Anda di halaman 1dari 2

Pernikahan usia anak rentan terkena masalah sosial, Kesehatan dan psikis.

Untuk itu upaya pencegahan


dan penyelamatan anak dari pernikahan dini perlu dilakukan.

Regulasi perkawinan

 UU Nomor 1 Tahun 1974 : Batas usia perkawinan perempuan 16 tahun dan laki laki 19 tahun.
 DOPR diminta merevisi UU Nomor 1 Tahun 1974, khususnya tentang batas usia perkawinan
 Usulan Revisi UU Perkawinan prolegnas 2015-2019, tetapi tidak masuk prioritas 2018

Usulan Revisi Tentang Batas Usia Perkawinan

19 tahun → kualisi perempuan Indonesia

Menurut KPAI → wanita 18 tahun dan laki-laki 21 tahun

Kementerian PPPA → Perempuan 20 tahun dan laki-laki 22 tahun

FAKTA PERNIKAHAN DINI

Terjadi hampir di semua wilayah Indonesia.

Ada 23 provinsi dari 34 provinsi di Indonesia dengan prevelensi pernikahan usia anak lebih tinggi dari
angka nasional.

Prevelensi pernikahan :

Di desa → 21,11 %

Di kota → 17,09 %

Pernikahan anak di Indonesia menduduki peringkat 8 terbesar di dunia

5 PROVINSI DENGAN ANGKA PREVELENSI TERBESAR

1. Kalimantan selatan : 21,2%


2. Kalimantan tengah : 20,2 %
3. Sulawesi barat : 19,2%
4. Kalimantan barat : 17,9%
5. Sulawesi tenggara : 16,6%

PENDORONG PERNIKAHAN DINI :

Kondisi ekonomi, Pendidikan ]dan budaya tertentu yang resisten

DAMPAK PERNIKAHAN DINI :


1. Kemiskinan
2. Rentan kematian ibu
3. Menurunnya kualitas bayi yang dilahirkan
4. Putus sekolah
5. Merenggut hak anak
6. Potensi kekerasan seksual dan rumah tangga
7. Potensi bayi yang dikandung menderita stunting

PENCEGAHAN PERNIKAHAN DINI :

- Memberikan akses Pendidikan yang tinggi


- Memberikan keterampilan kepada anak-anak perempuan
- Menyiapkan masa depan untuk bekerja
- Mengembangkan potensi yang dimiliki

Anda mungkin juga menyukai