Anda di halaman 1dari 13

TUGAS MAKALAH

PROCESS

DISUSUN OLEH :

ABI AHKMAD NUR RAMADHAN 19083000142

FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI


UNIVERSITAS MERDEKA 2021
DAFTAR ISI

Cover ................................................................................................................................. 1

Daftar Isi ........................................................................................................................ 2

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................... 3

A. Latar Belakang .......................................................................................................... 3

B. Tujuan ...................................................................................................................... 3

C. Manfaat ................................................................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN

..................................................................................................... 4

A. Pengertian Penjadwalan ........................................................................................... 4

B. Kriteria Penjadwalan ................................................................................................ 4

C. Tipe Penjadwalan ..................................................................................................... 5

D. Strategi Penjadwalan ................................................................................................ 6

E. Algoritma Penjadwalan ............................................................................................ 7

BAB III PENUTUP ......................................................................................................... 12

A. Kesimpulan ........................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 13


BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penjadwalan merupakan konsep utama dalam multitasking,sistem operasi
multi prosesor dan sistem operasi real-time Penjadwalan adalah cara atau
metode berbagai proses dilaksanakan pada CPU, dimana biasanya terdapat
lebih banyak proses yang dijalankan daripada jumlah CPU yang tersedia. Hal ini
diatur oleh software scheduler dan dispatchare.
Tujuan dari multiprogramming adalah untuk memiliki sejumlah proses yang
berjalan pada sepanjang waktu, untuk memaksimalkan penggunaan CPU.
Tujuan dari pembagian waktu adalah untuk mengganti CPU dantara
prosesproses yang begitu sering sehingga user dapat berinteraksi dengan setap
program sambil CPU bekerja.
Untuk sistem unipprosesor,tidak akan ada lebih dari satu proses berjalan.
Jika ada proses yang lebih dari itu, yang lainnya akan harus menunggu sampai
CPU bebas dan dapat dijadwalkan kembali.

B. Tujuan Penulisan
1. Dapat mendeskripsikan pengertin schedulling atau penjadwalan proses.
2. Dapat mengetahui tipe penjadwalan apa saja dalam sistem operasi.
3. Dapat mendeskripsikan tentang konsep dasar penjadwalan.
4. Dapat mengetahui macam-macam strategi penjadwalan.
5. Dapat mengetahui algoritma penjadwalan.

C. Manfaat Penulisan
1. Dapat mendeskripsikan pengertin schedulling atau penjadwalan proses.
2. Dapat mengetahui tipe penjadwalan apa saja dalam sistem operasi.
3. Dapat mendeskripsikan tentang konsep dasar penjadwalan.
4. Dapat mengetahui macam-macam strategi penjadwalan.
5. Dapat mengetahui algoritma penjadwalan.
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Penjadwalan Proses


Penjadwalan proses merupakan kumpulan kebijaksanaan dan mekanisme di
sistem operasi yang berkaitan dengan urutan kerja yang dilakukan sistem
komputer. Penjadwalan bertugas memutuskan :
· Proses yang harus berjalan
· Kapan dan selama berapa lama proses itu berjalan.
B. Kriteria Pengukuran Penjadwalan
Kriteria untuk mengukur dan optimasi kinerja penjadwalan :
1. Adil (Fairness)
Adil adalah proses-proses diperlukan sama yaitu mendapatkan jatah waktu
pemroses yang sama dan tak ada proses yang tidak kebagian layanan pemroses
sehingga mengalami startvision. Sasaran pendjadwalan seharusnya menjamin
tiap proses mendapat pelayanan dari pemroses yang adil.
2. Efesiensi (Efficient)
Efesiensi atau utilisasi pemroses dihitung dengan perbandingan (rasio) waktu
sibuk pemroses. Sasaran penjadwalan adalah menjaga agar pemroses tetap
dalam keadaan sibuk sehingga efesiensi mencapai maksimum. Sibuk adalah
pemroses tidak menganggur, termasuk waktu yang dihabiskan untuk
mengeksekusi program pemakai dan sistem operasi.
3. Waktu Tanggap (Response Time)
Waktu tanggap berbeda untuk sistem interaktif dan sistem waktu nyata
· Sistem interaktif
Waktu tanggap dalam sistem interaktif didefinisikan sebagai waktu yang
dihabiskan dari saat karakter terakhir dari perintah dimasukkan atau transaksi
sampai hasil pertama muncul dilayar (terminal). Waktu tanggap ini disebut
terminal response time.
· Sistem waktu nyata
Pada sistem waktu nyata, waktu tanggap didefinisikan sebagai waktu dari saat
kejadian (internal atau eksernal) sampai instruksi pertama rutin layanan yang
dimaksud dieksekusi, disebut event response time. Sasaran pendjadwalan
adalah meminimalkan waktu tanggap.

