Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA

SURAT KABAR KALTARA POS

Riswati
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Universitas Borneo Tarakan
riswatiridwann@gmail.com

Abstrak

Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah kesalahan penggunaan kaidah ejaan dan
tataran sintaksis dalam surat kabar “Ban Pecah, Mobil Tabrakan, Ibu dan Anak Tewas
Terpanggang” pada surat kabar Kaltara Pos. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan
pendekatan analisis deskriptif. Metode ini digunakan untuk menganalisis dan mendeskripsikan
penggunaan bahasa Indonesia pada surat kabar di Kota Tarakan. Dari segi ejaan, kesalahan yang
ditemukan di antaranya kesalahan pemakaian tanda baca. Dari segi penggunaan kata, kesalahan
yang ditemukan di antaranya penggunaan kata yang tidak mengikuti kaidah penulisan. Dari segi
kalimat, kesalahan yang ditemukan di antaranya adalah terdapat beberapa kalimat yang struktur
kalimatnya belum lengkap.

Kata Kunci: ejaan, kalimat, surat kabar, bahasa

Abstract

The problem discussed in this study is the misuse of spelling rules and syntactic levels in the
newspaper "Broken Tires, Crash Cars, Grilled Mothers and Children" in the Kaltara Pos
newspaper. This research is a qualitative research with a descriptive analysis approach. This
method is used to analyze and describe the use of Indonesian in newspapers in the City of
Tarakan. In terms of spelling, errors found include errors in use of punctuation. In terms of word
usage, errors found include the use of words that do not follow the writing conventions. In terms
of sentences, the error found among them is that there are several sentences whose sentence
structure is incomplete.
Keywords: spelling, sentence, newspaper, language

PENDAHULUAN

Persoalan bahasa memang sangat penting dalam bidang jurnalistik, khususnya surat
kabar, karena bahasa merupakan sarana penyampaian informasi. Informasi tidak akan sampai
kepada pembaca dengan efektif jika sarana yang dipergunakan tidak tepat. Menurut Sutrisna
(2017:17), surat kabar merupakan salah satu media informasi tertulis yang banyak diminati oleh
masyarakat. Surat kabar biasanya terdiri atas banyak artikel yang dimuat. Artikel-artikel pada
surat kabar biasanya berisi informasi yang berbeda-beda. Ada yang berisi berita mengenai
kecelakaan, korupsi, kesehatan, dan lain-lain. Sementara itu, menurut Badudu dalam Chaer
(2002:160), surat kabar merupakan perusak bahasa, bukan hanya dilakukan oleh masyarakat kita,
melainkan juga di negara lain yang sudah maju. Tuduhan itu memang beralasan, sebab banyak
sekali kesalahan bahasa yang dilakukan oleh pihak pers. Kesalahan itu merata dari penggunaan
ejaan, pemilihan kata, penghilangan unsur-unsur gramatikal, dan penyusunan kalimat yang
rancu. Oleh karena itu, media massa perlu menyadari pentingnya penggunaan bahasa yang tertib
dan efektif. Penggunaan bahasa di majalah, tabloid, dan surat kabar perlu mengikuti kaidah
bahasa Indonesia yang berlaku. Kosakata yang dipergunakan, sebisa mungkin, adalah kosakata
baku, yakni mengacu Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).

