Anda di halaman 1dari 7

AIRLANGGA MEDICAL SCIENTIFIC WEEK 2017

AKTIVITAS ANTIBIOFILM BEBERAPA TANAMAN HERBAL


SEBAGAI ALTERNATIF SOLUSI RESISTENSI ANTIBIOTIK PADA
TUBERKULOSIS
Ziana Alawiyah1, Layalia Azka Fatharani2, Nabilah Hanna P3, Dwi Utami Anjarwati4
1
Kedokteran Umum, Kedokteran, Universitas Jenderal Soedirman, ziana.alawiyah@gmail.com
2
Kedokteran Umum, Kedokteran, Universitas Jenderal Soedirman, layazkafatha@gmail.com
3
Kedokteran Umum, Kedokteran, Universitas Jenderal Soedirman,hanna.madeslan.malik@gmail.com
4
Departemen Mikrobiologi, Kedokteran, Universitas Jenderal Soedirman-RS Margono Soekarjo,
dzikrarana@gmail.com

ABSTRAK

Latar belakang: Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang masih menjadi


masalah global hingga abad ke-21. Tantangan manajemen TB semakin kompleks
sejak munculnya resistensi antibiotik. Diperkirakan insidensi multidrug-resistant
tuberculosis (MDR-TB) pada tahun 2015 sebesar 480.000 kasus. Hingga kini,
keberhasilan penanganan resistensi antibiotik dinilai belum memuaskan sehingga
kehadiran obat baru yang efektif masih diperlukan. Patofisiologi resistensi antibiotik
melibatkan pembentukan biofilm sebagai pertahanan utama 99% patogen di dunia,
termasuk Mycobacterium tuberculosis. Tujuan: Mengulas mekanisme inhibisi
pembentukan biofilm oleh lima tanaman herbal, yakni Vanilla planifolia, Sesamum
indicum, Parinari curatellifolia, Allium sativum, dan Curcuma longa sebagai solusi
manajemen resistensi antibiotik pada tuberkulosis. Metode Penulisan: Studi ini
mengkaji lima tanaman herbal dari beberapa penelitian in vitro terkait aktivitas
antibiofilm pada Mycobacterium tuberculosis atau Mycobacterium smegmatis
berdasarkan senyawa alami yang dimiliki. Hasil: Mekanisme antibiofilm dari
senyawa natural tanaman herbal meliputi tiga proses: menghambat sintesis bahan
baku biofilm, menurunkan daya adesi komponen biofilm, dan menghancurkan biofilm
yang telah terbentuk. Kesimpulan: Senyawa alami dari Vanilla planifolia, Sesamum
indicum, Parinari curatellifolia, Allium sativum, dan Curcuma longa memiliki
pengaruh signifikan dalam patofisiologi resistensi antibiotik pada tuberkulosis.

