Anda di halaman 1dari 2

MEMAKNAI KEHIDUPAN BERSAMA ORANG LAIN

Hidup bersama adalah realitas kehidupan yang tidak bisa diingkari, sebab manusia memang tidak mungkin bisa
hidup sendiri. Manusia diciptakan oleh Allah untuk menjadi "penolong yang sepadan" bagi sesamanya
(Kejadian 2:18). Melalui hidup bersama, orang dipanggil untuk hidup menjadi berkat dan mendatangkan
kebaikan bagi dunia sekitarnya.

Siapakah orang lain itu? (Keluarga: orang tua, saudara, om/tante dll. Teman: teman bermain, pacar, sahabat,
kenalan dll. Sesama manusia: siapa saja yaitu orang kaya, miskin,tua muda dan semua orang).
Makna hidup bersama adalah:
1. Menjadi garam dan terang (Matius 5:13-16)
Fungsi garam adalah memberi rasa dan mengawetkan sesuatu. Fungsi terang adalah membimbing dan
menolong seseorang untuk melihat; memperhatikan sesuatu dengan jelas. Hidup dalam kebersamaan
adalah kesempatan untuk saling mendatangkan berkat, mendatangkan kebaikan, mendatangkan sesuatu
yang menyenangkan bagi orang banyak orang di sekitarnya. Hidup dalam kebersamaan seharusnya
membuat orang mampu melihat dan membangun hal-hal yang baik. Hidup dalam kebersamaan
adalah kesempatan bagi orang percaya untuk menyatakan, membuktikan, dan memperlihatkan
kebenaran-kebenaran Allah, supaya orang lain bisa melihatnya.
2. Menyeimbangkan hidup sebagai anak Tuhan dan anak manusia (I Samuel 2:11-26)
Samuel adalah seorang anak yang dipersembahkan kepada Tuhan sebagai nazar yang dilakukan oleh
orang tuanya. Ia dibesarkan dalam lingkungan rumah ibadah di Silo dan dipersiapkan untuk menjadi
pelayan Tuhan. Dalam masa pembinaan diri itu, Samuel menghadapi banyak masalah, terutama dari
anak-anak imam Eli, Hofni dan Pinehas. Sebagai orang yang memang dipersiapkan untuk menjadi
pelayan Tuhan, persoalan yang dihadapi oleh Samuel menjadi sebuah batu ujian untuk tetap setia
kepada ajaran-ajaran Tuhan. Hubungan dengan sesama manusia yang tetap terjaga dengan baik. Ia
mengalami tantangan dari sesama manusia dan tidak menanggapi dengan sikap negatif,
membuktikan bahwa Samuel setia pada kebenaran dan ajaran-ajaran Tuhan. Pada akhirnya, Samuel
semakin disukai di hadapan Tuhan dan di depan sesama manusia.
3. Membangun kasih dalam suka dan duka, dalam keadaan apa pun (I Samuel 20:1-43)
Kisah Daud dan Yonathan yang disaksikan dalam I Samuel 20:1-43, menceritakan kisah suka dan duka
dalam kehidupan bersama. Karena kebencian Saul pada Daud, persahabatan Yonathan dan Daud
mendapat ujian yang tidak mudah. Saul akan membunuh Daud. Sebagai sahabat yang baik, Yonathan
mencoba menolong Daud dan mencari tahu alasan Saul (ayah Yonathan) yang akan membunuh Daud.
Yonathan ingin menempatkan dirinya secara adil dan bijaksana di antara sahabat dan ayahnya. Ini
bukan menjelaskan sikap dan tindakan yang "plin-plan". Yonathan ingin membangun persahabatannya
dengan Daud dan ketaatan pada ayahnya dengan prinsip keadilan dan kebenaran. Hidup dalam
kebersamaan yang baik dengan orang, mendorong seseorang untuk melakukan yang terbaik untuk
sesamanya. Walau risikonya berat, meskipun kematian.
 Adalah sebuah kenyataan bahwa manusia dari kodratnya tidak bisa hidup tanpa orang lain, maka dia
disebut sebagai Homo Socialis (makhluk sosial).

Manusia disebut sebagai makhluk social karena beberapa alasan berikut:


1. manusia tunduk pada aturan dan norma social
2. perilaku manusia mengharapkan penilaian dari orang lain
3. manusia butuh beriteraksi dengan orang lain
4. potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah orang lain.
5. Tujuan hidup bersama dengan orang lain : Kebahagiaan
KEBAHAGIAAN dicapai dengan:
1. Membangun sikap/etika social, mis: saling menghargai, saling menghormati, bekerja sama, saling
pengertian, dll
2. Sepakat untuk mematuhi aturan hidup bersama, mis: aturan lalu lintas, aturan kantor, aturan sekolah,
dll
3. Sepakat untuk menghormati keyakinan masing-masing individu, mis: menghormati agama dan
keyakinan orang lain
4. Menjaga kehidupan makhluk cipataan Tuhan yang lain serta melestarikan alam dan lingkungan tempat
manusia itu hidup.
Ada asas hidup bersama:
1. Asas kasih       : mengasihi orang lain seperti mengasihi diri sendiri (lihat Mat 7:12 dan Mat 22:37-
40)
2. Asas keadilan   : memberikan kepada orang lain sesuai dengan haknya
Namun dalam hidup bersama, selalu ada saja factor yang merusak, antara lain:
 Ketidakjujuran, keegoisan, Sikap acuh tak acuh, Kesombongan, ketidakadilan dll.

Tugas:

1. Jelaskan apa makna dari kata “kamu adalah garam dan terang dunia?
2. Jelaskan mengapa manusia disebut sebagai makluk sosial?
3. Tuliskan apa saja landasan Alkitab tentang hidup bersama dengan orang lain
4. Sebutkan faktor-faktor penyebab rusaknya hidup bersama orang lian?
5. Jelaskan prinsip persahabatan Daud dan Yonatan?

Anda mungkin juga menyukai