Anda di halaman 1dari 12

Praktikum Kinetika dan Katalisis

Tahun Akademik 2010/2011

LAJU KINETIKA PEMBAKARAN LILIN DENGAN METODA


PERUBAHAN TINGGI BAYANGAN LILIN

I. TUJUAN
 Menentukan konstanta kecepatan reaksi lilin yang menyala
yang mempunyai orde nol dengan kecepatan mengukur
perubahan tinggi dan bayangan lilin.

II. TEORI
Kecepatan reaksi kimia pada tekanan dan temperature konstan
dapat dinyatakan dengan ;
Kecepatan = k.f (C1,C2, ….)
Dimana ; k : konstanta kecepatan reaksi
f (C1,C2, ….) : Fungsi konsentrasi reaktan atau produk.

Jika orde reaksi adalah nol untuk masing masing reaktan atau
produk (hal ini sangat jarang terjadi) maka fungsi (C 1,C2 ….) sama
dengan satu.Dalam keadaan ini reaksi berlangsung dengan kecepatan
konstan (kecepatan = k).Pada keadaan lain suatu reaksi dapat juga
terjadi dengan kecepatan konstan (kecepatan = k ) yaitu bila fungsi
(C1,C2, ….) adalah konstan tetapi tidak sama dengan satu.Hal ini dapat
diperlihatkan oleh :
a. Reaksi permukaan yang terjadi pada permukaan jenuh
seperti penguraian ammonia pada suatu pusat aktif.
b. Reaksi yang dikatalisis enzim yang kecepatannya sama
dengan kecepatan reaksi maksimum
c. Kecepatan reaksi yang konstan dalam suatu sistem dengan
aliran konstan.

29
Laju Kinetika Pembakaran Lilin dengan Metoda Perubahan Tinggi Bayangan Lilin
Praktikum Kinetika dan Katalisis
Tahun Akademik 2010/2011

Dalam percobaan ini adalah ditampilkan suatu percobaan


sederhana yang kecepatan reaksinya berlangsung pada kondisi
konstan,yaitu pembakaran lilin.Percobaan ini dalah percobaan
sederhana dalam mengenal kinetika kimia dengan menitikberatkan
pada pengumpulan data,perhitungan dan presentasi secara grafik.
Sekali lilin dinyalakan,energi panas yang dilepaskan selama
penyalaan lilin akan menyebabkan mencairnya bagian puncak dari
lilin.Kelebihan lilin yang dicairkan dapat dilihat dibawah sumbu yang
menyala.Sebelum terbakar,lilin yang cair naik keujung sumbu secara
aksi kapiler.Kemudian terjadi penguapan dan pembakaran molekul
lilin.Jadi massa dan tinggi lilin berkurang dengan bertambahnya
waktu.Perubahan massa,tinggi dan penyusutan bayangan sumbu lilin
dipelajari masing masignya dalam bagian percobaan yang terpisah.
Dalam klasifikasi nyala secara modern,nyala lilin merupakan
nyala difusi.Diantara banyak sifat sifat khusus dari nyala difusi yang
paling menonjol adalah kecepatan pembakaran yang tidak dikontrol
oleh reaksi kimia seperti halnya nyala yang dihasilkan dari campuran
beberapa zat,akan tetapi dikontrol oleh kecepatan pergerakan bahan
bakar dan pengoksidasian didaerah terjadinya reaksi.Kecepatan
pembakaran lilin dapat dinyatakan dalam bentuk :
Kecepatan = k (PO2)n (P lilin)m
Dimana : P ; tekanan
m dan n ; orde reaksi oksigen dan uap lilin
Pada perubahan tinggi lilin ,tinggi lilin h pada waktu t dapat diberikan
dengan persamaan :
ht = ho - kht
dimana : ho ; tinggi lilin pada saat t = 0

30
Laju Kinetika Pembakaran Lilin dengan Metoda Perubahan Tinggi Bayangan Lilin
Praktikum Kinetika dan Katalisis
Tahun Akademik 2010/2011

ht ; tinggi lilin pada saat t = t


kh ; konstanta
dan tinggi lilin yang dibakar setelah waktu t adalah :
h = ho - ht = kht
dari pengukuran bayangan lilin,panjang bayangan dapat dihubungkan
terhadap waktu dengan persamaan :
lt = lo - klt
dimana : lo ; panjang bayangan pada saat t = 0
lt ; panjang bayangan pada saat = t
kl ; konstanta
dan penyusutan panjang bayangan adalah ;
 l = lo - lt = klt
Pengamatan memperlihatkan bahwa tinggi dan bayangan lilin
berubah dengan waktu,pada kecepatan konstan dan secara tidak
langsung menyatakan bahwa :
a. Lilin bergerak kearah nyala dengan kecepatan konstan dan
juga tekanan lilin konstan selama pembakaran lilin
b. Oksigen berdifusi dengan kecepatan konstan kedalam
nyala,PO2 konstan.
c. Flux panas nyala lilin pada puncak lilin adalah konstan.

