Anda di halaman 1dari 53

MODUL PRAKTIKUM

SISTEM DIGITAL

Oleh :
Miftachul Ulum, ST., MT
Riza Alfita, ST., MT

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
2013 - 2014

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena atas Rahmat dan
Hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan Modul Praktikum Sistem Digital.
Modul praktikum Sistem Digital bertujuan untuk memadukan antara
materi yang didapat pada perkuliahan dengan praktek, sehingga mahasiswa dapat
lebih memahaminya dan dapat mengimplementasikan pada dunia kerja.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa terselesaikannya modul ini berkat
dukungan dan bantuan dari semua pihak, untuk itu kami mengucapkan banyak
terima kasih atas segala bantuannya.
Akhirnya kami berharap mudah-mudahan modul ini dapat diambil
manfaatnya demi kemajuan bersama. Amin.

Bangkalan, Februari 2014

Penyusun

2
DAFTAR ISI

Halaman Sampul
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I. Pengenalan Gerbang Logika Dasar ...................................................... 5
1.1. Tujuan Praktikum ........................................................................ 5
1.2. Dasar Teori .................................................................................. 5
1.3. Alat dan Bahan ............................................................................ 14
1.4. Langkah Percobaan...................................................................... 15
1.5. Tugas ........................................................................................... 15
BAB 2. Penyederhanaan Rangkaian Logika Dengan K-MAP .......................... 16
2.1. Tujuan Praktikum ........................................................................ 16
2.2. Dasar Teori .................................................................................. 16
2.3. Alat dan Bahan ............................................................................ 18
2.4. Langkah-langkah Percobaan ....................................................... 18
2.5. Tugas ........................................................................................... 19
BAB 3. Sistem Aritmatika Digital ..................................................................... 20
3.1. Tujuan Praktikum ........................................................................ 20
3.2. Dasar Teori .................................................................................. 20
3.3. Alat dan Bahan ............................................................................ 23
3.4. Langkah-langkah Percobaan ....................................................... 24
3.5. Tugas ........................................................................................... 24
BAB 4. Aplikasi Gerbang-gerbang Logika ....................................................... 26
4.1. Tujuan Praktikum ........................................................................ 26
4.2. Dasar Teori .................................................................................. 26
4.3. Alat dan Bahan ............................................................................ 28
4.4. Langkah-langkah Percobaan ....................................................... 28
4.5. Tugas ........................................................................................... 28
BAB 5. Aplikasi Gerbang-gerbang Logika 2 .................................................... 29
5.1. Tujuan .......................................................................................... 29
5.2. Dasar Teori .................................................................................. 29

3
5.3. Alat dan Bahan ............................................................................ 40
5.4. Langkah-langkah Percobaan ....................................................... 40
5.5. Tugas ........................................................................................... 40
BAB 6. Flip-flop ................................................................................................ 41
6.1. Tujuan Praktikum ........................................................................ 41
6.2. Teori Dasar .................................................................................. 41
6.3. Alat dan Bahan ............................................................................ 46
6.4. Tugas ........................................................................................... 46

4
BAB I
PENGENALAN GERBANG LOGIKA DASAR

1.1. Tujuan Praktikum


Setelah menyelesaikan percobaan ini, diharapkan :
1. Mahasiswa mampu memahami konsep gerbang logika dasar.
2. Mahasiswa mampu merancang dasar-dasar Sistem logika
3. Mahasiswa mampu mengoperasikan modul Sistem logika

1.2. Dasar Teori


A. Konsep Dasar Breadboard
Breadboard digunakan untuk pengujian dan eksperimen rangkaian elektronika.
Breadboard sangat baik sekali digunakan karena rangkaian elektronika dengan mudah
dirangkai pada breadboard dengan cara menancapkannya di lubang-lubang yang telah
tersedia pada breadboard. Breadboard terdiri dari banyak lubang tempat meletakkan
komponen.

Gambar 1.1 Breadboard Tampak dari Depan.

Breadboard mempunyai banyak jalur logam yang berfungsi sebagai


penghantar/konduktor yang terletak dibagian dalam breadboard. Jalur logam tersebut
tersusun seperti pada gambar 1.2. Tiap-tiap lubang seperti pada gambar 1.1 saling
terkoneksi seperti jalur pada gambar 1.2. Bila gambar 1.1 diletakkan diatas gambar 1.2
maka akan tampak seperti gambar 1.3.

5
Gambar 1.2 Breadbord Tampak dari Dalam.

Jalur biru biasanya digunakan sebagai jalur untuk menghubungkan rangkaian


dengan sumber tegangan (misalnya battery), dan jalur hijau digunakan untuk komponen.

Gambar 1.3 Layout pada BreadBoard

Untuk memudahkan didalam menguji beberapa IC TTL maka Breadboard sudah


terpasang menjadi satu dengan soket-soket IC pada modul kit praktikum

B. Gerbang Transistor Transistor Logic (IC TTL)


Selama ini kita hanya mengenal simbol-simbol suatu gerbang logika. Di dalam
prakteknya suatu gerbang-gerbang logika ini dikemas dalam suatu IC (integrated
circuits). Banyak sekali kelompok-kelompok IC digital yang terbagi menurut devais
pembentuknya maupun spesifikasi cara.
IC TTL merupakan perangkat logika yang mempunyai tegangan kerja 4.5 s/d 5.5
volt. Bila batas tegangan ini dilampaui maka, IC akan rusak atau bila kurang IC tidak
akan bekerja dangan baik. IC TTL yang telah difibrikasi untung gerbang-gerbang logika
dasar antara lain :

