SISTEM DIGITAL
Oleh :
Miftachul Ulum, ST., MT
Riza Alfita, ST., MT
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena atas Rahmat dan
Hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan Modul Praktikum Sistem Digital.
Modul praktikum Sistem Digital bertujuan untuk memadukan antara
materi yang didapat pada perkuliahan dengan praktek, sehingga mahasiswa dapat
lebih memahaminya dan dapat mengimplementasikan pada dunia kerja.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa terselesaikannya modul ini berkat
dukungan dan bantuan dari semua pihak, untuk itu kami mengucapkan banyak
terima kasih atas segala bantuannya.
Akhirnya kami berharap mudah-mudahan modul ini dapat diambil
manfaatnya demi kemajuan bersama. Amin.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
Halaman Sampul
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I. Pengenalan Gerbang Logika Dasar ...................................................... 5
1.1. Tujuan Praktikum ........................................................................ 5
1.2. Dasar Teori .................................................................................. 5
1.3. Alat dan Bahan ............................................................................ 14
1.4. Langkah Percobaan...................................................................... 15
1.5. Tugas ........................................................................................... 15
BAB 2. Penyederhanaan Rangkaian Logika Dengan K-MAP .......................... 16
2.1. Tujuan Praktikum ........................................................................ 16
2.2. Dasar Teori .................................................................................. 16
2.3. Alat dan Bahan ............................................................................ 18
2.4. Langkah-langkah Percobaan ....................................................... 18
2.5. Tugas ........................................................................................... 19
BAB 3. Sistem Aritmatika Digital ..................................................................... 20
3.1. Tujuan Praktikum ........................................................................ 20
3.2. Dasar Teori .................................................................................. 20
3.3. Alat dan Bahan ............................................................................ 23
3.4. Langkah-langkah Percobaan ....................................................... 24
3.5. Tugas ........................................................................................... 24
BAB 4. Aplikasi Gerbang-gerbang Logika ....................................................... 26
4.1. Tujuan Praktikum ........................................................................ 26
4.2. Dasar Teori .................................................................................. 26
4.3. Alat dan Bahan ............................................................................ 28
4.4. Langkah-langkah Percobaan ....................................................... 28
4.5. Tugas ........................................................................................... 28
BAB 5. Aplikasi Gerbang-gerbang Logika 2 .................................................... 29
5.1. Tujuan .......................................................................................... 29
5.2. Dasar Teori .................................................................................. 29
3
5.3. Alat dan Bahan ............................................................................ 40
5.4. Langkah-langkah Percobaan ....................................................... 40
5.5. Tugas ........................................................................................... 40
BAB 6. Flip-flop ................................................................................................ 41
6.1. Tujuan Praktikum ........................................................................ 41
6.2. Teori Dasar .................................................................................. 41
6.3. Alat dan Bahan ............................................................................ 46
6.4. Tugas ........................................................................................... 46