31
Laju Kinetika Pembakaran Lilin dengan Metoda Perubahan Tinggi Bayangan Lilin
Praktikum Kinetika dan Katalisis
Tahun Akademik 2010/2011

III. PROSEDUR PERCOBAAN


3.1 Alat dan Bahan
- Neraca tekhnis
- Mistar
- Kertas
- Penggaris
- Lampu sorot / gantung
- Korek api
- Lilin
- Kertas bergaris
3.2 Cara kerja
(A). Pengukuran perubahan tinggi lilin
Perubahan tinggi lilin selama percobaan / proses pembakaran
merupakan bagian kedua dari percobaan ini.Denganb
menggunakan mistar,tinggi lilin rata rata dicatat setiap 5
menit – 10 menit.Untuk pengukuran tinggi,lilin harus
dipadamkan terlebih dahulu.Catat tinggi lilin pada saat t
=0,5,10 dan seterusnya.
(B). Pengukuran perubahan bayangan lilin
Percobaan ini ditujukan untuk penyusutan / pengurangan
bayangan lilin.Penyusutan bayangan diamati dengan
menempatkan lilin secara tegak lurus diatas kertas
grafik.Garis garis atau jalur jalur pada kertas itu sejajar satu
sama lain dan mempunyai jarak yang sama.Percobaan
dilakuan ditempat gelap dibawah penerangan lampu gantung
atau lampu sorot.Posisi kertas diatur sehingga bayangan lilin
tegak lurus terhadap masing masing jalur kertas.Dalam hal ini
diusahakan bayangan lilin sama dengan tingginya.Jadi dengan

32
Laju Kinetika Pembakaran Lilin dengan Metoda Perubahan Tinggi Bayangan Lilin
Praktikum Kinetika dan Katalisis
Tahun Akademik 2010/2011

mengukur bayangan l,secara tidak langsung mengukur tinggi


h.Tanpa memadamkan lilin ,panjang bayangan lilin dapat
diukur pada setiap interval waktu.

3.3 Skema kerja


(A). Pengukuran perubahan tinggi lilin
Lilin
Ukur tinggi lilin
Nyalakan lilin
Lili menyala
Ukur tinggi lilin dengan interval waktu
Catat tinggi lilin pada waktu tertentu

(B). Pengukuran perubahan tinggi lilin


Lilin
Letakkan tegak sejajar kertas grafik
Hidupkan lampu sorot
Nyalakan lilin
Lilin menyala
Ukur bayangan lilin dengan interval waktu
Catat bayangan lilin pada waktu tertentu

33
Laju Kinetika Pembakaran Lilin dengan Metoda Perubahan Tinggi Bayangan Lilin
Praktikum Kinetika dan Katalisis
Tahun Akademik 2010/2011

IV. HASIL PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN


4.1. Data Hasil Percobaan
Percobaan yang dilakukan kali ini adalah Penentuan Konstanta Kecepatan
Reaksi Orde Nol Berdasarkan Perubahan Tinggi dan Bayangan Lilin. Setelah
melakukan percobaan ini, diperoleh hasil sebagai berikut :
t (menit) h (cm) h (cm)
0 14,4 0
10 13,9 0,5
20 13,2 0,7
30 10,4 2,8
40 7,4 3,4
50 2,5 4,9

4.2. Pengolahan Data


Setelah melakukan percobaan dan telah diperoleh data hasil
percobaan, maka dapat dilakukan pengolahan data sebagai berikut :
x y xy x2

34
Laju Kinetika Pembakaran Lilin dengan Metoda Perubahan Tinggi Bayangan Lilin
Praktikum Kinetika dan Katalisis
Tahun Akademik 2010/2011

0 0 0 0
10 0,5 5 100
20 0,7 14 400
30 2,8 84 900
40 3,4 136 1600
50 4,9 245 2500
x = 150 y = 12,3 xy = 484 x = 5500
2

Xrata-rata = 25 Yrata-rata = 2,05

n . xy) - (x .y)


