Anda di halaman 1dari 6

LEMBAR KERJA

TUGAS PRAKTIKUM IKHTIOLOGI


===========================================
NAMA / NIM : Kartika Dwi Sekar Arum / 142011233042
KELAS /KELOMPOK : D-THP / 7
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Praktikum Ke- : 11
Tanggal : 23 Desember 2020
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Materi Praktikum : Fisiologi Sistem Adaptasi

Tujuan Praktikum : Untuk mengamati perubahan tingkah laku dan respon fisiologis
ikan yang dipelihara pada berbagai media pemeliharaan dengan suhu yang berbeda

Alat dan Bahan


• Alat :
1. aquarium 3. Handcounter
2. thermometer 4. Jaring ikan

• Bahan :
1. ikan komet 3. Air panas
2. es batu

Cara Kerja :
1. Ada 3 perlakuan yaitu control (30℃-32℃), suhu rendah (10℃-15℃, dan suhu
tinggi (<50℃)
2. Melakukan pengamatan tingkah laku dan perhitungan BOP setiap 3 menit selama
30 menit pada setip perlakuan
LEMBAR KERJA
TUGAS PRAKTIKUM IKHTIOLOGI
===========================================
Hasil :
➢ Tabel BOP ( Kelompok Ganjil dengan penambahan 3)

Menit ke - Kontrol Suhu Rendah Suhu Tinggi


3 408 119 21
6 415 55 0
9 463 47 0
12 492 38 0
15 428 31 0
18 455 25 0
21 412 26 0
24 438 29 0
27 424 30 0
30 445 32 0
Mortalitas 0 0 1
𝑥 100 % = 0% 𝑥 100 % = 0% 𝑥 100 % = 100%
1 1 1

➢ Tabel pengukuran suhu


Kontrol Suhu Rendah Suhu Tinggi
Awal 33oC 10oC 50oC
Akhir 33oC 14oC 40oC

➢ Tabel pengamatan tingkah laku


TABEL PENGAMATAN TINGKAH LAKU
DESKRIPSI TINGKAH LAKU
Menit ke - Suhu Kontrol Suhu Rendah Suhu Tinggi
(33oC) (10oC – 14oC) (50oC – 40oC)
LEMBAR KERJA
TUGAS PRAKTIKUM IKHTIOLOGI
===========================================
1’–15’ Jumlah buka tutup Jumlah buka tutup Pada awal dimasukkan
operkulum dan operkulum dan tingkah ke akuarium ikan
tingkah laku pada ikan laku pada ikan menurun. masih aktif dan pada
stabil (normal) Pada menit 5 lebih 30 menit ke 2 lebih 40
detik ikan tidak sadarkan detik ikan mulai lemas
diri tetapi operkulum dan tidak melakukan
masih membuka dan operkulum dan
menutup. pergerakan saat
disentuh dan ikan
mengalami mortalitas
16’- 30’ Jumlah buka tutup Pergerakan ikan mulai ikan telah mengalami
operkulum dan tidak aktif dan mulai mortalitas
tingkah laku stabil tidak sadarkan diri, buka
(normal) tutup operkulum
melambat

