ALOKASI
MATA PELAJARAN
WAKTU
A. Muatan Nasional
Jumlah A 1.734
B. Muatan Kewilayahan
Jumlah B 252
C. Muatan Peminatan Kejuruan
2. Fisika 108
3. Kimia 108
95
2. Komputer dan Jaringan Dasar 180
Jumlah C 3.030
Total 5.016
KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
A. Muatan Nasional
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 3 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4 3 3 2 2
4. Matematika 4 4 4 4 4 4
5. Sejarah Indonesia 3 3 - - - -
6. Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lainnya*) 3 3 3 3 4 4
Jumlah A 19 19 15 15 15 15
B. Muatan Kewilayahan
1. Seni Budaya 3 3 - - - -
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 2 2 2 2 - -
3. Bahasa Jawa 2 2 2 2 2 2
4. Aswaja 2 2 - - - -
Jumlah B 7 7 4 4 2 2
C. Muatan Peminatan Kejuruan
C1. Dasar Bidang Keahlian
1. Simulasi dan Komunikasi Digital 3 3 - - - -
2. Fisika 3 3 - - - -
3. Kimia 3 3 - - - -
C2. Dasar Program Keahlian
1. Sistem Komputer 2 2 - - - -
2. Komputer dan Jaringan Dasar 5 5 - - - -
3. Pemrograman Dasar 3 5 - - - -
96
4. Dasar Desain Grafis 3 3 - - - -
C3. Kompetensi Keahlian
1. Pemodelan Perangkat Lunak - - 4 4 - -
2. Basis Data - - 4 4 4 4
3. Pemrograman Berorientasi Objek - - 8 8 8 8
4. Pemrograman Web dan Perangkat Bergerak - - 8 8 13 13
5. Produk Kreatif dan Kewirausahaan - - 7 7 8 8
Jumlah C 22 22 31 31 33 33
Total 50 50 50 50 50 50
B. Muatan KTSP
Kelas X Semester 1
99
1.4 Meyakini 2.4 Menunjukkan 3.4 Menganalisis 4.4 Menyajikan 6
keberadaan sikap disiplin, makna beriman hubungan antara JP
malaikat- jujur dan kepada malaikat- beriman kepada
malaikat Allah bertanggung malaikat Allah malaikat-malaikat
Swt. jawab, sebagai Swt. Allah Swt. dengan
implementasi perilaku teliti,
beriman kepada disiplin, dan
malaikat- waspada.
malaikat Allah
Swt
101
etos kerja 105 serta Hadis yang dan
sebagai terkait makharijul
perintah huruf
agama 4.1.2
Mendemonstr
asikan
hafalan Q.S.
al-Maidah/5 :
48; Q.S. an-
Nisa/4: 59,
dan Q.S. at-
Taubah/9 :
105 dengan
fasih dan
lancar
4.1.3 Menyajikan
keterkaitan
antara
perintah
berkompetisi
dalam
kebaikan
dengan
kepatuhan
terhadap
ketentuan
Allah sesuai
dengan pesan
Q.S. al-
Maidah/5 :
48; Q.S. an-
Nisa/4: 59,
dan Q.S. at-
Taubah/9 :
105
1.2 Meyakini 2.2 Bersikap 3.2 Menganalisis 4.2.1 Membaca 9
bahwa agama toleran, rukun, makna Q.S. Q.S. JP
mengajarkan dan Yunus/10 : 40-41 Yunus/10 :
toleransi, menghindarkan dan Q.S. al- 40-41 dan
kerukunan, diri dari tindak Maidah/5 : 32, Q.S. al-
dan kekerasan serta Hadis tentang Maidah/5 : 32
menghindarka sebagai toleransi, rukun, sesuai dengan
n diri dari implementasi dan menghindarkan kaidah tajwid
tindak pemahaman diri dari tindak dan
kekerasan Q.S. Yunus /10 kekerasan makharijul
: 40-41 dan huruf
Q.S. al- 4.2.2
Maidah/5 : 32, Mendemonstr
serta Hadis asikan
102
terkait hafalan Q.S.