6
a. AND : 7408 d. OR : 7432

b. NAND : 7400 e. NOT : 7404

c. NOR : 7402, 7425, 7427 f. EX-OR : 7486

Gerbang AND
Gerbang AND adalah suatu gerbang dimana logika outputnya akan 1 jika input
logikanya 1 semua. Gerbang AND ini sama saja dengan tanda kali/perkalian

Simbol :

A X = A.B
B

B
X = B .A
A

Gambar 1.4 Gerbang Logika AND

Untuk gerbang AND berlaku hukum komutatif (2 input) yaitu :

A.B=B.A=X

A B

Sumber

Gambar 1.5. Hukum Komutatif Gerbang Logika AND

Suatu gerbang AND dapat diasumsikan juga seperti suatu rangkaian listrik yang terdiri
dari dua saklar yang terhubung secara seri. Jika saklar A dan saklar B dalam keadaan
tertutup (Logika 1) maka aliran listrik tersebut akan mengalir dari sumber ke saklar A
dan B sehingga ada aliran arus ke lampu akibatnya lampu akan menyala, jika salah satu
saklar ( A atau B) dalam keadaan terbuka (logika 0) maka tidak akan ada aliran listrik

7
yang mengalir dan lampu tidak akan menyala, sehingga dapat disimpulkan lampu akan
menyala jika saklar A dan B dalam keadaaan tertutup (logika 1)

A B
A.B

SAMA
B A
B.A

Gambar 1.6 Aplikasi Gerbang Logika AND

Tabel 1.1. Kebenaran Gerbang Logika AND

INPUT OUTPUT

A B X=A.B X=B.A

1 1 1 1

1 0 0 0

0 1 0 0

0 0 0 0

Untuk Gerbang 3 input :

A
B X=A.B.C
C

Gambar 1.7. Gerbang Logika AND 3 Input

8
A
B
X = (A . B) . C
C

X = A . (B . C)
B
C

Gambar 1.8. Hukum Komutatif Pada Gerbang Logika AND

Hukum komutatif pada aljabar boole :

A . B . C = ( A. B ) . C = A . ( B . C )

9
Tabel 1.2 Tabel Kebenaran Hukum Komutatif pada Gerbang Logika AND

INPUT OUTPUT

X = (A . B ) X=A.(B
A B C X=A.B.C
.C .C )

0 0 0 0 0 0

0 0 1 0 0 0

0 1 0 0 0 0

0 1 1 0 0 0

1 0 0 0 0 0

1 0 1 0 0 0

1 1 0 0 0 0

1 1 1 1 1 1

Grafik Keluaran A . B . C = ( A. B ) . C = A . ( B . C )

Gambar 1.9 Grafik Keluaran Pada Gerbang Logika AND

Gerbang NOT (Inverter)


Gerbang logika NOT atau biasa disebut gerbang logika inverter adalah suatu
logika yang fungsinya digunakan untuk pembalik, prinsip kerja dari gerbang logika

10
inverter sangat sederhana yaitu jika kita memasukkan logika ”1” pada input maka
output/keluarannya akan berlawanan dengan inputnya yaitu 0, dengan kata lain jika kita
mempunyai suatu rangkaian dalam keadaaan High dan didalam rangkaian tersebut
diberikan inverter maka keluarannya akan menjadi Low

Simbol :

A X

Gambar 1.10. Simbol Gerbang Logika NOT

Jika kita masukkan dalam suatu program maka persamaannya adalah :

If A=0

Then A =1

A A
0 1

0 1

A
A

Gambar 1.11. Gerbang Logika NOT dengan Input 0

Dari gambar diatas jika suatu rangkaian yang ada diberi sebuah gerbang NOT/ inverter
dengan input 0 maka pada outputnya akan bernilai 1 (ON)

IF A = 1

THEN A = 0

A A
1 0

1 0

A
A

11
Gambar 1.12. Gerbang Logika NOT dengan Input 1

Dari gambar diatas jika suatu rangkaian yang ada diberi sebuah gerbang NOT/ inverter
dengan input 0 maka pada outputnya akan bernilai 1 (ON)

INPUT

OUTPUT

Gambar 1.13. Diagram Keluaran Gerbang Logika NOT

Gerbang NAND
Gerbang logika kombinasional NAND merupakan gabungan antara dua gerbang
yaitu AND dan NOT/Inverter, gerbang kombinasional NAND juga memiliki struktur
logika yang sama dengan gerbang logika dasar AND yang memiliki 2 buah keluaran
dan 1 buah output-an

A
X

X
B

Gambar 1.14. Gerbang AND yang Diberi Inverter Pada Output-nya

A X

Gambar 1.15 Simbol Gerbang Logika NAND

Gerbang Logika NAND dapat juga disebut gerbang universal karena dari gerbang inilah
kita dapat membuat gerbang-gerbang yang lain seperti NOT, OR dan AND

12
Tabel 1.3. Kebenaran Gerbang Logika NAND

INPUT OUTPUT
A B X
0 0 1
0 1 1
1 0 1
1 1 0

Gerbang NOR
Gerbang OR adalah suatu gerbang logika yang mempunyai 2 atau lebih
masukan/input dan mempunyai 1 outputan. Gerbang OR akan bernilai 1 jika salah satu
masukannya ”1”.

