Pembimbing:
dr. Bagus Condro P, Sp.THT-KL
SINUS PARANASAL
ANATOMI HIDUNG
VASKULARISASI
PERSARAFAN
FISIOLOGI
1. FISIOLOGI HIDUNG
2. FISIOLOGI HIDUNG
1. Hemangioma Superficial
- Berasal dari lapisan dermis papiler
- Makula eritem atau lesi popular
- Hemangioma strawberi (merah segar)
KLASIFIKASI
2. Hemangioma profunda
- Berasan dari lapisan dermis (retikuler / subkutan)
- Tidak terjadi perubahan kulit yang signifikan
- - Hemangioma kavernosum
3. Hemangioma campuran
- Terdiri dari hemangioma superficial dan profunda.
- Hemangima kapiler kavernosum
KLASIFIKASI
B. Hemangima Kongenital
a. Rapidly Involuting Congenital (RICH)
- Terjadi pada ekstremitas, kepala, leher
- Berinvolusi pada 10 bulan setelah kelahiran
• Degenarasi sel endotel, apoptosis dimulai sebelum 1 tahun dan spesimen mencapai puncak
dalam 2 tahun
• Terdapat deposisi progresif dan dari perivascular dan jaringan fibrosa
interlocular/interlobular, masuknya sebuah sel stroma (termasuk sel mast, fibroblas, dan
makrofag), dan munculnya inhibitor jaringan metalloproteinase (TIMP)-1, penekanan
pembentukan pembuluh darah baru.
• Sel mast: fase proliferasi akhir lebih jelas terlihat selama fase involusi → berinteraksi dengan
makrofag, fibroblas,dan jenis sel lainnya. Sel mast dapat mensekresikan modulator yang
menurunkan omset regulasi endotel
PENEGAKAN DIAGNOSIS
A. Anamnesis
Keluhan utama meliputi hidung tersumbat dan mimisan/epistaksis berulang.
Nyeri biasanya tidak ada pada keluhan pasien dengan hemangioma.
B.PemeriksaanFisik
Pemeriksaan rinoskopi anterior dan nasoendoskopi hidung biasanya didapatkan
cavum nasi sempit, dan tampak massa di daerah sepertiga posterior kavum nasi.
Massa berbenjol-benjol, melekat ke arah dinding lateral hidung, berwarna
kemerahan dan mudah berdarah.
PENEGAKAN DIAGNOSIS
1. CT scan
▪ Membantu mengidentifikasi bagian awal
atau asal dari hemangioma, perluasan
tumor, dan sebagai alat kontrol prognosis
atau mendeteksi rekurensi.
▪ Hal penting yang harus dinilai adalah
apakah sudah ada terjadi erosi tulang.
▪ Dapat melihat ukuran tumor dan derajat
CT Scan Hemangioama kapiler
invasi ke struktur sekitarnya dapat
diketahui. Tumor pembuluh darah
memperlihatkan gambaran penyangatan
kontras setelah pemberian kontras,
mencerminkan vaskularisasi yang dominan
2. Histopatologi
▪ Biopsi harus dilakukan hari-hati dan dengan
persiapan karena massa hemangioma
mudah berdarah dan pasien sering
kehilangan darah.
▪ Ditemukan jaringan yang mengalami
perdarahan, proliferasi sel-sel endotel
Gambaran
dengan rongga-rongga berisi eritrosit. mikroskopis hemangio endotelioma dengan radang kronis. H&
40x10
Tampak pula jaringan lemak, jaringan ikat,
epitel transisional, kelenjar- kelenjar dan
serbukan limfosit
TATALAKSANA
A. Medikamentosa
▪Terapi steroid, bleomycin, dan propranolol, yang dapat membantu menekan perkembangan hemangioma
sebelum dilakukan terapi pembedahan.
▪Propranolol adalah terapi yang efektif untuk hemangioma kepala leher terutama ketika dimulai sejak dini
pada fase pertumbuhan yang cepat.
▪Propranolol oral, suatu beta blocker non selektif yang terbukti mempercepat involusi hemangioma infantile.
