Anda di halaman 1dari 4

DEMOKRASI

Pengertian Demokrasi
stilah demokrasi berasal dari bahasa Yunani, yaitu demos berarti rakyat (people)
dan kratos berarti kekuasaan (rule). Demokrasi dalam bahasa Inggris,
yaitu democracy dan dari bahasa Perancis democratie.
Demokrasi adalah suatu sistem atau tatanan pemerintahan yang identik dengan
kedaulatan, kekuasaan dan kebijaksanaan di tangan rakyat atau dengan istilah lain
pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Demokrasi ditentukan atas
dasar mayoritas suara yang di awasi secara efektif oleh rakyat dalam pemilihan
berkala berdasarkan prinsip kesamaan politik dan diselenggarakan dalam suasana
terjaminnya kebebasan politik.

Nilai dan Prinsip Demokrasi 

Menurut Robert. A. Dahl, demokrasi sebagai gagasan politik memiliki nilai atau
kriteria sebagai berikut (Muntoha, 2009:381):

 Persamaan hak pilih dalam menentukan keputusan kolektif yang mengikat.


 Partisipasi efektif, yaitu kesempatan yang sama bagi semua warga negara
dalam proses pembuatan keputusan secara kolektif.
 Pembeberan kebenaran, yaitu adanya peluang yang sama bagi setiap orang
untuk memberikan penilaian terhadap jalannya proses politik dan
pemerintahan secara logis.
 Kontrol terakhir terhadap agenda, yaitu adanya keputusan eksklusif bagi
masyarakat untuk menentukan agenda mana yang harus dan tidak harus
diputuskan melalui proses pemerintahan, termasuk mendelegasikan kekuasaan
itu pada orang lain atau lembaga yang mewakili masyarakat.
 Pencakupan, yaitu terliputnya masyarakat mencakup semua orang dewasa
dalam kaitannya dengan hukum.

Jenis-jenis Demokrasi 

Menurut Wijayanti dan Prasetyoningsih (2009:10), terdapat tiga macam demokrasi di


dunia, yaitu:

1. Demokrasi parlementer, demokrasi yang menempatkan kedudukan dalam


legislatif lebih tinggi dari pada eksekutif. Kepala pemerintahan dipimpin oleh
seorang perdana menteri. Perdana menteri dan menteri-menteri dalam Kabinet
diangkat dan diberhentikan oleh parlemen kepala Negara. Dalam demokrasi
parlementer presiden menjabat sebagai kepala Negara. 
2. Demokrasi dengan sistem pemisahan kekuasaan, dianut sepenuhnya oleh
Amerika Serikat. Dalam sistem ini kekuasaan legislatif dipegang oleh kongres,
kekuasaan eksekutif dipegang oleh Presiden, dan kekuasaan yudikatif di
pegang oleh Mahkamah Agung. 
3. Demokrasi melalui referendum, yang paling mencolok dari sistem
demokrasi melalui referendum adalah pengawasan dilakukan oleh rakyat
dengan cara referendum. Sistem referendum menunjukan suatu sistem
pengawasan langsung oleh rakyat.

Berdasarkan proses penyaluran aspirasi atau kehendak rakyat, demokrasi dibagi


menjadi dua jenis, yaitu (Wijayanti dan Prasetyoningsih, 2009:11):

1. Demokrasi langsung, demokrasi ini memiliki makna bahwa paham


demokrasi yang mengikutsertakan setiap warga negaranya dalam musyawarah
untuk menentukan kebijaksanaan umum dan undang-undang. 
2. Demokrasi tidak langsung, demokrasi ini memiliki makna bahwa paham
demokrasi yang dilaksanakan melalui sistem perwakilan. Demokrasi tidak
langsung dan demokrasi biasanya dilaksanakan melalui pemilihan umum.

DEMOKRASI PANCASILA

Demokrasi Pancasila merupakan sistem demokrasi yang dilaksanakan dengan


mengutamakan asas musyawarah mufakat untuk kepentingan bersama yang
bersumber pada falsafah hidup bangsa indonesia yang digali berdasarkan kepribadian
rakyat indonesia sendiri.

Karakteristik demokrasi pancasila


- Sistem pemerintah yang dilaksanakan sesuai UUD 1945 sebagai konstitusi negara
ini.
- Terdapat pemilihan umum secara konsisten dan berkesinambungan.
- Semua warga negara mempunyai hak asasi manusia yang dihormati secara hukum.
- Adanya perlindungan untuk hak orang-orang yang masuk golongan minoritas.
- Semua pemecahan masalah atau pengambilan keputusan, perlu didasarkan dengan
musyawarah yang mufakat.
- Solusi atau gagasan pemecahan masalah tidak berasal dari sumber suara terbanyak,
namun gagasan yang dirasa paling baik.

Implementasi demokrasi

Negara Indonesia menganut demokrasi Pancasila karena dalam negara ini rakyat
memilih wakilnya yang akan menyampaikan aspirasi atau kehendaknya melalui badan
perwakilan rakyat yaitu DPR, DPRD 1, dan DPRD II yang dipilih melalui
pemilu.Pemilu adalah aktivitas atau cara melakukan pemilihan anggota badan
perwakilan rakyat oleh seluruh rakyat melalui tata cara tertentu. Pemilu adalah sarana
pelaksanaan demokrasi Pancasila secara konkret.Pemilu merupakan hak rakyat, sebab
dengan pemilu rakyat dapat melaksanakan hak demokrasinya. Pemilu masuk dalam
salah satu syarat suatu negara dan pemerintahan yang demokrasi di bawah rule of law.