Simbol dari gerbang logika OR adalah sebagai berikut :

A
X

Gambar 1.16. Simbol Gerbang Logika OR

Output (X) akan bernilai 1 (high) jika salah satu inputnya ( A atau B) bernilai 1, dan
gerbang logika OR ini akan bernilai 0 (Low) jika kedua inputan (A dan B) bernilai 0.
Berikut disajikan tabel kebenaran untuk gerbang logika OR

Tabel 1.4. Kebenaran Gerbang Logika OR

INPUT OUTPUT
A B X
0 0 0
0 1 1
1 0 1
1 1 1

13
Exlusive-OR
Apabila input A dan B dalam keadaan logika yang sama, maka output Y akan
menghasilkan logika 0, sedangkan bila input A dan B ada dalam keadaan logika yang
berbeda, maka output akan menjadi logika 1. XOR sebetulnya merupakan variasi dari
cara kerja logika OR. Contoh IC TTL gerbang XOR adalah IC 7486.

Gambar 1.17. Simbol Gerbang EX - OR

Aplikasi dari proses logika XOR ini dapat dimanfaatkan untuk membandingkan dua
buah data, yaitu apabila data-data tersebut mengandung informasi yang persis sama,
maka XOR akan memberikan output logika 0.

Gerbang EX-NOR
Apabila input A dan B ada dalam keadaan logika yang sama, maka output y
akan menghasilkan logika 1, sedangkan bila input A dan B ada dalam keadaan logika
yang berbeda, maka output akan menjadi logika 0. XNOR bisa juga dikatakan memiliki
sifat dari kebalikan XOR. XNOR dan NOR hanyalah berbeda pada langkah ke-empat
yaitu apabila A dan B pada logika 1 maka output Y juga 1, bukan 0 seperti pada logika
NOR. Contoh IC TTL gerbang XNOR adalah IC 74266.

Gambar 1.18 Gerbang EX-NOR (Exclusive NOR)

1.3. Alat dan Bahan


1. Papan percobaan (White Board)
2. IC 7408 (And), IC7404 (Not), IC 7432 (Or), IC 7400 (Nand), IC 7402 (Nor),
IC 7486 (Ex- Or)
3. LED
4. Power Supply

14
5. Kabel penghubung

1.4. Langkah-langkah Percobaan


1. Menguji Setiap gerbang berikut: AND, OR, NOT, NAND, NOR, dan EX-OR,
EX-NOR dan membuat tabel kebenarannya.
2. Dengan menggunakan logic circuit, mencoba membuat Sistem seperti pada
percobaan berikut ini :

1.5. Tugas
1. Gambarkan bentuk IC dari masing-masing gerbang.
2. Buatlah tabel kebenaran dari setiap gerbang yang diuji.
3. Buatlah tabel dari rangkaian gerbang kombinasi seperti terlihat langkah-
langkah percobaan pada no.2.
4. Berilah kesimpulan dari hasil percobaan diatas.

15
BAB II
PENYEDERHANAAN RANGKAIAN LOGIKA DENGAN K-MAP

2.1. Tujuan Praktikum


Setelah menyelesaikan percobaan ini, diharapkan :
1. Mahasiswa mampu Membuat sebuah Sistem logika sederhana melalui
persamaan Boolean dan tabel kebenaran yang diketahui.
2. Mahasiswa mampu menggunakan K-Map untuk memecahkan persoalan desain
Sistem sederhana.

2.2. Dasar Teori


Peta karnaugh atau karnaugh mapping adalah suatu metode yang digunakan
untuk menyederhanakan suatu persamaan yang ada pada suatu aljabar Boole. Adapun
tahapan dalam menggunakan suatu peta karnaugh adalah :
1. Buat tabel kebenaran sehingga kita dapat melihat input maupun output yang
selanjutnya dapat kita masukkan dalam peta karnaugh.
2. Input dan output yang ada di dalam tabel kebenaran kita masukkan dalam peta
karnaugh.
Contoh :
Tabel 2.1 Peta Karnaugh
INPUT OUTPUT
A B Y
0 0 a
0 1 b
1 0 c
1 1 d

Misalkan kita mempunyai tabel kebenaran seperti diatas maka kita dapat memasukkan
nilai yang ada pada tabel tersebut ke dalam peta karnaugh.

16
INPUT OUTPUT

A B Y
B
A 0 1
0 0 a
0 a b
0 1 b
1 c d
1 0 c

1 1 d

Gambar 2.1 Peta Karnaugh


Misalkan :
Suatu rangkaian digital terdiri dari rangkaian gerbang logika, input dan output dari
gerbang tersebut menghasilkan tabel kebenaran sebagai berikut

A Rangkaian
Logika
Y
B
INPUT OUTPUT

INPUT OUTPUT
A B Y
0 0 1
0 1 1
1 0 0
1 1 0
A=0
B=0

A=0
INPUT OUTPUT B=1

A B Y
B
A 0 1
0 0 1
0 1 1
0 1 1
1 0 0
1 0 0

1 1 0 A=0
B=0

A=0
B=0

Atau bisa dibuat tabel sebagai berikut :

17
INPUT OUTPUT

A B Y
B B
0 0 a
A a b
0 1 b
A c d
1 0 c

1 1 d

Gambar 2.2. Penjabaran Peta Karnaugh


Sehingga peta karnaugh diatas dapat kita ubah menjadi :
Y = A.B + A.B

= A (B  B)

= A .1
= A
Peta Karnaugh 4 Input

CD CD AB AB
AB

AB

AB

AB

Gambar 2.3. Peta Karnaugh 4 Inputan

2.3. Alat dan Bahan


1. Modul rangkaian logika
2. Kabel
3. Breadboard
4. Power supply

2.4. Langkah – Langkah Percobaan

18
1. Menyederhanakan persamaan berikut ini dengan menggunakan K-map,
menggambarkan Sistemnya dan membuat table kebenarannya.
F = X . Y . Z  X . Y . Z  X .Y . Z  X .Y . Z
2. Merangkai gambar dibawah ini pada modul Sistem logika dan menuliskan
tabel kebenarannya.