Objek yang menjadi kajian dalam penelitian ini adalah surat kabar. Surat kabar yang
dipilih adalah Kaltara Pos. Alasan pemilihan objek kajian adalah surat kabar tersebut merupakan
media massa lokal yang paling banyak pembacanya, distribusinya merata dan mudah didapatkan,
serta isi berita nya bersifat lokalitas. Di samping itu, tampilan surat kabarnya cukup menarik dan
surat kabar tersebut merupakan sarana komunikasi bagi para jurnalis untuk menyebarkan berita
dan pesan kepada masyarakat luas, khususnya untuk masyarakat Kota Tarakan. Media untuk
menyebarkan pesan dan berita tersebut adalah bahasa. Untuk dapat menyampaikan pesan atau
informasi yang jelas, surat kabar tersebut dituntut menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar. Bahasa Indonesia yang baik adalah bahasa Indonesia yang sesuai dengan situasi
pemakaian, sedangkan bahasa Indonesia yang benar adalah bahasa Indonesia yang digunakan
sesuai dengan kaidah-kaidah yang mencakup kaidah pembentukan kata, pemilihan kata, dan
pembentukan kalimat. Selain itu, ejaan juga sangat membantu pemahaman suatu untaian kalimat.
Dengan demikian, penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar yang sesuai dengan
kaidah-kaidah bahasa Indonesia merupakan tuntutan.
Penggunaan ejaan yang cermat dan kalimat yang teratur dan lengkap sangat diperlukan
dalam penulisan berita di surat kabar. Hal tersebut membuat ungkapan, gagasan, atau informasi
yang ingin disampaikan jurnalis menjadi jelas. Kejelasan ungkapan, gagasan, atau informasi
tersebut akan memudahkan pembaca memahami informasi. Ejaan yang ideal dalam penulisan
berita di surat kabar adalah ejaan yang mampu digunakan untuk melambangkan satu bunyi satu
huruf. Hal-hal yang diatur dalam kaidah ejaan adalah pemakaian huruf, pemakaian tanda baca,
dan penulisan unsur serapan (baca PUEBI, 2016). Dengan demikian, penulisan berita pada surat
kabar dituntut mengikuti kaidah-kaidah ejaan bahasa Indonesia pemakaian huruf dan tanda baca.
Penyusunan kalimat yang baik dalam berita surat kabar tidak kalah penting untuk diperhatikan.
Kalimat yang baik adalah kalimat yang dapat mengungkapkan pikiran yang utuh atau yang dapat
mengungkapkan suatu informasi secara lengkap. Hal-hal yang diatur dalam kaidah penyusunan
kalimat yang baik adalah unsur pembentuknya, yaitu prasa dan klausa; struktur kalimat; dan
kalimat yang efektif (baca Sasangka, 2014). Dengan demikian, jurnalis dalam menulis berita di
surat kabar dituntut dapat menyusun kalimat baik dan efektif. Penggunaan bahasa Indonesia
yang baik dan benar seharusnya menjadi kewajiban bagi para jurnalis. Namun, aturan ini tidak
serta-merta membuat para jurnalis menerapkan kaidah bahasa Indonesia tersebut. Dalam
kenyataannya, kesalahan penggunaan bahasa Indonesia dalam teks berita pada surat kabar masih
dijumpai. Bentuk kesalahan yang ditemukan sangat bervariasi baik dalam bidang ejaan, maupun
kalimat.
Kesalahan penggunaan bahasa Indonesia ragam tulisan pada surat kabar tidak sepatutnya
diabaikan. Hal ini berarti, perlu dilakukan bimbingan teknis terhadap para jurnalis mengenai
penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Bimbingan teknis ini dimaksudkan agar
kesalahan penggunaan bahasa Indonesia pada surat kabar dapat diminimalisasi. Di samping itu,
bimbingan teknis ini untuk menghindari kesalahan yang sama pada teks berita selanjutnya.
Bimbingan teknis ini dapat melibatkan berbagai pihak, misalnya lembaga yang secara khusus
memiliki tugas pokok dan fungsi membina dan mengembangkan bahasa Indonesia, seperti
penyuluh bahasa Indonesia dan kalangan akademisi yang berlatar belakang pendidikan
kebahasaan, seperti dosen, ahli kebahasaan, dan pemerhati bahasa lainnya. Penggunaan Bahasa
Indonesia pada surat kabar sangat menarik untuk dikaji. Hal ini disebabkan bentuk dan gaya
bahasa para jurnalis dalam penulisan berita sangat variatif. Fenomena tersebut terjadi disebabkan
beberapa hal. Pertama, latar belakang pendidikan para jurnalis bertingkat, mulai dari tingkatan
SMA atau yang sederajat sampai tingkatan sarjana. Kedua, para jurnalis berangkat dari latar
belakang jurusan pendidikan yang beragam, mulai dari jurusan IPA, IPS, dan bahasa bagi SMA
dan jurusan IT, teknik mesin, teknik bangunan, jasa boga, pariwisata,dan lain-lain bagi SMK dan
yang sederajat. Begitu pula bagi sarjana, para jurnalis berlatar belakang jurusan yang beragam.
Latar belakang pendidikan dan jurusan pendidikan para jurnalis tersebut menjadikan penggunaan
bahasa di surat kabar menjadi sangat menarik, beragam, dan kaya dalam penggunaan gaya
bahasa serta pemahaman terhadap kaidah kebahasaan. Jika para jurnalis tersebut tidak dibekali
dengan pengetahuan yang cukup tentang penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar,
kesalahan penggunaan bahasa Indonesia di surat kabar tidak akan bisa dihindari.