4
BAB I
PENGENALAN GERBANG LOGIKA DASAR
5
Gambar 1.2 Breadbord Tampak dari Dalam.
6
a. AND : 7408 d. OR : 7432
Gerbang AND
Gerbang AND adalah suatu gerbang dimana logika outputnya akan 1 jika input
logikanya 1 semua. Gerbang AND ini sama saja dengan tanda kali/perkalian
Simbol :
A X = A.B
B
B
X = B .A
A
A.B=B.A=X
A B
Sumber
Suatu gerbang AND dapat diasumsikan juga seperti suatu rangkaian listrik yang terdiri
dari dua saklar yang terhubung secara seri. Jika saklar A dan saklar B dalam keadaan
tertutup (Logika 1) maka aliran listrik tersebut akan mengalir dari sumber ke saklar A
dan B sehingga ada aliran arus ke lampu akibatnya lampu akan menyala, jika salah satu
saklar ( A atau B) dalam keadaan terbuka (logika 0) maka tidak akan ada aliran listrik
7
yang mengalir dan lampu tidak akan menyala, sehingga dapat disimpulkan lampu akan
menyala jika saklar A dan B dalam keadaaan tertutup (logika 1)
A B
A.B
SAMA
B A
B.A
INPUT OUTPUT
A B X=A.B X=B.A
1 1 1 1
1 0 0 0
0 1 0 0
0 0 0 0
A
B X=A.B.C
C
8
A
B
X = (A . B) . C
C
X = A . (B . C)
B
C
A . B . C = ( A. B ) . C = A . ( B . C )
9
Tabel 1.2 Tabel Kebenaran Hukum Komutatif pada Gerbang Logika AND
INPUT OUTPUT
X = (A . B ) X=A.(B
A B C X=A.B.C
.C .C )
0 0 0 0 0 0
0 0 1 0 0 0
0 1 0 0 0 0
0 1 1 0 0 0
1 0 0 0 0 0
1 0 1 0 0 0
1 1 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1
Grafik Keluaran A . B . C = ( A. B ) . C = A . ( B . C )
10
inverter sangat sederhana yaitu jika kita memasukkan logika ”1” pada input maka
output/keluarannya akan berlawanan dengan inputnya yaitu 0, dengan kata lain jika kita
mempunyai suatu rangkaian dalam keadaaan High dan didalam rangkaian tersebut
diberikan inverter maka keluarannya akan menjadi Low
Simbol :
A X
If A=0
Then A =1
A A
0 1
0 1
A
A
Dari gambar diatas jika suatu rangkaian yang ada diberi sebuah gerbang NOT/ inverter
dengan input 0 maka pada outputnya akan bernilai 1 (ON)
IF A = 1
THEN A = 0
A A
1 0
1 0
A
A
11
Gambar 1.12. Gerbang Logika NOT dengan Input 1
Dari gambar diatas jika suatu rangkaian yang ada diberi sebuah gerbang NOT/ inverter
dengan input 0 maka pada outputnya akan bernilai 1 (ON)
INPUT
OUTPUT
Gerbang NAND
Gerbang logika kombinasional NAND merupakan gabungan antara dua gerbang
yaitu AND dan NOT/Inverter, gerbang kombinasional NAND juga memiliki struktur
logika yang sama dengan gerbang logika dasar AND yang memiliki 2 buah keluaran
dan 1 buah output-an
A
X
X
B
A X
Gerbang Logika NAND dapat juga disebut gerbang universal karena dari gerbang inilah
kita dapat membuat gerbang-gerbang yang lain seperti NOT, OR dan AND
12
Tabel 1.3. Kebenaran Gerbang Logika NAND
INPUT OUTPUT
A B X
0 0 1
0 1 1
1 0 1
1 1 0
Gerbang NOR
Gerbang OR adalah suatu gerbang logika yang mempunyai 2 atau lebih
masukan/input dan mempunyai 1 outputan. Gerbang OR akan bernilai 1 jika salah satu
masukannya ”1”.
A
X
Output (X) akan bernilai 1 (high) jika salah satu inputnya ( A atau B) bernilai 1, dan
gerbang logika OR ini akan bernilai 0 (Low) jika kedua inputan (A dan B) bernilai 0.
Berikut disajikan tabel kebenaran untuk gerbang logika OR
INPUT OUTPUT
A B X
0 0 0
0 1 1
1 0 1
1 1 1
13
Exlusive-OR
Apabila input A dan B dalam keadaan logika yang sama, maka output Y akan
menghasilkan logika 0, sedangkan bila input A dan B ada dalam keadaan logika yang
berbeda, maka output akan menjadi logika 1. XOR sebetulnya merupakan variasi dari
cara kerja logika OR. Contoh IC TTL gerbang XOR adalah IC 7486.
Aplikasi dari proses logika XOR ini dapat dimanfaatkan untuk membandingkan dua
buah data, yaitu apabila data-data tersebut mengandung informasi yang persis sama,
maka XOR akan memberikan output logika 0.
Gerbang EX-NOR
Apabila input A dan B ada dalam keadaan logika yang sama, maka output y
akan menghasilkan logika 1, sedangkan bila input A dan B ada dalam keadaan logika
yang berbeda, maka output akan menjadi logika 0. XNOR bisa juga dikatakan memiliki
sifat dari kebalikan XOR. XNOR dan NOR hanyalah berbeda pada langkah ke-empat
yaitu apabila A dan B pada logika 1 maka output Y juga 1, bukan 0 seperti pada logika
NOR. Contoh IC TTL gerbang XNOR adalah IC 74266.
14
5. Kabel penghubung
1.5. Tugas
1. Gambarkan bentuk IC dari masing-masing gerbang.
2. Buatlah tabel kebenaran dari setiap gerbang yang diuji.
3. Buatlah tabel dari rangkaian gerbang kombinasi seperti terlihat langkah-
langkah percobaan pada no.2.
