Anda di halaman 1dari 31

BUKU PANDUAN

MAHASISWA
BLOK 1.3
INTRODUCTION TO HUMAN BODY

JURUSAN KEDOKTERAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2020
2

DESKRIPSI BLOK
Blok Introduction to Human Body merupakan blok ketiga dalam semester satu. Blok ini
bertujuan untuk memperkenalkan secara garis besar mengenai struktur dan fungsi tubuh
manusia, secara sistematis, mulai dari tingkatan terendah hingga tertinggi melalui pembelajaran
Biologi Molekuler, Anatomi, Histologi, Fisiologi dan Biokimia. Mahasiswa juga diperkenalkan
dengan istilah medis dan prosedur kegiatan belajar di lingkungan Laboratorium Biomedik Dasar.
Pada akhir Blok, mahasiswa diharapkan mempunyai landasan pengetahuan dan keterampilan
untuk mempelajari struktur dan fungsi tubuh manusia secara lebih mendalam pada Blok sistem
organ/tingkatan selanjutnya. Beban belajar dalam blok ini adalah 4 (3,6) SKS yang akan
ditempuh dalam waktu 4 minggu.

KARAKTERISTIK MAHASISWA
Mahasiswa yang mengikuti Blok Introduction of Human Body adalah mahasiswa Fakultas
Kedokteran Universitas jenderal Soedirman semester 1.

KONTRIBUTOR
Kontributor Blok Introduction of Human Body adalah bagian:
o Anatomi
o Biokimia
o Biomolekuler-genetika
o Fisiologi
o Histologi
CAPAIAN PEMBELAJARAN UMUM
Pada akhir blok 1.3 mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan konsep tubuh manusia mulai
dari tingkat molekul sampai sistem organ dan homeostasis serta regulasinya

CAPAIAN PEMBELAJARAN KHUSUS


Pada akhir blok, mahasiswa diharapkan mampu :
1. Menjelaskan organisasi tubuh manusia, mulai dari tingkat molekuler, seluler, jaringan
dan sistem organ
2. Menjelaskan interaksi antar sistem organ dalam tubuh manusia
3. Menjelaskan prinsip-prinsip dasar aktivitas homeostasis dalam tubuh manusia.
3

4. Menjelaskan contoh-contoh penerapan prinsip-prinsip dasar aktivitas homeostasis


dalam tubuh manusia dalam kehidupan sehari-hari
5. Mempraktikkan penggunaan Terminologia Anatomica dan istilah medis dalam
komunikasi akademik
6. Mempraktikkan prosedur kegiatan belajar di lingkungan Laboratorium Biomedik
Dasar untuk mempelajari struktur tubuh manusia

ISI MATERI DAN KONTRIBUTOR

NO TOPIK KONTRIBUTOR
ORGANISASI TINGKAT SELULER
1. PENGANTAR TENTANG SEL Histologi
2. MEMBRAN SEL DAN SITOSOL Biokimia
3. ORGANELA SEL BERMEMBRAN DAN TIDAK BERMEMBRAN Histologi
4. MEKANISME KERJA ORGANELA SEL Biokimia
5. BIOKIMIA SITOSOL Biokimia
6. SINTESIS PROTEIN Biokimia
7. REGULASI EKSPRESI GEN Genetika
8. GANGGUAN TINGKAT GEN DAN KROMOSOM Genetika
9. REPAIR DNA DAN PEWARISAN SIFAT Genetika
10. DAUR HIDUP SEL Histologi
ORGANISASI TINGKAT JARINGAN
11. MATRIKS EKSTRA SELULER Histologi
12. TAUT ANTAR SEL Histologi
13. INTERAKSI ANTAR SEL Biokimia
14. PENGANTAR JARINGAN & JARINGAN EPITEL Histologi
15. JARINGAN IKAT Histologi
16. JARINGAN OTOT Histologi
17. JARINGAN SARAF Histologi
18. STEM SEL DAN REGENERASI JARINGAN Histologi
ORGANISASI TINGKAT ORGAN
19. PENGENALAN SISTEM ORGAN Fisiologi
20. PENGANTAR ANATOMI: ANATOMI SEBAGAI SALAH SATU DISIPLIN ILMU Anatomi
KEDOKTERAN DASAR
21. TERMINOLOGI KEDOKTERAN/MEDIS DAN TERMINOLOGI ANATOMIS Anatomi
22. PENGANTAR ANATOMI TUBUH MANUSIA Anatomi
23. PRINSIP HOMEOSTASIS DAN PERPINDAHAN CAIRAN Fisiologi
24. ENZIM Biokimia
INTEGRASI ILMU DASAR Diskusi Kelompok
4

ORGANISASI PENGELOLA BLOK


Nama Email No Hp/wa
PIC 1 dr. Catharina catharina.widiartini@unsoed.ac.id 0858-7976-6538
Widiartini, M.Med.Ed.
PIC 2 Nor Sri nurrinaa@gmail.com 0857-2744-7859
Inayati,S.Si.,M.Biotech
Sekretaris Diah Ayu Nurdiningsih, diahayu2210@gmail.com 0897-8741-797
Blok A.Md

JADWAL GLOBAL DAN TANGGAL PENTING


WAKTU
PELAKSANAAN BLOK 26 Oktober- 20 November 2020
CBT 18 Nov 2020
UJIAN IDENTIFIKASI 16 Nov 2020
ANATOMI
UJIAN IDENTIFIKASI 17 Nov 2020
HISTOLOGI
UJIAN LISAN 17 Nov 2020
REMEDIAL 19 – 20 November 2020

METODE PEMBELAJARAN

1. Perkuliahan
• Perkuliahan dilaksanakan secara daring melalui media videoconference zoom.
• Pemateri perkuliahan berasal dari seluruh departemen kontributor dalam Blok 1.3
• Ketentuan terkait perkuliahan secara daring adalah sebagai berikut:
▪ Pemateri kuliah telah mempersiapkan materi kuliah (dapat berupa ppt bersuara/video
atau sumber belajar lain) serta mengunggahnya pada google drive blok 1.3:
http://bit.ly/1_3_TA2021 paling lambat H-1 dari jadwal kuliah.
▪ Untuk dapat memanfaatkan kesempatan tatap maya, mahasiswa telah membekali diri
untuk mendapatkan informasi terkait topik kuliah. Ini dapat dilakukan dengan
mempelajari sumber belajar yang telah tersedia pada google drive blok 1.3:
http://bit.ly/1_3_TA2021 atau mempelajari materi kuliah yang disampaikan pada
tahun ajaran yang lalu.
▪ Setelah mempelajari, mahasiswa dapat:
o mengirimkan pertanyaan secara tertulis dalam file words
5

o mengunggahnya pada folder PERTANYAAN MAHASISWA PRA KULIAH


pada link google drive di atas
o mengingormasikan kepada pemateri kuliah melalui pesan WA
o file pertanyaan diberi nama dengan format sebagai berikut
[NAMADOSEN]-[TOPIK KULIAH]-[5 DIGIT NIM TERAKHIR]-TGL
UNGGAH.
Misal: DRCATH-TERMINOLOGI-17040-251020

2. Praktikum
• Praktikum dilaksanakan secara daring, melalui media videoconference yang ditentukan
oleh Departemen terkait.
• Departemen pemateri praktikum adalah: anatomi dan histologi
• Ketentuan terkait praktikum secara daring ditentukan dan dikomunikasikan oleh
Departemen terkait

3. Diskusi Kelompok Problem Based Learning (PBL)


• Diskusi Kelompok/tutorial PBL dilaksanakan dengan pendekatan 7-jump.
• Langkah-langkah pelaksanaan tutorial PBL dengan pendekatan 7-jump sesuai dengan
yang telah diajarkan dalam Blok 1.2, yakni:
o Pertemuan pertama untuk melaksanakan Langkah 1 s.d 5
o Pertemuan kedua untuk melaksnakan Langkah 7