2.5. Tugas
1. Dari persamaan logika pada langkah-langkah percobaan (1) buatlah tabel
kebenarannya, dengan menggunakan peta K-Map dapatkan persamaan dan
rangkaian logika sederhannya.
2. Selesaikan rangkaian logika pada percobaan diatas (2).
3. Berilah kesimpulan dari percobaan diatas.

19
BAB III
SISTEM ARITMATIKA DIGITAL

3.1.Tujuan Praktikum
Setelah menyelesaikan percobaan ini diharapkan :
1.Mahasiswa mampu memahami sistem aritmetika digital : adder
2.Mahasiswa mampu mendesain sistem adder

3.2.Dasar Teori
A. Penyederhanaan Half Adder dengan Peta K-Map

 K-Map untuk Sum : Rangkaian Logikanya :


B
A 0 1
0 0 1

1 1 0

Persamaan yang diperoleh : Sum ABAB


AB

 K-Map untuk Cout : Rangkaian Logikanya :


B
A 0 1
0 0 0

1 0 1

Persamaan yang diperoleh : Cout = A . B

B. Penyederhanaan Full Adder dengan Peta K-Map :

20
 Peta K-Map Sum
B Cin
A 00 01 11 10
0 0 1 0 1
1 1 0 1 0

Persamaan yang diperoleh :


F = A.B Cin + A.B Cin + A.B Cin + A.B Cin

Gambar 3.1. Rangkaian Logika

Persamaan diatas dapat kita sederhanakan dengan menggunakan Metode Aljabar


Boole, sehingga di dapat :
Sum AB
Cin
AB
C 
inAB
C 
inAB
C
A
(BCin
BC)
in A
(BC
inBCin
)
A
(B )
CinA
(BCin
)
A
(B )
CinA
(BCin
)
ABCin

Rangkaian Logikanya :

21
Tabel 3.1. Tabel Kebenaran
Input Output
A B Cin Sum
0 0 0 0
0 0 1 1
0 1 0 1
0 1 1 0
1 0 0 1
1 0 1 0
1 1 0 0
1 1 1 1

Peta K-Map Cout


B Cin
A 00 01 11 10
0 0 0 1 0

1 0 1 1 1

Persamaan untuk Cout :


Cout 
BCin

ACin

AB
Rangkaian Logika untuk Cout;

22
Gambar 3.2. Logika Count

Penyederhanaan dengan Aljabar Boole:



Cout
Cin
(
B 
A)B
A

Gambar 3.3. Rangkaian Logika dengan Aljabar Boole

Tabel kebenaran :
Input Output
A B Cin Cout
0 0 0 0
0 0 1 0
0 1 0 0
0 1 1 1
1 0 0 0
1 0 1 1
1 1 0 1
1 1 1 1

3.3.Alat dan Bahan

23
1. Modul Sistem logika
2. Kabel
3. Breadboard
4. Power Supply

3.4.Langkah-langkah Percobaan
1. Dengan menggunakan modul Sistem logika, mengimplementasikan Sistem
half adder, seperti pada gambar dibawah ini dan membuat tabel kebenaranya.

2. Seperti gambar prosedur 1,mengimplementasikan Sistem full adder, seperti


pada gambar dibawah ini dan membuat table kebenarannya.

3.5.Tugas
1. Rangkailah rangkaian logika pada langkah-langkah percobaan kemudian
dapatkan tabbel kebenarannya.

24
2. Sederhanakan dengan menggunakan peta K-Map.
3. Dapatkan rangkain logika sederhananya serta tabel kebenaranya.
4. Ulangilah untuk langkah percobaan yang ke-2.
5. Berilah kesimpulan dari percobaan diatas.

25
BAB IV
APLIKASI GERBANG-GERBANG LOGIKA

4.1. Tujuan Praktikum


Setelah menyelesaikan percobaan ini mahasiswa diharapkan mampu :
1.Memahami sifat universal dari gerbang NAND dan NOR.
2.Mengkonversikan sebuah Sistem logika yang terdiri dari bermacam-macam
gerbang menjadi terdiri dari NAND saja atau NOR saja.

4.2. Dasar Teori


Gerbang NOR
Gerbang NOR (NOT OR) merupakan gabungan dari gerbang OR dan NOT.
Keluaran gerbang ini berkebalikan terhadap keluaran gerbang OR. Gerbang NOR dapat
dibentuk dengan menambahkan gerbang NOT dibagiuan keluaran gerbang OR. Tenda
lingakaran kecil dikeluaran gerbang NOR menandakan bahwa telah digabungkan
gerbang NOT pada gerbang aslinya.
Notasi boole untuk gerbang NOR adalah tanda + diikuti dengan pemberian garis
diatasnya. A yang di-NOR-kan dengan B dinotasikan A  B .

A B X  A B
0 0 1
0 1 0
1 0 0
1 1 0

Gerbang NOR disebut gerbang universal karena dari gerbang ini dapat dibentuk
fungsi beberapa gerbang yang lain, misalnya NOT, OR, AND.

