 Cara kerja


Percobaan I
1. Isi tabung buret 50 ml dengan air sampai tanda batas. Usahakan buret tersebut
berdiri tegak dengan menggunakan standar buret
2. Buka kran buret dan biarkan air mengalir dan ditampung dengan gelas ukur.
Bersamaan dengan dibukanya kran stopwatch dihidupkan, dan stopwatch
dimatikan pada saat air keluar tepat mencapai volume 5 ml. catat waktu yang
terpakai, misalnya t detik.
3. Kecepatan aliran air dihitung yaitu :
Volume air yang keluar
V=
∆t
4. Hal yang sama juga dilakukan untuk ketinggian air 25 ml, dan 12,5 ml
5. Hitung kecepatan aliran air untuk masing-masing percobaan
6. Bandingkan kecepatan aliran air untuk masing-masing percobaan
7. Hitung orde reaksi (orde aliran) dan konstanta kecepatan aliran air dari aliran air
tersebut, yaitu dengan membandingkan 2 kecepatan reaksi sebagai berikut:
V1 = k1 A1 log V1 = log k1 +  log A1
V2 = k1 A2 log V2 = log k1 +  log A2 _

log V1 – log V2 =  (log A1 + log A2)

log V 1 – logV 2
 = log A 1+ log A 2

Laju Kinetika Aliran Air


Praktikum Kinetika dan Katalis
Tahun Akademik 2010/2011

Dimana :
A1 = tinggi air (tekanan air percobaan 1)
A2 = tinggi air (tekanan air percobaan 2)
V1 = kecepatan alir percobaan 1
V2 = kecepatan alir percobaan 2
k1 = konstanta kecepatan aliran dapa dihitung

Percobaan II
1. Isi tabung buret 50 ml dengan air sampai tanda batas. Usahakan buret tersebut
berdiri tegak dengan menggunakan standar buret.
2. Bersamaan dengan dibukanya kran buret, stopwatch juga dihidupkan.
3. Setelah waktu berjalan tepat 5 detik kran ditutup dengan jari dan catat volume
air yang keluar dari buret.
4. Hal yang sama dilakukan untuk setiap 5 detik berikutnya.
5. Alirkan jumlah air yang keluar terhadap waktu dengan menggunakan kertas
grafik.

Laju Kinetika Aliran Air


Praktikum Kinetika dan Katalis
Tahun Akademik 2010/2011

3.2 Skema Kerja


Percobaan I
Isi tabung buret 50 ml dengan air

Buka kran bersamaan dihidupkan stopwatch

Setelah 5 detik kran ditutup

Catat volume air yang keluar


Lakukan hal yang sama untuk setiap 5 detik berikutnya

Percobaan II
Isi tabung buret 50 ml dengan air

Buka kran dan biarkan air mengalir


Tampung air dengan gelas ukur
Bersamaan dibukanya kran hidupkan stopwatch
Setelah 5 ml air
Amati stopwatch
Tutup kran dengan jari
Lakukan hal yang sama pada ketinggian 12,5 ml dan 50
ml

Hitung keceptan aliran

Hitung orde reaksi

Laju Kinetika Aliran Air


Praktikum Kinetika dan Katalis
Tahun Akademik 2010/2011

3.3 Skema Alat

Keterangan :
1. Standar
2. Buret
3. Erlenmeyer
4. Klem

Laju Kinetika Aliran Air


Praktikum Kinetika dan Katalis
Tahun Akademik 2010/2011

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Data dan Perhitungan
Percobaan I
Tabel data percobaan
t (detik) Volume V sisa (A)
5 0,4 0,4
10 0,85 0,45
15 1,3 0,45
20 1,65 0,35
25 2 0,35
30 2,3 0,3
35 2,65 0,35
40 3 0,35
45 3,3 0,3
50 3,65 0,35
55 4 0,35
60 4,3 0,3

A. Kecepatan rata-rata
V 2−V 1 0,4−0 0,4
V0-5 = = = = 0,08 ml/s
t 2−t 1 5−0 5
V 2−V 1 0,85−0,4 0,05
V5-10 = = = = 0,09 ml/s
t 2−t 1 10−5 5
B. Persamaan regresi

X= t (sekon)
Y= volume air
X Y XY X2
5 0,4 2 25
10 0,85 8,5 100

Laju Kinetika Aliran Air


Praktikum Kinetika dan Katalis
Tahun Akademik 2010/2011

15 1,3 19,5 225


20 1,65 33 400
25 2 50 625
30 2,3 69 900
35 2,65 92,75 1225
40 3 120 1600
45 3,3 148,5 2025
50 3,65 182,5 2500
55 4 220 3025
60 4,3 258 3600

∑x = 390 ∑y =29,4 ∑x2 = 16250


x rata-rata = 32,5 y rata-rata= 2,45 ∑xy = 1203,75
n εXY −εX . εY . 12 ( 1203,75 )− ( 390 ) (29,4)
B = = = 0,0694
n . εX 2−εx 2 12 ( 16250 )−( 390 ) 2

A = y - Bx
= 2,45-(0,0694)-(32,5)
= 0,1932
y = A+Bx
y = 0,1932 + 0,0694 x
C. Kecepatan sesaat
Y 0,25
V3 = = = 0,083 ml/s
X 3
Y 0,4
V5 = = = 0,08 ml/s
X 5
Y 0,6
V7 = = = 0,086 ml/s
X 7
Y 0,85
V10 = = = 0,085 ml/s
X 10
Percobaan 2