❖ KEWAJIBAN MAHASISWA
• Mahasiswa menghubungi tutor PBL 1 hari sebelumnya saat jam kerja (08.00 - 16.00
WIB). Apabila mahasiswa belum mendapat jawaban atau konfirmasi dari tutor dapat
menghubungi PIC.
• Mahasiswa membuat WA group (WAG) untuk koordinasi diskusi kelompok, termasuk
bersama tutor. Ketua kelompok (mahasiswa pertama pada daftar kelompok yang
tercantum di BPM/BPT) berperan sebagai admin WAG.
• Kelompok bersama tutor menyepakati media diskusi kelompok yang akan digunakan
(Sedapat mungkin menggunakan media videoconference yang memungkinkan tatap
maya).
• Mahasiswa mempersiapkan tutorial dengan menyusun logbook.
o Selain naskah scenario di bagian awal dan tulisan reflektif di bagian akhir, isi
logbook minimal mencakup 2 halaman bolak balik atau 1 lembar.
o Untuk persiapan tutorial pertemuan pertama, logbook mencakup langkah 1-5 yang
dilakukan secara mandiri/individual.
6

o Untuk persiapan tutorial pertemuan kedua, logbook berisi jawaban sasaran belajar
yang telah ditetapkan dalam pertemuan pertama.
o Untuk kontribusi optimal dalam diskusi, mahasiswa dapat mempersiapkan dalam
logbooknya maupun softfile yang berisi:
▪ Teks atau narasi (misal penjelasan dari buku referensi dalam bahasa Inggris,
termasuk keterangan referensinya).
▪ Gambar/bagan yang dibuat sendiri atau dikopi dari referensi (sangat
disarankan, misal skema faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan darah)
▪ Tautan animasi (audiovisual) atau audio (misal siklus jantung)
▪ Tautan materi/ppt kuliah/e-book (penyaji harus berusaha untuk menyampaikan
pemahamannya tentang isinya, tidak hanya sekedar menampilkan atau
membaca)
o Tiap informasi yang dituangkan dalam logbook diberi keterangan, apakah informasi
tersebut berupa asumsi, pendapat, brainstorm atau hasil merujuk dari referensi.
o Referensi yang dirujuk harus valid, dan sitasi ditulis dengan benar.
o Untuk setiap pertemuan, pada bagian akhir logbook mahasiswa harus menuliskan
refleksinya, yang pada dasarnya berisi jawaban atas pertanyaan berikut:
1) Apa yang sudah saya pahami dengan baik/kuasai/percaya diri untuk dapat
menjelaskannya kepada orang lain? (1 hal saja yang paling utama)
2) Apa yang belum saya pahami dengan baik/kuasai/percaya diri untuk dapat
menjelaskannya kepada orang lain? (1 hal saja yang paling utama)
3) Apa rencana saya untuk mengatasi no. 2) (sebutkan langkah konkritnya)
o Logbook ditulis pada buku/kertas, difoto atau scan, diubah dalam format pdf dan
diunggah pada googledrive Blok 1.3: http://bit.ly/1_3_TA2021 pada folder yang
sesuai. (Folder LOGBOOK DAN NOTULENSI PBL ➔ menuju subfolder yang
sesuai).
o Logbook harus telah diunggah paling lambat 2 jam sebelum pelaksanaan tutorial.
o Penyusunan logbook yang sesuai ketentuan merupakan persyaratan (“tiket masuk”)
bagi mahasiswa untuk dapat mengikuti diskusi kelompok.
• Hambatan terkait kehadiran dalam diskusi kelompok disampaikan kepada ketua
kelompok dan tutor.
• Ketidakhadiran dengan alasan yang dapat diterima (sesuai Buku Sistem Pendidikan
Kedokteran FK Unsoed) harus diinformasikan kepada ketua kelompok, tutor dan PIC
dengan menyertakan softfile surat izin.
• Sebelum pelaksanaan diskusi kelompok, kelompok telah berdiskusi di luar forum
untuk menentukan moderator dan notulen secara bergilir.
• Pada awal diskusi kelompok, kelompok dan tutor menyepakati ground rule teknis
pelaksanaan diskusi kelompok yang berlaku.
• Selama pelaksanaan diskusi kelompok, tiap mahasiswa wajib berperan aktif,
menyampaikan pendapat atau pertanyaan, sanggahan atau klarifikasi, tidak
7

mendominasi pembicaraan/diskusi, menerapkan prinsip mendengar aktif, tidak hanya


mencatat, tidak hanya sibuk mempersiapkan diri sambil menunggu gilirannya untuk
berpendapat, turut mengkritisi penjelasan dari anggota lain yang sedang berbicara.
• Mahasiswa diharapkan mengingat kembali materi terkait experiential learning,
reflective learning, insiden kritikal dalam pelaksanaan diskusi kelompok dan dinamika
kelompok yang telah dipelajari dalam Blok 1.2 agar dapat mewujudkan kelompok
yang fungsional dan mendapatkan manfaat sebesar-besarnya dari diskusi kelompok
ini.
• Kelompok hendaknya dapat memanajemen waktu diskusi dengan baik.
• Pada awal tiap pertemuan, kelompok dan tutor harus menyediakan waktu 5 menit
untuk melakukan briefing untuk mencegah/mengantisipasi bila terjadi insiden kritikal
yang dapat menghambat jalannya diskusi.
• Pada akhir tiap pertemuan, kelompok dan tutor harus menyediakan waktu 5-10 menit
untuk aktivitas debriefing atau refleksi, yang secara umum menjawab pertanyaan:
o Apa yang sudah berlangsung dengan baik dalam diskusi kelompok kali ini? (1 hal
saja yang paling utama)
o Apa yang bisa diperbaiki/dicegah/lebih ditingkatkan lagi? (1 hal saja yang paling
utama)
o Bagaimana konkritnya untuk melaksanakan hal di atas?
• Pada akhir tiap pertemuan, mahasiswa mengunggah notulensi diskusi kelompok dalam
format file Word pada googledrive Blok 1.3: http://bit.ly/1_3_TA2021 pada folder
yang sesuai (Folder LOGBOOK DAN NOTULENSI PBL ➔ menuju subfolder yang
sesuai).

❖ Contoh Teknis Pelaksanaan PBL daring:


a. Menggunakan Whatsapp Group (WAG)
1. Mahasiswa membuat whatsapp group berisi 1 tutor dan mahasiswa kelompok
2. PBL dimulai saat moderator memimpin diskusi
3. Peserta PBL wajib melakukan presensi diawal kegiatan dengan menuliskan nama
dan NIM Mahasiswa
4. Skenario PBL dibacakan oleh moderator dalam bentuk audio / ditulis pada chat
5. Semua anggota grup dapat berpendapat atau bertanya
6. Saat akan berpendapat atau bertanya, sebelumnya harap memberikan tanda dan
menyebutkan nama serta NIM. Setelah itu moderator akan mempersilahkan untuk
berpendapat atau bertanya
7. Penjelasan atau pertanyaan dapat berupa pesan teks, file penunjang (gambar, video,
ppt, dll), maupun voice note
8. Mohon pendapat atau pertanyaan yang diajukan sesuai tema dan fokus pada
permasalahan
8

9. Jika tanggapan sudah cukup jelas & dimengerti, harap anggota grup beri tanda
10. Tidak boleh memberi pertanyaan maupun pendapat yang mengandung unsur SARA
11. Selama diskusi, notulen dapat menulis segala hal atau proses yang berlangsung
dalam diskusi
12. Pada akhir diskusi notulensi dapat dikirimkan ke grup dalam bentuk word

b. Menggunakan Video Conference (Google meet/Zoom/dll)


1. Mahasiswa membuat whatsapp group berisi 1 tutor dan mahasiswa kelompok
2. Moderator membuat room google meet/zoom yang akan digunakan untuk
berdiskusi dan membagi link room tersebut ke whatsapp group PBL,
3. Link Dibagikan maksimal 30 menit sebelum pelaksanaan PBL
4. Peserta PBL wajib melakukan presensi diawal kegiatan dengan menuliskan nama
dan NIM Mahasiswa pada room chat
5. PBL dimulai saat moderator memimpin diskusi
6. Skenario PBL dibacakan oleh moderator
7. Semua anggota grup dapat berpendapat atau bertanya
8. Saat akan berpendapat atau bertanya, sebelumnya harap menyebutkan nama dan
NIM. Setelah itu moderator akan mempersilahkan untukberpendapat atau bertanya
9. Penjelasan atau pertanyaan dapat berupa pesan teks dengan disertai file penunjang
(gambar, video, ppt, dll)
10. Mohon pendapat atau pertanyaan yang diajukan sesuai tema dan fokus pada
permasalahan
11. Tidak boleh memberi pertanyaan maupun pendapat yang mengandung unsur SARA
12. Selama diskusi, notulen dapat menulis segala hal atau proses yang berlangsung
dalam diskusi
13. Pada akhir diskusi notulensi dapat dikirimkan ke whatsapp group dalam bentuk
wordtsapp group
9

DISKUSI KELOMPOK PBL KASUS 1


SKENARIO:
Gina dan Gani sedang sedang bersemangat belajar tentang sel tubuh manusia. Mereka sama-
sama ingin meneliti suatu penyakit, hingga tingkat molekulernya. Mereka mendiskusikan
pertanyaan dosen mereka, “Apabila kita hendak meneliti tentang suatu karsinoma atau
sarkoma, sel tubuh apakah yang paling tepat kita ambil sebagai sampel?” Menurut Gina,
kita bisa mengambil sampel sel apa pun dalam tubuh kita. Baru saja ia membaca bahwa
sebenarnya tiap sel dalam tubuh manusia memiliki gen yang sama. Gani meragukan pendapat
tersebut. Menurutnya, tiap sel itu unik, jadi tentu saja kita harus mengambil sampel dari sel yang
sesuai dengan karsinoma atau sarkoma yang ingin dipelajari.

