Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes --------------------- Volume 9 Nomor 1, Januari 2018
ISSN 2086-3098 (p) -- ISSN 2502-7778 (e)
PENDAHULUAN Mengasuh dan membesarkan seorang bayi merupakan suatu petualangan yang berlangsung terus menerus mulai dari HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU pemberian ASI sampai untuk mengenal TENTANG MP-ASI TERHADAP WAKTU makanan bayi. Makanan yang diberikan PEMBERIAN MP-ASI PADA BAYI untuk pertama kali akan berpengaruh sangat besar dalam kesehatan mereka dikemudian hari yang bermanfaat bagi Rika Andriyani pertumbuhannya (Kalnins, (Dosen Prodi D3 Kebidanan STIKes Hang 2003).Pemberian makanan pendamping Tuah Pekanbaru) ASI (MP-ASI) agar berjalan dengan baik maka diperlukan pengetahuan yang baik ABSTRAK mengenai makanan pendamping ASI. Salah satu faktor intern yang mempengaruhi terbentuknya perilaku Pemberian makanan pendamping ASI yaitu manusia adalah pengetahuan pemberian makanan atau minuman yang (Notoatmodjo, 2003) mengandung gizi yang diberikan pada bayi MP-ASI Merupakan makanan peralihan atau anak yang berumur 6-24 bulan untuk dari ASI ke makanan keluarga. Pengenalan memenuhi kebutuhan gizinya. Pemberian dan pemberian MP –ASI harus dilakukan makanan padat atau tambahan yang terlalu secara bertahap baik bentuk maupun dini dapat mengganggu pemberian asi jumlahnya, sesuai dengan kemampuan Eksklusif serta meningkatkan angka pencernaan bayi atau anak, pemberian MP- kesakitan pada bayi. Berdasarkan laporan ASI yang cukup kualitas dan kuantitasnya data dari dinas kesehatan kota didapatkan penting untuk pertumbuhan fisik dan cakupan pemberian ASI Eksklusif selama perkembangan kecerdasan anak yang tahun 2014 dari 20 Puskesmas di sangat pesat pada periode ini, semakin Pekanbaru yang paling terendah adalah meningkat umur bayi /anak kebutuhan zat Puskesmas Rawat Inap Sidomulyo yaitu gizi semakin bertambah untuk tumbuh sebesar 76,81%. Tujuan penelitian ini untuk kembang anak (Maryunani, 2010). mengetahui hubungan pengetahuan ibu Global Strategy For Infant and Young tentang MP-ASI terhadap usia awal Child Feeding WHO/ UNICEF pemberian makanan pendamping ASI. merekomendasikan Untuk mencapai Jenis penelitian yang digunakan adalah tumbuh kembang optimal, hal penting yang analitik design cros sectional dengan harus dilakukan, memberikan makanan populasi seluruh ibu yang mempuyai bayi pendamping ASI (MP-ASI) Sejak bayi 0-6 bulan di Puskesmas RI Sidomulyo. berusia 6 bulan sampai 24 bulan, dan Sampel 78 orang dengan teknik random meneruskan pemberian ASI sampai anak sampling data dikumpulkan dengan berusia 24 bulan atau lebih, rekomendasi menyebarkan kusioner Hasil penelitian tersebut menekankan bahwa secara sosial didapatkan pengetahuan responden secara budaya, MP-ASI hendaknya dibuat dari keseluruhaan rendah yaitu sebanyak 42 bahan pangan yang murah dan mudah orang (53,8%). Yang tidak tepat dalam diperoleh di daerah setempat (Yuliarti, meberikan MP-ASI sebanyak 45 orang 2010). (57,7%) Dari uji statistik didapatkan nilai p Berdasarkan data dari profil kesehatan value = 0,001 hal ini menunjukkan ada Riau (2013) cakupan pemberian ASI hubungan yang signifikan antara hubungan Eksklusif di wilayah Riau tahun 2011 pengetahuan ibu tentang MP-ASI terhadap adalah sebesar 45,9%, tahun 2012 sebesar usia awal pemberian MP-ASI. 46,2%, dan pada tahun 2013 sebesar 51,2%. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwasanya masih banyaknya Kata Kunci: pemberian MP-ASI dikarenakan cakupan Pengetahuan, Waktu pemberian MP-ASI, pemberian ASI Eksklusif yang belum Bayi mencapai target Restra Dinas Kesehatan Provinsi Riau yaitu 70 %. Penelitian WHO (2011) dalam penelitian Kumalasari menyatakan bahwa bayi yang 36 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes ------ http://forikes-ejournal.com/index.php/SF Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes --------------------- Volume 9 Nomor 1, Januari 2018 ISSN 2086-3098 (p) -- ISSN 2502-7778 (e) mendapatkan Asi eksklusif hanya 40% dan makanan pendamping ASI yakni sebanyak sebanyak 60% lainya telah diberikan MP- 42 orang dengan persentase 53,8%. Dan ASI