PENGKAJIAN
Riwayat Keperawatan
a. Identitas klien
Nama
Alamat
Umur
Jenis kelamin
Tingkat pendidikan
b. Intake dan output cairan
- Intake meliputi : semua cairan yg masuk secara oral dan intravena, naogastrik dan
nasointestinal.
- Output : urin, insensibel water loss, drainase.
1. Uraikan kebiasaan bekemih;
2. Apakah ada perubahan baik dalam jumlah maupun.frekuensi;
3. Bagaimana karakteristik urin
4. Apakah tubuh banyak mengeluarkan cairan, bila ya, melalui apa? Muntah, diare,
keringat.
Rata-rata asupan dan kehilangan cairan normal perhari untuk orang dewasa
Asupan Kehilangan
c. Evaluasi status hidrasi klien meliputi adanya edema, rasa haus yang berlebihan, kering
pada membran mukosa.
d. Apakah klien sedang dalam proses penyakit yang dapat mengganggu keseimbangan cairan
dan elektrolit : DM, Kanker, Luka Bakar
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
1. Pemeriksaan darah lengkap meliputi Haematokrit Ht dan Haemoglobin.
2. Pemeriksaan serum elektrolit : Kadar kalium, natrium, klorida dan ion bikarbonat.
3. Ph dan berat jenis urine : ph normal : 4,5 – 8 dan Bj 1.003 – 1.030
4. Analisa gas darah: 60
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Lingkup diagnosa utama:
Kriteria hasil:
INTERVENSI
A. Kekurangan volume cairan
1. Kaji status hidrasi: kelopak mata, turgor kulit, membrane mukosa mulut
2. Kaji dan pantau pengeluaran urin dan pemasukan cairan
3. Kaji pemahaman klien tentang perlunya mempertahankan hidrasi serta metode
mempertahankan intake cairan.
4. Kaji minuman yang disukai dan tidak disukai.
5. Anjurkan klien membuat buku catatan yg berisi asupan cairan, haluran urin dan BB
harian.
6. Timbang BB setiap hari: penurnan 2–4 % dehidrasi ringan; 5–9 % dehidrasi sedang.
7. Hindari minuman yang bersifat deuretik: kopi, teh.
8. Berikan cairan dan elektrolit sesuai program (oralit,cairan parenteral bila ada indikasi)
9. Monitor hasil laboratorium: elektrolit, Ht, Albumin serum
10. Monitor tanda-tanda vital
11. Monitor intake dan output cairan
12. Pemberian terapi intra vena
1. Identifikasi factor penyebab (kelebihan asupan natium, asupan protein yg tdk adekut,
stasis vena).
2. catat I dan O cairan setiap hari.
3. Batasi asupan natrium
4. Anjurkan klien melakukan aktivitas horizontal (meninggikan kaki, dan aktivitas vertical
berdiri dengan kaki bergantian, hindari menyilangkan kaki.
5. letakkan ekstremitas yg edema lebih tinggi dari jantung.
6. pada pasien immobilisasi :ubah posisi setia 2 jam , lakukan ROM.
7. pada klien ang edema berat, timbang bb setiap hari.
EVALUASI
a. Output urine seimbang dengan intake cairan.