TUGAS MAHASISWA:
1. Diskusikan skenario di atas dengan menggunakan pendekatan 7-jump.
2. Eksplorasi skenario dapat dilakukan secara luas/dari berbagai aspek, tetapi utamakan
eksplorasi dari aspek biologi molekuler.
3. Manfaatkan referensi dari berbagai sumber valid, baik cetak maupun (terutama) audiovisual.
REFERENSI:

1. Alberts B, Alexander J, Julian L et al. (2015) Molecular Biology of the Cell, 6 th ed. New
York: Garland Science.
2. Sherwood L. (2012) Human Physiology: From Cells to Systems. Cengage Learning.
3. Campbell, Reece, Mitchell. (2002). Biologi : Sel. Dari Gen ke Protein. Jakarta : Erlangga.
4. Lodish H., Berk A., Kaiser C.A., Krieger M. et al. (2007) Molecular Cell Biology , 6 th ed.
W.H. Freeman.
5. Kratz RF (2009) Molecular & Cell Biology for Dummies. New Jersey: Wiley Publishing Inc.
SUMBER YOUTUBE:
Reaksi biokimia pada asam nukleat: https://www.youtube.com/watch?v=-IcUBcELDr0
The structure of DNA: https://www.youtube.com/watch?v=o_-6JXLYS-k
The structure of protein: https://www.youtube.com/watch?v=wvTv8TqWC48
From DNA to protein: https://www.youtube.com/watch?v=gG7uCskUOrA
Transkripsi = https://www.youtube.com/watch?v=pDeQheV_J3E
Translasi = https://www.youtube.com/watch?v=_uA_VdAlGU4
Regulasi ekspresi gen pada prokariotik: https://www.youtube.com/watch?v=jyw24aO8RFo
Regulasi ekspresi gen pada eukariotik: https://www.youtube.com/watch?v=ZyehYb_VUB4
Regulasi ekspresi gen pada eukariotik: https://www.youtube.com/watch?v=aSLecxyMvhc
Regulasi ekspresi gen pada prokariotik: https://www.youtube.com/watch?v=vXaU9RFEgmY
Gene expression: https://www.youtube.com/watch?v=OEWOZS_JTgk
The Short Answer: What is Gene Expression?: https://www.youtube.com/watch?v=CY9-
xJ0MHhE
Eukaryotic Gene Regulation part 1: https://www.youtube.com/watch?v=ecJ5x3bV5mg
10

DISKUSI KELOMPOK PBL KASUS 2


SKENARIO
Suatu hari, sepulang sekolah, Marco mengalami ban sepeda motornya bocor. Terpaksa ia harus
menuntunnya hingga menemukan kios tambal ban. Berjalan cukup jauh di bawah terik matahari
membuatnya merasa gerah dan bajunya basah oleh keringat. Akhirnya Marco menemukan kios
tambal ban di bawah pohon yang rindang. Sambil menunggu, Ia membeli minuman di warung,
tetapi ia bingung, apakah akan memilih “air mineral” saja atau “minuman isotonik”. Akhirnya ia
meminum “minuman isotonik”. Haus dan gerah sudah tidak dirasakannya dan keringat pun
sudah berhenti mengalir.
Karena proses perbaikan masih lama, Marco memutuskan untuk masuk ke dalam warnet. Di
dalam warnet AC dinyalakan dengan sangat dingin. Meskipun belum puas bermain, Marco
segera keluar dari warnet karena ia sudah mulai menggigil.
Marco merasa sangat lapar, lalu ia memesan 2 porsi gado-gado. Baru habis 1,5 piring, ia telah
merasa kenyang dan tidak menghabiskannya. Ia pun duduk bersandar dan sebentar kemudian
jatuh tertidur.

Singkat cerita, sesampainya di rumah Marco menceritakan pengalamannya tersebut kepada


Ibunya yang sudah menunggu lama. Mendengar cerita Marco, Ibunya yang seorang guru Biologi
mengatakan, bahwa Marco telah mengalami apa yang disebut homeostasis dalam tubuh.

TUGAS MAHASISWA:
1. Diskusikan skenario di atas dengan menggunakan pendekatan 7-jump.
2. Eksplorasi skenario dapat dilakukan secara luas/dari berbagai aspek, tetapi utamakan
eksplorasi dari aspek pengaturan dalam sistem tubuh manusia.
3. Manfaatkan referensi dari berbagai sumber valid, baik cetak maupun (terutama) audiovisual.

REFERENSI:
1. Tortora, G.J., Bryan, D. 2009. Principles of Anatomy and Physiology.12th ed.
2. Hall, J.E. 2010. Guyton and Hall Textbook of Medical Physiology. Saunders.
3. Barret, K.E., Barman, S.M., Botano, S., Brooks, H. 2012. Ganong’s Review of Medical
Physiology 24th Edition. New York: McGraw-Hill.
4. Saladin, K. 2011. Anatomy & Physiology: The Unity of Form and Function. New York:
McGraw-Hill.
5. Sherwood, L. 2012. Human Physiology: From Cells to Systems. Cengage Learning.
11

6. Osilla EV, Marsidi JL, Sharma S. Physiology, Temperature Regulation. [Updated 2020 Apr
30]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2020 Jan-
. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK507838/
7. Modell H, Cliff W, Michael J, McFarland J, Wenderoth MP, Wright A. A physiologist's view
of homeostasis. Adv Physiol Educ. 2015 Dec;39(4):259-66. doi: 10.1152/advan.00107.2015.
PMID: 26628646; PMCID: PMC4669363.
8. https://bio.libretexts.org/Courses/Community_College_of_Vermont/Human_Biology_(Gabor
_Gyurkovics)/04%3A_Introduction_to_the_Human_Body/4.07%3A_Homeostasis_and_Feed
back
9. https://cnx.org/contents/GFy_h8cu@9.87:rZudN6XP@2/Introduction
12

JADWAL TUTORIAL

No. Hari Tanggal Waktu Keterangan


1 Selasa 03 November 2020 08.00 – 09.50 PBL 1.1
2 Kamis 05 November 2020 08.00 – 09.50 PBL 1.2
3 Selasa 10 November 2020 08.00 – 09.50 PBL 2.1
4 Kamis 12 November 2020 08.00 – 09.50 PBL 2.2

DAFTAR TUTOR

NO NAMA TUTOR Handphone (WA)


1 dr.Dwi Arini Ernawati, M.PH 085326978099
2 dr.Yoga Mulia Pratama 085235498969
3 Siti Munfiah, S.KM, M.Kes 085291882299
4 Rani Afifah Nur Hestiyani, S.Si., M.Biotech 082221538753
5 Anriani Puspita Karunia Ning Widhi, S.Si., M.Si. 082225940107
6 dr.Fajar Wahyu Pribadi,M.Sc 08122841829
7 dr. Nia Krisniawati, Sp.MK 085692440072
8 Nor Sri Inayati, S.Si., M.Biotech 085727447859
9 Dr. Yulia Fauziah, S.Kep., M.Sc. 085291882299
10 Dr. dr. Gita Nawangtantrini,Sp.PA.M.Kes 081290372478
11 Dra. IDSAP Peramiarti, M.Kes 082137761898
12 dr. Rizma Haidif Firinda 0856 4790 6036
13

