Disusun Oleh :
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayahNya,
sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
menyelesaikan makalah ini tentunya kami banyak mengalami kesulitan terutama disebabkan oleh
kurangnya pengetahuan yang dimiliki. Namun, berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai
pihak, kami dapat menyelesaikan makalah yang telah ditentukan oleh dosen pembimbing.
Kami sadar, sebagai mahasiswa yang masih dalam proses pembelajaran, penulisan
makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan adanya
kritik dan saran yang bersifat positif yang nantinya dapat memacu kami untuk lebih baik lagi di
waktu yang akan datang. Semoga makalah ini dapat memberikan pemahaman dan kesadaran
PENULIS
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................ii
BAB I...............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................................................1
A. Latar belakang......................................................................................................................1
B. Rumusan masalah.................................................................................................................2
C. Tujuan...................................................................................................................................2
BAB II.............................................................................................................................................3
TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................................................3
BAB III............................................................................................................................................9
PENUTUP.......................................................................................................................................9
A. Kesimpulan...........................................................................................................................9
B. Saran.....................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................10
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Lembaga swadaya masyarakat adalah sebuah organisasi yang didirikan oleh
perorangan ataupun sekelompok orang yang secara sukarela yang memberikan pelayanan
kepada masyarakat umum tanpa bertujuan untuk memperoleh keuntungan dari
kegiatannya.
LSM adalah salah satu bagian yang memiliki peranan didalam struktur
kemasyarakatan, dimana jika salah satu struktur itu tidak berjalan maka akan menggangu
jalannya struktur secara keseluruhan. Sehingga LSM sebagai organisasi yang
menjalankan fungsi-fungsinya. Harus mampu berperan dengan baik guna berjalannya
struktur kemasyarakatan itu secara keseluruhan. Maka dengan berjalannya fungsi dari
LSM yakni dalam hal ini perberdayaan dalam masyarakat akan memberikan pengaruh
terhadap pencapaian tujuan kesejahteraan masyarakat. Berbagai kelompok dalam
masyarakat, termasuk LSM, telah memainkan peranan yang sangat penting dalam
memobilisasi anggapan umum tentang isu-isu penting tentang perempuan, dengan tujuan
akhir memberdayakan perempuan. Kemunculan berbagai LSM yang memobilisasikan
isu-isu perempuan menunjukan bahwa besarnya perhatian dari masyarakat.
Berbagai kelompok dalam masyarakat, termasuk LSM, telah memainkan peranan
yang sangat penting dalam memobilisasi anggapan umum tentang isu-isu penting tentang
perempuan, dengan tujuan akhir memberdayakan perempuan. Kemunculan berbagai
LSM yang memobilisasi isu-isu perempuan menunjukan bahwa besarnya perhatian dari
masyarakat.
Lembaga Swadaya Masyarat (LSM) adalah sebuah lembaga non Pemerintah yang
mempunyai peranan sebagai jembatan dari masyarakat terhadap Pemerintah. Sehingga
dari hal tersebut lembaga ini mempunyai peranan yang sangat kuat sebagai
kekuatan politik di Indonesia yang dapat melakukan pengawasan sehingga
1
menciptakan check and balances, dan juga memiliki peranan untuk memonitoring
segala kegiatan Pemerintah dan berhak melakukan protes bila hal tersebut dinilai
tidak baik dan tidak sejalan dengan tujuan masyarakat. Pemberdayaan adalah suatu
yang muncul dalam pendekatan pembangunan ketika masyarakat marginal memerlukan
bantuan proses kegiatan ekonomi dan sosial dalam konteks kesejahteraan kehidupan
masyarakat. Istilah pemberdayaan saat ini sudah sangat popular sebagai suatu pendekatan
yang dilakukan pemerintah maupun LSM. Di Indonesia istilah pemberdayaan atau
empeworment pada mulanya dilakukan LSM untuk memperkuat masyarakat baik secara
sosial, ekonomi dan politik agar dapat merubah dan memperbaki posisi mereka ketika
berhadapan dengan kelompok yang kuat secara social. Inti dari pemberdayaan adalah
masyarakat marginal tertentu mempunyai posisi tawar sehingga menjadi proses pelaku
pembangunan yang partisipatif dan aktif dan bukan hanya sebagai objek pembangunan.