B=
n . x2) - (x)2
(6 . 484) - (150 . 12,3)
B=
(6 . 5500) - (150)2
B = 0,100
yrata-rata = A + Bxrata-rata
A = yrata-rata – Bxrata-rata
= 2,05 – (0,100 . 25)
= -0,47
Persamaan Regresi : y = -0,47 + 0,100 x

35
Laju Kinetika Pembakaran Lilin dengan Metoda Perubahan Tinggi Bayangan Lilin
Praktikum Kinetika dan Katalisis
Tahun Akademik 2010/2011

Kurva Hubungan t vs h

3
h (cm)

Percobaan
Regresi
2

0
0 20 40 60
-1
t (menit)

Penentuan Konstanta Kecepatan Reaksi


 Percobaan
y 4,9 - 3,4
k = tan  = = 0,15
x 10

 Regresi
y 4,9 + 0,47
k = tan  = = 0,1074
x 50

36
Laju Kinetika Pembakaran Lilin dengan Metoda Perubahan Tinggi Bayangan Lilin
Praktikum Kinetika dan Katalisis
Tahun Akademik 2010/2011

4.3. Pembahasan
Pada percobaan ini, yaitu penentuan konstanta kecepatan reaksi
orde nol berdasarkan perubahan tinggi dan bayangan lilin, kami
melakukan satu percobaan untuk memenuhi kedua pengamatan
tersebut. Percobaan dilakukan dengan membakar lilin dengan interval
waktu yang telah ditentukan, yaitu 0, 10, 20, 30, 40, dan 50 menit.
Pengamatan dilakukan atas perubahan tinggi lilin yang secara tidak
langsung juga menunjukkan perubahan bayangan lilin.
Dari data percobaan yang diperoleh, dapat terlihat bahwa
perubahan tinggi dan bayangan lilin tidak konstan terhadap waktu,
sehingga grafik percobaan yang diperoleh tidak sepenuhnya
menyerupai garis lurus. Dalam literatur seharusnya untuk reaksi
berorde nol didapatkan garis lurus pada grafik. Pada kurva regresi
didapatkan nilai k = 0,15 dan pada percobaan diperoleh nilai k =
0,1074.
Kurva percobaan yang diperoleh tidak begitu linear seperti
kurva reaksi orde nol yang seharusnya. Kesalahan ini mungkin
disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain :
 Sumbu dari lilin yang digunakan tidak terletak di tengah.
 Api tidak rata dan nyala tidak konstan.
 Kurang teliti dalam mengamati perubahan tinggi dan
bayangan lilin.
 Saat pengukuran kurang tepat.

37
Laju Kinetika Pembakaran Lilin dengan Metoda Perubahan Tinggi Bayangan Lilin
Praktikum Kinetika dan Katalisis
Tahun Akademik 2010/2011

V. KESIMPULAN DAN SARAN


5.1. Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan
antara lain :
 Kecepatan reaksi orde nol dapat diamati dengan perubahan
tinggi dan bayangan lilin.
 Pada reaksi orde nol, perubahan tinggi dan bayangan lilin
konstan terhadap waktu.
 Kurva reaksi orde nol adalah garis lurus atau linear.
 Nilai konstanta kecepatan reaksi regresi didapatkan sebesar
0,15, sedangkan untuk percobaan nilai k = 0,1074.

5.2. Saran
Agar percobaan berikutnya memberikan hasil yang lebih baik,
disarankan kepada praktikan agar :
 Pahami prosedur percobaan dengan baik.
 Teliti dalam mengamati perubahan tinggi dan bayangan lilin.
 Usahakan menggunakan lilin yang bagus (sumbu di tengah dan
homogen) dan nyala yang konstan.

38
Laju Kinetika Pembakaran Lilin dengan Metoda Perubahan Tinggi Bayangan Lilin
Praktikum Kinetika dan Katalisis
Tahun Akademik 2010/2011

DAFTAR PUSTAKA

Catatan Kuliah Kinetika dan Katalisis


Tawarah, Khalid. 1987. Journal of Chemical Education.
Tim Dosen Kinetika dan Katalisis. 2008. Penuntun Praktikum
Kinetika dan Mekanisme Reaksi. Padang : UNAND
www.google.com

39
Laju Kinetika Pembakaran Lilin dengan Metoda Perubahan Tinggi Bayangan Lilin
Praktikum Kinetika dan Katalisis
Tahun Akademik 2010/2011

40
Laju Kinetika Pembakaran Lilin dengan Metoda Perubahan Tinggi Bayangan Lilin

Anda mungkin juga menyukai