Permasalahan demokrasi
permasalahan demokrasi yang ada perlu dikelompokkan menjadi tiga hal, yaitu dari
segi teknis atau prosedur, etika politik, serta sistem demokrasi secara keseluruhan.

Dari segi teknis atau prosedur, demokrasi di Indonesia sesungguhnya sudah


terlaksana. Hal ini dapat dibuktikan dengan terlaksananya pemilu pada tahun 1955,
1971, 1977, 1982, 1987, 1992, 1997, 1999, 2004 dan 2009 untuk pemilihan calon
legislatif (Pileg) dan pemilihan calon presiden dan wakil presiden (Pilpres). Bahkan,
pemilu Indonesia tahun 1999 mendapat apresiasi dari dunia internasional sebagai
Pemilu pertama di era Reformasi yang telah berlangsung secara aman, tertib, jujur,
adil, dan dipandang memenuhi standar demokrasi global dengan tingkat partisipasi
politik ketika itu adalah 92,7%.
Namun sesungguhnya pemilu 1999 yang dipandang baik ini mengalami penurunan
partisipasi politik dari pemilu sebelumnya yaitu tahun 1997 yang mencapai 96,6 %.
Menurunnya angka partisipasi politik di Indonesia dalam pelaksanaan pemilu ini
berbanding terbalik dengan angka golput (golongan putih) yang semakin meningkat.
Tingginya angka golput ini menunjukkan apatisme dari masyarakat di tengah pesta
demokrasi, karena sesungguhnya pemilu merupakan wahana bagi warga negara untuk
menggunakan hak pilihnya dalam memilih orang-orang yang dianggap layak untuk
mewakili masyarakat, baik yang akan duduk di kursi Dewan Perwakilan Rakyat
(DPR), Dewan Perwakilan Daerah (DPD), maupun Presiden dan Wakil Presiden. Hal
ini menimbulkan kekhawatiran terhadap demokrasi Indonesia yang akan semakin
tidak berkualitas akibat rendahnya partisipasi dari para warganya..

Yang kedua adalah demokrasi dipandang dari segi etika politiknya.


Sebagian besar petinggi pemerintahan di Indonesia adalah orang-orang yang sangat
pandai mengumbar janji untuk memikat hati rakyat. Menjelang pemilihan umum,
mereka akan mengucapkan berbagai janji mengenai tindakan-tindakan yang akan
mereka lakukan apabila terpilih dalam pemilu, mereka berjanji untuk mensejahterakan
rakyat,mereka menjanjikan hal-hal manis kepada rakyat seperti meringankan biaya
pendidikan dan kesehatan.Tidak hanya janji-janji yang mereka gunakan untuk
mencari popularitas di kalangan rakyat melalui tindakan money politics. Dan juga
banyak wakil rakyat ketika sudah terpilih tidak jarang melakukan korupsi dimana
Perbuatan tersebut adalah perbuatan yang tidak bermoral dan melanggar etika politik.

Terakhir atau yang ketiga adalah permasalahan demokrasi dipandang dari


segi sistemnya secara keseluruhan, mencakup infrastruktur dan suprastruktur politik
di Indonesia.Dalam pelaksanaan demokrasi, harus ada hubungan atau relasi yang
seimbang antar komponen yang ada. Relasi atau hubungan yang seimbang antar
lembaga dalam komponen infrastruktur maupun suprasruktur, serta antara
infrastruktur dengan suprastruktur akan menghasilkan suatu keteraturan kehidupan
politik dalam sebuah negara. 
Contohnya adalah dalam lembaga yudikatif, atau lembaga yang bertugas mengadili
terhadap pelanggaran undang-undang. Hukum di Indonesia adalah hukum yang
tumpul ke atas namun tajam ke bawah. Siapa yang punya uang, tentu akan mengalami
hukuman yang ringan meskipun melakukan kesalahan yang besar. Sebaliknya, apabila
tidak punya uang, dia tidak bisa berkutik dengan hukuman yang dijatuhkan padanya
meskipun kesalahan yang dilakukan tergolong ringan. Bukti bahwa hukum Indonesia
bisa dibeli adalah adanya hakim yang tertangkap akibat menerima suap untuk
meringankan kasus yang sedang ia tangani.

●Pendapat saya untuk mengembangkan demokrasi pancasila yang harus kita lakukan
sebagai generasi penerus bangsa ialah membiasakan diri untuk berbuat sesuai dengan
hukum yang berlaku, menghormati hak orang lain dalam menyampaikan pendapat,
membiasakan diri menyelesaikan persoalan dengan musyawarah, menjadi pribadi
yang adil dan bertanggung jawab, saling membantu dan gotong royong, menjalankan
syariat agama dengan baik dan benar, bijaksana dalam mengambil keputusan. 

Anda mungkin juga menyukai