4. Waktu Penyelesaian (TurnaroundTime)


Turnaround time adalah waktu yang dihabiskan dari saat program mulai masuk
ke sistem sampai proses diselesaikan sistem. Waktu yang dimaksud adalah
waktu yang dihabiskan dalam sistem, diekspresikan sebagai jumlah waktu
eksekusi dan waktu menunggu, yaitu:
Turn Arround Time = waktu eksekusi + waktu tunggu Sasaran penjadwalan
adalah meminimalkan turnaround time.
5. Throughtput
Throughtput adalah jumlah kerja yang dapat diselesaikan dalam satu unit
waktu. Cara untuk mengekspresikan throughput adalah dengan jumlah job
pemakai yang dapat dieksekusi dalam satu unit/interval waktu. Sasaran
penjadwalan adalah memaksimalkan jumlah job yang diproses per satu interval
waktu. Lebih tinggi angka throughput, lebih banyak kerja yang dilakukan
sistem. Kriteria-kriteria tersebut saling bergabung dan dapat pula saling
bertentangan sehingga tidak dimungkinkan optimasi semua kriteria secara
simultan.
Contoh :
Untuk memberi waktu tanggap kecil memerlukan penjadwalan yang sering
beralih diantara proses-proses itu. Cara ini meningkatkan overhead sistem dan
mereduksi throughput. Kebijaksanaan perancangan penjadwalan melibatkan
kompromi diantara kebutuhan-kebutuhan yang saling bertentangan.
Kompromi ini bergantung sifat dan penggunaan sistem komputer.

C. Tipe-Tipe Penjadwalan

Terdapat tiga tipe penjadwalan berada secara bersama-sama pada sistem


operasi yang kompleks, yaitu :
1. Penjadwal jangka pendek (short-tem scheduller)
Penjadwal ini bertugas menjadwalkan alokasi pemroses diantara proses-proses
ready di memori utama. Sasaran utama penjadwal ini memaksimalkan kinerja
untuk memenuhi satu kumpulan kriteria yang diharapakan. Penjadwal ini
dijalankan setiap terjadi pengalihan proses untuk memilih proses berikutnya
yang harus dijalankan.