26
Adanya sifat universal dari gerbang NOR menjadikan banyak gerbang logika
yang dapat diwakili oleh gerbang NOR.

Gerbang NAND
Gerbang NAND (NOT-AND) merupakan gabungan dari gerbang AND dan
NOT. Keluaran gernag ini berkebalikan terhadap keluaran gerbang AND. Gerbang
NAND dapat dibentuk dengan menambahkan gerbang NOT dibagiuan keluaran gerbang
AND. Tenda lingakaran kecil dikeluaran gerbang NAND menandakan bahwa telah
digabungkan gerbang NOT pada gerbang aslinya.
Notasi boole untuk gerbang NAND adalah tanda kali diikuti dengan pemberian
garis diatasnya. A yang di-NAND-kan dengan B dinotasikan A  B

A B X  A B
0
A 0 1
0 1 1
1 0 1
1 1 0

Gerbang NAND disebut gerbang universal karena dari gerbang ini dapat
dibentuk fungsi beberapa gerbang yang lain, misalnya NOT, OR, AND.

27
4.3. Alat dan Bahan
1. Modul Sistem logika
2. Kabel
3. Breadboard
4. Power Supply

4.4. Langkah-langkah Percobaan


1. Pada modul, mengimplementasikan rangkaian dibawah ini.
2. Membuat tabel kebenaran dan menentukan fungsi apakah rangkaian tersebut.
3. Membuat rangkaian yang terdiri dari gerbang AND, OR dan NOT.
Membuktikan kebenarannya jika diketahui persamaan :
Y=A.B + A.B

4.5. Tugas
1. Dari persamaan logika Y = A . B + A . B, kemudian membuat rangkaiannya
dengan hanya menggunakan gerbang NAND saja.
2. Dari persamaan logika Y = A . B + A . B, kemudian membuat rangkaiannya
dengan hanya menggunakan gerbang NOR saja.
3. Berilah kesimpulan dari percobaan diatas.

28
BAB V
APLIKASI GERBANG-GERBANG LOGIKA 2

5.1. Tujuan Praktikum


Setelah menyelesaikan percobaan ini, mahasiswa diharapkan mampu :
1. Memahami prinsip kerja dari rangkaian Encoder dan Decoder
2. Mendisain rangkaian Encoder dan Decoder dari gerbang-gerbang logika
3. Memahami prinsip kerja rangkaian Multiplexer
4. Mendisain rangkaian Multiplexer dari gerbang-gerbang logika

5.2. Dasar Teori


A. IC Decoder ( 74LS154 )

29
Tabel kebenaran Decoder

INPUTS OUTPUTS

G1 G2 D C B A 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

L H X X X X H H H H H H H H H H H H H H H H

H L X X X X H H H H H H H H H H H H H H H H

H H X X X X H H H H H H H H H H H H H H H H

L L L L L L L H H H H H H H H H H H H H H H

L L L L L H H L H H H H H H H H H H H H H H

L L L L H L H H L H H H H H H H H H H H H H

L L L L H H H H H L H H H H H H H H H H H H

L L L H L L H H H H L H H H H H H H H H H H

L L L H L H H H H H H L H H H H H H H H H H

L L L H H L H H H H H H L H H H H H H H H H

L L L H H H H H H H H H H L H H H H H H H H

L L H L L L H H H H H H H H L H H H H H H H

L L H L L H H H H H H H H H H L H H H H H H

L L H L H L H H H H H H H H H H L H H H H H

L L H L H H H H H H H H H H H H H L H H H H

L L H H L L H H H H H H H H H H H H L H H H

L L H H L H H H H H H H H H H H H H H L H H

L L H H H L H H H H H H H H H H H H H H L H

L L H H H H H H H H H H H H H H H H H H H L

Ket : H = High Level, L = Low Level, X = Don’t Care

Dari tabel kebenaran di atas, jika menggunakan bentuk POS (Product Of Sum),
di mana L = 0 dan H = 1.

30
Rangkaian Decoder

B. IC Encoder ( 74LS148 )

31
Tabel kebenaran Encoder

INPUTS OUTPUTS

E1 I7 I6 I5 I4 I3 I2 I1 I0 A2 A1 A0 GS E0

H X X X X X X X X H H H H H

L H X X X X X X H H H H H L

L X X X X X X X L L L L L H

L X X X X X X L H L L H L H

L X X X X X L H H L H L L H

L X X X X L H H H L H H L H

L X X X L H H H H H L L L H

L X X L H H H H H H L H L H

L X L H H H H H H H H L L H

L L H H H H H H H H H H L H

Karnaugh map dari tabel kebenaran di atas tidak mungkin untuk di gambar karena
ada 8 input.

32
Rangkaian Encoder

C. IC Multiplexer ( 74LS151 )

33
Tabel Kebenaran

INPUT
OUTPUT
STROBE SELECT
S C B A Y W
D0 D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7
H X X X X X X X X X X X L H
L L L L L X X X X X X X L H
L L L L H X X X X X X X H L
L L L H X L X X X X X X L H
L L L H X H X X X X X X H L
L L H L X X L X X X X X L H
L L H L X X H X X X X X H L
L L H H X X X L X X X X L H
L L H H X X X H X X X X H L
L H L L X X X X L X X X L H
L H L L X X X X H X X X H L
L H L H X X X X X L X X L H
L H L H X X X X X H X X H L
L H H L X X X X X X L X L H
L H H L X X X X X X H X H L
L H H H X X X X X X X L L H
L H H H X X X X X X X H H L
Rangkaian Multiplexer