Kata kunci:Biofilm, Resistensi Antibiotik,Tanaman Herbal, Tuberkulosis

1
PENDAHULUAN Diagnosis definitif TB adalah apabila
menjumpai Mtb pada kultur spesimen
Tuberkulosis (TB) merupakan (sputum) yang diperiksa. Jika hasil
penyakit menular akibat infeksi pemeriksaan positif, maka pasien wajib
Mycobacterium tuberculosis (Mtb) yang minum obat setiap hari selama 6 bulan[2].
masih menjadi masalah global hingga abad Tantangan manajemen TB semakin
ke-21. Berdasarkan data statistik WHO, kompleks sejak munculnya resistensi
10.4 juta orang menderita tuberkulosis dan antibiotik. Kompleksitas itu dibuktikan
1.8 juta diantaranya meninggal pada tahun dengan evolusi resistensi obat TB yang
2015. Angka morbiditas dan mortalitas terus berlanjut mulai dari mono drug
yang tinggi menyebabkan WHO resistant menjadi multidrug resistant
menempatkan tuberkulosis sebagai satu (MDR), extensively drug resistant (XDR),
dari 10 kasus paling mematikan di dunia. bahkan total drug resistant (TDR)[5,6].
Penderita tuberkulosis mampu Diperkirakan insidensi multidrug-resistant
menyebarkan infeksi setidaknya pada 10- tuberculosis (MDR-TB) pada tahun 2015
15 orang di sekitarnya per tahun[1]. sebesar 480.000 kasus dan setengah dari
Penyebaran penyakit TB terjadi jumlah tersebut meninggal dunia[1]. Selain
melalui droplet berisi M.tuberculosis yang itu, suatu studi menilai keberhasilan
dikeluarkan penderita saat bersin, batuk, penanganan XDR-TB dan TDR-TB belum
berbicara, atau meludah. Mtb dalam memuaskan, sehingga kehadiran obat baru
droplet mampu bertahan dalam hitungan yang efektif masih sangat diharapkan[5].
menit atau jam setelah pegeluaran. Jumlah Hingga kini, mekanisme resistensi
Mtb dalam droplet, virulensi, paparan antibotik oleh Mtb masih menjadi
terhadap sinar UV, kerentanan host, perhatian para ilmuan. Walaupun sebagian
derajat kontak dengan penderita, dan besar patomekanisme spesifiknya belum
ventilasi yang buruk mempengaruhi terjawab tuntas, beberapa studi mencoba
transmisi Mtb. Individu di sekitar menjelaskan keterkaitan formasi biofilm
penderita akan tertular apabila menghirup terhadap kronisitas dan persistensi
udara yang terkontaminasi. Masuknya Mtb penyakit tuberkulosis[7]. Hampir 80%
ke dalam paru menyebabkan infeksi pada mikroba mampu membentuk biofilm,
sistem respirasi. Bagaimanapun, Mtb dapat yakni komunitas sel bakteri yang
bermetastasis ke area tubuh yang lain, dilindungi matrix. Strukturnya yang
seperti sistem limfatik, pleura, tulang, kompleks memberikan perlindungan pada
sendi, atau meninges dan menyebabkan bakteri patogen sehingga mencegah
TB ekstrapulmonal[2,3]. penetrasi antibiotik[8]. Mtb mempunyai
Pasien dengan TB paru akan beberapa karakteristik layaknya organisme
mengeluhkan batuk, demam, dan penghasil biofilm, meliputi persistensi
penurunan berat badan yang berlangsung infeksi yang tinggi, fenotip resistensi
kurang lebih 3 minggu. Batuk bersifat antibiotik, memodulasi imun host, dan
kering dengan sputum purulen, terkadang mampu membentuk clump atau gumpalan
disertai batuk darah dan nyeri dada. Jika dalam granuloma. Karakteristik tersebut
kondisi memburuk tak jarang pasien telah terbukti pada studi in vivo
mengalami sesak napas, penurunan menggunakan zebrafish[9,10].
produktivitas, atau gejala lain sesuai lokasi Strategi pembentukan biofilm oleh
tubuh yang terserang[4]. Hasil radiografi Mtb diawali dengan menginvasi makrofag.
pasien TB aktif memberikan gambaran Faktor stres seperti rendahnya oksigen
infiltrat dengan rongga di lobus superior maupun nutrisi memicu mycobacteria
dan medial. Namun, penampakan berada pada fase dorman dan membentuk
radiografi abnormal demikian tidak biofilm di dalam makrofag [11]. Sebuah
spesifik menegakkan diagnosis TB. penelitian in vitro membuktikan bahwa