4. Berilah kesimpulan dari hasil percobaan diatas.
15
BAB II
PENYEDERHANAAN RANGKAIAN LOGIKA DENGAN K-MAP
Misalkan kita mempunyai tabel kebenaran seperti diatas maka kita dapat memasukkan
nilai yang ada pada tabel tersebut ke dalam peta karnaugh.
16
INPUT OUTPUT
A B Y
B
A 0 1
0 0 a
0 a b
0 1 b
1 c d
1 0 c
1 1 d
A Rangkaian
Logika
Y
B
INPUT OUTPUT
INPUT OUTPUT
A B Y
0 0 1
0 1 1
1 0 0
1 1 0
A=0
B=0
A=0
INPUT OUTPUT B=1
A B Y
B
A 0 1
0 0 1
0 1 1
0 1 1
1 0 0
1 0 0
1 1 0 A=0
B=0
A=0
B=0
17
INPUT OUTPUT
A B Y
B B
0 0 a
A a b
0 1 b
A c d
1 0 c
1 1 d
= A (B B)
= A .1
= A
Peta Karnaugh 4 Input
CD CD AB AB
AB
AB
AB
AB
18
1. Menyederhanakan persamaan berikut ini dengan menggunakan K-map,
menggambarkan Sistemnya dan membuat table kebenarannya.
F = X . Y . Z X . Y . Z X .Y . Z X .Y . Z
2. Merangkai gambar dibawah ini pada modul Sistem logika dan menuliskan
tabel kebenarannya.
2.5. Tugas
1. Dari persamaan logika pada langkah-langkah percobaan (1) buatlah tabel
kebenarannya, dengan menggunakan peta K-Map dapatkan persamaan dan
rangkaian logika sederhannya.
2. Selesaikan rangkaian logika pada percobaan diatas (2).
3. Berilah kesimpulan dari percobaan diatas.
19
BAB III
SISTEM ARITMATIKA DIGITAL
3.1.Tujuan Praktikum
Setelah menyelesaikan percobaan ini diharapkan :
1.Mahasiswa mampu memahami sistem aritmetika digital : adder
2.Mahasiswa mampu mendesain sistem adder
3.2.Dasar Teori
A. Penyederhanaan Half Adder dengan Peta K-Map
1 1 0
1 0 1
20
Peta K-Map Sum
B Cin
A 00 01 11 10
0 0 1 0 1
1 1 0 1 0
Rangkaian Logikanya :
21
Tabel 3.1. Tabel Kebenaran
Input Output
A B Cin Sum
0 0 0 0
0 0 1 1
0 1 0 1
0 1 1 0
1 0 0 1
1 0 1 0
1 1 0 0
1 1 1 1
1 0 1 1 1
22
Gambar 3.2. Logika Count
Tabel kebenaran :
Input Output
A B Cin Cout
0 0 0 0
0 0 1 0
0 1 0 0
0 1 1 1
1 0 0 0
1 0 1 1
1 1 0 1
1 1 1 1
23
1. Modul Sistem logika
2. Kabel
3. Breadboard
4. Power Supply
3.4.Langkah-langkah Percobaan
1. Dengan menggunakan modul Sistem logika, mengimplementasikan Sistem
half adder, seperti pada gambar dibawah ini dan membuat tabel kebenaranya.
3.5.Tugas
1. Rangkailah rangkaian logika pada langkah-langkah percobaan kemudian
dapatkan tabbel kebenarannya.
24
2. Sederhanakan dengan menggunakan peta K-Map.
3. Dapatkan rangkain logika sederhananya serta tabel kebenaranya.
4. Ulangilah untuk langkah percobaan yang ke-2.
5. Berilah kesimpulan dari percobaan diatas.
25
BAB IV
APLIKASI GERBANG-GERBANG LOGIKA
A B X A B
0 0 1
0 1 0
1 0 0
1 1 0
Gerbang NOR disebut gerbang universal karena dari gerbang ini dapat dibentuk
fungsi beberapa gerbang yang lain, misalnya NOT, OR, AND.
26
Adanya sifat universal dari gerbang NOR menjadikan banyak gerbang logika
yang dapat diwakili oleh gerbang NOR.