B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian lembaga swadaya masyarakat
2. Bagaimana tujuan lembaga swadaya masyarakat
3. Bagaimana peranan dan klasifikasi lembaga swadaya masyarakat
4. Bagaimana fungsi lembaga swadaya masyarakat
5. Apa saja ciri-ciri lembaga swadaya masyarakat
6. Apa hak dan kewajiban lembaga swadaya masyarakat
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian lembaga swadaya masyarakat
2. Untuk mengetahui tujuan lembaga swadaya masyarakat
3. Untuk mengetahui peranan dan klasifikasi lembaga swadaya masyarakat
4. Untuk mengetahui fungsi lembaga swadaya masyarakat
5. Untuk mengetahui ciri-ciri lembaga swadaya masyarakat
6. Untuk mengetahui hak dan kewajiban lembaga swadaya masyarakat
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
Hal ini dilakukan karena tidak jarang warga masyarakat menjadi korban kekerasan
itu. Kalangan LSM muncul secara aktif untuk melakukan pembelaan bagi mereka
yang menjadi korban ketidakadilan.
4. Implementasi program pelayanan. LSM dapat menempatkan diri sebagai lembaga
yang mewujudkan sejumlah program dalam masyarakat.
Jadi secara singkat dapat dikategorikan peran LSM menjadi dua kelompok.5 Pertama,
peranan dalam bidang non politik, yaitu berupa pemberdayaan masyarakat dalam bidang
sosial ekonomi. Kedua, peranan dalam bidang politik, yaitu sebagai wahana untuk
menjembatani warga masyarakat dengan negara atau pemerintah.
2. Lembaga swadaya pelindungan TKI dan TKW, hak-hak para pekerja migran memang
kerap kali diabaikan oleh pemerintah oleh karena itu saat ini bermunculan LSM yang
bertujuan untuk melindungi para TKI dan TKW yang mendapatkan perlakukan tidak
pantas di luar negeri terutama bagi mereka yang menjadi pekerja buruh migrant.
3. Lembaga swadaya masyarakat peduli lingkungan alam, LSM ini bertujuan untuk
mengawasi dan ikut serta dalam perlindungan lingkungan alam. Biasanya terdapat
LSM masing-masing lebih khusus ranahnya seperti LSM perlindungan hutan, LSM
perlindungan flora dan fauna yang terancam punah, LSM pecinta lautan dan segala
yang ada di dalamnya. LSM dengan tujuan ini juga sudah kian marak
4
perkembangannya seiring dengan rusaknya alam dan tidak adanya perhatian
pemerintah secara khusus.
4. Lembaga swadaya masyarakat perlindungan terhadap saksi dan korban, LSM ini
bertujuan untuk melindungi mereka yang menjadi korban dan para saksi pada sebuah
kasus baik tindak pidana maupun perdata. Hal ini dilakukan karena ada banyak korban
dan saksi yang tidak melaporkan tindak kejahatan dikarenakan mereka diancam dan
tidak bisa bebas dalam melapor yang menjadi penyebab tawuran antar sesama korban
atau saksi. Nah, LSM ini akan memberikan perlindungan kepada mereka sehingga
para korban dan saksi ini tidak perlu takut saat melaporkan sebuah tindakan kejahatan.
5
Menurut Korten dalam jurnal pemberdayaan lembaga yang dikutip oleh Khrisna Anggara,
Identitas LSM tersebut dapat dilihat melalui pengelompokan atau pengklasifikasian LSM,
yaitu sebagai berikut :
1. Organisasi Sukarela (Voluntary Organization atau VO) yang melakukan misi sosial,
terdorong oleh suatu komitmen kepada nilai-nilai yang sama.