DAFTAR KELOMPOK BLOK 1.3 IHB TA. 2020/2021


KELOMPOK 1 KELOMPOK 2
NO NO
Tutor dr.Dwi Arini Ernawati, M.PH Tutor dr.Yoga Mulia Pratama
1 G1A020012 Mohammad Salman Sirajuddin 1 G1a020002 Nadia Hadarwati
2 G1A020015 Adzkia Maulida 2 G1a020017 Afrizal Noor Hanifan
3 G1A020029 Aurora Azzahra 3 G1a020018 Diva Azka Fidinillah
4 G1A020036 Krisna Maulana 4 G1a020022 Mutiara Putri Kinasih
5 G1A020047 Iftinaan Nadhiifah 5 G1a020027 Hanif Fauzan Akbar
6 G1A020059 Rafif Dzaky Wibowo 6 G1a020046 Guntur Genta Ramadhan
7 G1A020061 Agatha Eve Jesse Noela 7 G1a020049 Wulan Astari Wibowo
8 G1A020075 Azzah Azizah Munawir 8 G1a020094 Zulfa Aulia Salsabila
9 G1A020077 An Najmi Hasna 9 G1a020096 Nadia Zahra Nursetya Ramadhanti
10 G1A020090 Miska Qorinareta Nurusifa 10 G1a020099 Eksava Khalda' Putri Norinkha
11 G1A014060 SAHRUL Z Z NUHUYANAN 11 G1A016057 NADZIFA NURAMDANI FATHONY
12 G1A016091 TALIA ISLAMI 12 G1A016092 FRIDHA PUTRI RISTIANAWATI

KELOMPOK 3 KELOMPOK 4
NO NO
Tutor Siti Munfiah, S.KM, M.Kes Tutor Rani Afifah Nur Hestiyani, S.Si., M.Biotech
1 G1a020011 Faiq Alaika Ahmad 1 G1A020024 Rizky Aliyah Putri
2 G1a020016 Shafa Ailsa 2 G1A020028 Rifa Zaidan Abdul Ali
3 G1a020039 Lintang Sekar Ayunisih 3 G1A020038 Shafira Audy Prameswari
4 G1a020044 Muhammad Valent Radja Notani 4 G1A020050 Dina Hautri Fatmawati
5 G1a020052 Jasmine Athaya Ramadani 5 G1A020074 Azzahra Wuri Widodo
6 G1a020066 Levina Cantya Diera 6 G1A020086 Arif Difan Satria Wibowo
7 G1a020073 Intan Ratna Sari 7 G1A020091 Bhargo Hare Nanda Gopala
8 G1a020087 Azzahra Nurcinta Zahida 8 G1A020095 Adelia Putri Izzah Listiyani
9 G1a020102 Ariella Raissa Rahmanina 9 G1A020098 Fadhila Shufi Aulia
10 G1a020111 Khaefiyah Alhafizatun 10 G1A016056 ABDUL AZIZ ASYHARI
11 G1A014097 MOH. AZWAR ANSORI 11 G1A016076 ARIESTA RIENDRIAS
12 G1A016107 AMALIA ALMAS 12 G1A016114 APRILIA GISKA DEVIEANTY
14

NO KELOMPOK 5 KELOMPOK 6
No
Tutor Anriani Puspita Karunia Ning Widhi, S.Si., M.Si. Tutor dr.Fajar Wahyu Pribadi,M.Sc
1 G1A020008 Dea Chandra Trinita 1 G1A020001 Suci Ahlal Baity
2 G1A020032 Mochamad Zidqi Daffa 2 G1A020009 Assyaimaa Huzafa Rana
3 G1A020062 Yoana Rizki Deviriandra 3 G1A020021 Asti Aprilia
4 G1A020067 Umi Fadhillah Nugraheni 4 G1A020030 Evi Christina Madalena Simanjuntak
5 G1A020070 Wiyanna Shafitry Putri Yulianti 5 G1A020037 Elisa Fitria Ningsih
6 G1A020078 Shinta Nurunnisa 6 G1A020040 Ivan Assidqi
7 G1A020097 Muhammad Bisma Syahrizal 7 G1A020056 Dwi Nuranggia Apriliani Putri
8 G1A020103 Icha Haniaziza 8 G1A020063 Fikri Aminudin
9 G1A020106 Dita Febriani 9 G1A020076 Ailsya Inaayah Putri Widyasari
10 G1A020112 Wahyu Imam Putra Timbira 10 G1A020115 Candika Hamam Rozan Nanda Riyanto
11 G1A015084 WULAN RIZKY HAERUNISSA 11 G1A015092 HAIDAR ADI NUGROHO
12 G1A016110 IMAM AGUS FAISAL 12 G1A016113 MUHAMMAD AL ROFI INTERNA DIGDAYA

KELOMPOK 7 KELOMPOK 8
NO NO
Tutor dr. Nia Krisniawati, Sp.MK Tutor Nor Sri Inayati, S.Si., M.Biotech
1 G1A020019 Aulli Rahman Hidi 1 G1A020004 Suci Eka Nurrahma Anggreini
2 G1A020025 Iqfani Amalia Putri 2 G1A020006 Anis Swastika
3 G1A020031 Husnul Afifah Rizky Oktaviana 3 G1A020034 Firda Rahmania
4 G1A020043 Naufal Hananto 4 G1A020060 Navalia Azkarifda Fanani
5 G1A020065 Alya Pristika 5 G1A020079 Danial Syami
6 G1A020068 Helga Mayna Safilla 6 G1A020080 Olivia Nolisviani Izzati
7 G1A020083 Indah Kusuma Ningrum 7 G1A020084 Akhnaf Naufal Afif
8 G1A020089 Kezia Diva Alivianisha 8 G1A020092 Rr.Berliana Putri Dyah Anjani
9 G1A020100 Aulia Nuranisa 9 G1A020107 Annisa Savitri
10 G1A020120 Aliftia Anddin Ramdhani 10 G1A020119 Arafiudin Azani
11 G1A015120 YULIA NATALIA 11 G1A016117 CINDY LORENZA DARWIS
12 G1A016116 DEUIS GUSTIANI RAHAYU 12 G1A017115 FAHIRA AZIZA
15

KELOMPOK 9 KELOMPOK 10
NO NO
Tutor Dr. Yulia Fauziah, S.Kep., M.Sc. Tutor Dr. dr. Gita Nawangtantrini,Sp.PA.M.Kes
1 G1A020005 Dava Leonanda Saviskaya 1 G1A020010 Dika Agustian Akbar
2 G1A020023 Amanda Rafah Awwalyya 2 G1A020033 Meidy Pratiwi
3 G1A020048 Nida Fikriyah 3 G1A020051 Natalie Wiguna Putri
4 G1A020053 Shabbih Zharvaina 4 G1A020054 Hamzah Maulana
5 G1A020055 Nurul Robiah Aladawiyah 5 G1A020071 Luhung Sekar Kinanti
6 G1A020069 Dufvan Hevatio 6 G1A020085 Davina Aqiilah Aristya
7 G1A020088 Alzairotunnisa 7 G1A020104 Annisa Medyana Tibrizfani
8 G1A020117 Naila Nururridha Hasyim 8 G1A020108 Kienanti Dyah Prameswari
9 G1A020118 Aisyah Apsarini Kusuma Pertiwi 9 G1A020113 Rufina Nisita Kirana
10 G1A016011 DWIASTINI AYU WARDHANA TALLU TONDOK 10 G1A020114 Virgin Aprilia
11 G1A016085 WELLEN DEXIA BINTORO 11 G1A014108 FIQROTUL UMAM
12 G1A016118 RADITYA IRFAN PRADHANA 12 G1A016119 VANNY PRANANDA

KELOMPOK 11 KELOMPOK 12
NO NO
Tutor Dra. IDSAP Peramiarti, M.Kes Tutor dr. Rizma Haidif Firinda
1 G1a020003 Indi Kayana Nafiapta 1 G1a020007 Syifa Mutiara Alifah
2 G1a020013 Karisma Dian Nugraha 2 G1a020014 Adistya Hasna Zhafira
3 G1a020020 Syifa Fatimatuzzahra Marhadhani 3 G1a020026 Kevin Zufaries Fary
4 G1a020057 Rr. Scundria Ayu Kusuma Andani 4 G1a020035 Ghina Eka Nur Khaerunnisa
5 G1a020064 Rafika Zahra 5 G1a020041 Fiona Annisa Bahiyah
6 G1a020093 M. Raihan Syaifullah Aditya 6 G1a020042 Muhammad Riski Fatah
7 G1a020101 Omnia 7 G1a020072 Hanisa Azahra Ramadaniyah
8 G1a020105 Wenseslaus Kostradilo Dasepta 8 G1a020081 Tri Ananda Dian Pranata
9 G1a020109 Rahma Dini Yamsun 9 G1a020116 M. Ravindra Patria Denastyo
10 G1a020110 Chilma Al Aina Putri 10 G1A016005 NUR ZAFIKA
11 G1A016044 MOCH RIZKYA NIDI RAMADHAN 11 G1A016031 ASPIANNUR
16