Gerbang NAND
Gerbang NAND (NOT-AND) merupakan gabungan dari gerbang AND dan
NOT. Keluaran gernag ini berkebalikan terhadap keluaran gerbang AND. Gerbang
NAND dapat dibentuk dengan menambahkan gerbang NOT dibagiuan keluaran gerbang
AND. Tenda lingakaran kecil dikeluaran gerbang NAND menandakan bahwa telah
digabungkan gerbang NOT pada gerbang aslinya.
Notasi boole untuk gerbang NAND adalah tanda kali diikuti dengan pemberian
garis diatasnya. A yang di-NAND-kan dengan B dinotasikan A B
A B X A B
0
A 0 1
0 1 1
1 0 1
1 1 0
Gerbang NAND disebut gerbang universal karena dari gerbang ini dapat
dibentuk fungsi beberapa gerbang yang lain, misalnya NOT, OR, AND.
27
4.3. Alat dan Bahan
1. Modul Sistem logika
2. Kabel
3. Breadboard
4. Power Supply
4.5. Tugas
1. Dari persamaan logika Y = A . B + A . B, kemudian membuat rangkaiannya
dengan hanya menggunakan gerbang NAND saja.
2. Dari persamaan logika Y = A . B + A . B, kemudian membuat rangkaiannya
dengan hanya menggunakan gerbang NOR saja.
3. Berilah kesimpulan dari percobaan diatas.
28
BAB V
APLIKASI GERBANG-GERBANG LOGIKA 2
29
Tabel kebenaran Decoder
INPUTS OUTPUTS
G1 G2 D C B A 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
L H X X X X H H H H H H H H H H H H H H H H
H L X X X X H H H H H H H H H H H H H H H H
H H X X X X H H H H H H H H H H H H H H H H
L L L L L L L H H H H H H H H H H H H H H H
L L L L L H H L H H H H H H H H H H H H H H
L L L L H L H H L H H H H H H H H H H H H H
L L L L H H H H H L H H H H H H H H H H H H
L L L H L L H H H H L H H H H H H H H H H H
L L L H L H H H H H H L H H H H H H H H H H
L L L H H L H H H H H H L H H H H H H H H H
L L L H H H H H H H H H H L H H H H H H H H
L L H L L L H H H H H H H H L H H H H H H H
L L H L L H H H H H H H H H H L H H H H H H
L L H L H L H H H H H H H H H H L H H H H H
L L H L H H H H H H H H H H H H H L H H H H
L L H H L L H H H H H H H H H H H H L H H H
L L H H L H H H H H H H H H H H H H H L H H
L L H H H L H H H H H H H H H H H H H H L H
L L H H H H H H H H H H H H H H H H H H H L
Dari tabel kebenaran di atas, jika menggunakan bentuk POS (Product Of Sum),
di mana L = 0 dan H = 1.
30
Rangkaian Decoder
B. IC Encoder ( 74LS148 )
31
Tabel kebenaran Encoder
INPUTS OUTPUTS
E1 I7 I6 I5 I4 I3 I2 I1 I0 A2 A1 A0 GS E0
H X X X X X X X X H H H H H
L H X X X X X X H H H H H L
L X X X X X X X L L L L L H
L X X X X X X L H L L H L H
L X X X X X L H H L H L L H
L X X X X L H H H L H H L H
L X X X L H H H H H L L L H
L X X L H H H H H H L H L H
L X L H H H H H H H H L L H
L L H H H H H H H H H H L H
Karnaugh map dari tabel kebenaran di atas tidak mungkin untuk di gambar karena
ada 8 input.