2. Penjadwal jangka menengah (medium-term scheduller) Setelah eksekusi


selama suatu waktu, proses mungkin ditunda karena membuat
permintaan layanan masukan/keluaran atau memanggil suatu system call.
Proses-proses tertunda tidak dapat membuat suatu kemajuan selesai
sampai kondisi-kondisi yang menyebabkan tertunda dihilangkan.
Agar ruang memori dapat bermanfaat, maka proses dipindah dari memori
utama ke memori sekunder agar tersedia ruang untuk proses-proseslain.
Kapasitas memori utama terbatas untuk sejumlah proses aktif. Aktivitas
pemindahan proses yang tertunda dari memori utama ke memori sekunder
disebutswapping.
Penjadwal jangka menengah adalah menangani proses-proses swapping.
Proses-proses mempunyai kepentingan kecil saat itu sebagai proses yang
tertunda. Tetapi, begitu kondisi yang membuatnya terunda hilang dan proses
dimasukkan kembali ke memori utama dan ready. Penjadwal jangka menengah
mengendalikan transisi dari suspended-ready (dari keadaan suspend ke ready)
proses-proses swapping.
3. Penjadwal jangka panjang (long-term scheduller)
Penjadwal jangka panjang bekerja terhadap antrian batch dan memilih batch
berikutnya yang harus dieksekusi. Batch biasanya adalah proses-proses dengan
penggunaan sumber daya yang intensif (yaitu waktu proses, memori,
perangkat I/O), program-program ini berprioritas rendah, digunakan sebagai
pengisi (agar pemroses sibuk) selama periode aktivitas job-job interaktif
rendah. Sasaran utama penjadwal jangka pangjang adalah memberi
keseimbangan job-job campuran. Dikaitkan dengan state-state proses.
D. Strategi Penjadwalan
Terdapat dua strategi penjadwalan, yaitu:
1. Penjadwalan nonpreemptive
Begitu pemroses diberi jatah untuk memroses maka proses tidak dapat diambil
alih oleh pemroses lain sampai proses itu selesai.
2. Penjadwalan preemptive
Saat proses diberi jatah waktu pemroses maka pemroses dapat diambil alih
proses lain sehingga proses disela sebelum selesai dan harus dilanjutkan
menunggu jatah waktu pemroses tiba kembali pada proses itu. Penjadwalan
preemptive berguna pada sistem dimana proses-proses yang mendapat
perhatian tanggapan pemroses secara cepat. Misalnya :
· Pada sistem waktu nyata, kehilangan interupsi (yaitu interupsi tidak
segera dilayani) dapat berakibat fatal.
· Pada sistem interaktif/time-sharing, penjadwalan preemptive penting
agar dapat menjamin waktu tanggap yang memadai.Penjadwalan preemptive
bagus, tapi tidak tanpa ongkos. Perlaihan proses (yaitu proses beralih ke proses
lain) memerlukan overhead (karena banyak tabel yang dikelola). Agar
preemptive efektif, banyak proses harus berada di memori utama sehingga
proses-proses tersebut dapat segera running begitu diperlukan. Menyimpan
banyak proses tak running benar-benar di memori merupakan suatu overhead
tersendiri.

E. Algoritma Penjadwalan
Penjadwalan berkaitan dengan permasalahan memutuskan proses mana yang
akan dilaksanakan dalam suatu sistem.Proses yang belum mendapat jatah
alokasi dari CPU akan mengantri di ready queue.Berfungsi untuk menentukan
proses manakah yang ada di ready queue(antri) yang akan di eksekusi oleh CPU
Terdapat banyak algoritma penjadwalan ,baik nonpreemptive maupun
preemptive.
Algoritma-algoritma yang menerapkan strategi nonpreemptive:
1. FIFO (First In First Out)
FIFO adalah akronim untuk First In, First Out (Pertama Masuk, Pertama Keluar),
sebuah abstraksi yang berhubungan dengan cara mengatur dan memanipulasi
data relatif terhadap waktu dan prioritas. Ungkapan ini menggambarkan
prinsip teknik pengolahan antrean atau melayani permintaan yang saling
bertentangan dengan proses pemesanan berdasarkan perilaku first-come,
firstserved (FCFS): di mana orang-orang meninggalkan antrean dalam urutan
mereka tiba, atau menunggu giliran satu di sebuah sinyal kontrol lalu lintas.

2. SJF (Shortest Job First)


Mekanismenya adalah menjadwalkan proses dengan waktu jalan terpendek
lebih dulu sampai selesai, sehingga memberikan efisiensi yang tinggi dan turn
around time rendah. Dalam artian waktu yang digunakan saat program (job)
mulai masuk ke system sampai proses diselesaikan system, membutuhkan
waktu yang singkat. Shortest Job First (SJF) bisa dikatakan algoritma
penjadwalan yang optimal dengan rata-rata waktu tunggu yang minimal.
3. HRN (Highest Ratio Net)
Penjadwalan HRN merupakan:
· Penjadwalan non-preemptive
· Penjadwalan berprioritas dinamis
Penjadwalan ini juga untuk mengkoreksi kelemahan SJF. HRN adalah strategi
penjadwalan nonpreemptive dengan prioritas proses tidak hanya pada waktu
layanan tapi juga jumlah waktu tunggu proses.

Prioritas dinamis HRN dihitung berdasarkan rumus:


Prioritas = (Waktu tunggu + waktu layanan) / waktu layanan
Karena waktu layanan muncul sebagai pembagi maka proses yang lebih pendek
mempunyai prioritas yang lebih baik. Karena waktu tunggu sebagai pembilang
maka proses yang telah menunggu lebih lama juga mempunya kesempatan
lebih bagus untuk memperoleh layanan pemrosesan.