Yunus/10 :
40-41 dan
Q.S. al-
Maidah/5 : 32
dengan fasih
dan lancar
4.2.3 Menyajikan
keterkaitan
antara
kerukunan
dan toleransi
sesuai pesan
Q.S.
Yunus/10:
40-41 dengan
menghindari
tindak
kekerasan
sesuai pesan
Q.S. Al-
Maidah/5: 32
1.3 Meyakini 2.3 Peduli kepada 3.3 Menganalisis 4.3 Menyajikan 6
adanya kitab- orang lain makna iman keterkaitan antara JP
kitab suci dengan saling kepada kitab-kitab beriman kepada
Allah Swt. menasihati Allah Swt. kitab-kitab suci
sebagai Allah Swt., dengan
cerminan perilaku sehari-hari
beriman
kepada kitab-
kitab Allah
Swt.
1.4 Meyakini 2.4 Menunjukkan 3.4 Menganalisis 4.4 Menyajikan 6
adanya rasul- perilaku saling makna iman kaitan antara iman JP
rasul Allah menolong kepada rasul-rasul kepada rasul-rasul
Swt. sebagai Allah Swt. Allah Swt. dengan
cerminan keteguhan dalam
beriman bertauhid,
kepada rasul- toleransi, ketaatan,
rasul Allah dan kecintaan
Swt. kepada Allah
1.5 Meyakini 2.5 Menunjukkan 3.5 Menganalisis 4.5 Menyajikan 6
bahwa Islam sikap syaja’ah makna syaja’ah kaitan antara JP
mengharus- (berani (berani membela syaja’ah (berani
kan umatnya membela kebenaran) dalam membela
untuk kebenaran) kehidupan sehari- kebenaran) dengan
memiliki sifat dalam hari upaya mewujudkan
syaja’ah mewujudkan kejujuran dalam
(berani kejujuran kehidupan sehari-
103
membela hari
kebenaran)
dalam
mewujudkan
kejujuran
1.6 Menerapkan 2.6 Menunjukkan 3.6 Menganalisis 4.6 Menyajikan 9
penyelenggar sikap tanggung pelaksanaan prosedur JP
aan jenazah jawab dan kerja penyelenggar penyelenggar
sesuai dengan sama dalam aan jenazah aan jenazah
ketentuan penyelenggaraa
syariat Islam n jenazah di
masyarakat
1.7 Menerapkan 2.7 Menjaga 3.7 Menganalisis 4.7 Menyajikan 9
ketentuan kebersamaan pelaksanaan ketentuan JP
khutbah, dengan orang khutbah, khutbah,
tablig, dan lain dengan tablig, dan tablig, dan
dakwah di saling dakwah dakwah
masyarakat menasihati
sesuai dengan melalui
syariat Islam khutbah, tablig,
dan dakwah
Kelas XI Semester 2
4.1.3 Menyajikan
keterkaitan antara sikap
kritis dengan ciri orang-
orang berakal (ulil albab)
sesuai pesan Q.S. Ali
Imran/3: 190-191
1.2 Meyakini 2.2 Berbuat baik 3.2 Menganalisis 4.2.1 Membaca Q.S. 9
bahwa agama kepada sesama dan mengevaluasi Luqman/31: 13-14 JP
mewajibkan manusia sesuai makna Q.S. dan Q.S. al-
umatnya untuk dengan perintah Luqman/31: 13- Baqarah/2: 83
beribadah dan Q.S. Luqman/31: 14 dan Q.S. al- sesuai dengan
bersyukur kepada 13-14 dan Q.S. al- Baqarah/2: 83, kaidah tajwid dan
Allah serta Baqarah/2: 83, serta Hadis makharijul huruf
berbuat baik serta Hadis terkait tentang
kepada sesama kewajiban 4.2.2 Mendemonstrasikan
manusia beribadah dan hafalan Q.S.
bersyukur kepada Luqman/31: 13-14
Allah serta dan Q.S. al-
berbuat baik Baqarah/2: 83
kepada sesama dengan lancar
manusia
4.2.3 Menyajikan
keterkaitan antara
kewajiban beribadah dan
bersyukur kepada Allah
dengan berbuat baik
terhadap sesama manusia
105
sesuai pesan Q.S.
