Anda di halaman 1dari 9

LEMBAR KERJA

TUGAS PRAKTIKUM IKHTIOLOGI


===========================================
NAMA / NIM : Kartika Dwi Sekar Arum / 142011233042
KELAS /KELOMPOK : D-THP / 7
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Praktikum Ke- : 11
Tanggal : 23 Desember 2020
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Materi Praktikum : Fisiologi Ekotoksikologi

Tujuan Praktikum : 1. Untuk mengetahui pengaruh toksik di perairan bagi kehidupan


ikan
2. Untuk mengetahui pengaruh limbah terhadap fisiologi ikan

Alat dan Bahan


• Alat :
1. Akuarium 3. Termometer 5. Gelas ukur 1 liter
2. Ph pen 4. Hand Counter

• Bahan :
1. Ikan Komet 3. Detergen
2. Pestisida 4. Minyak jelantah

Cara Kerja :
1. Melakukan pengamatan dengan membuat perlakuan dari masing-masing limbah
dengan konsentrasi 25% dan 50% , dengan cara memasukkan limbah ke dalam
akuarium yang telah diisi air

• Kontrol
LEMBAR KERJA
TUGAS PRAKTIKUM IKHTIOLOGI
===========================================
• P1 : Limbah Detergen
• P2 : Limbah Pestisida
• P3 : Limbah Minyak

2. Periksalah masing-masing perlakuan : pH dan suhu

3. Masukkan ikan ke dalam masing-masing perlakuan

4. Amati tingkah lakunya, hitung respirasinya setiap 3 menit selama 30 menit dan
hitung mortalitasnya

5. Buatlah grafik hubungan antara respirasi dengan waktu.

Hasil :
Tabel 1. Perhitungan BOP

Limbah

Menit Kontrol P1 (Limbah P2 (Limbah P3 (Limbah Minyak)


ke- Detergen) Pestisida)

Konse 25% 50% 25% 50% 25% 50%


ntrasi

3 400 122 63 146 73 164 214

6 407 80 31 57 0 0 250

9 455 0 29 0 0 0 355

12 484 0 0 0 0 0 360

15 420 0 0 0 0 0 358

18 447 0 0 0 0 0 342

21 404 0 0 0 0 0 387
LEMBAR KERJA
TUGAS PRAKTIKUM IKHTIOLOGI
===========================================
24 430 0 0 0 0 0 326

27 416 0 0 0 0 0 362

30 437 0 0 0 0 0 382
0 1 1 1 1 1 0
Mortal 1
𝑥 100 %
1
𝑥 100% =
1
𝑥 100% =
1
𝑥 100% =
1
𝑥 100% =
1
𝑥 100% =
1
𝑥 100 %
itas = 0% 100% 100% 100% 100% 100% = 0%

Tabel 2. Pengukuran Suhu dan Nilai pH

Pengukuran Limbah Detergen Limbah Pestisida Limbah Minyak

Konsentrasi 25% 50% 25% 50% 25% 50%

Suhu 32 oC 33 oC 33 oC 34 oC 34 oC 34 oC

Nilai pH 7,5 9,0 6,5 5,9 7,3 7,9

Tabel 3. Pengamatan Tingkah Laku

Menit Konsentrasi Kontrol Limbah Limbah Limbah


ke- Detergen Pestisida Minyak

1’-15’ 25% Bergerak pada menit Awal Pada menit


aktif dan ke 4 ikan dimasukkan awal ikan
respon naik turun ke akurium masih
normal tetapi tidak ikan masih bergerak
membuka aktif normal tetapi
operkulum kemudian padamenit ke
dan sudah pada Menit 4 ikan sudah
mengalami 6 ikan mati
kematian sudah mati
dan tidak
LEMBAR KERJA
TUGAS PRAKTIKUM IKHTIOLOGI
===========================================
melakukan
bop

50% Awal-awal Ikan pada Ikan bergerak


aktif, ikan menit awal aktif dan BOP
bergerak sudah normal namun
naik turun bergerak agak sedikit
dan tidak stabil kesusahan
operkulum dan tidak untuk mencari
tidak lama ikan oksigen
membuka mengalami
kemudian kematian
ikan mati lebih cepat
pada menit dari
menit ke 9 konsentrasi
25%

16’- 25% Bergerak Mati Mati Mati


30’ aktif dan
respon (ada
normal kesalahan
pada
pencampuran
cairan di
perlakuan)

50% Mati Mati Ikan masih


bergerak aktif
dan BOP
normal
LEMBAR KERJA
TUGAS PRAKTIKUM IKHTIOLOGI
===========================================
Grafik 1. BOP Ikan Konsentrasi 25%