3. Kontraktor Pelayanan Umum (Public Service Contactor atau PSC) yang berfungsi
sebagai usaha tanpa laba, berorientasi pasar untuk melayani kepentingan umum.
6
4. LSM juga harus ikut aktif dalam memelihara dan menciptakan suasana yang kondusif
di dalam kehidupan masyarakat bukan sebaliknya justru membuat keadaan menjadi
semakin kacau dengan adanya isu-isu palsu yang meresahkan masyarakat.
6. Lembaga swadaya masyarakat juga harus ikut menggali dan mengembangkan segala
potensi yang dimiliki oleh anggotanya sehingga dapat mewujudkan tujuan yang telah
ditetapkan bersama. Dalam hal ini sangatlah penting karena jika anggota dalam
lembaga swadaya masyarakat tidak memiliki potensi sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan akan menjadikan LSM seperti halnya mayat hidup, yang ada
keberadaannya namun tidak memiliki nyawa di dalamnya.
7. Lembaga swadaya masyarakat sebagai wadah yang ikut aktif dalam perannya
mensukseskan pembangunan bangsa dan negara. Serta dalam hal ini ikut menjaga
kedaulatan negara serta menjaga ketertiban sosial.
8. Sebagai salah satu cara bagi masyarakat untuk memberikan asiprasinya, kemudian
aspirasi ini ditampung oleh lembaga swadaya masyarakat sesuai dengan tujuan LSM
itu sendiri dan kemudian akan disalurkan kepada lembaga politik yang bersangkutan
guna mencapai keseimbangan komunikasi yang baik antara masyarakat dan
pemerintahan seperti politik luar negeri Indonesia.
1. Bukan bagian dari pemerintah dan birokrasi baik pemerintahan pusat, provinsi, kota
hingga pemerintahan desa (baca : struktur organisasi pemerintahan desa)
7
3. Memiliki tujuan yang jelas yaitu untuk kepentingan masyarakat umum bukan hanya
untuk kepentingan beberapa golongan saja.
3. Lembaga swadaya masyarakat berhak untuk melakukan hal atas hak-hak yang telah
dimilikinya.
5. Melakukan koordinasi dengan para anggota LSM untuk menjalankan tujuan dan
mempertahankan keberlangsungan hidup LSM tersebut.
Selain hak yang diperoleh lembaga swadaya masyarakat di atas, LSM juga berkewajiban
untuk :
1. Memiliki anggaran dasar dan anggaran rumah tangga dengan sumber pemasukan dan
pengeluaran yang jelas.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) adalah sebuah kekuatan tersendiri dalam
model tiga sektor (three sector model), yang terdiri dari pemerintah sebagai Sektor
Pertama, Dunia Usaha sebagai Sektor Kedua dan lembaga voluntir. Sebagai Sektor
Ketiga, LSM berkedudukan sebagai lembaga penengah yang menengahi pemerintah dan
warga negara. Kerap kali, LSM memang harus bersikap kritis terhadap pemerintah, tetapi
adakalanya LSM bertindak pula sebagai penjelas kebijaksanaan pemerintah. Sikap kritis
itu hendaknya dipahami, karena LSM itu memang tumbuh sebagai kekuatan pengimbang,
baik terhadap pemerintah maupun swasta. Kekuatan pengimbang ini diperlukan agar
mekanisme demokrasi dapat bekerja. Selain itu, LSM tidak mesti dapat dinilai sebagai
kekuatan oposan, karena LSM adalah dua mitra pemerintah dan masyarakat dalam
pembangunan.
B. Saran
Organisasi dan peran LSM semakin lama akan berkembang, namun pahami peran
dan karakteristiknya dalam penyebaran informasi yang bebas dan bertindak aktif dalam
masalah kemasyarakatan pada umumnya, pengelompokan pengelompokan sosial sebagai
komponen publik.
9
DAFTAR PUSTAKA
10