Luqman/31: 13-14 dan
Q.S. al-Baqarah/2: 83
1.3 Meyakini 2.3 Berperilaku 3.3 Menganalisis 4.3 Menyajikan kaitan 12
terjadinya hari jujur, bertanggung dan mengevaluasi antara beriman kepada JP
akhir jawab, dan adil makna iman hari akhir dengan
sesuai dengan kepada hari akhir perilaku jujur,
keimanan kepada bertanggung jawab, dan
hari akhir adil
1.4 Meyakini 2.4 Bersikap 3.4 Menganalisis 4.4 Menyajikan kaitan 12
adanya qadha dan optimis, dan mengevaluasi antara beriman kepada JP
qadar Allah Swt. berikhtiar, dan makna iman qadha dan qadar Allah
bertawakal kepada qadha dan Swt. dengan sikap
sebagai qadar optimis, berikhtiar, dan
implementasi bertawakal
beriman kepada
qadha dan qadar
Allah Swt.
1.5 Meyakini 2.5 Berperilaku 3.5 Menganalisis 4.5 Mengaitkan perilaku 12
bahwa agama kerja keras dan dan mengevaluasi bekerja keras dan JP
mewajibkan bertanggung perilaku bekerja bertanggung jawab
umatnya untuk jawab dalam keras dan kehidupan sehari-hari
bekerja keras dan kehidupan sehari- bertanggung yang berkembang di
bertanggung hari jawab dalam masyarakat dengan
jawab dalam kehidupan sehari- keimanan
kehidupan sehari- hari yang
hari berkembang di
masyarakat
Kelas XII Semester 2
Kelas X Semester 2
109
3.20 Menganalisis faktor pendorong dan 4.20 Menyaji hasil analisis tentang 40’
penghambat persatuan dan faktor- faktor pendorong dan
kesatuan bangsa dalam Negara penghambat persatuan dan
Kesatuan Republik Indonesia kesatuan bangsa dalam Negara
Kesatuan Republik Indonesia
3.21 Menganalisis nilai-nilai Pancasila 4.21 Menyaji hasil analisis tentang 40’
terkait dengan kasus-kasus nilai-nilai Pancasila terkait
pelanggaran hak dan pengingkaran dengan kasus-kasus pelanggaran
kewajiban warga negara dalam hak dan pengingkaran kewajiban
kehidupan berbangsa dan warga negara dalam kehidupan
bernegara berbangsa dan bernegara
3.22 Mengevaluasi praktik perlindungan 4.22 Mendemonstrasikan praktik 40’
dan penegakan hukum untuk perlindungan dan penegakan
menjamin keadilan dan kedamaian hukum untuk menjamin keadilan
dan kedamaian
3.23 Menganalisis pelaksanaan 4.23 Menyaji hasil analisis tentang 40’
pemerintahan sesuai karakteristik pelaksanaan pemerintahan sesuai
good governance karakteristik good governance
Kelas XII Semester 2
Bahasa Indonesia
Kelas X Semester 1
8
3.2 Menganalisis isi dan aspek 4.2 Mengonstruksikan teks laporan
kebahasaan dari minimal dua teks observasi berkaitan bidang
laporan hasil observasi berkaitan pekerjaan dengan memerhatikan
dengan bidang pekerjaan isi dan aspek kebahasaan baik
lisan maupun tulis
8
3.3 Mendeskripsikan(permasalahan, 4.3 Mengembangkan isi
argumentasi, pengetahuan, dan (permasalahan, argumen,
rekomendasi) teks eksposisi pengetahuan, dan rekomendasi)
berkaitan dengan bidang teks eksposisi berkaitan dengan
pekerjaan yang didengar dan atau bidang pekerjaan secara lisan
dibaca dan/tulis
8
3.4 Menganalisis struktur dan 4.4 Mengonstruksikan teks eksposisi
kebahasaan teks eksposisi yang berkaitan bidang pekerjaan
berkaitan dengan bidang dengan memerhatikan isi
pekerjaan (permasalahan, argumen,
pengetahuan, dan rekomendasi),
struktur dan kebahasaan
8
3.5 Menganalisis teks anekdot dari 4.5 Mengonstruksi makna tersirat
111
aspek makna tersirat dalam sebuah teks anekdot baik
lisan maupun tulis
8
3.6 Mengevaluasi struktur dan 4.6 Menciptakan kembali teks
kebahasaan teks anekdot anekdot dengan memerhatikan
struktur, dan kebahasaan baik
lisan maupun tulis.