34
D. IC Demultiplexer ( 74LS138 )

35
Tabel Kebenaran

INPUTS OUTPUTS
E1 E2 E3 A0 A1 A2 O0 O1 O2 O3 O4 O5 O6 O7
H X X X X X H H H H H H H H
X H X X X X H H H H H H H H
X X L X X X H H H H H H H H
L L H L L L L H H H H H H H
L L H H L L H L H H H H H H
L L H L H L H H L H H H H H
L L H H H L H H H L H H H H
L L H L L H H H H H L H H H
L L H H L H H H H H H L H H
L L H L H H H H H H H H L H
L L H H H H H H H H H H H L

Rangkaian Logika

36
E. IC Binary Code Desimal ( BCD )

37
Tabel Kebenaran

D C B A LT BI RBI Play

X X X X X L X Off

X X X X H L L Off

L L L L H H H 0

L L L H H H H 1

L L H L H H H 2

L L H H H H H 3

L H L L H H H 4

L H L H H H H 5

L H H L H H H 6

L H H H H H H 7

H L L L H H H 8

H L L H H H H 9

H L H L H H H

H L H H H H H

H H L L H H H

H H L H H H H

H H H L H H H

H H H H H H H Off

38
Rangkaian Logika

39
5.3. Alat dan Bahan
2. Modul Sistem logika
2. Kabel
3. Breadboard
4. Power

5.4. Langkah-langkah Percobaan


A. Percobaan Decoder dan Encoder
1. Membuat tabel kebenaran dari sebuah Decoder 4 x 16, kemudian
menentukan outputnya. Dari hasil masing - masing outputnya, kemudian
menentukan persamaan logikanya. Membuat rangkaian logika Decodernya
dan menentukan kebenaran dari rangkaian yang Anda buat tersebut.
2. Membuat tabel kebenaran dari sebuah Encoder 10 x 4, kemudian
menentukan outputnya. Dari hasil masing - masing output kemudian
menentukan persamaan logikanya. Membuat rangkaian Encodernya dan
menentukan kebenaran rangkaian yang Anda buat.

B. Percobaan Multiplexer
1. Membuat tabel kebenaran untuk Multiplexer yang melayani 4 data yang
berbeda. Menentukan berapa select line yang harus digunakan dan
menentukan outputnya.
2. Berdasarkan output yang telah diperoleh, kemudian menentukan persamaan
logikanya. Membuat rangkaian Multiplexer dan menentukan kebenaran dari
rangkaian yang telah Anda buat.

5.5. Tugas
1. Rangkailah rangkaian diatas, baik decoder, encoder dan multiplexer serta
dapatkan table kebenarannya.
2. Berilah kesimpulan dari percobaan diatas.

40
BAB 6
FLIP - FLOP
6.1. Tujuan Praktikum
1. Mengenal, mengerti dan memahami operasi dasar rangkaian Flip-Flop.
2. Mengenal berbagai macam IC Flip-Flop.

6.2. Teori Dasar


Pemahaman terhadap rangkaian Flip-Flop (FF) ini sangat penting karena FF
merupakan satu sel memori. Keadaan keluaran FF dapat berada dalam keadaan tinggi
atau keadaan rendah, untuk selang waktu yang dikehendaki. Biasanya untuk mengubah
keadaan tersebut diperlukan suatu masukan pemicu. Berikut ini akan diuraikan secara
singkat tentang berbagai tipe FF
Flip-Flop SR
Flip-Flop SR merupakan rangkaian dasar untuk menyusun berbagai jenis FF
yang lainnya. FF-SR dapat disusun dari dua gerbang NAND atau dua gerbang NOR.

S R Qn+1
0 1 1
1 0 0
1 1 Qn
0 0 Dont Care

Gambar 6.1. FF SR dari Gerbang NAND

41
S R Qn+1
0 1 0
1 0 1
0 0 Qn
1 1 Dont Care

Gambar 6.2. FF SR dari Gerbang NOR

Mengeset FF berarti membuat keluaran Q = 1 dan mereset FF berarti membuat keluaran


Q = 0 dari kondisi stabil/ tak berubah. Mengeset FF dari gerbang NAND
dapat dilakukan dengan membuat S = 0 dan mereset dilakukan dengan membuat R = 0.
Sedangkan mengeset FF dari gerbang NOR dapat dilakukan dengan membuat S = 1 dan
mereset dengan memberi nilai R = 1.
Gambar 6.3 berikut ini melukiskan keluaran dari FF SR dengan menggunakan gerbang
NAND.

Gambar 6.3. Sinyal Keluaran Pada FF SR

Flip Flop SR Terlonceng


FF jenis ini dapat dirangkai dari FF-SR ditambah dengan dua gerbang AND atau
NAND untuk masukan pemicu yang disebut dengan sinyal clock (ck).

42
Gambar 6.4. FF Terlonceng dari NAND

ck S R A B Qn+1
0 0 0 1 1 Qn
0 0 1 1 1 Qn
0 1 0 1 1 Qn
0 1 1 1 1 Qn
1 0 0 1 1 Qn
1 0 1 1 0 0
1 1 0 0 1 1
1 1 1 0 0 Dont care

43
Gambar 6.5. FF Terlonceng dari NOR

ck S R a b Qn+1
0 0 0 0 0 Qn
0 0 1 0 0 Qn
0 1 0 0 0 Qn
0 1 1 0 0 Qn
1 0 0 0 0 Qn
1 0 1 0 1 0
1 1 0 1 0 1
1 1 1 1 1 Dont care

Dari tabel kebenaran kedua rangkaian diatas terlihat bahwa untuk sinyal clock yang
tinggi, FF ini bekerja seperti FF-SR dari gerbang NOR, sedangkan untuk sinyal clock
yang rendah, keluaran Q tidak bergantung kepada input R dan S, tetapi tetap
mempertahankan keadaan terakhir sampai datangnya sinyal clock berikutnya. Sebagai
ilustrasi, berikut ini diberikan contoh bentuk sinyal Q.

