Anda di halaman 1dari 18

Imunomodulator pada Bahan

Pangan
DOSEN PENGAMPU :
Dr. Fitry Tafzi, S.TP., M.Si
Pangan Fungsional R-001 THP

Kelompok
1. Yuli Sumita (J1A119013)
2. Nabilla Rahma Aulia (J1A119026)
3. Adillya Saputri (J1A119029)
4. Milva Filar Dilla (J1A119041)
5. Eli Sovia Br Nainggolan (J1A119043)
6. Apreza Renaldy (J1A119080)
Imunomodulator?
Imunomodulator
merupakan zat atau
obat yang dapat
mengembalikan Sistem kekebalan tubuh
keseimbangan sistem (imunitas) dapat
kekebalan tubuh didefinisikan sebagai
yang terganggu kemampuan tubuh
dengan cara untuk mengidentifikasi
merangsang dan dan menahan maupun
menghilangkan
memperbaiki fungsi sejumlah besar
sistem kekebalan. mikroorganisme
menular dan
berbahaya,
memungkinkan tubuh
untuk mencegah atau
melawan penyakit dan
menghambat
kerusakan jaringan.
Aktivitas imunostimulan ektrak bawang putih tunggal pada
mencit jantan yang diinduksi dengan bakteri E.coli

Pemberian ekstrak bawang putih tunggal


menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap
aktivitas fagositosis makrofag (p=0,000;α=0,05).
Pemberian dosis ekstrak bawang putih tunggal yang
berbeda memberikan pengaruh yang berbeda pula
pada aktivitas fagositosis makrofag, di mana semakin
tinggi dosis yang diberikan maka semakin tinggi pula
aktivitas fagosistosis makrofagnya.
Keterangan:
N: Kelompok yang hanya diinduksi dengan E.coli
P1: Kelompok yang diberi ekstrak bawang putih tunggal
konsentrasi 0,25% dan diinduksi E.coli
P2: Kelompok yang diberi ekstrak bawang putih tunggal
konsentrasi 0,5% dan diinduksi E.coli
P3: Kelompok yang diberi ekstrak bawang putih tunggal
konsentrasi 1% dan diinduksi E.coli
P4: Kelompok yang diberi ekstrak bawang putih tunggal
konsentrasi 2% dan diinduksi E.coli.
Pemberian dosis ekstrak bawang putih
tunggal yang berbeda juga memberikan
pengaruh yang berbeda pada kapasitas
fagositosis makrofag, di mana semakin
tinggi dosis yang diberikan maka semakin
tinggi pula kapasitas fagosistosis
makrofagnya. Aktivitas dan kapasitas
fagositosis makrofag yang semakin
meningkat pada kelompok perlakuan
(diberi ekstrak bawang putih tunggal) Keterangan:
dibandingkan kelompok normal (tidak N: Kelompok yang hanya diinduksi dengan E.coli
diberi ekstrak bawang putih tunggal) P1: Kelompok yang diberi ekstrak bawang putih tunggal
menunjukkan bahwa bawang putih konsentrasi 0,25% dan diinduksi E.coli
tunggal terbukti memiliki aktivitas P2: Kelompok yang diberi ekstrak bawang putih tunggal
konsentrasi 0,5% dan diinduksi E.coli
imunostimulan.
P3: Kelompok yang diberi ekstrak bawang putih tunggal
konsentrasi 1% dan diinduksi E.coli
P4: Kelompok yang diberi ekstrak bawang putih tunggal
konsentrasi 2% dan diinduksi E.coli
Pemberian dosis ekstrak bawang putih tunggal yang berbeda juga
memberikan pengaruh berbeda pada berat limpa,di mana berat limpa
relatif P4 ≤ P1 < P2 < P3 ≤ Kelompok N.