8
3.7 Mendeskripsikan nilai-nilai dan 4.7 Menceritakan kembali isi cerita
isi yang terkandung dalam cerita rakyat (hikayat) yang didengar
rakyat (hikayat) baik lisan dan dibaca
maupun tulis
8
3.8 Membandingkan nilai-nilai dan 4.8 Mengembangkan cerita rakyat
kebahasaan cerita rakyat dan (hikayat) ke dalam bentuk
cerpen cerpen dengan memerhatikan isi
dan nilai-nilai
8
3.9 Menguraikan butir-butir penting 4.9 Menyusun ikhtisar dari dua buku
dari dua buku nonfiksi (buku nonfiksi (buku pengayaan) dan
pengayaan) dan satu novel ringkasan dari satu novel yang
dibaca
Kelas X Semester 2
8
3.11 Mengevaluasi isi, struktur 4.11 Mengonstruksikan teks
(orientasi, pengajuan, penawaran, negosiasi berkaitan dengan
persetujuan, penutup) dan bidang pekerjaan dengan
kebahasaan teks negosiasi memerhatikan isi, struktur
berkaitan dengan bidang (orientasi, pengajuan,
pekerjaan penawaran, persetujuan,
penutup) dan kebahasaan
8
3.12 Menganalisis permasalahan/ isu, 4.12 Mengonstruksi
sudut pandang dan argumen permasalahan/isu, sudut pandang
beberapa pihak dan simpulan dari dan argumen beberapa pihak,
debat berkaitan dengan bidang dan simpulan dari debat
pekerjaan untuk menemukan berkaitan dengan bidang
esensi dari debat pekerjaan secara lisan untuk
menunjukkan esensi dari debat
112
8
3.13 Menganalisis isi debat berkaitan 4.13 Mengembangkan permasalahan/
dengan bidang pekerjaan isu dari berbagai sudut pandang
(permasalahan/isu, sudut pandang yang dilengkapi argumen dalam
dan argumen beberapa pihak, dan berdebat berkaitan dengan
simpulan ) bidang pekerjaan
8
3.14 Menganalisis butir-butir penting 4.14 Menyajikan hal-hal yang dapat
yang dapat diteladani dari teks diteladani dari tokoh yang
biografi berkaitan dengan bidang terdapat dalam teks biografi
pekerjaan berkaitan dengan bidang
pekerjaan yang dibaca secara
tertulis
8
3.15 Menganalisis aspek makna dan 4.15 Membuat teks biografi berkaitan
kebahasaan dalam teks biografi dengan bidang pekerjaan baik
berkaitan dengan bidang lisan maupun tulis
pekerjaan
8
3.16 Menganalisis suasana, tema, dan 4.16 Mendemonstrasikan
makna beberapa puisi yang (membacakan atau
terkandung dalam antologi puisi memusikalisasikan) satu puisi
yang diperdengarkan atau dibaca dari antologi puisi atau
kumpulan puisi dengan
memerhatikan vokal, ekspresi,
dan intonasi (tekanan dinamik
dan tekanan tempo)
8
3.17 Menganalisis unsur pembangun 4.17 Menulis puisi dengan
puisi memerhatikan unsur
pembangunnya (tema, diksi,
gaya bahasa, imaji, struktur,
perwajahan)
8
3.18 Menganalisis isi dari minimal satu 4.18 Menyajikan replikasi isi buku
buku fiksi dan satu buku nonfiksi ilmiah yang dibaca dalam bentuk
yang sudah dibaca resensi
Kelas XI Semester 1
113
6
3.20 Menganalisis struktur dan 4.20 Mengembangkan teks prosedur
kebahasaan teks prosedur berkaitan bidang pekerjaan
berkaitan dengan bidang dengan memerhatikan hasil
pekerjaan analisis terhadap isi, struktur,
dan kebahasaan
6
3.21 Menganalisis informasi 4.21 Mengkonstruksi informasi
(pengetahuan dan urutan kejadian) (pengetahuan dan urutan
dalam teks ekplanasi berkaitan kejadian) dalam teks eksplanasi