BOP ikan konsentrasi 25 %


180
160
140
120
100
80
60
40
20
0
3 6 9 12 15 18 21 24 27 30

limbah detergen limbah pestisida limbah minyak

Grafik 2. BOP Ikan Konsentrasi 50%

BOP ikan konsentrasi 50 %


450

400

350

300

250

200

150

100

50

0
3 6 9 12 15 18 21 24 27 30

limbah detergen limbah pestisida limbah minyak


LEMBAR KERJA
TUGAS PRAKTIKUM IKHTIOLOGI
===========================================
Pembahasan :
➢ Hasil praktikum dan garfik beserta alasan
Percobaan pertama dengan akuarium berisi limbah deterjen yang berkonsentrasi
25%,ikan mengalami kematian di menit ke-4,mengalami osmosis,ikan bergerak naik dan
turun. BOP meningkat dan akhirnya menurun,ph air berkisar 7,5 dan suhu berkisar
32°C.Limbah yang berkonsentrasii 50%.ikan mengalami kematian dimenit ke-
9,mengalami osmosis,mengeluarkan lendir.Bop meningkat lalu menurun,ph air berkisar
9 dan suhu 33°C. Kematian ikan pada uji tersebut disebabkan karena zat toksikan
(deterjen) yang terserap pada tubuh ikan berinteraksi dengan membran sel dan enzim,
sehingga enzim tersebut bersifat immobil. Dengan demikian kerja enzim terhambat atau
terjadi tranmisi selektif ion-ion melalui membran sel. Toksisitas memperlihatkan suatu
korelasi dengan tegangan permukaan.Korelasi ini jauh lebih dekat dengan analisis kimia
untuk kepekatan surfaktan. selain itu deterjen dengan kepekatan tinggi akan menghambat
masuknya oksigen dari udara kedalam air limbah deterjen sehingga ikan tersebut lama-
kelamaan kehabisan oksigen (Halang,2018). Verley (1987) mengatakan bahwa oksigen
terlalut tergantung pada tingkat kejenuhanhan air itu sendiri. Kejenuhan air dapat
disebabkan oleh kolosdal yang melayang di air maupun jumlah larutan limbah deterjen
yang terlalut di air
Percobaan kedua dengan akuarium berisi limbah peptisida limbah dengan konsentrasi
25%, didapatkan hasil bahwa ikan bergerak tidak normal (sangat aktif) dan ikan
mengalami mortalitas pada menit ke-3. Ph yang diperoleh berkisar 6,5 dan suhu berkisar
33°C.Limbah dengan konsentrasi 50%,didapatkan hasil bahwa ikan bergerak tidak
normal,dan mengalami mortalitas pada menit ke-6 dengan ph berkisar 5,9 dan suhu
34°C.kematian ikan pada uji tersebut disebabkan karena adanya konsentrasi pestisida.
Pengaruh letal akan menyebabkan kematian ikan.pada peptisida mengandung senyawa
organoklorin yang sangat persisten;yang artinya bahan aktifnya dapat bertahan pada
jangka waktu yang lama didalam air maupun didalam jaringan hewan.peptisida yang
LEMBAR KERJA
TUGAS PRAKTIKUM IKHTIOLOGI
===========================================
telah mencemari air, ikan akan tercemar oleh peptisida dalam konsentrasi subletal akan
menyerap bahan aktif tersebut melalui permukaan tubuh,membran insang,dan difusi
kutikular ,selain itu,kontaminasi peptisida dapat disebabkan oleh. (1) masuk bersama
makanan yang terkontaminasi,(2) pengambilan air yang melewati membran insang,(3)
difusi kutikular, dan (4) penyeraoan langsung dari sedimen (Taufik,2011)
Percobaan ketiga dengan akuarium berisi limbah minyak jelantah. Limbah dengan
konsentrasi 25%, didapatka hasil bahwa ikan bergerak tidak normal, ikan kesusahan
dalam mencari oksigen, kemudian menglami mortalitas pada menit ke 4. Limbah dengan
konsentrasi 50% didapatkan hasil bahwa ikan masih bergerak aktif di dasar perairan,
karena minyak berada di permukaan air yang tidak dapat bercampur sehingga ikan masih
hidup namun sedikit kesusahan untuk mencari oksigen, karena oksigen tidak dapat
melewati minyak. Bahkan sampai menit ke 30 ikan masih bergerak aktif dan tidak
mengalami mortalitas. Berdasarkan data dan pembahasan, limbah minyak yang tercemar
di perairan yang tinggi maka tingkat konsumsi oksigen ikan akan meningkat. Lapisan
minyak yang mengapung di permukaan air semakin meningkat seiring dengan
konsentrasi limbah cair dari minyak. Lapisan ini dapat mengganggu fungsi insang
melalui penempelan pada epitel insang. Limbah minyak ini mengandung berbagai
senyawa Polycyclic Aromatic Hydrocarbons (PAH). Padatan bersuspensi inilah yang
berasal dari ilmiah cair minyak yang dapat menyumbat insang ikan sehingga berdampak
pada laju pertumbuhan dan keberlangsungan hidup ikan. Padatan tersuspensi ini juga
mengurangi oksigen bagi ikan (Zulfahmi,dkk.2017)