32
Rangkaian Encoder
C. IC Multiplexer ( 74LS151 )
33
Tabel Kebenaran
INPUT
OUTPUT
STROBE SELECT
S C B A Y W
D0 D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7
H X X X X X X X X X X X L H
L L L L L X X X X X X X L H
L L L L H X X X X X X X H L
L L L H X L X X X X X X L H
L L L H X H X X X X X X H L
L L H L X X L X X X X X L H
L L H L X X H X X X X X H L
L L H H X X X L X X X X L H
L L H H X X X H X X X X H L
L H L L X X X X L X X X L H
L H L L X X X X H X X X H L
L H L H X X X X X L X X L H
L H L H X X X X X H X X H L
L H H L X X X X X X L X L H
L H H L X X X X X X H X H L
L H H H X X X X X X X L L H
L H H H X X X X X X X H H L
Rangkaian Multiplexer
34
D. IC Demultiplexer ( 74LS138 )
35
Tabel Kebenaran
INPUTS OUTPUTS
E1 E2 E3 A0 A1 A2 O0 O1 O2 O3 O4 O5 O6 O7
H X X X X X H H H H H H H H
X H X X X X H H H H H H H H
X X L X X X H H H H H H H H
L L H L L L L H H H H H H H
L L H H L L H L H H H H H H
L L H L H L H H L H H H H H
L L H H H L H H H L H H H H
L L H L L H H H H H L H H H
L L H H L H H H H H H L H H
L L H L H H H H H H H H L H
L L H H H H H H H H H H H L
Rangkaian Logika
36
E. IC Binary Code Desimal ( BCD )
37
Tabel Kebenaran
D C B A LT BI RBI Play
X X X X X L X Off
X X X X H L L Off
L L L L H H H 0
L L L H H H H 1
L L H L H H H 2
L L H H H H H 3
L H L L H H H 4
L H L H H H H 5
L H H L H H H 6
L H H H H H H 7
H L L L H H H 8
H L L H H H H 9
H L H L H H H
H L H H H H H
H H L L H H H
H H L H H H H
H H H L H H H
H H H H H H H Off
38
Rangkaian Logika
39
5.3. Alat dan Bahan
2. Modul Sistem logika
2. Kabel
3. Breadboard
4. Power
B. Percobaan Multiplexer
1. Membuat tabel kebenaran untuk Multiplexer yang melayani 4 data yang
berbeda. Menentukan berapa select line yang harus digunakan dan
menentukan outputnya.
2. Berdasarkan output yang telah diperoleh, kemudian menentukan persamaan
logikanya. Membuat rangkaian Multiplexer dan menentukan kebenaran dari
rangkaian yang telah Anda buat.
5.5. Tugas
1. Rangkailah rangkaian diatas, baik decoder, encoder dan multiplexer serta
dapatkan table kebenarannya.
2. Berilah kesimpulan dari percobaan diatas.
40
BAB 6
FLIP - FLOP
6.1. Tujuan Praktikum
1. Mengenal, mengerti dan memahami operasi dasar rangkaian Flip-Flop.
2. Mengenal berbagai macam IC Flip-Flop.
S R Qn+1
0 1 1
1 0 0
1 1 Qn
0 0 Dont Care
41
S R Qn+1
0 1 0
1 0 1
0 0 Qn
1 1 Dont Care
42
Gambar 6.4. FF Terlonceng dari NAND
ck S R A B Qn+1
0 0 0 1 1 Qn
0 0 1 1 1 Qn
0 1 0 1 1 Qn
0 1 1 1 1 Qn
1 0 0 1 1 Qn
1 0 1 1 0 0
1 1 0 0 1 1
1 1 1 0 0 Dont care
43
Gambar 6.5. FF Terlonceng dari NOR
ck S R a b Qn+1
0 0 0 0 0 Qn
0 0 1 0 0 Qn
0 1 0 0 0 Qn
0 1 1 0 0 Qn
1 0 0 0 0 Qn
1 0 1 0 1 0
1 1 0 1 0 1
1 1 1 1 1 Dont care
Dari tabel kebenaran kedua rangkaian diatas terlihat bahwa untuk sinyal clock yang
tinggi, FF ini bekerja seperti FF-SR dari gerbang NOR, sedangkan untuk sinyal clock
yang rendah, keluaran Q tidak bergantung kepada input R dan S, tetapi tetap
mempertahankan keadaan terakhir sampai datangnya sinyal clock berikutnya. Sebagai
ilustrasi, berikut ini diberikan contoh bentuk sinyal Q.
44
Pada FF-SR ada nilai-nilai masukan yang terlarang. Untuk menghindari adanya
nilai terlarang tersebut, disusun suatu jenis FF lain yang dinamakan FF Data. Rangkaian
ini dapat diperoleh dengan menambahkan satu gerbang NOT pada masukan FF
terlonceng sebagai berikut:
Dari gambar 6.7 tersebut terlihat bahwa untuk sinyal clock yang rendah, keluaran Q
akan tetap "terkunci" pada nilai terakhirnya. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa pada
saat kondisi clock rendah, sinyal masukan D tidak mempengaruhi keluaran Q.
Sedangkan untuk sinyal clock yang tinggi, maka akan diperoleh keluaran sesuai dengan
data D yang masuk saat itu.