JADWAL BLOK 1.3


INTRODUCTION TO HUMAN BODY (IHB)
Angk. 2020 TA. 2020/2021

Minggu I
Waktu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat
26-Okt-20 27-Okt-20 28-Okt-20 29-Okt-20 30-Okt-20
PENGENALAN SISTEM ORGAN
07.00-07.50
(50') (dr. Mustofa, M.Sc)
PENGANTAR ANATOMI:
ANATOMI SEBAGAI SALAH
SATU DISIPLIN ILMU
08.00-08.50 ORGANELA SEL
KEDOKTERAN DASAR (50') (dr.
BERMEMBRAN DAN TIDAK
Catharina Widiartini,
BERMEMBRAN (100') (dr.
M.Med.Ed)
Ika Murti Harini, MSc)
PENGANTAR TENTANG SEL
09.00-09.50 (50') (dr. Ika Murti Harini,
MSc.)
10.00-10.50 PENGANTAR ANATOMI
MEMBRAN SEL DAN SITOSOL 1
TUBUH MANUSIA (100')
(100') (dr. Joko Setyono, M.Sc)
11.00-11.50 (ANATOMI)
12.00-12.50 ISTIRAHAT
TERMINOLOGI
13.00-13.50 KEDOKTERAN/MEDIS DAN MEMBRAN SEL DAN
TERMINOLOGI ANATOMIS SITOSOL 2 (100') (dr. Joko
14.00-14.50 (100') (dr. Catharina Widiartini, Setyono, M.Sc)
M.Med.Ed)
15.00-15.50 SINTESIS PROTEIN 1 (100')
BIOKIMIA SITOSOL 1 (100') (dr.
(Nor Sri Inayati, S.Si.,
Alfi Muntafiah, MSc.)
16.00-16.50 M.Biotech)
17

Minggu II
Waktu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat
02-Nov-20 03-Nov-20 04-Nov-20 05-Nov-20 06-Nov-20
DAUR HIDUP SEL
07.00-07.50 (50') (dr. Ika Murti
Harini, MSc)
MEKANISME KERJA REPAIR DNA DAN
08.00-08.50 BIOKIMIA SITOSOL 2
ORGANELA SEL (100') (Nor PEWARISAN SIFAT
(100') (dr. Alfi Muntafiah, PBL 1.1 PBL 1.2
Sri Inayati, S.Si., (100') (Dr. dr.
09.00-09.50 MSc.)
M.Biotech) Lantip Rujito, M.Si)
GANGGUAN
10.00-10.50
SINTESIS PROTEIN 2 (100') PENGANTAR JARINGAN & REGULASI EKSPRESI GEN TINGKAT GEN DAN
Praktikum Histo
(Noor Sri Inayati, S.Si., JARINGAN EPITEL (100')(dr. (100') (Dr. dr. Lantip KROMOSOM (100')
M.Biotech) Ika Murti Harini, MSc) Rujito, M.Si) (Dr. dr. Lantip
3.1
11.00-11.50
Rujito, M.Si)
12.00-12.50 ISTIRAHAT
PRINSIP
13.00-13.50 HOMEOSTASIS DAN
JARINGAN IKAT (100') (dr. PERPINDAHAN
Prktikum Histo 1.1 Praktikum Histo 1.2
Ika Murti Harini, MSc) CAIRAN 1 (100') (dr.
14.00-14.50 Susiana Candrawati, MKWU
Sp.KO)
15.00-15.50 Praktikum Histo
Praktikum Anatomi 1 Praktikum Anatomi 2 Prktikum Histo 2.1
16.00-16.50 2.2
18

Minggu III
Waktu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat
09-Nov-20 10-Nov-20 11-Nov-20 12-Nov-20 13-Nov-20
07.00-07.50
MATRIKS EKSTRA
ENZIM (50') (dr. Alfi SELULER (50') (dr.
08.00-08.50
JARINGAN OTOT (50') (dr. Muntafiah, MSc.) Ika Murti Harini,
Ika Murti Harini, MSc) PBL 2.1 PBL 2.2 MSc)
JARINGAN SARAF (50') (dr. TAUT ANTAR SEL (50') (dr.
09.00-09.50
Ika Murti Harini, MSc) Ika Murti Harini, MSc)
Praktikum 6.1
PRINSIP HOMEOSTASIS STEM SEL DAN
10.00-10.50 DAN PERPINDAHAN INTERAKSI ANTAR SEL REGENERASI
DAUR HIDUP SEL (100') (dr.
CAIRAN 2 (100') (dr. (100') (dr. Joko Setyono, JARINGAN (100')
Ika Murti Harini, MSc)
11.00-11.50 Susiana Candrawati, M.Sc) (dr. Ika Murti Harini,
Sp.KO) MSc)
12.00-12.50 ISTIRAHAT
13.00-13.50 Praktikum Histo
Praktikum Histo 3.2 Praktikum Histo 4 .1 Praktikum Histo 5.1
14.00-14.50 5.2
MKWU
15.00-15.50
Praktikum Anatomi 3 Praktikum Histo 4.2 Praktikum Anatomi 4
16.00-16.50
19

Minggu IV
Waktu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat
16-Nov-20 17-Nov-20 18-Nov-20 19-Nov-20 20-Nov-20
07.00-07.50
08.00-08.50 REMED IDENT
Praktikum 6.2
09.00-09.50 UJIAN LISAN UJIAN CBT REMIDI LISAN ANAT
10.00-10.50 REMED IDENT
11.00-11.50 HISTO
12.00-12.50 ISTIRAHAT
13.00-13.50
IDENT HISTO
14.00-14.50 REMIDI CBT
MKWU
15.00-15.50
IDENT ANAT
16.00-16.50
1

SUPLEMEN 1 - PENJELASAN PENDEKATAN 7-JUMP

1. MENGKLARIFIKASI ISTILAH/KONSEP
❖ Untuk mencegah kebingungan atau kesalahpahaman dalam pembahasan, maka istilah
dan konsep yang digunakan dalam tugas harus terlebih dahulu diklarifikasi.

• Contoh istilah: pingsan, siuman

• Contoh konsep: gangguan keseimbangan tubuh, gangguan sistem kardiovaskuler


Langkah anggota kelompok:
• Mengidentifikasi/mengajukan pertanyaan mengenai istilah/ konsep yang tidak
diketahui, kurang diketahui dengan pasti, ambigu

• Mengajukan pendapat atau berbagi pengetahuan mengenai penjelasan istilah/konsep


di atas.
2. MENENTUKAN PERMASALAHAN (MERUMUSKAN BATASAN MASALAH)
❖ Membuat batasan dari topik berdasarkan kasus, yang akan dielaborasi dalam langkah
selanjutnya.
Langkah anggota kelompok:

• Mengidentifikasi masalah yang muncul dari kasus/skenario

• Masalah dapat berupa:


o Topik atau konsep yang perlu dijelaskan/dijabarkan untuk dapat memahami
temuan/fenomena dalam skenario kasus
o Topik atau konsep yang dapat dicari hubungannya (pada langkah selanjutnya)
dengan temuan/fenomena dalam skenario kasus
o Informasi tambahan yang dibutuhkan untuk dapat memahami temuan/fenomena
atau jalan cerita dalam skenario kasus
o Bisa jadi pertanyaan klarifikasi istilah pada langkah sebelumnya belum terjawab
dengan pasti, sehingga kembali diusulkan pada langkah ini.

• Merumuskan masalah konkrit yang ingin dibahas dalam format kalimat tanya.
3. MENGANALISIS MASALAH/BRAINSTORMING
❖ Memberikan pendapat/penjelasan/alternatif/hipotesis sebanyak-banyaknya
berdasarkan pengetahuan awal yang dimiliki (Mengaktivasi pengetahuan awal).
Langkah anggota kelompok:
2

• Sebelum mulai brainstorming, kelompok dapat:


o menggabungkan pertanyaan-pertanyaan yang serupa
o mengelompokkan pertanyaan-pertanyaan yang saling berkaitan erat
o menyepakati urutan daftar pertanyaan (menyusun prioritas menjawab).