Keterangan:
N: Kelompok yang hanya diinduksi dengan E.coli
P1: Kelompok yang diberi ekstrak bawang putih tunggal konsentrasi
0,25% dan diinduksi E.coli
P2: Kelompok yang diberi ekstrak bawang putih tunggal konsentrasi
0,5% dan diinduksi E.coli
P3: Kelompok yang diberi ekstrak bawang putih tunggal konsentrasi 1%
dan diinduksi E.coli
P4: Kelompok yang diberi ekstrak bawang putih tunggal konsentrasi 2%
dan diinduksi E.coli
Berdasarkan uji stastistik dari
Pemberian ekstrak bawang putih tunggal pada mencit yang
diinduksi dengan E.coli meningkatkan kemampuan fagositosis masing-masing perlakuan
makrofag (dilihat dari aktivitas dan kapasitas fagositosisnya) memperlihatkan adanya perbedaan
dengan peningkatan tertinggi pada perlakuan P4. Diasumsikan yang signifikan baik aktivitas dan
bila kemampuan fagositosis makrofag meningkat, respon imun kapasitas fagositosis makrofag
bawaan dapat menanggulangi invasi bakteri dan tubuh tidak maupun berat limpa relatif dari
melakukan respon sekunder (respon imun adaptif tidak variasi dosis yang diberikan, dengan
diaktifkan) sehingga berat limpa tidak banyak berubah dari kata lain terdapat perbedaan yang
keadaan kedua respon imun inaktif, karenanya berat limpa pada bermakna dari aktivitas dan
P4 menunjukkan berat limpa terkecil. kapasitas fagositosis makrofag
maupun berat limpa relatif dari
Sebaliknya pada perlakuan kelompok N (tidak diberi ekstrak
variasi dosis yang diberikan. Aktivitas
bawang putih tunggal) diasumsikan terjadi aktivasi pada kedua dan kapasitas fagositosis makrofag
respon imun (bawaan dan adaptif) karena tidak ada akan meningkat seiring dengan
penambahan imunostimulan dari luar tubuh, maka respon peningkatan dosis ekstrak yang
bawaan tidak cukup untuk menanggulangi invasi bakteri diberikan (berbanding lurus) artinya
sehingga tubuh mengaktifkan respon adaptif untuk membantu semakin besar dosis ekstrak yang
menanggulanggi invasi,ditandai dengan berat limpa kelompok N diberikan semakin besar aktivitas
terbesar dari kelima perlakuan. dan kapasitas fagositosisnya.
Aktivitas Immunodulator Ekstrak Etanol Umbi Bawang Merah (Allium cepa
L.)terhadap Respon Imun Non Spesifik pada Mencit Jantan Galur Balb/C dengan
Metode Carbon Clearance

 Aktivitas immunodulator ekstrak etanol  Uji aktivitas immunodulator, yang


umbi bawang merah (allium cepa L) meliputi operating time30 menit
terhadap aktivitas fagositosis pada mencit (didapatkannya darah dan larutan
jantan galur balb/c dengan variasi dosis serum disentrifuge (10 menit),
dan dibandingkan aktivitas immunodulator didiamkan (20 menit)). Penetapan
dengan kontrol positif. kadar karbondiperoleh kadar karbon
sebanyak41,4%.
Kurva baku karbon yaitu dilihat dari nilair 0,966yang menyatakan bahwa ada
hubungan antara konsentrasi dan absorban.Hasiluntuk uji carbon clearanceada
pada tabel 1.
 Ada tabel 2 dapat diketahui pemberian dosis 12% (v/v) diperoleh nilai rata-rata indeks
fagositosis sebesar 1,478(IF > 1) yang berarti pemberian dosis ekstrak etanol umbi
bawang merah mempunyai efek immunodulator. Kelompok perlakuan kontrol positif,
pemberian dosis 24% (v/v) dan 48% (v/v) mempunyai nilai rata-rata indeks fagositosis
lebih dari satu (IF >1), hal ini menunjukkan berarti kelompok perlakuan kontrol positif,
pemberian dosis 12% (v/v); 24% (v/v) dan 48% (v/v) mempunyai kemampuan
meningkatkan sistem pertahanan tubuh terhadap aktivitas fagositosis sel fagositik.
 Hasil pengujian statistik yang dilakukan Berdasarkan pengukuran
tersebut didapatkan hasil bahwa dari masing-masing kelompok
perlakuan terhadap kontrol terdapatperbedaannyata (P<0,05)., Terdapat
perbedaan yang signifikan yang dilihat dari uji Post Hoc Test yang
memperlihatkan bahwa ada perbedaan yang nyataantarkelompok
perlakuan (P<0.05)
Nano Ekstrak Etanolik Kombinasi Meniran (Phyllanthus NiruriL.) Dan
Bawang Putih (Allium SativumL.) Sebagai Immunomodulator Alami
Dalam Pengembangan Nanoherbal, Studi In Silico Dan In Vitro
3.1. Molecular DockingFilantin dan Lektin dengan TLR2-TLR1
Kuat/lemahnya ikatan yang dapat terbentuk antara senyawa uji dengan reseptor dibandingkan ligand-
reseptor dapat dilihat dari harga skor docking, Menurut referensi semakin rendah nilainya maka
menunjukkan semakin mudah ikatan yang terbentuk. Skor docking antara TLR2-TLR1 dengan filantin
memiliki nilai yang lebih rendah dibandingkan skor docking LR2-TLR1 dengan BMA-9264, senyawa
yang sudah diketahui memicu sistem imun.