Gambar 6.6. Hubungan Antara Q dengan S,R dan Clock

Flip – Flop Data

44
Pada FF-SR ada nilai-nilai masukan yang terlarang. Untuk menghindari adanya
nilai terlarang tersebut, disusun suatu jenis FF lain yang dinamakan FF Data. Rangkaian
ini dapat diperoleh dengan menambahkan satu gerbang NOT pada masukan FF
terlonceng sebagai berikut:

Gambar 6.7. a) Rangkaian FF-Data, b) Tabel Kebenaran, c) Penundaan pulsa

Dari gambar 6.7 tersebut terlihat bahwa untuk sinyal clock yang rendah, keluaran Q
akan tetap "terkunci" pada nilai terakhirnya. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa pada
saat kondisi clock rendah, sinyal masukan D tidak mempengaruhi keluaran Q.
Sedangkan untuk sinyal clock yang tinggi, maka akan diperoleh keluaran sesuai dengan
data D yang masuk saat itu.

Flip – Flop JK
FF JK mempunyai masukan "J" dan "K". FF ini "dipicu" oleh suatu pinggiran
pulsa clock positif atau negatif. FF JK merupakan rangkaian dasar untuk menyusun
sebuah pencacah. FF JK dibangun dari rangkaian dasar FF-SR dengan menambahkan
dua gerbang AND pada masukan R dan S serta dilengkapi dengan rangkaian
diferensiator pembentuk denyut pulsa clock seperti yang ditunjukkan pada gambar 6.8.

Gambar 6.8. Rangkaian FF JK


Pada FF JK ini, masukan J dan K disebut masukan pengendali karena kedua masukan
ini yang menentukan keadaan yang harus dipilih oleh FF pada saat pulsa clock tiba
(dapat pinggiran positif atau negatif, tergantung kepada jenis FFnya). FF ini berbeda
dengan FF-D karena pada FF-JK masukan clock adalah masukan yang dicacah, dan

45
masukan J serta K adalah masukan yang mengendalikan FF itu. Cara kerja dari FF-JK
adalah sebagai berikut :
1. Pada saat J dan K keduanya rendah, gerbang AND tidak memberikan tanggapan
sehingga keluaran Q tetap bertahan pada keadaan terakhirnya.
2. Pada saat J rendah dan K tinggi, maka FF akan diseret hingga diperoleh keluaran
Q = 0 (kecuali jika FF memang sudah dalam keadaan reset atau Q memang
sudah pada keadaan rendah).
3. Pada saat J tinggi dan K rendah, maka masukan ini akan mengeset FF hingga
diperoleh keluaran Q = 1 (kecuali jika FF memang sudah dalam keadaan set atau
Q sudah dalam keadaan tinggi).
4. Pada saat J dak K kedua-duanya tinggi, maka FF berada dalam keadaan
"toggle", artinya keluaran Q akan berpindah pada keadaan lawan jika pinggiran
pulsa clocknya tiba.

6.3. Alat dan Bahan


- Modul Perangkat Praktikum Rangkaian Digital
- IC-TTL 7400, IC-TTL 7402, IC-TTL 7408
- IC-TTL 7474 dan 7475 (FF-Data), IC-TTL 7473 dan 7476 (FF-JK)
- Kabel-kabel penghubung

6.4. Tugas
1. Terangkan dengan singkat tentang kerja Flip-Flop SR dan Flip-Flop Master
Slave. Apa beda antara Flip-Flop Master Slave ini dengan Flip-Flop JK?
2. Gambarkan rangkaian Flip-flop di dalam IC TTL 7473, 7474, 7475, dan 7476?
3. Flip-flop T dapat dibangun dari Flip-Flop JK dengan menetapkan J=1, dan K=1.
Jika clock nya berupa kotak periodik, gambarkan pulsa keluarannya!
A. Percobaan Pertama
1. Pastikan catu daya dalam posisi OFF. Pasangkan IC TTL 7402 (NOR) pada
projectboard. Pasangkan kabel untuk memberi catu daya pada IC tersebut.
2. Susun rangkaian seperti pada gambar 6.10. Sinyal-sinyal masukan dihubungkan
dengan saklar-saklar masukan, dan sinyal-sinyal keluaran dengan peraga LED.
3. Mintalah kepada pembimbing praktikum untuk memeriksa rangkaian yang
disusun. Jika rangkaian sudah benar, hidupkan catu dayanya.

46
4. Variasikan nilai masukan A dan B berurutan seperti yang tertera pada tabel, dan
amati keluarannya. Tuliskan hasil pengamatan pada tabel yang telah disediakan.
5. Minta kepada pembimbing praktikum untuk memeriksa data yang diperoleh.
Jika data sudah benar, matikan catu daya dan melepas rangkaian.

Gambar 6.10. Rangkaian Percobaan 1

A B D1 D2
0 1 ............. .............
0 0 ............. .............
1 0 ............. .............
0 0 ............. .............
0 1 ............. .............
1 1 ............. .............

6. Gambarkan diagram waktu dari hasil yang diperoleh !

Percobaan Kedua
1. Pastikan catu daya dalam posisi OFF, pasangkan IC TTL 7402 dan IC TTL 7408
(AND) pada projectboard.
2. Pasangkan kabel untuk memberi catu daya pada masing-masing IC tersebut
(catu daya tetap pada posisi OFF).