• Mengajukan penjelasan atau jawaban atas permasalahan

• Menambahkan informasi/ menyanggah/ mengajukan pertanyaan lebih lanjut/lebih


detil atas penjelasan/jawaban yang disampaikan anggota yang lain

• Meminta klarifikasi atas penjelasan yang kurang jelas/tidak konsisten

• Mengajukan pertanyaan baru

• Apabila diskusi menyangkut penegakan diagnosis, kelompok perlu menghindari


eksklusi dini (apriori) atas penjelasan/hipotesis yang mungkin
4. MEMBUAT KLASIFIKASI SISTEMATIK PERMASALAHAN/PENYUSUNAN MIND MAP ATAU
CONCEPT MAP
❖ Mengklasifikasikan penjelasan-penjelasan yang telah disampaikan dalam sesi
brainstorming.
❖ Membuat garis-garis penghubung untuk menunjukkan keterkaitan.
Langkah anggota kelompok:

• Menyusun suatu mind map atau concept map dengan cara:


o Menemukan adanya persamaan karakteristik (misal konsep) antar objek-objek
pembahasan yang telah disebutkan sehingga tersusun suatu pengelompokan atau
klasifikasi sistematik.
o Menemukan adanya keterkaitan antar penjelasan atau antar objek-objek
pembahasan yang telah disebutkan (misal: sebagai penyebab/faktor yang
berkontribusi, sebagai akibat dan urutan kejadian) dan menuliskan garis-garis dan
panah-panah yang sesuai.

• Menyusun ulang alur cerita atau penjelasan suatu proses atau kejadian dalam
skenario secara logis, benar dan sistematis (Ini terutama penting pada kasus klinis
yang dapat mengarah pada penentuan diagnosis diferensial).

• Memunculkan hipotesis atau diagnosis diferensial (pada kasus klinis) atau


jawaban/kesimpulan sementara (untuk kasus non klinis).
5. MERUMUSKAN TUJUAN PEMBELAJARAN (LEARNING OBJECTIVE) UNTUK BELAJAR
MANDIRI
❖ Menentukan apa yang masih kurang dalam berbagai penjelasan yang telah
dimunculkan, untuk kemudian diformulasikan sebagai tujuan pembelajaran untuk
belajar mandiri.
Langkah anggota kelompok:

• Mengidentifikasi adanya ketidakjelasan, kekurangan informasi (gap), inkonsistensi


dalam peta konsep yang dihasilkan.

• Mengidentifikasi kebutuhan informasi atau topik pembahasan untuk memahami atau


menjawab hal di atas.

• Mengidentifikasi mengenai hal-hal yang telah diketahui atau dipahami dengan baik,
dengan kurang baik (perlu dikonfirmasi kembali, perlu dibaca lagi) dan yang belum
diketahui atau dipahami sama sekali untuk dapat memahami kasus atau skenario
secara keseluruhan.

• Merumuskan hal-hal di atas dalam bentuk daftar tujuan pembelajaran untuk belajar
mandiri, secara rinci, konkrit, jelas batasannya, dan dalam format kalimat tanya.

6. MELAKUKAN BELAJAR MANDIRI


❖ MENYUSUN JADWAL YANG RASIONAL
• Menemukan keteraturan dan keseimbangan antara waktu belajar dan waktu
istirahat

• Memanfaatkan waktu yang ada dengan efektif dan efisien


Langkah anggota kelompok:
o Mengidentifikasi, mana komitmen yang rigid dan yang fleksibel (yang tidak bisa
dan bisa digeser waktunya) dalam proses belajar
o Mengecek ketersediaan fasilitas
o Menentukan waktu yang dipilih untuk belajar mandiri
o Membuat perencanaan yang efisien dalam aktivitas belajar
o Menentukan target yang mampulaksana/rasional
o Mencapai target yang telah ditetapkan sebelumnya
❖ MEMILIH SUMBER INFORMASI
• Mencari sumber informasi yang:
- relevan dengan tujuan pembelajaran
- paling tepat secara kuantitas dan kualitas
5

- kedalaman yang cukup sesuai tingkatan pendidikan

• Sumber informasi dapat berupa sumber belajar cetak dan audiovisual, serta hasil
konsultasi dengan pakar.
Langkah anggota kelompok:
o Membuat kata kunci untuk pemilihan
o Menentukan sumber informasi yang paling sesuai dengan kriteria di atas.
o Mengakses sumber-sumber informasi yang paling sesuai (topik, penulis,
kelompok target, tahun publikasi, dll).
o Melakukan scanning terhadap sumber-sumber informasi tersebut.
❖ MEMPELAJARI SUMBER INFORMASI
• Mendapatkan informasi baru yang dipahami dan dapat diterapkan dalam
menjawab pertanyaan atau tujuan pembelajaran mandiri.
Langkah anggota kelompok:
o Belajar berdasarkan tujuan pembelajaran
o Mengevaluasi tingkat pemahaman diri terhadap apa yang telah dipelajari.
o Membuat pertanyaan berdasarkan apa yang telah dipelajari, khususnya
berdasarkan logika dan argumentasi.
o Mencari hubungan antara pengetahuan lama dan baru
o Membuat catatan dan diagram
❖ MEMPERSIAPKAN LAPORAN/PRESENTASI
• Melihat kembali secara kritis pengetahuan yang telah didapatkan: mencari
keterkaitan dengan pengetahuan atau diskusi sebelumnya dan tujuan
pembelajarannya.
• Mempersiapkan hal-hal tambahan atau pendukung agar dapat berpartisipasi
secara efektif dan efisien dalam diskusi pertemuan mendatang (langkah ke-7)
Langkah anggota kelompok:
o Membuat catatan selama belajar mandiri (termasuk mencatat kutipan)
o Berefleksi secara kritis terhadap apa yang telah dipelajari
o Mentranslasikan area yang tidak jelas ke dalam pertanyaan konkrit
o Mengusahakan agar dapat mempresentasikan hasil belajarnya secara ringkas dan
jelas di depan kelompok.
6

7. MENDISKUSIKAN HASIL BELAJAR MANDIRI


❖ PELAPORAN/PRESENTASI
• Dalam diskusi dengan anggota kelompok yang lain, jawaban dan tujuan
pembelajaran dipresentasikan dalam sebuah laporan; pertanyaan diajukan dan
ketidak jelasan didiskusikan.

• Setelah diskusi, tiap anggota kelompok berefleksi apakah pengetahuan yang baru
dapat dipahami, topik pembelajaran telah dipelajari dengan kedalaman yang
sesuai dan dapat dijelaskan ke anggota kelompok yang lain.
Langkah anggota kelompok:
o Pada dasarnya, dalam diskusi kasus dilakukan presentasi dan pembahasan hasil
belajar mandiri. Jadi, pada saat diskusi harus selalu tersedia sarana dan prasarana
presentasi, seperti : spidol whiteboard, penghapus whiteboard, selotip untuk
mempresentasikan hasil belajar di whiteboard, file yang telah dimasukkan dalam
hard disk komputer ruang diskusi kelompok, pointer.
o Untuk pemaparan yang tidak dapat dipahami dengan baik jika hanya disampaikan
secara lisan, mahasiswa wajib mempersiapkan visualisasi, seperti gambaran
skematis, gambaran anatomis, gambaran histologis, foto, skema, alur, video,
animasi dll., yang dipresentasikan dengan komputer/proyektor, gambar lembar
balik atau fotokopi yang dibagikan kepada seluruh anggota kelompok atau pun
format presentasi lain yang dapat digunakan. Yang dipentingkan adalah
tercapainya efisiensi waktu pada saat presentasi dan pembahasan karena tidak
perlu menulis ulang di papan tulis.
o Melengkapi dengan contoh-contoh konkrit yang mendukung pemahaman
o Merevisi atau menyempurnakan concept map atau mind map yang dihasilkan
pada pertemuan sebelumnya dengan informasi baru yang didapatkan dari hasil
presentasi/penjelasan anggota kelompok.
o Menyampaikan kutipan dan sumber informasi
o Menambahkan informasi/ menyanggah/ mengajukan pertanyaan lebih
lanjut/meminta klarifikasi atas penjelasan/jawaban yang disampaikan anggota
yang lain
o Mengevaluasi diri secara kritis, apakah pengetahuan baru yang didapatkan telah
dipahami dengan baik, dengan kedalaman yang sesuai, bagaimana hubungan
antar konsep dan dengan pengetahuan yang telah didapatkan sebelumnya,
apakah ada pertentangan atau inkonsistensi.
o Mencapai tujuan pembelajaran / memecahkan masalah/ kesimpulan
1