2
intracellular thiol reductive stress (TRS) terbukti menghambat pembentukan
menginduksi formasi biofilm pada Mtb biofilm oleh mycobacteria. Maka dari itu,
melalui peningkatan produksi selulosa literature review ini membahas
sebagai komponen utama biofilm[12]. mekanisme inhibisi formasi biofilm oleh
Selain selulosa, kondisi lingkungan yang masing-masing senyawa herbal yang
sesuai dan ketersediaan bahan baku dimiliki kelima spesies tersebut sebagai
lainnya seperti Fe, Zn, asam mikolat, serta prospek terapi resistensi antibiotik pada
CO2 juga mendukung pembentukan tuberkulosis.
biofilm Mtb[13]. Oleh karena itu, substansi
yang memiliki kemampuan menghambat METODE PENULISAN
proses pembentukan biofilm berpotensi
menjadi alternatif dalam mengatasi Literatur yang menunjang informasi
resistensi antibiotik pada tuberkulosis. merupakan hasil penelusuran online jurnal
Kesadaran akan bahaya dan efek berbahasa Inggris di PubMed Database
samping obat sintetis sedikit demi sedikit dari tahun 2007 hingga 2017. Literature
menggeser perhatian kepada tanaman review ini mengkaji lima tanaman herbal
herbal sebagai terapi alternatif. Beragam dari beberapa penelitian in vitro terkait
fitokimia pun telah diuji dan dimanfaatkan mekanisme antibiofilm pada
sebagai medikamentosa. Beberapa Mycobacterium tuberculosis atau
senyawa herbal seperti Vanilla planifolia, Mycobacterium smegmatis berdasarkan
Sesamum indicum, Parinari curatellifolia, senyawa alami yang dimiliki.
Allium sativum, dan Curcuma longa telah

Tabel 1. Hasil penelitian efek antibiofilm oleh senyawa tanaman herbal

Tanaman Herbal Senyawa Mekanisme Referensi


Vanilla planifolia Vanillin (Van) Menghambat adesi sel Sharma et al. [14]
Sesamum indicum Sesamol (Ses) Menghambat adesi sel Hans et al. [15]
Parinari curatellifolia Saponin, Menghambat adesi sel dan Bhunu et al. [16]
steroid, tannin, transportasi protein
dan falvonoid
Allium sativum Allicin, Ajoene Menghambat adesi sel, Hannan et al. [17]
sintesis polisakarida dan asam
mikolat, serta pematangan
biofilm
Curcuma longa Curcumin Merangsang autofagi dan Bai et al. [18]
apoptosis

