PROCESS
DISUSUN OLEH :
Cover ................................................................................................................................. 1
B. Tujuan ...................................................................................................................... 3
C. Manfaat ................................................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN
..................................................................................................... 4
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 12
B. Tujuan Penulisan
1. Dapat mendeskripsikan pengertin schedulling atau penjadwalan proses.
2. Dapat mengetahui tipe penjadwalan apa saja dalam sistem operasi.
3. Dapat mendeskripsikan tentang konsep dasar penjadwalan.
4. Dapat mengetahui macam-macam strategi penjadwalan.
5. Dapat mengetahui algoritma penjadwalan.
C. Manfaat Penulisan
1. Dapat mendeskripsikan pengertin schedulling atau penjadwalan proses.
2. Dapat mengetahui tipe penjadwalan apa saja dalam sistem operasi.
3. Dapat mendeskripsikan tentang konsep dasar penjadwalan.
4. Dapat mengetahui macam-macam strategi penjadwalan.
5. Dapat mengetahui algoritma penjadwalan.
BAB II PEMBAHASAN
C. Tipe-Tipe Penjadwalan
E. Algoritma Penjadwalan
Penjadwalan berkaitan dengan permasalahan memutuskan proses mana yang
akan dilaksanakan dalam suatu sistem.Proses yang belum mendapat jatah
alokasi dari CPU akan mengantri di ready queue.Berfungsi untuk menentukan
proses manakah yang ada di ready queue(antri) yang akan di eksekusi oleh CPU
Terdapat banyak algoritma penjadwalan ,baik nonpreemptive maupun
preemptive.
Algoritma-algoritma yang menerapkan strategi nonpreemptive:
1. FIFO (First In First Out)
FIFO adalah akronim untuk First In, First Out (Pertama Masuk, Pertama Keluar),
sebuah abstraksi yang berhubungan dengan cara mengatur dan memanipulasi
data relatif terhadap waktu dan prioritas. Ungkapan ini menggambarkan
prinsip teknik pengolahan antrean atau melayani permintaan yang saling
bertentangan dengan proses pemesanan berdasarkan perilaku first-come,
firstserved (FCFS): di mana orang-orang meninggalkan antrean dalam urutan
mereka tiba, atau menunggu giliran satu di sebuah sinyal kontrol lalu lintas.
Disebut HRN (High Response Next) karena waktu tanggap adalah waktu tunggu
+ waktu layanan. Ketentuan HRN adalah untuk memperoleh waktu tanggap
tertinggi yang harus dilayani.
Semua proses dianggap penting dan diberi sejumlah waktu pemroses yang
disebut kwanta (quantum) atau time-slice tempat proses itu berkalan. Proses
berjalannya selama 1 kwanta, kemudian penjadwal akan mengalihkan kepada
proses berikutnya, juga untuk berjalan satu kwanta, begitu seterusnya sampai
kembali pada proses pertama dan berulang.
2. SRTF (Shortest Remaining Time First) Perbedaan SRTF dengan SJF:
· Pada SJF, begitu proses dieksekusi, proses dijalankan sampai selesai.
· Pada SRTF proses sedang berjalan (Running) dapat diambil alih oleh
proses baru dengan sisa waktu jalan yang diestimasi lebih rendah.
Kelemahan:
SRTF mempunyai overhead yang lebih besar dibandingkan SJF. SRTF
memerlukan penyimpanan waktu layanan yang telah dihabiskan proses dan
kadang-kadang harus menangani peralihan.
Secara teoritis SRTF memberi waktu tunggu minimum tapi karena adanya
overhead peralihan maka pada situasi tertentu SJF bisa memberi kinerja yang
lebih baik dibanding SRTF.
3. PS (Priority Schedulling)
Priority Scheduling Merupakan algoritma penjadwalan yang mendahulukan
proses yang memiliki priortas tertinggi.
Prioritas dapat diberikan secara :
· Prioritas Statis
Prioritas statis berarti prioritas tak berubah
Keunggulan: mudah diimplementasikan dan mempunyai overhead relatif kecil
Kelemahan: penjadwalan tak tanggap terhadap lingkungan yang mungkin
menghendaki penyesuaian prioritas.
· Prioritas dinamis
Merupakan mekanisme menanggapi perubahan lingkungan sistem beroperasi.
Prioritas awal diberikan ke proses mungkin hanya berumur pendek setelah
disesuaikan ke nilai yanglebih tepat sesuai lingkungan.Kelemahan dari prioritas
dinamis adalah Implementasi mekanisme prioritas dinamis lebih kompeks dan
mempunyai overhead lebih besar. Overhead ini diimbangi dengan peningkatan
daya tanggap sistem.
Contoh penjadwalan berprioritas:
Proses-proses yang sangat banyak operasi I/O menghabiskan kebanyakan
waktu menunggu selesainya operasi I/O. Proses-proses ini diberi prioritas
sangat tinggi sehingga begitu proses memerlukan pemroses segera diberikan,
proses akan segera memulai permintaan I/O berikutnya hingga mengakibatkan
proses blocked menunggu selesainya operasi I/O. Dengan demikian pe mroses
dapat dipergunakan proses-proses lain. Proses-proses I/O bound berjalan
paralel bersama proses-proses lain yang benar-benar memerlukan pemroses,
sementara proses-proses I/O bound itu menunggu selesainya operasi DMA.
Proses-proses yang sangat banyak operasi I/O kalau harus menuggu lama untuk
memakai pemroses (karena prioritas rendah) hanya akan membebani meori
karena harus disimpan tanpa perlu prosesproses itu dimemori karena tidak
selesai-selesai menunggu operai I/O dan menunggu jatah pemroses.
Keunggulan penjadwalan prioritas biasanya memenuhi kebijaksanaan yang
ingin mencapai maksimasi suatu kriteria yang diterapkan.
4. GS (Guaranteed Schedulle)
Penjadwalan ini memberikan janji yang realistis (memberi daya pemroses yang
sama) untuk membuat dan menyesuaikan performance adalah jika ada N
pemakai, sehingga setiap proses (pemakai) akan mendapatkan 1/N dari daya
pemroses CPU. Untuk mewujudkannya, sistem harus selalu menyimpan
informasi tentang jumlah waktu CPU untuk semua proses sejak login dan juga
berapa lama pemakai sedang login. Kemudian jumlah waktu CPU, yaitu waktu
mulai login dibagi dengan n, sehingga lebih mudah menghitung rasio waktu
CPU. Karena jumlah waktu pemroses tiap pemakai dapat diketahui, maka dapat
dihitung rasio antara waktu pemroses yang sesungguhnya harus diperoleh,
yaitu 1/N waktu pemroses seluruhnya dan waktu pemroses yang telah
diperuntukkan proses itu.
Rasio 0,5 berarti sebuah proses hanya punya 0,5 dari apa yang waktu CPU miliki
dan rasio 2,0 berarti sebuah proses hanya punya 2,0 dari apa yang waktu CPU
miliki. Algoritma akan menjalankan proses dengan rasio paling rendah hingga
naikketingkat lebih tinggi diatas pesaing terdekatnya. Ide sederhana ini dapat
diimplementasikan ke sistem real-time dan memiliki penjadwalan berprioritas
dinamis.
https://id.wikipedia.org/wiki/FIFO
https://paninalone.wordpress.com/2010/10/10/algoritma-penjadwalan- darimultiple-
feedback-queue-mfq/