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk menelisik kesalahan Bahasa yang
terdapat dalam surat kabar Kaltara Pos dengan cara menganalisis dan menginterpretasi kesalahan
penggunaan kaidah ejaan dan tataran sintaksis. Bahasa Indonesia dalam surat kabar Kaltara Pos.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan referensi bagi para peneliti atau
pihak lain yang hendak meneliti masalah-masalah yang berhubungan dengan analisis kesalahan
berbahasa dalam berbagai aspek serta sebagai umpan balik agar wartawan lebih berhati-hati
dalam dalam menulis dan menyajikan berita, khususnya wartawan pada surat kabar Kaltara Pos.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Metode ini digunakan untuk
mendekripsikan dan menganalisis kesalahan penggunaan bahasa Indonesia pada surat kabar yang
yang menjadi sampel penelitian, baik dari segi kaidah ejaan, diksi, maupun kalimat. Populasi
penelitian ini adalah surat kabar Kaltara Pos. Sampel penelitian ini adalah surat kabar local, yaitu
Kaltara Pos. Data penelitian ini adalah teks berita yang dimuat pada surat kabar yang menjadi
sampel. Metode ini juga dilakukan untuk mengidentifikasi kesalahan penggunaan bahasa
Indonesia. Alat pengumpulan data berupa instrumen pernyataan yang mengidentifikasi kesalahan
penggunaan bahasa Indonesia, baik dari segi kaidah ejaan, diksi,maupun kalimat. Metode
analisis data adalah metode komparatif interpretatif. Metode ini digunakan untuk
membandingkan penggunaan bahasa Indonesia yang ada pada surat kabar dengan penggunaan
bahasa Indonesia yang benar secara teoretis. Selanjutnya data yang sudah dibandingkan tersebut
diinterpretasikan sesuai dengan tata kaidah bahasa Indonesia.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Pada koran Kaltara Pos ini masih terdapat kesalahan dalam segi bahasa tulis, dimana kesalahan
tersebut akan dijelaskan dibawah ini:

1. Kesalahan Ejaan
Paragraph ke-2
Kesalahan : Akibat insiden tersebut, ibu dan anak tewas di tempat akibat mobil yang
ditemupanginya terbakar.

Perbaikan : Akibat insiden tersebut, ibu dan anak tewas di tempat akibat mobil yang
ditumpanginya terbakar.

Paragraf ke-4
Kesalahan : Akibatnya dua penumpang, ibu dan anak di dalam Karimun, Yuyun Wahyuni
Rasdan, tewas di tempat akibat mobil yang mereka tumpangi terbakar.

Perbaikan : Akibatnya dua penumpang, ibu dan anak di dalam Karimun, Yuyun
Wahyuni dan Rasdan, tewas di tempat akibat mobil yang mereka tumpangi terbakar.

Paragraf ke-11
Kesalahan : Seperti kondisi ban, rem yang menyangkut keselamatan, sehingga perjalanan
berjalan lancar hingga sampai tujuan, “Mudah-mudahaan peristiwa seperti ini tidak
terjadi lagi,” ujarnya.

Perbaikan : Seperti kondisi ban dan rem yang menyangkut keselamatan, sehingga
perjalanan berjalan lancar hingga sampai tujuan. “Mudah-mudahan peristiwa seperti ini
tidak terjadi lagi,” ujarnya.
2. Kesalahan Berbahasa dari Tataran Sintaksi
Paragraph ke-1
Kesalahan : Kecelakaan maut dua mobil minibus terjadi di Jalan Raya Bakam – Puding
Besar, Kota Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Minggu (12/6).
Perbaikan : Telah terjadi kecelakaan maut yang melibatkan dua mobil minibus di Jalan
Raya Bakam – Puding Besar, Kota Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
(Babel), Minggu (12/6).

Paragraf ke-11
Kesalahan : Dia mengimbau para pengemudi untuk memeriksa kendaraan sebelum
berjalan. Seperti kondisi ban, rem yang menyangkut keselamatan, sehingga perjalanan
berjalan lancar hingga sampai tujuan, “Mudah-mudahaan peristiwa seperti ini tidak
terjadi lagi,” ujarnya.

Perbaikan : AKBP Sekar Maulana mengimbau para pengemudi untuk memeriksa


kendaraan sebelum digunakan. Seperti kondisi ban, kaca spion dan rem yang menyangkut
keselamatan, sehingga perjalanan berjalan lancar hingga sampai tujuan. “Mudah-
mudahan peristiwa seperti ini tidak terjadi lagi,” ujarnya.

KESIMPULAN
Berkaitan dengan kaidahejaan, secara umum ejaan yang digunakan sudah cukup baik. Dari segi
ejaan, kesalahan yang ditemukan di antaranya kesalahan pemakaian tanda baca. Dari segi
penggunaan kata, kesalahan yang ditemukan di antaranya penggunaan kata yang tidak mengikuti
kaidah penulisan. Dari segi kalimat, kesalahan yang ditemukan di antaranya adalah terdapat
beberapa kalimat yang struktur kalimatnya belum lengkap.

DAFTAR PUSTAKA
Lukmanul Hakim, Muhammad Shubhi, Safoan Abdul Hamid. 2017. “KESALAHAN
PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA PADA SURAT KABAR DI KABUPATEN
SUMBAWA”. Artikel E-jurnal. Kantor Bahasa Nusa Tenggara Barat.

Anda mungkin juga menyukai