dengan bidang pekerjaan lisan dan berkaitan dengan bidang
tulis pekerjaan secara lisan dan tulis
6
3.22 Menganalisis struktur dan 4.22 Memproduksi teks eksplanasi
kebahasaan teks eksplanasi berkaitan dengan bidang
berkaitan dengan bidang pekerjaan secara lisan atau tulis
pekerjaan dengan memerhatikan struktur
dan kebahasaan
6
3.23 Menganalisis informasi berupa 4.23 Menyusun bagian-bagian
permasalahan aktual yang penting dari permasalahan aktual
disajikan dalam ceramah sebagai bahan untuk disajikan
berkaitan dengan bidang dalam ceramah berkaitan dengan
pekerjaan bidang pekerjaan
6
3.24 Menganalisis isi, struktur, dan 4.24 Mengonstruksi ceramah
kebahasaan dalam ceramah berkaitan bidang pekerjaan
berkaitan dengan bidang dengan memerhatikan aspek
pekerjaan kebahasaan dan menggunakan
struktur yang tepat
6
3.25 Mendeskripsikan butir-butir 4.25 Menyajikan butir-butir penting
penting dari satu buku pengayaan dari satu buku pengayaan
(nonfiksi) berkaitan dengan (nonfiksi) berkaitan dengan
bidang pekerjaan yang dibaca bidang pekerjaan
Kelas XI Semester 2
6
3.26 Mendeskripsikan butir-butir 4.26 Menyajikan butir-butir penting
penting dari satu buku dari satu buku pengayaan
pengayaan (nonfiksi) berkaitan (nonfiksi) berkaitan dengan
dengan bidang pekerjaan yang bidang pekerjaan
dibaca
6
3.27 Menemukan butir-butir penting 4.27 Menyajikan persamaan dan
dari dua buku pengayaan perbedaan isi dua buku
berkaitan dengan bidang pengayaan berkaitan dengan
pekerjaan (nonfiksi) yang dibaca bidang pekerjaan (nonfiksi)
yang dibaca
114
6
3.28 Menganalisis pesan dari satu 4.28 Menyusun ulasan terhadap
buku fiksi yang dibaca pesan dari satu buku fiksi yang
dibaca
6
3.29 Mendeskripsikan informasi 4.29 Melengkapi informasi dalam
penting yang ada dalam proposal proposal berkaitan dengan
kegiatan atau penelitian bidang pekerjaan supaya lebih
berkaitan dengan bidang efektif
pekerjaan
6
3.30 Menganalisis isi, sistematika, 4.30 Merancang sebuah proposal
dan kebahasaan suatu proposal karya ilmiah berkaitan bidang
berkaitan dengan bidang pekerjaan dengan
pekerjaan memerhatikan informasi,
tujuan, dan esensi karya ilmiah
yang diperlukan
6
3.31 Menganalisis informasi, tujuan 4.31 Merancang informasi, tujuan,
dan esensi sebuah karya ilmiah dan esensi yang harus disajikan
berkaitan dengan bidang dalam karya ilmiah berkaitan
pekerjaan yang dibaca dengan bidang pekerjaan
6
3.32 Menganalisis sistematika dan 4.32 Mengonstruksi sebuah karya
kebahasaan karya ilmiah ilmiah berkaitan bidang
berkaitan dengan bidang pekerjaan dengan
pekerjaan memerhatikan isi, sistematika,
dan kebahasaan
6
3.33 Membandingkan isi berbagai 4.33 Menyajikan isi sebuah resensi
resensi berkaitan dengan bidang berkaitan bidang pekerjaan
pekerjaan untuk menemukan dengan memerhatikan hasil
sistematika sebuah resensi perbandingan beberapa teks
resensi
6
3.34 Menganalisis kebahasaan resensi 4.34 Mengkonstruksi sebuah resensi
dalam kumpulan cerpen atau dari buku kumpulan cerita
novel setidaknya dua karya yang pendek atau novel yang sudah
berbeda dibaca
6
3.35 Menganalisis alur cerita, babak 4.35 Mempertunjukkan salah satu
