Anda di halaman 1dari 9

Tugas Individu

MAKALAH DESAIN DAN REKAYASA FASILITAS PEMBENIHAN


IKAN

MODUL :

DESAIN DAN RANCANG BANGUN FASILITAS ULTRAVIOLET,


PROTEIN SKIMMER, DAN FASILITAS PENETASAN DI HATCHERY

Dosen Pembimbing:

Ardiansyah, S.Pi., M.Biotech.St., Ph.D

OLEH

WILDA SRI NURALAM

1922110049

JURUSAN BUDIDAYA PERIKANAN

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PEMBENIHAN IKAN

POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKAJENE KEPULAUAN

2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah Desain dan
Rekayasa fasilitas Pembenihan Ikan.

Dalam meyelesaikan Makalah ini penulis telah berusaha untuk mencapai hasil
yang maksimum, tetapi dengan keterbatasan wawasan pengetahuan dan kemampuan
yang penulis miliki, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna.Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Makalah ini jauh dari
sempurna. Olehkarena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan
dan sempurnanya makalah ini sehingga dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Bone, 06 November 2020

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Filter ultra violet merupakan suatu perangkat yang berfungsi untuk
menghilangkan atau menyaring jasad-jasad renik yang tidak dikehendaki dari
akuarium, seperti: bakteri, parasit, jamur, virus, alga, dan patogen lainnya, dengan
cara mengekspos mereka pada sinar Ultra Violet berintensitas tinggi. Sinar ultra violet
memiliki kemampuan untuk mempengaruhi fungsi sel mahluk hidup dengan
mengubah material inti sel, atau DNA, sehingga mahluk tersebut mati.

Penerapan dan aplikasi dari lampu UV itu sendiri saat ini banyak
dimanfaatkan di bidang perikanan, pengolahan limbah cair, pengolahan air dan
sebagainya. Dalam hal ini sinar lampu UV diketahui termasuk sinar yang memiliki
daya radiasi bersifat letal untuk mikroorganisme. Disebabkan memiliki efek letal pada
sel-sel mikroorganisme itu sendiri. Berkaitan dengan penerapannya dengan tujuan
mensterilisasi air untuk aktivitas budidaya atau pembenihan tentunya sangat penting
memperoleh perhatian, yakni jenis-jenis mana saja yang dijadikan sebagai target agar
dapat dimatikan oleh sinar lampu UV. Dimana tiap jenis mikro organisme itu sendiri
memiliki karakteristik berbeda dengan begtiu memerlukan dosis yang juga berbeda.
Sinar UV bisa meminimalisir pertumbuhan dari populasi dari virus, bakteri, jamur,
protozoa dan algae.

Protein Skimmer adalah salah satu perangkat yang sering digunakan bahkan
termasuk dalam kategori alat yang wajib dimiliki para hobiis aquarium laut khususnya
yang berorientasi pada terumbu karang. Fungsi utama dari alat ini adalah untuk
memisahkan bahan padat terlarut dalam air dengan cara pengapungan melalui jasa
gelembung – gelembung udara yang ditiupkan kedalam suatu kolom air.

Protein skimmer akuarium air laut adalah merupakan salah satu alat yang
dibutuhkan untuk membuat akuarium jenis air ini. Alat ini juga disebut dengan Foam
Fractionation atau dengan sebutan pendek skimmer. Alat ini berfungsi untuk
mengangkat DOC (Dissolved Organis Compound) di dalam air. DOC ini isa juga
dikatakan kotoran yang di hasilkan oleh kehidupan di dalam akuarium. 