SUPLEMEN 2

IDENTIFIKASI DAN ANALISIS INSIDEN KRITIKAL DALAM TUTORIAL PBL

PENGERTIAN INSIDEN KRITIKAL


Kejadian kritis adalah semua bentuk kejadian, pengalaman,episode, dan lain-lain yang terjadi selama
diskusi tutorial, yang:
• menimbulkan efek samping yang cukup bermakna terhadap kelangsungan proses diskusi tutorial;
• mengubah pandangan tutor terhadap hal-hal yang menentukan keberhasilan dalam diskusi tutorial;
• Mendorong anggota kelompok, khususnya ketua atau moderator untuk menjalankan perannya
masing-masing.
• Mendorong anggota kelompok, khususnya Ketua atau moderator untuk mengusahakan keberhasilan
fungsi tugas dan fungsi sosial

KATEGORI INSIDEN KRITIKAL


a. Kategori mahasiswa secara individual
Kategori ini meliputi kejadian-kejadian yang berpengaruh pada partisipasi atau kinerja anggota
kelompok secara individual, namun tidak mengganggu kinerja kelompok secara keseluruhan. Terdiri
atas:
1. Mahasiswa yang terlalu diam.
Meliputi mahasiswa yang:
• selalu diam karena memiliki sifat pemalu, namun sebenarnya memiliki pengetahuan yang
cukup baik
• takut atau tidak nyaman dengan diskusi kelompok
• tidak nyaman bila berbicara dalam kelompok

2. Mahasiswa yang selalu datang terlambat atau tidak datang dalam diskusi tutorial.

3. Mahasiswa yang dipengaruhi masalah pribadi.


Misalnya mahasiswa yang kinerjanya buruk atau berlaku tidak seperti biasanya (tiba-tiba
menangis dan keluar dari ruangan) karena sedang mengalami masalah pribadi (seperti
meninggalnya kerabat dekat, kecelakaan atau depresi).

4. Mahasiswa dengan performa diskusi kurang.

Mahasiswa yang gagal memberikan kontribusi informasi yang selayaknya diberikan dalam diskusi
kelompok. Penyebabnya antara lain karena kurangnya pengetahuan awal atau memang tidak
tertarik dengan jalannya diskusi karena sibuk dengan urusan lainnya.

5. Mahasiswa yang memberikan informasi yang tidak jelas kebenarannya/anekdotal.


2

Misalnya mahasiswa yang:


• memberikan informasi yang salah
• menggunakan sumber-sumber pembelajaran yang masih dipertanyakan kebenarannya
• menyampaikan suatu informasi yang masih bersifat asumsi sebagai suatu fakta

6. Kurangnya perhatian pada ilmu- ilmu dasar.


Misalnya mahasiswa yang:
• terlalu memusatkan perhatiannya pada konsep-konsep klinik,
• memiliki perhatian yang tinggi terhadap pengobatan dan aspek sosial dari pelayanan
kesehatan, atau
• memiliki keterampilan interpersonal yang luar biasa namun tidak mencapai target yang
diharapkan pada saat mendiskusikan konsep-konsep ilmu dasar kedokteran.

7. Tertantang oleh proses tutorial.


Mahasiswa yang berusaha sangat keras (overworked) mencari dan menguasai semua tujuan
pembelajaran yang ada.

b. Kategori yang mempengaruhi dinamika kelompok


Kategori ini meliputi kejadian kritis yang dilakukan oleh satu atau lebih mahasiswa, ataupun
tutor yang mengganggu dinamika kelompok.
Terdiri atas:
1. Adanya ketegangan antara mahasiswa/kelompok dengan tutor.
• Kategori ini sangat bervariasi, misalnya:
o Mahasiswa atau kelompok yang menuntut tutor untuk menjadi pengawas saja, tanpa
melakukan intervensi, atau
o Kelompok yang menuntut tutor untuk merubah cara memfasilitasi dalam diskusi tutorial,
misalnya kelompok yang meminta diskusi dimulai 30 menit lebih lambat dari waktu yang
ditentukan, atau
o Kelompok yang mempercepat waktu diskusi dari jadwal yang ditetapkan atau
o Menolak memberikan umpan balik kepada tutor dalam kelompok.
• Pada keadaan yang ekstrem, kategori ini termasuk mahasiswa yang mengucapkan kata-kata
atau menunjukkan perilaku yang kurang pantas pada tutor atau memaksa tutor untuk
memberikan nilai yang tinggi pada penilaian tutorial di akhir blok.

2. Adanya ketegangan antar mahasiswa.


• Kategori ini misalnya ditandai adanya:
o Dua atau lebih mahasiswa yang saling membenci atau tidak cocok satu sama lain,
o Kelompok yang tampak ragu-ragu, malu-malu dan berusaha untuk bersikap “low profile” ,
o Kelompok yang terdiri dari seorang mahasiswa yang merasa perlu menjadi pusat perhatian,
sedangkan sebagian temannya selalu mendukungnya dan sebagian mahasiswa yang lain
sangat pendiam.
3

3. Komentar atau perilaku mahasiswa yang tidak pantas.


• Kategori ini antara lain meliputi:
o Perilaku mahasiswa yang pemarah sebagai respon ketidakpuasannya terhadap
kurikulum yang ada,
o Mahasiswa yang mengucapkan kata-kata kasar atau perilaku yang mengintimidasi dan
mempengaruhi anggota kelompok lain dalam memberikan partisipasi pada diskusi
kelompok, bahkan
o Anggota kelompok yang sangat menguasai materi diskusi tutorial pun tidak tertarik untuk
berkomentar dan lebih memilih diam.

4. Mahasiswa yang dominan.


• Satu atau lebih mahasiswa yang dominan dalam suatu kelompok menganggu tutor dalam
memfasilitasi diskusi atau mengganggu ketua kelompok/moderator dalam menjalankan
tugasnya.

5. Mahasiswa yang kesulitan dengan proses tutorial.


• Misalnya mahasiswa yang:
o memaksa untuk terus membahas tentang suatu topik secara meluas (diskusi yang terlalu
meluas) bahkan hingga melebihi ruang lingkup pembahasan yang menjadi tujuan
pembelajaran.
o melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan langkah-langkah dalam tutorial
o seorang mahasiswa yang pintar tiba-tiba maju ke depan dan menggambar diagram persis
seperti dalam kuliah untuk mendapatkan pujian dari tutor
o menyampaikan informasi yang keliru atau tercampur aduk.

FAKTOR YANG MELANDASI TERJADINYA INSIDEN KRITIKAL:


1. Faktor motivasi
a. Kurangnya Motivasi
• Seorang mahasiswa harus memiliki keinginan untuk menunjukkan apa yang telah ia pelajari
kepada kelompoknya. Setiap anggota kelompok harus saling memotivasi agar dapat mencapai
tujuan bersama. Motivasi mahasiswa untuk belajar dalam kelompok berhubungan positif
dengan interaksi antar anggota dalam kelompok serta produktifitas kelompok.
• Motivasi dalam mengikuti kegiatan tutorial biasanya lebih tinggi pada mahasiswa perempuan
dibandingkan mahasiswa laki-laki.
• Contoh insiden kritikal: adanya anggota kelompok yang tidak pernah melakukan persiapan
sebelum diskusi.

b. Kurangnya Kohesi
• Kohesi dalam suatu kelompok memiliki hubungan yang positif dengan kinerja kelompok. Suatu
4

kelompok harus memiliki semangat untuk bersama-sama peduli dengan kelompok mereka dan
memiliki keinginan agar kelompoknya berhasil.
• Ada dua tipe kohesi yaitu task cohesion dan social cohesion.
• Task cohesion mengacu pada pembagian tanggung jawab di antara anggota kelompok untuk
mencapai tujuan yang memerlukan usaha bersama.
• Social cohesion mengacu pada sifat dan kualitas dari ikatan emosional di antara anggota
kelompok, misalnya rasa saling peduli dan kedekatan di antara sesama anggota kelompok.
• Contoh insiden kritikal yang cukup sering ditemui: Beberapa anggota kelompok yang tidak
belajar mengajukan pertanyaan ketika suatu topik dibahas, sedangkan yang lain berpikir bahwa
hal tersebut tidak perlu dipertanyakan lagi.

2. Faktor kognitif
a. Kurangnya Interaksi
• Contoh interaksi: diskusi, saling mendengarkan satu sama lain, memberikan umpan balik yang
membangun sehingga dapat menyelesaikan permasalahan yang sedang dibahas dalam
kelompok dan terbuka dalam menerima kritik.
• Interaksi yang terjadi ketika seorang mahasiswa menyampaikan pendapatnya kemudian
direspon oleh temannya dapat memicu timbulnya konflik.
• Contoh insiden kritikal yang cukup sering ditemui:
o Pendapat yang disampaikan dengan tidak jelas dan sulit dipahami
o bahasa dan sikap tubuh yang kurang menyenangkan saat merespon pendapat anggota
kelompok
o anggota kelompok yang hanya membaca saja dari suatu sumber tanpa berusaha memahami
dan memparafrase.