HASIL DAN DISKUSI dominan pada patomekanisme resistensi


antibiotik karena tersusun atas kompleks
Senyawa dari beberapa tanaman matrix berupa polisakarida, DNA, RNA,
herbal telah menunjukkan efek lipid, dan protein yang membangun
menguntungkan pada patofisiologi pertahanan baik fisik maupun fisiologis
resistensi antibiotik, terutama pada bagi Mtb[7,8]. Masing-masing senyawa
penyakit Tuberkulosis. Salah satu herbal menghadirkan ciri khasnya dalam
mekanisme resistensi antibiotik yang menghambat pembentukan biofilm.
menjadi target senyawa tersebut adalah Penelitian Sharma, Rahul, Saif, dan
pembentukan biofilm oleh bakteri patogen Zeeshan (2016) membuktikan bahwa
Mycobacterium tuberculosis (Mtb). vanillin (Van), senyawa aktif fenol aldehid
Biofilm bertindak sebagai faktor virulensi dari biji polong Vanilla planifolia
3
berkemampuan menghambat pembentukan curatellifolia meliputi steroid, tannin,
biofilm oleh Mycobacterium sebesar falvonoid, dan saponin. Kandungan
64.96%. Metode biofilm-formation assay Parinari curatellifolia yang dominan
dengan crystal violet dye dilakukan untuk berperan dalam menghambat formasi
uji kualitatif dan kuantitatif. Derajat biofilm oleh mycobacteria belum
perlekatan antar sel sebagai kontributor ditentukan sehingga diperlukan studi lebih
dominan dalam pembentukan biofilm juga lanjut[16].
dievaluasi dengan bantuan polystyrene dan Ketiga studi terkait Van, Ses, dan
sel epitel manusia sebagai media ekstrak etanol P.curatellifolia tidak
perlekatan. Efek antimikobakteria Van menggunakan Mycobacterium tuberculosis
lainnya turut mendukung inibisi biofilm sebagai objek penelitian, melainkan
seperti meningkatkan permeabilitas sel menggunakan Mycobacterium smegmatis
melalui hidrolisis nitrocefin sehingga karena mirip dengan M. tuberculosis dan
memudahkan administrasi obat serta lebih aman. Penelitian Allium sativum oleh
menurunkan aktivitas ferroxidase sehingga Kannan et al. tahun 2016 lebih memilih
mengurangi kadar Fe bebas yang menggunakan M.bacterium karena hendak
diperlukan untuk metabolisme bakteri[14]. menilai secara langsung aktivitas A.
Mekanisme serupa terlihat pada riset sativum dalam isolat MDR dan non MDR
yang dilakukan Hans, Sharda, Saif, dan TB. Hasil eksperimen menyatakan bahwa
Zeeshan pada tahun 2017 mengenai ethanol garlic extract (EGE) mampu
sesamol (Ses), senyawa fenol alami dari belawan MDR maupun non MDR TB
minyak wijen (Sesamum indicum). Riset dengan minimum inhibitory concentration
ini menjelaskan pengaruh signifikan Ses (MIC) 1.0-3.0 mg/ml. Efek EGE terhadap
dalam menghambat adesi antar sel yang kedua isolat tidak jauh berbeda karena A.
dibuktikan dengan adanya penurunan sativum memiliki multifaktor yang mampu
aktivitas metabolik (70%) dan berat kering bekerja sekaligus dibandingkan dengan
biomassa biofilm (58%). Sama seperti obat standar yang memiliki faktor tunggal.
penelitian sebelumnya, sejumlah Beberapa komponen A. sativum yang
kemampuan antimikobakteria berhasil dominan adalah Allicin dan Ajoene.
dievaluasi. Perubahan permukaan sel pasca Allicin menghambat enzim grup SH (sulf-
administrasi Ses menyebabkan hydryl) dan enzim-enzim yang bergantung
abnormalitas morfologi koloni, motilitas, pada Thiol. Enzim tersebut diperlukan
serta kecepatan sedimentasi bakteri. untuk meningkatkan perlekatan sel, sintesa
Penurunan integritas membran sel turut polisakarida, dan pematangan biofilm.
meningkatkan sensitivitas sel dan aktivitas Ajoene bekerja dengan menghambat Inha,
lipase sehingga mempercepat destruksi sebuah protein penyusun Fatty acid
dinding sel bakteri. Efek lain Ses seperti synthase system (baik FAS-1 maupun
meningkatkan produksi ROS dan FAS-2) yang diperlukan untuk sintesis
mengganggu homeostasis Fe secara tidak asam mikolat, yakni salah satu komponen
langsung juga menghambat formasi biofilm[17,19].
biofilm[15]. Curcuma longa memberikan
Studi in vitro lain dilakukan oleh mekanisme antibiofilm berbeda dari
Bhunu, Ruvimbo dan Stanley (2017) yang keempat spesies sebelumnya. Riset yang
memanfaatkan ekstrak daun Parinari dilakukan Bai et al. pada 2016 berfokus
curatellifolia, terutama etanol. Ekstrak pada mekanisme kontrol oleh curcumin
tersebut terbukti menghambat biofilm terhadap makrofag yang terinfeksi Mtb.
dengan menurunkan kemampuan adesi Curcumin merupakan salah satu senyawa
bakteri, enzim, dan selubung sel serta curcuminoid yang didapatkan dari ekstrak
menghambat transport protein. Senyawa akar Curcuma longa. Mekanisme
yang terkandung pada Parinari inhibisinya adalah menginduksi autofagi