Disebut HRN (High Response Next) karena waktu tanggap adalah waktu tunggu
+ waktu layanan. Ketentuan HRN adalah untuk memperoleh waktu tanggap
tertinggi yang harus dilayani.

4. MFQ (Multiple Feedback Queue)


Algoritma ini mirip sekali dengan algoritma multilevel queue. Perbedaannya
ialah algoritma ini mengizinkan proses untuk pindah antrian. Jika suatu proses
menyita CPU terlalu lama, maka proses itu akan dipindahkan ke antrian yang
lebih rendah. Hal ini menguntungkan proses interaksi karena proses ini hanya
memakai waktu CPU yang sedikit. misalnya pada contoh berikut.
· Semua proses yang baru datang akan diletakkan pada queue 0 (
quantum= 8 ms).
· Jika suatu proses tidak dapat diselesaikan dalam 8 ms, maka proses
tersebut akan dihentikan dan dipindahkan ke queue 1 ( quantum= 16 ms). ·
Queue 1 hanya akan dikerjakan jika tidak ada lagi proses di queue 0, dan jika
suatu proses di queue 1 tidak selesai dalam 16 ms, maka proses tersebut akan
dipindahkan ke queue 2.
· Queue 2 akan dikerjakan bila queue 0 dan 1 kosong, dan akan berjalan
dengan algoritma FCFS.
Disini terlihat bahwa ada kemungkinan terjadinya perpindahan proses antar
queue, dalam hal ini ditentukan oleh time quantum, namun dalam praktek
penerapannya, algoritma multilevel feedback queue mendefinisikan terlebih
dahulu parameter-parameternya, yaitu:
· Jumlah antrian.
· Algoritma internal tiap queue.
· Aturan sebuah proses naik ke antrian yang lebih tinggi.
· Aturan sebuah proses turun ke antrian yang lebih rendah. ·
Antrian yang akan dimasuki tiap proses yang baru datang.
Contoh:
Terdapat tiga antrian; Q1=10 ms, FCFS Q2=40 ms, FCFS Q3=FCFS proses yang
masuk, masuk ke antrian Q1. Jika dalam 10 ms tidak selesai, maka proses
tersebut dipindahkan ke Q2. Jika dalam 40 ms tidak selesai, maka dipindahkan
lagi ke Q3. Berdasarkan hal-hal di atas maka algoritma ini dapat digunakan
secara fleksibel dan diterapkan sesuai dengan kebutuhan sistem. Pada zaman
sekarang ini algoritma multilevel feedback queue adalah salah satu yang paling
banyak digunakan.

Algoristma-algoritma yang menerapkan strategi preemptive:


1. RR (Round Robin)
Penjadwalan Round-Robin merupakan penjadwalan preemptive, namun proses
tidak di-preempt secara langsung oleh proses lain namun oleh penjadwal
berdasarkan lama waktu berjalannya suatu proses maka penjadwalan ini
disebut preempt-by-time.

Semua proses dianggap penting dan diberi sejumlah waktu pemroses yang
disebut kwanta (quantum) atau time-slice tempat proses itu berkalan. Proses
berjalannya selama 1 kwanta, kemudian penjadwal akan mengalihkan kepada
proses berikutnya, juga untuk berjalan satu kwanta, begitu seterusnya sampai
kembali pada proses pertama dan berulang.
2. SRTF (Shortest Remaining Time First) Perbedaan SRTF dengan SJF:
· Pada SJF, begitu proses dieksekusi, proses dijalankan sampai selesai.
· Pada SRTF proses sedang berjalan (Running) dapat diambil alih oleh
proses baru dengan sisa waktu jalan yang diestimasi lebih rendah.