3.2. Ekstraksi
Ekstraksi dilakukan secara maserasi (1:10) menggunakan etanol 70% selama 3 hari, dilanjutkan
remaserasi (1:5) selama 2 hari. Hasil ekstraksi didapatkan 90.46 gram ekstrak kental meniran dari 500
g serbuk meniran dan 1.281 kg ekstrak kental bawang putih dari 6.42 kg gram umbi basah bawang
putih. Dengan demikian didapatkan randemen 18.09 % ekstrak kental meniran dan 19.96 % ekstrak
kental bawang putih.
3.3. SNEDDS
Formulasi nanoemulsi kombinasi ekstrak dibuat dalam Self Nano Emulsifying Drug Delivery Systems.
Pemilihan jenis ko-surfaktan, surfaktan dan minyak nabati menghasilkan masing-masing 1 jenis komposisi,
yaitu propilen glikol sebagai ko-surfaktan, tween 80 sebagai surfaktan dan RBO (Rice Brand Oil) sebagai
minyak nabati. Selanjutnya ketiga komposisi tersebut diformulasikan dengan berbagai perbandingan untuk
mendapatkan perbandingan masing-masing komposisi optimal formulasi SNEDDS.
Komposisi optimal sistem SNEDDS dari komposisi propilen glikol: tween 80: RBO aadalah 1:5:1 dengan %
transmittan sebesar 80.2%. % transmittan belum mencapai 90% sehingga diperlukan penggantian komposisi ko-
surfaktan, surfaktan dan minyak nabatinya (tabel 1) yang selanjutnya dilakukan pembuatan rentang bawah
sampai rentang paling tinggi (tabel 2).

Tabel 1. Nilaitransmitan (%) formulasi SNEDDS tanpa ekstrak dengan perbandingan 1:5:1
Tabel 2.Persen Transmittan Formulasi SNEDDS baru tanpa ekstrak

Hasil pengujian menunjukkan formulasi optimal adalah propilen glikol, tween


80, VCO dengan perbandingan 1:5.25:1. Pembuatan nanoekstrak dilakukan
dengan menambahkan kedua ekstrak dengan perbandingan 1:1 ke dalam
sistem SNEDDS formula optimal.
3.4. Uji in vitro
Uji in vitro dilakukan dengan menghitung nilai indeks dan rasio fagositasi. Indeks fagositasi adalah purata
lateks yang dimakan oleh 100 makrofag yang memakan lateks. Sedangkan rasio fagositasi adalah persentase
makrofag yang memakan lateks dari 100 makrofag.

Gambar 1.Grafik Indeks Fagositasi Makrofag


Kombinasi ekstrak meniran dan BP dengan formulasi SNEDDS memiliki nilai indeks fagositasi
lebih tinggi dibandingkan kombinasi tanpa formulasi SNEDDS maupun kontrol positif. Hal ini
menunjukkan hasil formulasi mempunyai efek imunomodulator lebih poten dari pada tanpa
formulasi maupun control positif dengan mekanisme aktivasi makrofag.
Rasio fagositasi hasil uji berbanding lurus dengan indeks fagositasinya. Rasio fagositasi dari
formulasi nanoemulsi kombinasi dengan kadar 0.414 % memiliki rasio fagositasi lebih tinggi
daripada rasio fagositasi tanpa formulasi nano maupun control positif, levamisol 0.5%. Ini
menunjukkan hasil formulasi mempunyai efek imunomodulator lebih poten dari pada tanpa
formulasi maupun control positif dengan mekanisme aktivasi makrofag. hal ini disebabkan
karena semakin kecil ukuran partikel maka semakin mudah senywa itu terabsirbsi
olehmakrofag, sehingga makrofag lebih cepat terstimulasi untuk memakan lateks, tersaji pada
gambar 2.
Gambar 2. Grafik Rasio fagositasi makrofag
Masa
Depanmu
Bergantung
TERIMA KASIH Dengan
Apa Yang
Kamu
Lakukan
Hari Ini

Anda mungkin juga menyukai