➢ Grafik respirasi ikan

Grafik Respirasi Ikan


600

500

400

300

200

100

0
3 6 9 12 15 18 21 24 27 30
kontrol suhu rendah suhu tinggi
LEMBAR KERJA
TUGAS PRAKTIKUM IKHTIOLOGI
===========================================
Pembahasan :
➢ Menghubungkan tabel dengan literatur
Uji perlakuan akuarium pertama, yaitu dengan suhu control 33℃. Hasil pengamatan
didapatkan bahwa jumlah buka tutup operkulum pada ikan komet stabil. Hal ini
dikarenakan ikan berada di air yang bersuhu optimum. Ikan akan bermetabolisme pada
suhu optimum. Berdasarkan hasil dan pengamatan menunjukkan bahwa tingkat
kelangsungan hidup sangat dipengaruhi oleh suhu air. Pada umumnya tingkat
kelangsungan hidup yang tinggi juga disebabkan oleh kandungan oksigen terlarut yang
tinggi pula.
Uji perlakuan akuarium kedua, yaitu dengan suhu rendah sebesar 10℃. Berdasarkan
hasil dan pengamatan didapatkan bahwa jumlah buka tutup operkulum dimenit ke 5 lebih
30 detik BOP mulai melambat dan ikan tidak sadarkan diri tetapi ika masih hidup. Pada
suhu rendah metabolisme ikan melambat sehingga respirasi ikan pada ikan juga
melambat. Perbedaan suhu air dengan tubuh ikan akan menimbulkan gangguan
metabolisme. Kondisi ini mengakibatkan sebagian besar energi yang tersimpan dalam
tubuh ikan digunakan untuk penyesuaian diri terhadap lingkungan yang kurang
mendukung, sehingga dapat merusak sistem metabolisme. (Fahriya.2012)
Pada perlakuan akuarium ketiga yaitu dengan suhu tinggi 50℃ didapatkan hasil
pergerakan operkulum relative lambat dan lama kelamaan mati atau ikan mengalami
mortalitas. Hal ini terjadi karena semakin tinggi suhu, konsentrasi oksigen menurun,
sehingga laju respirasi yang terjadi semakin lambat. Penurunan konsumsi oksigen
dikarenakan viskositas darah akan mengental dan mengakibatkan aliran darah terhambat.
(wijayanti.2011)
LEMBAR KERJA
TUGAS PRAKTIKUM IKHTIOLOGI
===========================================
➢ Bentuk adaptasi tubuh ikan terhadap faktor abiotik
Bentuk adaptasi tubuh ikan terhadap faktor abiotik adalah buka tutupnya operkulum
menjadi cepat maupun lambat, melakukan migrasi, dan dapat juga terjadi adanya
modifikasi pada tubuh ikan. Seperti insang pada ikan Lamprey yang mengalami
penebalan. Faktor abiotik yang berubah-ubah dapat menyebabkan ikan mengalami stress
dan kematian. (Cahyono,dkk.2018)

➢ Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap proses adaptasi ikan


Faktor yang berpengaruh terhadap proses adaptasi ikan adalah suhu, Ph, salinitas,
cahaya, oksigen terlarut (DO), tekanan arus, dan faktor lainnya. Faktor abiotik yang
sangat berpengaruh pada tubuh ikan adalah suhu. Karena suhu sangat berpengaruh
terhadap proses metabolisme. Kualitas air pun juga merupakan faktor yang dapat
mempengaruhi kelangsungan hidup, perkembangbiakan, pertumbuhan, dan produksi
ikan. (Kelabora.2010)

➢ Pengaruh suhu pada masing-masing perlakuan terhadap kandungan oksigen


terlarut dalam air (DO)
Pengaruh suhu terhadap kandungan oksigen terlarut (DO) pada perlakuan suhu
rendah (10℃ - 14℃) yaitu suhu tidak berpengaruh pada kandungan DO yang berada
didalam air yang digunakan. Suhu kemungkinan sangat kecil menguap, karena suhu
tertinggi yang digunakan hanya mencapai 14℃. (Alfiansyah.2011). pada perlakuan suhu
tinggi (50℃ - 40℃) yaitu kandungan DO menurun diakibatkan penguapan, karena pada
suhu 40℃ gas oksigen menguap dari air (Alfiansyah.2011). Pada perlakuan suhu normal
(33℃) yaitu kandungan DO tidak berubah karena tidak ada perubahan yang signifikan
terhadap suhu air.(Alfiansyah.2011)
LEMBAR KERJA
TUGAS PRAKTIKUM IKHTIOLOGI
===========================================
Kesimpulan :
Kesimpulan yang didapat dari praktikum kali ini, yaitu semakin tinggi suhu, maka
pergerakan operkulum semakin lambat karena oksigen terlarut semakin rendah, begitu pula
dengan suhu rendah membuat pergerakan operkulum cepat-lambat karena ikan
membutuhkan energi/panas dari lingkungan.
Manfaat praktikum ini dalam penerapan budidaya perikanan untuk mengetahui suhu yang
baik dalam budidaya.

Daftar Pustaka :
Cahyono, dkk.2018.Keanekaragaman dan Kekerabatan Ikan Famili Cyprinidae pada
Ekosistem Bendungan Colo Sukoharjo.Jawa Tengah.Journal Enviro
Scienteae.14(2).137-146
Kelabora,D.M.2010.Pengaruh Suhu Terhadap Kelangsungan Hidup dan Pertumbuhan Larva
Ikan Mas (Cyprinus carpio).Jurnal Berkala Terubuk.38(1).71-81
Fahriya.2012.Pengaruh Suhu Terhadap Membuka dan Menutupnya Pada Operkulum Ikan
Wijayanti,I.2011.Pengaruh Temperatur Terhadap Kondisi Anastesi Air Tawar.Jurnal
Penelitian(1):1-25
Alfiansyah,M.2011.Sistem Pernafasan Ikan (Pisces).Jakarta

Anda mungkin juga menyukai