Flip – Flop JK
FF JK mempunyai masukan "J" dan "K". FF ini "dipicu" oleh suatu pinggiran
pulsa clock positif atau negatif. FF JK merupakan rangkaian dasar untuk menyusun
sebuah pencacah. FF JK dibangun dari rangkaian dasar FF-SR dengan menambahkan
dua gerbang AND pada masukan R dan S serta dilengkapi dengan rangkaian
diferensiator pembentuk denyut pulsa clock seperti yang ditunjukkan pada gambar 6.8.
45
masukan J serta K adalah masukan yang mengendalikan FF itu. Cara kerja dari FF-JK
adalah sebagai berikut :
1. Pada saat J dan K keduanya rendah, gerbang AND tidak memberikan tanggapan
sehingga keluaran Q tetap bertahan pada keadaan terakhirnya.
2. Pada saat J rendah dan K tinggi, maka FF akan diseret hingga diperoleh keluaran
Q = 0 (kecuali jika FF memang sudah dalam keadaan reset atau Q memang
sudah pada keadaan rendah).
3. Pada saat J tinggi dan K rendah, maka masukan ini akan mengeset FF hingga
diperoleh keluaran Q = 1 (kecuali jika FF memang sudah dalam keadaan set atau
Q sudah dalam keadaan tinggi).
4. Pada saat J dak K kedua-duanya tinggi, maka FF berada dalam keadaan
"toggle", artinya keluaran Q akan berpindah pada keadaan lawan jika pinggiran
pulsa clocknya tiba.
6.4. Tugas
1. Terangkan dengan singkat tentang kerja Flip-Flop SR dan Flip-Flop Master
Slave. Apa beda antara Flip-Flop Master Slave ini dengan Flip-Flop JK?
2. Gambarkan rangkaian Flip-flop di dalam IC TTL 7473, 7474, 7475, dan 7476?
3. Flip-flop T dapat dibangun dari Flip-Flop JK dengan menetapkan J=1, dan K=1.
Jika clock nya berupa kotak periodik, gambarkan pulsa keluarannya!
A. Percobaan Pertama
1. Pastikan catu daya dalam posisi OFF. Pasangkan IC TTL 7402 (NOR) pada
projectboard. Pasangkan kabel untuk memberi catu daya pada IC tersebut.
2. Susun rangkaian seperti pada gambar 6.10. Sinyal-sinyal masukan dihubungkan
dengan saklar-saklar masukan, dan sinyal-sinyal keluaran dengan peraga LED.
3. Mintalah kepada pembimbing praktikum untuk memeriksa rangkaian yang
disusun. Jika rangkaian sudah benar, hidupkan catu dayanya.
46
4. Variasikan nilai masukan A dan B berurutan seperti yang tertera pada tabel, dan
amati keluarannya. Tuliskan hasil pengamatan pada tabel yang telah disediakan.
5. Minta kepada pembimbing praktikum untuk memeriksa data yang diperoleh.
Jika data sudah benar, matikan catu daya dan melepas rangkaian.
A B D1 D2
0 1 ............. .............
0 0 ............. .............
1 0 ............. .............
0 0 ............. .............
0 1 ............. .............
1 1 ............. .............
Percobaan Kedua
1. Pastikan catu daya dalam posisi OFF, pasangkan IC TTL 7402 dan IC TTL 7408
(AND) pada projectboard.
2. Pasangkan kabel untuk memberi catu daya pada masing-masing IC tersebut
(catu daya tetap pada posisi OFF).
47
3. Susun rangkaian seperti pada gambar 5.11. Sinyal-sinyal masukan (clock = CK,
dan data = D) dihubungkan pada saklar-saklar masukan, dan sinyal keluaran F1
dan F2 pada peraga LED.
4. Mintalah kepada pembimbing praktikum untuk memeriksa rangkaian yang
disusun. Jika rangkaian sudah benar, hidupkan catu dayanya.
5. Variasikan nilai masukan CK dan D berurutan seperti tertera pada tabel, dan
amati keluarannya. Tuliskan hasil pengamatan pada tabel yang telah disediakan.
6. Minta kepada pembimbing praktikum untuk memeriksa data yang diperoleh.
Jika data sudah benar, matikan catu daya dan lepas rangkaian yang telah
disusun.
CK D F1 F2
1 1 ............ ............
0 1 ............ ............
0 0 ............ ............
1 0 ............ ............
1 1 ............ ............
1 0 ............ ............
0 0 ............ ............
0 1 ............ ............
48
Percobaan Ketiga
Dalam IC TTL 7474 terdapat dua buah FF Data.