Dengan adanya alat ini, siklus nitrogen akan berkurang dan pada akhirnya
akan mencegah terjadinya akumulasi nitrate di akuarium air laut ini. Oleh karena itu,
alat ini adalah salah satu penunjang untuk pemeliharaan kebersihan kita di dalam
akuarium.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Desain dan Rancang Bangun fasilitas Ultraviolet

Ultraviolet Sterilizer merupakan alat yang menghasilkan cahaya ultraviolet


(UV) yang mempunyai fungsi untuk menghilangkan / mengurangi organisme yang
merugikan seperti bakteri, jamur (fungi) dan lumut (algae). Ultra Violet dengan
konsentrasi yang sangat tinggi memiliki energi dengan efek mematikan bagi
organisme hidup yang merugikan seperti bakteri. Cara kerja dari sinar tersebut
mengubah bahan genetik (DNA) dan menghambat kemampuan reproduksi mereka.
Sifat-sifat yang yg menghapus kuman penyakit dari radiasi sinar UV-C itu sangat
bermanfaat dalam menghancurkan bakteri, virus, protozoa, alga, ragi dan jamur spora.

Lampu ultraviolet juga biasa dimanfaatkan sebagai alat proses desinfektan,


dengan kata lain tak hanya sekedar lampu yang mampu menghasilkan sinar
Ultraviolet saja. Dimana dalam proses penyaringan air sendiri memerlukan proses
higienis dan steril demi menjamin mutu dan kualitas air sebagai hasil produksi
bebas dari mikroba maupun penyakit jadi aman digunakan. Untuk itu, lampu ini juga
sering dimanfaatkan sebagai lampu desinfektan. Menurut panjang sinar
gelombangnya sendiri, lampu UV diklasifikasikan ke dalam 3 tingkatan utama, yang
mana semakin pendek panjang gelombang pada sinar UV tersebut, maka
karakteristiknya semakin kuat, Dimana tingkatan lampu tersebut mulai dari UV-A,
UV-B hingga UV-C..

Mekanisme kerja alat Uv pada ultraviolet sterilisasi air setelah filter air adalah
melepaskan poton yang akan diserap oleh DNA mikroorganisme yang menyebabkan
kerusakan DNA sehinga proses replikasi DNA akan terhambat. Pada keadaan ini,
mikroorganisme akan mati secara perlahan karena tidak dapat mengatur metabolisme
sel dan tidak dapat berkembang biak. DNA yang tersusun dari rantai dasar nitrogen
berupa purine dan pyrimidine dimana purine terdiri dari adenine dan guanine,
sedangkan pyrimidine terdiri dari thymine dan citosyne. Dalam proses penyerapan
poton oleh DNA, energi yang dimiliki oleh ppoton akan mengakibatkan terputusnya
rantai hidrogen yang menghubungkan antara thymine dan cytosine yang
mengakibatkan kerusakan DNA.

Diketahui ada 3 tipe filter ultra violet; yaitu :


1) Tray type. 

Hal ini lampu UV dipasang pada suatu reflektor di atas suatu wadah tipis
(menyerupai baki/tray), kemudian air dialirkan secara perlahan melalui wadah
tersebut. Keuntungan: mudah dibersihkan, murah, dan dapat dibuat dengan ukuran
besar. Masalah: resiko keamanan terhadap mata, ukuran sering terlalu besar untuk
ukuran rumahan.

2) Tube type, wet bulb.

 Dalam type ini air dialirkan langsung disekitar lampu tanpa reflektor yang
dipasang pada tabung anti air. Keuntungan: murah, efektif dan kompak. Masalah: sulit
dibersihkan, resiko sengatan listrik (bocor).

3) Tube type, dry bulb. 

Mirip dengan type 2), tetapi dilengkapi dengan tabung gelas (gelas akan
memblok sinar UV (C)) yang mengisolasinya dari air. Tipe ini relatif lebih mahal
tetapi lebih aman. Penggantian lampu dapat dilakukan dengan mudah. Selain itu,
biasanya dilengkapi dengan alat untuk menbersihkan lendir dari tabung gelas.