4
dan apoptosis. Penghambatan aktivasi Curcuma longa berperan setelah biofilm
Nuclear factor-kappa B (NFkB) oleh terbentuk, yakni dengan merangsang
curcumin menginduksi caspase-3- penghancuran biofilm. Allium sativum
dependent apoptosis dan autofagi. NFkB memberikan efek sebelum dan saat
merupakan aktivator traskripsional yang pembentukan biofilm, yakni dengan
digunakan sel kanker untuk bertahan hidup mengambat pembentukan bahan baku
dan proliferasi. Autofagi juga terjadi biofilm (terutama polisakarida),
setelah curcumin meningkatkan menurunkan adesi sel, dan menghambat
konsentrasi LC3-II, yakni protein yang pematangan biofilm[14–18].
penting untuk autofagi membran bakteri Walaupun begitu, tidak semua peneliti
sekaligus petanda autophagosome yang bersangkutan menjelaskan
[18]
formation . mekanisme antibiofilm senyawa fitokimia
yang diuji. Ada kalanya tambahan literatur
PEMBAHASAN diperlukan untuk melengkapi infomasi
mengenai mekanisme antibiofilm oleh
Sejarah telah mengajarkan bahwa tanaman herbal terkait. Spesifisitas
ketika obat baru gencar digunakan dan senyawa yang berperan juga belum
diikuti dengan kesalahan dalam sepenuhnya ditetapkan. Selain itu, satu
pemakaian, saat itulah masalah resistensi dari lima spesies dalam literature review
antibioik terbentuk. Maka, diperlukan ini belum menjelaskan senyawa spesifik
pengkajian yang semakin memperkaya yang berperan karena belum melaksanakan
alternatif terapi resistensi antibiotik, uji lebih lanjut.
terutama medikamentosa alami yang
memiliki interfensi pada patofisiologi KESIMPULAN DAN SARAN
resistensi antibiotik, yakni pembentukan
biofilm[10,13,20]. Telah terbukti bahwa Vanilla
Kebaruan literature review ini terletak planifolia, Sesamum indicum, Parinari
pada topik yang dipilih. Studi secara curatellifolia, Allium sativum, dan
khusus mengkaji komponen fitokimia Curcuma longa memiliki efek antibiofilm
tanaman herbal yang telah melewati uji in yang memegang kunci patofisiologi
vitro dan memberikan efek antibiofilm resistensi antibiotik pada tuberkulosis
dalam patomekanisme resistensi obat melalui jalur inhibisi penyediaan bahan
tuberkulosis. Objek penelitian yang baku dan pembentukan biofilm serta jalur
digunakan pada jurnal referensi hanya penghancuran. Studi lebih lanjut perlu
Mycobacterium tuberculosis atau mengkaji efek antibiofilm dari senyawa
Mycobacterium smegmatis. Antibiofilm spesifik spesies herbal secara in vivo dan
menjadi fokus utama target terapi karena membandingkan efektivitas masing-
berkontribusi dalam proses toleransi obat masing senyawa untuk menentukan agen
secara persisten dan kronik pada dengan efek antibiofilm terbaik.
kebanyakan bakteri patogen dan bakteri
oportunistik[7]. REFERENSI
Berdasarkan penelusuran literatur
yang telah dilakukan, ditemukan lima 1. States M, Nations U, States M,
tanaman yang telah teruji secara in vitro United J, Programme N, Tb H, et al.
dan memiliki efek antibiofilm dengan Chapter 1 :: Introduction Chapter
beberapa mekanisme berbeda. Vanilla 2 :: A new era of global TB
planifolia, Sesamum indicum, Parinari monitoring. 2016. 5-130 p.
curatellifolia menunjukkan aktivitas 2. Article C. Tuberculosis:
antibiofilm melalui pengambatan adesi sel Pathophysiology, Clinical Features,
atau saat berlangsungnya formasi biofilm. and Diagnosis. 2009;29(2).