47
3. Susun rangkaian seperti pada gambar 5.11. Sinyal-sinyal masukan (clock = CK,
dan data = D) dihubungkan pada saklar-saklar masukan, dan sinyal keluaran F1
dan F2 pada peraga LED.
4. Mintalah kepada pembimbing praktikum untuk memeriksa rangkaian yang
disusun. Jika rangkaian sudah benar, hidupkan catu dayanya.
5. Variasikan nilai masukan CK dan D berurutan seperti tertera pada tabel, dan
amati keluarannya. Tuliskan hasil pengamatan pada tabel yang telah disediakan.
6. Minta kepada pembimbing praktikum untuk memeriksa data yang diperoleh.
Jika data sudah benar, matikan catu daya dan lepas rangkaian yang telah
disusun.

Gambar 6.11. Rangkaian Percobaan 2

CK D F1 F2
1 1 ............ ............

0 1 ............ ............

0 0 ............ ............

1 0 ............ ............

1 1 ............ ............

1 0 ............ ............

0 0 ............ ............

0 1 ............ ............

7. Gambarkan diagram waktu dari hasil yang diperoleh !

48
Percobaan Ketiga
Dalam IC TTL 7474 terdapat dua buah FF Data.
1. Pastikan catu daya dalam posisi OFF, pasangkan IC TTL 7474 pada
projectboard.
2. Pasangkan kabel catu daya, pin 7 pada ground, dan pin 14 pada Vcc.
3. Satukan clock untuk kedua FF (1C dan 2C) kemudian sambungkan clock
tersebut dengan sinyal masukan ujung kiri. Sebut sinyal ini dengan sinyal Clk.
4. Hubungkan pin-pin clear dengan Vcc agar sinyal clear tidak aktif.
5. Hubungkan pin-pin preset kedua FF, kemudian hubungkan pada sinyal
masukan paling kanan. Sinyal ini berada pada posisi 0.
6. Hubungkan sinyal masukan D0 dengan saklar masukan kedua dari kiri, dan
sinyal masukan D1 dengan saklar ketiga dari kiri.
7. Hubungkan sinyal-sinyal keluaran Q0, Q1, Q2, dan Q3 dengan peraga LED.
8. Mintalah kepada pembimbing praktikum untuk memeriksa rangkaian yang
disusun. Jika rangkaian sudah benar, hidupkan catu dayanya, dan geserkan
posisi preset pada posisi 1.
9. Variasikan nilai masukan Clk, D0, dan D1 berurutan seperti tertera pada tabel,
dan amati keluarannya. Tuliskan hasil pengamatan pada tabel yang telah
disediakan.
10. Minta kepada pembimbing praktikum untuk memeriksa data yang diperoleh.
Jika data sudah benar, matikan catu daya dan lepas rangkaian yang telah
tersusun.

49
Gambar 6.12. Konfigurasi Pin IC 7474

Clk 1D 2D 1Q 1P 2Q 2P
0 1 1 ........ ........ ........ ........
0 0 0 ........ ........ ........ ........
1 0 1 ........ ........ ........ ........
1 1 0 ........ ........ ........ ........
1 0 1 ........ ........ ........ ........
0 1 0 ........ ........ ........ ........
0 0 1 ........ ........ ........ ........
0 0 0 ........ ........ ........ ........
1 1 1 ........ ........ ........ ........
11. Gambarkan diagram waktu untuk masing – masing FF !

50
Percobaan Keempat
Dalam IC TTL 7475 terdapat empat buah FF Data.
1. Pastikan catu daya dalam posisi OFF, pasangkan IC TTL 7475 pada
projectboard.
2. Pasang kabel catu daya, pin 5 pada Vcc dan pin ke 12 pada ground.
3. Hubungkan kedua clock IC 7475 kemudian sambungkan clock tersebut
dengan sinyal masukan ujung kiri.
4. Hubungkan masukan 1D, 2D, 3D dan 4D berturut-turut pada saklar masukan.
5. Hubungkan sinyal-sinyal keluaran 1Q, 2P, 3P, dan 4Q pada peraga LED.
6. Mintalah kepada pembimbing praktikum untuk memeriksa rangkaian yang
disusun. Jika rangkaian sudah benar, hidupkan catu dayanya.
7. Variasikan nilai masukan Clk, 1D, 2D, 3D dan 4D seperti tertera pada tabel,
dan amati keluarannya. Tuliskan hasil pengamatan pada tabel yang telah
disediakan.
8. Minta kepada pembimbing praktikum untuk memeriksa data yang diperoleh.
Jika data sudah benar, matikan catu daya dan lepas semua rangkaian yang
tersusun.

Clk D0 D1 D2 D3 Q0 Q1 Q2 Q3
0 1 1 1 1 ........ ........ ........ ........
0 0 0 0 0 ........ ........ ........ ........
1 0 1 0 1 ........ ........ ........ ........
1 1 0 1 0 ........ ........ ........ ........
1 0 1 0 1 ........ ........ ........ ........
0 1 0 1 0 ........ ........ ........ ........
0 0 1 0 1 ........ ........ ........ ........

51
0 0 0 0 0 ........ ........ ........ ........
1 1 1 1 1 ........ ........ ........ ........

52
DAFTAR PUSTAKA

 Leach,Maluino,(1994).Computer Digital.jakarta
 Tikhem,Roger L,(1995).Elektronika Digital.jakarta
 Kurniawan,Freedy,(1998).Sistem Digital Konsep dan Aplikasi.Jakarta
 Sumarna.Elektronika Konsep Dasar dan Aplikasinya.Jakarta:Graha Ilmu

53

Anda mungkin juga menyukai