1. Pastikan catu daya dalam posisi OFF, pasangkan IC TTL 7474 pada
projectboard.
2. Pasangkan kabel catu daya, pin 7 pada ground, dan pin 14 pada Vcc.
3. Satukan clock untuk kedua FF (1C dan 2C) kemudian sambungkan clock
tersebut dengan sinyal masukan ujung kiri. Sebut sinyal ini dengan sinyal Clk.
4. Hubungkan pin-pin clear dengan Vcc agar sinyal clear tidak aktif.
5. Hubungkan pin-pin preset kedua FF, kemudian hubungkan pada sinyal
masukan paling kanan. Sinyal ini berada pada posisi 0.
6. Hubungkan sinyal masukan D0 dengan saklar masukan kedua dari kiri, dan
sinyal masukan D1 dengan saklar ketiga dari kiri.
7. Hubungkan sinyal-sinyal keluaran Q0, Q1, Q2, dan Q3 dengan peraga LED.
8. Mintalah kepada pembimbing praktikum untuk memeriksa rangkaian yang
disusun. Jika rangkaian sudah benar, hidupkan catu dayanya, dan geserkan
posisi preset pada posisi 1.
9. Variasikan nilai masukan Clk, D0, dan D1 berurutan seperti tertera pada tabel,
dan amati keluarannya. Tuliskan hasil pengamatan pada tabel yang telah
disediakan.
10. Minta kepada pembimbing praktikum untuk memeriksa data yang diperoleh.
Jika data sudah benar, matikan catu daya dan lepas rangkaian yang telah
tersusun.
49
Gambar 6.12. Konfigurasi Pin IC 7474
Clk 1D 2D 1Q 1P 2Q 2P
0 1 1 ........ ........ ........ ........
0 0 0 ........ ........ ........ ........
1 0 1 ........ ........ ........ ........
1 1 0 ........ ........ ........ ........
1 0 1 ........ ........ ........ ........
0 1 0 ........ ........ ........ ........
0 0 1 ........ ........ ........ ........
0 0 0 ........ ........ ........ ........
1 1 1 ........ ........ ........ ........
11. Gambarkan diagram waktu untuk masing – masing FF !
50
Percobaan Keempat
Dalam IC TTL 7475 terdapat empat buah FF Data.
1. Pastikan catu daya dalam posisi OFF, pasangkan IC TTL 7475 pada
projectboard.
2. Pasang kabel catu daya, pin 5 pada Vcc dan pin ke 12 pada ground.
3. Hubungkan kedua clock IC 7475 kemudian sambungkan clock tersebut
dengan sinyal masukan ujung kiri.
4. Hubungkan masukan 1D, 2D, 3D dan 4D berturut-turut pada saklar masukan.
5. Hubungkan sinyal-sinyal keluaran 1Q, 2P, 3P, dan 4Q pada peraga LED.
6. Mintalah kepada pembimbing praktikum untuk memeriksa rangkaian yang
disusun. Jika rangkaian sudah benar, hidupkan catu dayanya.
7. Variasikan nilai masukan Clk, 1D, 2D, 3D dan 4D seperti tertera pada tabel,
dan amati keluarannya. Tuliskan hasil pengamatan pada tabel yang telah
disediakan.
8. Minta kepada pembimbing praktikum untuk memeriksa data yang diperoleh.
Jika data sudah benar, matikan catu daya dan lepas semua rangkaian yang
tersusun.
Clk D0 D1 D2 D3 Q0 Q1 Q2 Q3
0 1 1 1 1 ........ ........ ........ ........
0 0 0 0 0 ........ ........ ........ ........
1 0 1 0 1 ........ ........ ........ ........
1 1 0 1 0 ........ ........ ........ ........
1 0 1 0 1 ........ ........ ........ ........
0 1 0 1 0 ........ ........ ........ ........
0 0 1 0 1 ........ ........ ........ ........
51
0 0 0 0 0 ........ ........ ........ ........
1 1 1 1 1 ........ ........ ........ ........
52
DAFTAR PUSTAKA
Leach,Maluino,(1994).Computer Digital.jakarta
Tikhem,Roger L,(1995).Elektronika Digital.jakarta
Kurniawan,Freedy,(1998).Sistem Digital Konsep dan Aplikasi.Jakarta
Sumarna.Elektronika Konsep Dasar dan Aplikasinya.Jakarta:Graha Ilmu
53