Vol (ml) t (S)


50 75

Laju Kinetika Aliran Air


Praktikum Kinetika dan Katalis
Tahun Akademik 2010/2011

25 121
12,5 169

a. Kecepatan Aliran Air


vol aliran air keluar 5 ml
V50 = = = 0,0667 ml/s
t 75
vol aliran air keluar 5 ml
V25 = = = 0,0513 ml/s
t 121
vol aliran air keluar 5 ml
V12,5 = = = 0,0296 ml/s
t 169

b. Menentukan Orde reaksi


 α untuk V1 dan V2
Log V1 = log k + αlog A1
Log V2 = log k + α log A2
Log V1 - log V2 = α (log A1 – log A2)
Log 0,0667 – log 0,0413 =α ( log 50- log 25)…… persamaan 1

 α untk V1 dan V3
Log V1- log V3 = α (log A1- log A3)
Log 0,0667 – log 0,0296 = α (log 50 –log 12,5). . . .persamaan 2

 Eliminasi
Log 0,0667- log 0,413 = α (log 50-log 25)
Log 0,0667- log 0,0296 = α (log 50- log 12,5)
0,2082-0,3528 = 0,301α - 0,602α
-0,1446 = -0,571α
α = 0,253

c. Menentukan Nilai Konstanta Kecepatan Reaksi


 Log k = log V1 – α log A1

Laju Kinetika Aliran Air


Praktikum Kinetika dan Katalis
Tahun Akademik 2010/2011

Log k = log 0,0667 – (0,253) log 50


= -1,1758 – 0,4298
Log k = -1,6056
k =0,0248
 log k = log V2 – α log A2
log k = log 0,0413 – (0,253) log 25
= -0,3840- 0,3536
Log k = -0,7376
k = 0,1830
 log k = log V3 – α log A3
log k = log 0,0296 – (0,253) log 12,5
= -1,5287- 0,2775
Log k = -1,8062
k =0,0156
0,0248+0,1830+0,0156
k rata-rata = = 0,0742
3

4.2 Pembahasan
Dalam percobaan ini akan ditentukan laju aliran air, serta orde dari reaksi ini.
Untuk menentukan laju aliran ini dilakukan 2 percobaan. Percobaan pertma, kita
menentukan banyaknya air yang mengalir pada waktu 5 detik.Percobaan ini

Laju Kinetika Aliran Air


Praktikum Kinetika dan Katalis
Tahun Akademik 2010/2011

diulang hingga mencapai 60 detik. Dari data yang didapatkan bisa dilihat bahwa
kecepatan alir air ini hamper mendekati konstan.
Pada percobaan yang kedua yang ditentukan adalah waktu yang
dibutuhkan oleh air untuk mengalir sebanyak 5 ml dari ketinggian air 50 ml, 25
ml dan 12,5 ml. dari data yang didapat dilihat semakin sedikit air maka waktu
yang dibutuhkan untuk mengalir semakin lama.hal ini karena semakin banyak
air maka tekanan akan semakin kuat dan kecepatan alir akan semakin cepat.
Percobaan ini merupakan reaksi berorde nol. Hal ini Karena percobaan ini
tidak dipengaruhi oleh konsentrasi, tetapi hanya oleh kecepatan alir.
Dari hasil perhitungan didapatkan orde reaksi 0,253 dan konstanta kecepatan
reaksi sebesar 0,07542. + 0,0694 X. Dan kurava yang didapatkan dapat dilihat
bahwa terdapat hubungan linear antara air yang keluar dengan waktu.
Dari kurva ini juga dapat dicari kecepatan sesaat dari aliran air ini.
Caranya dengan menarik garis dari waktu yang akan ditentukan kecepatan
sesaatnya hingga menyentuh garis dari kurva, kemudian hubungkan dengan
sumbu Y yaitu volume air yang keluar. Setelah didapatkan Y, maka kecepatan
sesaat diperoleh dengan mencari Y/X.

V. KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat diambil beberapa kesimpulan
sebagai berikut :
1. Untuk penentuan konstanta kecepatan dan orde suatu reaksi dapat
ditentukan dengan mengukur laju kecepatan air yang keluar

Laju Kinetika Aliran Air


Praktikum Kinetika dan Katalis
Tahun Akademik 2010/2011

2. Kecepatan aliran cairan dalam suatu wadah dipengaruhi oleh tekanan


dimana semakin besar tekanan semakin kecil atau lambat lajunya.
3. Kecepatan sesaat dapat ditentukan dengan pengambilan garis singgung pada
kurva pada titik tertentu

5.2 Saran
Agar pada praktikum selanjutnya diperoleh hasil yang lebih baik, dapat
dilakukan hal-hal berikut ini :
1. Pahami prosedur kerja dengan baik
2. Pastikan buret yang digunakan dapat memberikan kecepatan tetesan yang
konstan
3. Teliti dalam mencatat skala ketinggian air dalam buret
4. Teliti pada saat men-stop waktu

DAFTAR PUSTAKA

Atskin, P.W. 1987. Physical Chemistry, 3 rd ed, Oxford : Oxford University Press

Laidler, K.J. 1990. Chemical Kinetic, 4rd ed. Benjamin / Cumming

Laju Kinetika Aliran Air


Praktikum Kinetika dan Katalis
Tahun Akademik 2010/2011

Levine, I.N. 1988. Physical Chemistry, 3rd 1 ed. Mc. Graw Hill

Laju Kinetika Aliran Air

Anda mungkin juga menyukai