➢ Pengaruh bahan pencemar terhadap fisiologi ikan


Pencemaran perairan dapat berasal dari kegiatan di perairan itu sendiri ataupun dari
darat, seperti limbah industry, limbah penduduk, tumpahan minyak dan pelumpuran. Hal
ini didukung oleh pernyataan Hutabarat dan Evans (2000), bahwa pengelolaan yang
berlebihan di daratan akan memberikan pengaruh dan efek kerusakan yang hebat di
LEMBAR KERJA
TUGAS PRAKTIKUM IKHTIOLOGI
===========================================
perairan, seperti penggunaan detergen yang pada akhirnya akan menimbulkan busa di
perairan yang dapat menghalangi proses fotosintesis.
Adanya bahan pencemar khususnya detergen yang masuk ke badan air tempat habitat
dari Ikan dapat mempengaruhi metabolisme dari ikan yang pada akhirnya dapat
menyebabkan ikan mengalami stress dan pada akhirnya mati. (Inayah.2001)

➢ Faktor-faktor yang mempengaruhi respon fisiologi ikan terhadap pencemar


Ribuan jenis bahan pencemar terlepas ke lingkungan laut akibat aktivitas manusia
(Blasco et al., 2016). Karakteristik air dan organisme dapat mempengaruhi toksisitas
bahan pencemar tersebut (Rand & Petrocelli, 1985). Faktor-faktor yang mempengaruhi
toksisitas tersebut terdiri dari faktor yang berhubungan dengan bahan pencemar (fisika-
kimia) dan faktor yang berhubungan dengan organisme (biotik). Faktor fisika-kimia
bahan pencemar meliputi konsentrasi, suhu, pH, salinitas, dan kesadahan. (Purbonegoro
T.2017)
Menurut Landis & Yu (2004), konsentrasi bahan pencemar merupakan faktor penting
yang mempengaruhi toksisitas. Bahan pencemar dengan toksisitas tinggi tidak akan
terlalu memberi dampak terhadap organisme, apabila masih dalam konsentrasi sangat
rendah. Sebaliknya bahan pencemar dengan toksisitas rendah, akan berpengaruh buruk
apabila dipaparkan dengan konsentrasi tinggi.

Kesimpulan :
Berdasarkan praktikum ini, dapat disimpulkan bahwa limbah yang memiliki bahan
aktif pencemar akan menimbulkan dampak negatif terhadap organisme perairan. Toksisitas
bahan pencemar terhadap organisme pengairan dipengaruhi bermacam faktor kompleks yang
merupakan keterkaitan antara karakter lingkungan perairan, kondisi organisme, dan interkasi
antar bahan pencemar.
LEMBAR KERJA
TUGAS PRAKTIKUM IKHTIOLOGI
===========================================
Aplikasi praktikum ini dalam budidaya perairan adalah dapat menjaga lingkungan
perairan agar tidak tercemar limbah toksik yang menyebabkan kematian pada ikan. Sehingga
kegiatan budidaya menjadi bersih dan tidak ada kerugian saat panen.

Daftar Pustaka :
Inayah.2001.Pengaruh Detergen Terhadap Respon Fisiologi, Laju, Pertumbuhan dan
Tingkat Kelangsungan Hidup Benih Ikan Nila Pada Skala Laboratorium.Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan.Universitas Khairun.Ternate.1(1):44-50
Blasco, J., P.M. Chapman, O. Campana and M. Hampel, 2016. Marine Ecotoxicology :
Current Knowledge and Future Issues. Blasco et al. (eds). Academic Press. London.
pp. 321.
Purbonegoro Triyoni.2017.Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Toksisitas Bahan Pencemar
Terhadap Organisme Perairan.Pusat Penelitian Oseanografi.LIPI.Volume XLII.no
2:12-22
Halang,B.2018.Toksifitas air Limbah Detergen Terhadap Ikan Mas(Cyprinus
carpio).Journal Bioscientiae.1(1)
Taufik,I.2011.Pencemaran Peptisida pada Perairan Perikanan di Sukabumi.Jawa Barat.Jurnal
Media Akuakultur.6(1):69-75
Zulfahmi,dkk.2017.Indeks Hepotosomatik dan Histopatologi Hati Ikan Nila (Orechromis
niloticus) yang Dipapar Limbah Cair Kelapa Sawit.Seminar Nasional Multi Disiplin
Ilmu.UNAYA.1(1):301-314

Anda mungkin juga menyukai