Watt yang disarankan adalah 4-8 watt untuk akuarium 80-160 liter, 20-25 watt
untuk akuarium 200 – 400 liter, dan 40 watt untuk akuarium lebih besar dari itu.
Penggunaan Filter UV sampai saat ini masih kontroverial, sebagian akuaris
mengganggap bahwa penggunaan filter UV hanyalah merupakan tindakan
pemborosan, sedangkan sebagian yang lain merasakan keuntungan yang didapatkan
dari penggunaan filter ini.

2.2 Desain dan Rancang Bangun Protein Skimmer untuk Sterilisasi air

Semua skimmer memiliki fitur utama yang sama air mengalir melalui sebuah
ruangan dan bersentuhan dengan kolom gelembung halus, gelembung mengumpulkan
protein dan zat lain dan membawanya kebagian atas perangkat tempat busa, tetapi bukan
air, erkumpul dalam cangkir, disini buda mengembun menjadi cairan, yang dapat dengan
mudah dikeluarkan dari sistem bahan yang terkumpul dalam cangkir berkisar dari kuninh
kehijauan pucat, cairan encer hingga ter hitam pekat
 Antar muka udara/air dalam jumlah besar harus dibuat
 Molekul organik harus dibarkan terkumpul diantara muka udara/air.
 Gelembung yang membentuk antar muka udara/air ini harus bersatu membentuk
musa
 Air dalam busa harus terkuras sebagian tanpa gelembung yang meletus sebelum
waktunya
 Busa yang dikuras harus dipisahkan dari air curah dan dibuang

Secara keseluruhan skimmer protein dapat dikelompokkan dalam dua cara


tergantung beroperasi dengan aliran co-current ata counter-current, dalam sistem aliran
arus bersama, udara dimasukkan dibagian bawah ruang dan bersentuhan dengan air saat
naik keatas menuju ruang pengumpulan dalam sistem arus balik, udara dipaksa masuk
kesistem dibawah tekanan dan bergersk melawan aliran air untuk beberapa saat sebelum
naik menuju cangkir pengumpul, karena gelembung udara mungkin bersentuhan dengan
air untuk waktu yang lebih lamadalam sistem aliran berlawanan arus, skimmer protein
jenis ini dianggab lebih efektif dalam menghilangkan limbah organik.

Metode dimana skimmer diberi air kotor dari akuarium sebagai sarana untuk
mensirkulasi ulang air didalam skimmer beberapa kali sebelum dikembalikan dalam
bak, skimmer pompa aspirasi adalah jenis skimmer untuk menggunakan desain
resilkulasi, setiap kali air disirkulasi ulang didalam skimmer, setiap gelembung udara
disampel air tersebut dihancurkan dan gelembung baru dihasilkan oleh peralatan venture
pompa sirkulasi sehingga waktu kontak udara-air dimulai lagi untuk gelembung yang bru
dibuat, pompa umpan dalam desain resilkulasi biasanya menginjeksi jumlah air kotor
yang lebih kecil dari desain co/counter-current, pompa umpan terpisah memungkinkan
control yang mudah dari laju pertukaran air melalui skimmer dan bagi banyak aquarist.

2.3 Desain Dan Rancang Bangun Fasilitas Penetasan Di Hatchery

1. Desain Fasilitas Penetasan Hatchery

Desain wadah penetasan telur ikan disesuaikan dengan sifat dan karakter telur,
beberapa telur ikan memiliki karakter yang berbeda dengan telur ikan lainnya, perbedaan
sifat dan karakter telur tersebut maka teknis/cara penetasannya bebeda, teknik atau cara
penetasan telur yang beerbeda maka wadah penetasan telur akan berbeda satu yang lain
juga.

Sifat dan karakter telur ikan mas, lele, patin dan beberapa telur ikan lainnya adlah
menempel pada substrat, sehingga tekbik penetasannya juga sama, wadah penetasan telur
ikan lele dan ikan mas dapat dilakukan di bak, kolam. Aliarium dan sebagainnya, wadah
penetasan di desain sehingga ketinggian air mencapai 30-50 cm, wadah penetasan
dilengkapi dengan aerasi.