Saat usia < dari 6 bulan. Dari data ini dari 78 responden ibu memberikan MP ASI dapat disimpulkan bahwa pemberian MP- kepada bayi pada waktu yang tidak tepat ASI di berbagai Negara masih tinggi yakni sejumlah 45 orang (57,7%). dibandingkan dengan ASI Eksklusif (Kumalasari, 2015). Tabel 2. Hubungan Pengetahuan ibu Terlalu dini memberikan MP-ASI akan tentang makanan pendamping ASI menyebabkan kebutuhan asi berkurang, terhadap waktu pemberian MP-ASI sebaliknya bila terlambat akan sulit Waktu mengembangkan keterampilan makanan, Pemberian MP- P OR (95 % seperti menggigit, mengunyah tidak ASI Total Value CI) Tidak Tepat meyukai makanan padat , kekurangan gizi tepat penting ( Arif, 2009). Rendah 32 10 42 5,662 Pengetahuan 0,001 (2,118- METODE PENELITIAN Tinggi 13 23 36 15,133) Total 45 33 78 Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan design cross sectional. Hasil dari analisis uji statistik didapatkan Penelitian dilakukan di Puskesama RI nilai p value = 0,001, pada nilai α 5 % Sidomulyo Pekanbaru. Waktu penelitian (0.05) yang berarti p value < α. Hal dilakukan pada bulan Maret Tahnun 2016. inimenunjukkan ada hubungan yang Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh signifikan antara Hubungan pengetahuan ibu yang mempunyai bayi berumur 0- 24 ibu tentang MP-ASI Terhadap usia awal bulan. pemberian makanan pendamping ASI di Metode yang dilakukan dengan Puskesmas RI Sidomulyo. Analisa keeratan menggunakan kuisioner yang diberikan hubungan dua variabel diperoleh nilai OR kepada ibu yang memiliki bayi yang berusia 5,662 (CI 95% = 2,118 – 1.513), artinya 0-24 bulan yang berada disekitar wilayah responden yang memiliki pengetahuan kerja Puskesmas RI Sidomulyo. Hasil rendah memiliki peluang lebih besar tidak survey dengan kuisioner dari responden di mengetahui waktu yang tepat dalam analisis secara deskriptif berupa frekuensi memberikan MP-ASI dengan responden dan persentase karena data berjenis yang mendapatkan pengetahuan yang kategorik (Nugroho, 2014) dilanjutkan tinggi. dengan pengujian hipotesis menggunakan PEMBAHASAN uji Chi square. Berdasarkan hasil penelitian yang HASIL PENELITIAN dilakukan, Pengetahuan ibu tentang MP- Telah dilakukan penelitian terhadap 78 ASI sebagian besar responden orang sampel penelitian yang bersedia berpengetahuan rendah yaitu 42 orang mengikuti penelitian tentang pengetahuan (53,8%), dan berpengetahuan tinggi 36 ibu tentang MP-ASI terhadap usia awal orang (46,2%). Dari hasil uji statistik pemberian MP-ASI didapatkan hasil p value 0,001 yang berarti ada pengaruh yang bermakna antara Tabel 1. Distribusi ibu bayi Berdasarkan pengetahuan ibu dengan pemberian MP- Pengetahuan dan Waktu pemberian ASI ASI dini pada bayi 0-6 bulan. Maka disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha No Variabel f % diterima, hal ini menunjukkan ada 1 Pengetahuan hubungan yang signifikan antara Rendah 42 53,8 % pengetahuan ibu terhadap usia awal Tinggi 36 46,2 % pemberian makanan pendamping ASI di 2 Waktu Puskesmas RI Sidomulyo. Analisa keeratan Pemberian ASI hubungan dua variabel diperoleh nilai OR Tidak Tepat 45 57,7 5,662 (CI 95% = 2,118 – 1.513), artinya Tepat 33 42,3 responden yang memiliki pengetahuan Total 79 100 rendah memiliki peluang lebih besar tidak mengetahui waktu yang tepat dalam Pada Tabel 1 menunjukkan bahwa memberikan MP-ASI dengan responden masih rendahnya pengetahuan ibu tentang
37 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes ------ http://forikes-ejournal.com/index.php/SF
Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes --------------------- Volume 9 Nomor 1, Januari 2018 ISSN 2086-3098 (p) -- ISSN 2502-7778 (e) yang mendapatkan pengetahuan yang dalam memberikan MP ASI memiliki tinggi. kecenderungan lebih besar untuk Menurut Mubarak (2001) bahwa memberikan MP ASI pada waktu yang tidak pengetahuan di pengaruhi oleh beberapa tepat pada bayi yakni pada usia kurang dari faktor antara lain tingkat pendidikan, 6 bulan di Wilayah kerja Puskesmas RI pekerjaan, dan umur. Tingkat pendidikan Rawat Inap Sidomulyo. mempengaruhi cara berfikir dan prilaku, Diharapkan kepada ibu dengan adanya karsemakin tinggi