▪Dalam suatu penelitian pemakaian propranolol selama 6 bulan terbukti dapat mengurangi warna dan volume
hemangioma.
▪Dosis 0.5–1 mg/kg/hari dan bila toleransi, dosis dapat ditingkatkan hingga 2–3 mg/kg/hari.
▪Kontraindikasi resiko tinggi kelainan jantung karena dapat mempengaruhi fungsi jantung, asma, diabetes,
glukoma.
TATALAKSANA
B. Non-Medikamentosa
1. Reseksi luas tumor hingga dasar mukosa dan
perikondrium.
Untuk pembedahan, diperlukan eksisi dengan
batas luas pada mukosa hidung sekitarnya termasuk
perikondrium. Hal ini berperan juga untuk
pencegahan kekambuhan. Tingkat kekambuhan
tinggi, dilaporkan sebanyak 42%, ketika
perikondrium tidak ikut serta dieksisi karena
pembuluh darah dapat terbentuk di tulang rawan atau
jaringan tulang
TATALAKSANA
2. Cryotherapy
Prosedur yang biasa digunakan untuk pengobatan berbagai lesi jinak
dan ganas. Mekanisme kerusakan pada cryotherapy adalah nekrosis karena
pembekuan dan pencairan sel. Daerah crioterapi mengalami reepitelisasi.
Tingkat kekambuhan penyakit setelah 5 tahun dilaporkan kurang dari 7.5%.
3. Skleroterapi
Metode yang aman, efektif, dan murah untuk terapi infantile
hemangioma mulut dan maksilofasial. Metode ini dapat memperpendek
proses involusi dari hemangioma.
KOMPLIKASI
- amblyopia - retrobulbar
-astigmatisma - obs. Sal air mata
- miopia
- anogenital - aksila
Cacat Kosmetik Keterlibatan area wajah yang besar atau keterlibatan ujung hidung
(disebut hidung Cyrano), telinga dan daerah perioral.
KOMPLIKASI
Sindrom PHACES
- Posterior Fossa Malformations
- Cardiac Abnormalities
-Hemangioma
-Eye Abnormalities
- Arterial Abnormalities
- Sternal Cleft
-hemangioma lumbosacral
Sindrom LUMBAR - deformitas tulang
-anomali urogenital
-mielopati
-anomali ginjal
PROGNOSIS
Fuchsmann C, Quintal MC, Giguere C, Ayari-Khalfallah S, Guibaud L, Powell J, McCone C, Froehlich P. 2011.
Propranolol as first- line treatment of head and neck hemangiomas. Arch Otolaryngol Head Neck Surg. Vol 137(5):471-8.
Hamdan AL, Waji GS, Husseini S. 2012. Cavernous Hemagioma of The Maxillary Sinus: A Rare Cause of Epistaxis.
Iwata N, Hattori K, Nakagawa T, Tsujimura T. 2018. Hemangioma of the nasal cavity:A clinicopathologic study. Auris,
Kim ST, Kim SH, Gu GY, M.D. Cha HE. 2017. Three Cases of Hemangioma in Nasal Septum. J Rhinol. Department of
Chavan SS, Deshmukh S, Pawar V, Sarvade K, Kirpan V, Kumbhakarna NR, Sonavani M. 2012.
Case Study of Clinicopathological Correlation of Benign Sinonasal Masses. Government Medical
College and Hospital, Maharashtra, India
Kryger Zol, Sisco Mark. 2007. Practical Plastic Surgery. Texas: Landes Bioscience.
DeVita Jr et al. Cancer. In: Devita V, Rosenberg S, Hellman W, editors. Principles and
Practice of Oncology. 3rd ed. Philadelphia : WB Saunders Co; 1998. p. 1355
Mathes E.F, Frieden I.J. Vascular Tumors. In: Goldsmith, L.A., Katz, S.I., Gilchrest, B.A., Paller,
A.S., Leffell, D.J.,Wolff, K., eds. Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine. Eight
Edition. New York: McGrawHill; 2012, p.1456-1469.
Holland KE, Drolet BA. Infantile hemangioma. Pediatr Clin North Am. 2010 Oct;57(5):1069-
83. [PubMed]