Sifat dan karakter ikan lele, mas, patin bebeda dengan udang ikan bawal dan nila,
pada prinsipnya penetasan telur udang ikan nila dan bawal adalah sama yaitu harus
melayang- layang dalam air, telur udang ikan nila dan bawal yang tenggelam didasar
wadah penetasan akan mati, dengan demikian wadah penetasan harus didesain sehingga
telur udang, ikan nila dan bawal dapat melayang-layang dalam air

Penetasan telur udang biasanya berbentuk segi 4 persegi panjang atau berbentuk
kerucut, wadah penetasan ini dilengkapi dengan pipa pemasukan dan pengeluaran air,
tinggi air wadah penetasan telur udang adalah 0,6 - 1m, pada wadah penetasan dipasang
aerasi setiap 30 – 5- cm agar telur udang dapat melayang karena tekanan udara.

2. Wadah Penetasan Telur Udang


Pada penetasan telur ikan nila secara intensif dilakukan dalam fiberglass
berbentuk trapezium, telur ikan nila diambil dari mulut induk dengan cara membuka
induk betina kemudian ditampung dalam seser selanjutnya dipindahkan kedalam ember,,
pada saat penetasan telur ikan nila dapat dilakukan do corong tetas yg terbuat dari plastic
fiberglass atau kain.

3. Penetasan telur nila menggunakan corong tetas


Wadah penetasan berbentuk corong ini dihubungkan dengan kran atau pipa
udara, setiap corong tetas dilengkapi dengan kran pengatur udara atau air, corong tetas
dapat digunakan dengan sistem resilkulasi air agar lebih efisien dalam penggunaan air,
corong penetasan telur ikan dapat menggunakan kain yang halus dibentuk seperti
corong tetas berbentuk trapezium.
Kemuadian diujung bagian bawah dipasang salang untuk mengalirkan
air/udara. Pada lingkaran bagian atas dipsang kawat / basi agar corong tetar tsb dapat
dingantungkan, setelah corong terisi telur yang akan ditetaskan maka air dialirkan,
besar debit air yang masuk kedalam corong tetas diatur melalui kran corong tetas yang
terbuat daari kain ini dapat digunakan untuk penetasan telur nila, bawal, grasscarp,
mola dan sebagainnya.
Pada beberapa jenis ikan yang memiliki sifat telur mengapung di permukaan
memiliki desain wadah yang berbeda, ikan gurame, sepat, tambakang, ikan hias
cupang dan sebagainnya memiliki sifat telur mengapung dipermukaan air, sifat telur
ikan gurame membutuhkan air tenang selama penetasan, wadah uang dibutuhkan
untuk penetasan telur berbentuk bulat persegi empat atau tiga wadah enetasan ikan
gurame yg digunakan fiberglass, akuarium dan sebagainnya.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
 Penggunaan ultraviolet bisa menjadi pilihan karena dalam hal ini sinar lampu
UV diketahui termasuk sinar yang memiliki daya radiasi bersifat letal untuk
mikroorganisme. Disebabkan memiliki efek letal pada sel-sel mikroorganisme
itu sendiri. biaya rendah dan mudah dalam pemeliharaan serta adaptif untuk
beberapa metode budidaya.
 Protein skimmer atau faksionator busa adalah alat yang digunakan untuk
menghilangkan senyawa organic seperti partikel makanan dan limbah dari air.
 Desain Dan Rancang Bangun Fasilitas Penetasan Di Hatchery dapat
menggunakan fasilitasPenetasan telur udang biasanya berbentuk segi 4
persegi panjang atau berbentuk kerucut, wadah penetasan ini dilengkapi
dengan pipa pemasukan dan pengeluaran air, tinggi air wadah penetasan telur
udang.

Anda mungkin juga menyukai