pendidikan semakin penelitian ini bisa menambah pengetahuan mudah orang tersebut untuk menyerap dan khususnya pemberian makanan menerima informasi sehingga pengetahuan pendamping ASI dengan tepat sesuai dan wawasan lebih luas. Selain tingkat dengan usia bayi yaitu 6 bulan. Dan pendidikan, lingkungan pekerjaan dapat diharapkan kepada ibu untuk dapat membuat seseorang memperoleh mengaplikatifkan atau menerapkan ilmu pengalaman dan pengetahuan, baik secara yang telah di berikan oleh penulis, langsung maupun tidak langsung. Dengan Diharapkan mampu meningkatkan peran memiliki pengetahuan yang baik maka para petugas, khusunya dibagian seseorang akan memberikan perlakuan kesehatan ibu dan anak, dalam pelayanan yang tepat dalam merawat anaknya antenatal agar terus memotivasi ibu untuk terutama saat pemberian MP-ASI.Menurut menyusui, ditingkatkan pengetahuan Arief (2009) MP-ASI tepat diberikan saat tentang ASI dan tata laksana menyusui usia bayi 6 bulan karena cadangan yang benar, serta meningkatkan vitamin dan mineral dalam tubuh bayi yang pengetahuan, keterampilan, dan motivasi didapat semasa dalam kandungan mulai tentang gizi kepada para petugas gizi menurun, sehingga diperlukan makanan melalui seminar,pendidikan ibu dan tambahan selain ASI. MP-ASI ini diperlukan sebagainya, agar tidak memberikan MP- untuk pertumbuhan dan perkembangan ASI dini pada bayi 0-6 bulan. fisik, psikomotor, otak dan kognitif si kecil yang semakin meningkat. Pemberian MP- DAFTAR PUSTAKA ASI yang cukup kualitas dan kuantitasnya penting untuk pertumbuhan fisik dan Arief N, (2009). Asi dan Tumbuh kembang perkembangan kecerdasan anak semakin Bayi. Yogyakarta: Media pressindo meningkat umur bayi zat gizi semakin Almatsier, S. (2001). Prinsip-prinsip dasar bertambah untuk tumbuh kembangnya ilmu gizi. Jakarta:Gramedia Pustaka Hal tersebut diatas juga sejalan dengan Utama Penelitian yang dilakukan oleh Evrina Depkes RI (2009). Pedoman umum tahun 2014 dengan judul Faktor –faktor pemberian makanan pendamping air yang mempengaruhui pemberian MP-ASI susu ibu lokal. Jakarta dini pada bayi usia 0-6 bulan di puskesmas Kartika,L. (12.Maret.2012). Makanan simpang baru Pekanbaru. ada pengaruh pendamping ASI secara bermakna antara pengetahuan ibu Maryunani Anik,(2010). Ilmu kesehatan dengan pemberian MP-ASI dini dengan p anak dalam kebidanan. Jakarta:TIM value 0,001. Mubarak, W. (2001). Ilmu kesehatan Menurut asumsi peneliti kurangnya masyarakat teori dan aplikasi. Jakarta pengetahuan ibu tentang MP-ASI dini :Salemba Medika dikarenakan bahwa mayoritas responden Nursalam, (2001). konsep dan penerapan belum mengetahui secara mendalam metodologi penelitian ilmu tentang MP-ASI dini. Ibu tahu kapan keperawatan.Jakarta: Salemba Medika memberikan MP-ASI tersebut tetapi ibu Nuryati, siti. (2007). Susu Formula dan tetap memberikan MP-ASI tersebut dengan angka kematian bayi. alasan bayinya tidak kenyang jika di beri Notoadmodjo,S. (2003). Prinsip-prinsip ASI saja. Pengetahuan responden rendah dasar ilmu kesehatan masyarakat. hal ini dikarenakan bahwa sebagian besar Jakarta:Rineka Cipta responden kurang mendapatkan informasi Nugroho, H.S.W. 2014. Analisis Data penting mengenai MP-ASI. Secara Deskriptif untuk Data Kategorik. Ponorogo: Forum Ilmiah Kesehatan KESIMPULAN DAN SARAN (FORIKES). Ibu bayi yang memiliki pengetahuan Profil data dinas kesehatan tahun 2013 yang rendah tentang waktu yang tepat 38 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes ------ http://forikes-ejournal.com/index.php/SF Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes --------------------- Volume 9 Nomor 1, Januari 2018 ISSN 2086-3098 (p) -- ISSN 2502-7778 (e) Poerwanti.(2004). Konsep penerapan ASI eksklusif. Jakarta: Buku kedokteran Jakarta Riksani,R.(2012). Keajaiban ASI. Jakarta:Dunia Sehat Widuri Hesti, (2013). Cara mengelola ASI eksklusif bagi ibu bekerja. Yogyakarta:Gosyen Publishing Kumala Sari, ( 2015). Gambaran pengetahuan ibu tentang MP-ASI dini .Stikes HTP Yuliarti, N. (2010). Keajaiban ASI. Yogyakarta: Andi
39 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes ------ http://forikes-ejournal.com/index.php/SF