Kelemahan:
SRTF mempunyai overhead yang lebih besar dibandingkan SJF. SRTF
memerlukan penyimpanan waktu layanan yang telah dihabiskan proses dan
kadang-kadang harus menangani peralihan.
Secara teoritis SRTF memberi waktu tunggu minimum tapi karena adanya
overhead peralihan maka pada situasi tertentu SJF bisa memberi kinerja yang
lebih baik dibanding SRTF.
3. PS (Priority Schedulling)
Priority Scheduling Merupakan algoritma penjadwalan yang mendahulukan
proses yang memiliki priortas tertinggi.
Prioritas dapat diberikan secara :
· Prioritas Statis
Prioritas statis berarti prioritas tak berubah
Keunggulan: mudah diimplementasikan dan mempunyai overhead relatif kecil
Kelemahan: penjadwalan tak tanggap terhadap lingkungan yang mungkin
menghendaki penyesuaian prioritas.
· Prioritas dinamis
Merupakan mekanisme menanggapi perubahan lingkungan sistem beroperasi.
Prioritas awal diberikan ke proses mungkin hanya berumur pendek setelah
disesuaikan ke nilai yanglebih tepat sesuai lingkungan.Kelemahan dari prioritas
dinamis adalah Implementasi mekanisme prioritas dinamis lebih kompeks dan
mempunyai overhead lebih besar. Overhead ini diimbangi dengan peningkatan
daya tanggap sistem.
Contoh penjadwalan berprioritas:
Proses-proses yang sangat banyak operasi I/O menghabiskan kebanyakan
waktu menunggu selesainya operasi I/O. Proses-proses ini diberi prioritas
sangat tinggi sehingga begitu proses memerlukan pemroses segera diberikan,
proses akan segera memulai permintaan I/O berikutnya hingga mengakibatkan
proses blocked menunggu selesainya operasi I/O. Dengan demikian pe mroses
dapat dipergunakan proses-proses lain. Proses-proses I/O bound berjalan
paralel bersama proses-proses lain yang benar-benar memerlukan pemroses,
sementara proses-proses I/O bound itu menunggu selesainya operasi DMA.

Proses-proses yang sangat banyak operasi I/O kalau harus menuggu lama untuk
memakai pemroses (karena prioritas rendah) hanya akan membebani meori
karena harus disimpan tanpa perlu prosesproses itu dimemori karena tidak
selesai-selesai menunggu operai I/O dan menunggu jatah pemroses.
Keunggulan penjadwalan prioritas biasanya memenuhi kebijaksanaan yang
ingin mencapai maksimasi suatu kriteria yang diterapkan.
4. GS (Guaranteed Schedulle)
Penjadwalan ini memberikan janji yang realistis (memberi daya pemroses yang
sama) untuk membuat dan menyesuaikan performance adalah jika ada N
pemakai, sehingga setiap proses (pemakai) akan mendapatkan 1/N dari daya
pemroses CPU. Untuk mewujudkannya, sistem harus selalu menyimpan
informasi tentang jumlah waktu CPU untuk semua proses sejak login dan juga
berapa lama pemakai sedang login. Kemudian jumlah waktu CPU, yaitu waktu
mulai login dibagi dengan n, sehingga lebih mudah menghitung rasio waktu
CPU. Karena jumlah waktu pemroses tiap pemakai dapat diketahui, maka dapat
dihitung rasio antara waktu pemroses yang sesungguhnya harus diperoleh,
yaitu 1/N waktu pemroses seluruhnya dan waktu pemroses yang telah
diperuntukkan proses itu.

Rasio 0,5 berarti sebuah proses hanya punya 0,5 dari apa yang waktu CPU miliki
dan rasio 2,0 berarti sebuah proses hanya punya 2,0 dari apa yang waktu CPU
miliki. Algoritma akan menjalankan proses dengan rasio paling rendah hingga
naikketingkat lebih tinggi diatas pesaing terdekatnya. Ide sederhana ini dapat
diimplementasikan ke sistem real-time dan memiliki penjadwalan berprioritas
dinamis.

BAB III KESIMPULAN

Penjadwalan proses yaitu kumpulan kebijaksanaan dari mekanisme sistem


operasi yang berkaitan dengan urutan kerja yang di lakukan oleh sistem
komputer. Pada sistem komputer terdapat beberapa bentuk penjadwalan :
admission (pintu masuk kesistem ), memori, dan CPU scheduler. Penjadwalan
CPU menyangkut penentuan proses-proses yang ada dalam ready queue yang
di alokasikan pada CPU.
DAFTAR PUSTAKA http://lilyaulia0105.blogspot.com/2017/01/kelompok-3-
penjadwalanproses.html

https://id.wikipedia.org/wiki/FIFO

https://paninalone.wordpress.com/2010/10/10/algoritma-penjadwalan- darimultiple-
feedback-queue-mfq/

Anda mungkin juga menyukai