3. Kurangnya Elaborasi
• Setiap anggota kelompok mengemukakan pendapatnya berdasarkan pengetahuan yang mereka
miliki, menjelaskan pengetahuan yang mereka pahami kepada teman- teman dalam satu
kelompok sehingga dapat menyelesaikan permasalahan yang sedang dibahas.
• Interaksi antara mahasiswa dalam situasi belajar kelompok secara kolaboratif dapat mendorong
proses pembelajaran.
• Faktor penghubung antara interaksi kelompok dan pembelajaran kolaboratif adalah elaborasi
dan ko-konstruktif.
• Elaborasi merupakan hasil proses belajar dalam diri mahasiswa secara individu sebagai hasil dari
interaksi dengan anggota lain dalam diskusi tutorial.
• Ko-konstruktif adalah proses belajar yang dilakukan oleh dua atau lebih anggota kelompok
untuk memahami materi. Proses ini akan banyak terlihat pada langkah ketujuh tutorial yaitu
pelaporan hasil belajar mandiri.
• Contoh insiden kritikal : Adanya penugasan sasaran belajar mandiri yang tidak dilakukan,
sehingga tujuan pembelajaran tidak terbahas.
5

4. Faktor lain
a. Partisipasi yang kurang/tidak seimbang
• Misal: mahasiswa yang:
o terlalu diam/pasif/terlalu dominan
o tidak melakukan belajar mandiri
o membiarkan tugas kelompok dilakukan oleh satu atau beberapa orang mahasiswa saja
• Sikap pasif dalam diskusi tutorial antara lain disebabkan oleh:
o kepercayaan diri yang rendah, rasa malu untuk dapat berkontribusi bagi kelompok
o pengalaman buruk pada saat menyampaikan pendapat, misalnya tidak didengarkan atau
tidak dihargai pendapatnya.
o merasa malu dan khawatir informasi yang dikemukakan temyata keliru
o merasa tidak tertarik mempelajari topik diskusi karena tidak akan masuk ke dalam
komponen ujian akhir.

b. Kepribadian yang sulit


• Misal: mahasiswa yang:
o dominan, merasa superior dari mahasiswa lain atau tidak bisa menerima kritik.
o mulai dan berbicara panjang lebar tentang apa yang dia tahu. Saat mahasiswa lain
mengajukan pertanyaan atau ingin mengatakan sesuatu, ia justru tidak memperhatikan dan
melanjutkan ceritanya tanpa rasa penghargaan.

c. Kualitas umpan balik oleh tutor /anggota kelompok kurang baik


• Tutor /moderator/anggota kelompok yang:
o tidak memberikan masukan mengenai sikap atau perilaku mahasiswa yang mengganggu
selama diskusi.
o mengabaikan berbagai kejadian kritis yang terjadi dengan harapan masalah tersebut akan
selesai dengan sendirinya seiring perkembangan kelompok.
• Berbagai hal yang dapat menyebabkan tutor tidak dapat melaksanakan tugasnya sebagaimana
mestinya (tidak hanya memberikan umpan balik), bahkan dapat menimbulkan ketegangan
dengan kelompok, di antaranya: tutor yang:
o terlambat
o pasif/diam
o tidak mengikuti sesi diskusi dari awal sampai selesai
o mendominasi diskusi
o acuh tak acuh terhadap jalannya diskusi
o tidak datang
o sibuk dengan gawai
o sibuk dengan urusan/tugasnya sendiri
6

o tidak menguasai skenario


o membicarakan hal-ha yang tidak berhubungan dengan skenario
o galak
o hanya memperhatikan mahasiswa yang aktif
o emosional
o ilmunya tidak updated
o berganti-ganti antar pertemuan

d. Kualitas skenario kurang baik


• Berbagai faktor skenario yang dapat menyebabkan terjadinya insiden kritikal di antaranya:
o Skenario mengambang, membingungkan dan tidak memberikan kata kunci, sehingga sulit
menemukan tujuan pembelajaran.
o Data-data yang diberikan pada skenario tidak lengkap untuk menegakkan diagnosis.
o Skenario terlalu panjang.
o Skenario diganti atau ada perubahan pada saat tutorial.
o Skenario kurang menarik, tidak menstimuli minat belajar
o Skenario terlalu sulit dan berbelit-belit.
o Skenario mengulang skenario lama sehingga tidak menarik untuk dibahas (cenderung
mencontek dari kakak kelas).
o Skenario hanya fokus pada satu penyakit saja
o Skenario terlambat diberikan.
• Skenario yang baik hendaknya memenuhi kriteria:
o memberikan petunjuk dan mendorong ke arah proses berpikir dan
o mendorong terjadinya belajar mandiri
o sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan
o dapat meningkatkan minat mahasiswa terhadap materi-materi tertentu,
o menggambarkan hubungan dengan profesinya di masa yang akan datang
o sesuai dengan tingkat pengetahuan mahasiswa sebelumnya

e. Metode assessment yang tidak mendorong pendekatan belajar mendalam


• Adanya sistem assessment terhadap topik diskusi yang memiliki validitas isi (content validity)
yang rendah atau justru topik diskusi tidak akan masuk ke dalam komponen ujian akhir.
• Akibatnya mahasiswa tidak bersemangat, berdiskusi hanya sebagai rutinitas wajib serta
membahas skenario secara dangkal.

f. Sarana dan prasarana diskusi kurang lengkap


• Di antaranya:
o Fasilitas ruang tutorial kurang memadai: koneksi internet, buku-buku referensi, penyejuk
ruangan/ventilasi, mebelair, alat tulis, genset, dll.
o Kebersihan dan kerapian kurang.
7

o Lokasi ruang tutorial terlalu jauh.


• Akibatnya adalah mahasiswa membahas kasus secara dangkal, tidak komprehensif, sumber
yang tidak valid dan melewatkan beberapa tujuan pembelajaran (rendahnya performa karena
gangguan eksternal berupa lingkungan yang tidak nyaman/tidak mendukung).

g. Adanya faktor eksternal (penugasan/ujian lain, kepadatan jadwal kegiatan akademis dan non
akademis)
• pengaturan jadwal kegiatan akademis dan non akademis mahasiwa yang terlalu padat atau
berdekatan dengan jadwal ujian.
• Perubahan jadwal yang terlalu sering
• Penjadwalan pertemuan 1 dan 2 yang terlalu berdekatan
• Pleno tidak dihadiri pakar, sehingga tidak ada kejelasan/klarifikasi terkait hal-hal yang masih
membingungkan/menimbulkan pertanyaan.
• Tutorial (khususnya pertemuan 1) dijadwalkan sebelum kuliah/penyampaian materi terkait
(menyebabkan prior knowledge tidak memadai).

REFERENSI:

1. Fitri AD, Harsono & Suryadi E. Persepsi Mahasiswa dan Tutor Tentang Kejadian Kritis Selama Diskusi
Tutorial dan Jenis-jenis Intervensi Tutor Terhadap Kejadian Tersebut. Jurnal Pendidikan Kedokteran
Indonesia, 2013; 2(3):159-73. Diakses dari
https://journal.ugm.ac.id/jpki/article/download/25179/16156, 14 Agustus 2019.
2. Fitri AD. Critical Incidents Dalam Dinamika Kelompok Tutorial. Jurnal Pendidikan Kedokteran
Indonesia, 2013; 2(3):159-73. Diakses dari https://online-
journal.unja.ac.id/index.php/kedokteran/article/view/3091 , 14 Agustus 2019.

REFERENSI PRIMER:

3. De Grave,W.S., Moust J., & Hommes J. (2003). The role of the tutor in a problem-based learning
curriculum, Maastricht: Universitaire Pers Maastricht.
4. Dolmans,D.H.J.M., Wolfhagen, H.A.P., & van der Vleuten, C.P.M. (1998). Motivational and cognitive
process influencing tutorial groups, Academic Medicine, 73(10), pp. 22- 24.
5. Kindler, P., Grant, C., Kulla, S., Pool, G., & Godolphins, W. (2009). Difficult incidents and tutor
interventions in problem based learning tutorials. Med Educ, 4 , pp. 866-873.

Anda mungkin juga menyukai