5
3. Lewinsohn DM, Leonard MK, Russell DG. Intracellular
Lobue PA, Cohn DL, Daley CL, Mycobacterium tuberculosis
Desmond E, et al. Official Exploits Host-derived Fatty Acids
American Thoracic Society / to Limit Metabolic Stress * □.
Infectious Diseases Society of 2013;288(10):6788–800.
America / Centers for Disease 12. Trivedi A, Mavi PS, Bhatt D,
Control and Prevention Clinical Kumar A. Thiol reductive stress
Practice Guidelines : Diagnosis of induces cellulose-anchored biofilm
Tuberculosis in Adults and formation in Mycobacterium
Children. 2017;64:1–33. tuberculosis. 2016;
4. Barker RD. Clinical tuberculosis 13. Ojha AK, Baughn AD, Sambandan
Key points. Medicine (Baltimore) D, Hsu T, Trivelli X, Guerardel Y,
[Internet]. 2016;1–6. Available et al. Growth of Mycobacterium
from: tuberculosis biofilms containing
http://dx.doi.org/10.1016/j.mpmed.2 free mycolic acids and harbouring
016.03.002 drug-tolerant bacteria.
5. Remuiñán MJ, Richards C, Rullas J, 2008;69(May):164–74.
Vázquez-muñiz MJ, Woldu E. 14. Sharma S, Pal R, Hameed S, Fatima
Mycobacterium tuberculosis Gyrase Z. Antimycobacterial mechanism of
Inhibitors as a New Class of vanillin involves disruption of cell-
Antitubercular Drugs. surface integrity, virulence
2015;59(4):1868–75. attributes, and iron homeostasis. Int
6. Velayati AA, Masjedi MR, Farnia J Mycobacteriology [Internet].
P, Tabarsi P, Ghanavi J, Ziazarifi 2016;5(4):460–8. Available from:
AH, et al. Emergence of New http://dx.doi.org/10.1016/j.ijmyco.2
Forms of Totally Drug-Resistant 016.06.010
Tuberculosis Bacilli. Chest 15. Hans S, Sharma S, Hameed S,
[Internet]. 2009;136(2):420–5. Fatima Z. Sesamol exhibits potent
Available from: antimycobacterial activity:
http://dx.doi.org/10.1378/chest.08- Underlying mechanisms and impact
2427 on virulence traits. J Glob
7. Russell DG, Russell DG, Barry CE, Antimicrob Resist [Internet].
Flynn JL. Tuberculosis : What We 2017;10:228–37. Available from:
Don ’ t Know. 2013;852(2010). http://linkinghub.elsevier.com/retrie
8. Hett EC, Rubin EJ. Bacterial ve/pii/S2213716517301212
Growth and Cell Division : a 16. Bhunu B, Mautsa R,
Mycobacterial Perspective. Mukanganyama S. Inhibition of
2008;72(1):126–56. biofilm formation in
9. Clay H, Volkman HE, Mycobacterium smegmatis by
Ramakrishnan L. Tumor necrosis Parinari curatellifolia leaf extracts.
factor signaling mediates resistance BMC Complement Altern Med
to mycobacteria by inhibiting [Internet]. 2017;17(1):285.
bacterial growth and macrophage Available from:
death. Immunity. 2008 http://bmccomplementalternmed.bio
Aug;29(2):283–94. medcentral.com/articles/10.1186/s1
10. Connolly LE, Edelstein PH, 2906-017-1801-5
Ramakrishnan L. Why Is Long- 17. Hannan A, Ikram Ullah M, Usman
Term Therapy Required to Cure M, Hussain S, Absar M, Javed K.
Tuberculosis ? 2007;4(3). Anti-mycobacterial activity of garlic
11. Lee W, Vanderven BC, Fahey RJ, (Allium sativum) against multi-drug

6
resistant and non-multi-drug Kadaikunnan S, Rajaram SK.
resistant mycobacterium Insilico Analysis of
tuberculosis. Pak J Pharm Sci. 2011 Phytoconstituents from Allium
Jan;24(1):81–5. sativum as Potential Inhibitors of
18. Bai X, Oberley-Deegan RE, Bai A, Inha in Mycobacterium
Ovrutsky AR, Kinney WH, Weaver tuberculosis.
M, et al. Curcumin enhances human 2016;59(December):1–8.
macrophage control of 20. Ojha AK, Hatfull GF. Biofilms of
Mycobacterium tuberculosis Mycobacterium tuberculosis : New
infection. Respirology. Perspectives of an Old Pathogen.
2016;21(5):951–7. 2006;
19. Kannan R, Alharbi NS,

Anda mungkin juga menyukai