demi babak, dan konflik dalam tokoh dalam drama yang dibaca
drama yang dibaca atau ditonton atau ditonton secara lisan
6
3.36 Menganalisis isi dan kebahasaan 4.36 Mendemonstrasikan sebuah
drama yang dibaca atau ditonton naskah drama dengan
memerhatikan isi dan
kebahasaan
6
3.37 Menganalisis pesan dari dua 4.37 Menyusun ulasan terhadap
buku fiksi (novel dan buku pesan dari dua buku kumpulan
kumpulan puisi) yang dibaca puisi yang dikaitkan dengan
situasi kekinian
Kelas XII Semester 1
115
6
3.38 Mendeskripsikan isi dan 4.38 Menyajikan simpulan
sistematika surat lamaran sistematika dan unsur-unsur isi
pekerjaan yang dibaca surat lamaran baik secara lisan
maupun tulis
6
3.39 Menganalisis unsur kebahasaan 4.39 Menyusun surat lamaran
surat lamaran pekerjaan pekerjaan dengan
memerhatikan isi, sistematika
dan kebahasaan
8
3.40 Menganalisis informasi, yang 4.40 Mengonstruksi nilai-nilai dari
mencakup orientasi, rangkaian informasi cerita sejarah dalam
kejadian yang saling berkaitan, sebuah teks eksplanasi
komplikasi dan resolusi, dalam
cerita sejarah lisan atau tulis
8
3.41 Menganalisis kebahasaan cerita 4.41 Menulis cerita sejarah pribadi
atau novel sejarah dengan memerhatikan
kebahasaan
6
3.42 Mendeskripsikan informasi 4.42 Menyeleksi ragam informasi
(pendapat, alternatif solusi dan sebagai bahan teks editorial
simpulan terhadap suatu isu) berkaitan dengan bidang
dalam teks editorial berkaitan pekerjaan baik secara lisan
dengan bidang pekerjaan maupun tulis
8
3.43 Menganalisis struktur dan 4.43 Merancang teks editorial
kebahasaan teks editorial berkaitan bidang pekerjaan
berkaitan dengan bidang dengan memerhatikan struktur
pekerjaan dan kebahasaan baik secara
lisan maupun tulis
Kelas XII Semester 2
8
3.44 Menilai isi dua buku fiksi 4.44 Menyusun laporan hasil diskusi
(kumpulan cerita pendek atau buku tentang satu topik baik
kumpulan puisi) dan satu buku secara lisan maupun tulis
pengayaan (nonfiksi) yang
dibaca
6
3.45 Menganalisis isi teks iklan sesuai 4.45 Mengonstruksi makna dan
bidang pekerjaan tujuan isi teks iklan sesuai
bidang pekerjaan
8
3.46 Menganalisis struktur dan ciri 4.46 Menyusun teks iklan sesuai
kebahasaan teks iklan sesuai bidang pekerjaan dengan
bidang pekerjaan memerhatikan struktur dan
kebahasaan baik secara lisan
maupun tulis
8
3.47 Menganalisis kebahasaan artikel 4.47 Mengonstruksi sebuah artikel
dan/atau buku ilmiah berkaitan berkaitan bidang pekerjaan
dengan bidang pekerjaan dengan memerhatikan fakta dan
116
kebahasaan
6
3.48 Mendeskripsikan isi dan 4.48 Menyajikan simpulan
sistematika surat dinas berkaitan sistematika dan unsur-unsur isi
dengan bidang pekerjaan surat dinas berkaitan dengan
bidang pekerjaan baik secara
lisan maupun tulis
8
3.49 Menganalisis unsur kebahasaan 4.49 Menyusun surat dinas yang
surat dinas yang sesuai bidang berkaitan bidang pekerjaan
pekerjaan dengan memerhatikan isi,
sistematika dan kebahasaan
8
3.50 Menganalisis nilai-nilai yang 4.50 Menulis refleksi tentang nilai-
terdapat dalam sebuah buku nilai yang terkandung dalam
pengayaan (nonfiksi) dan satu sebuah buku pengayaan
buku drama (fiksi) (nonfiksi) dan satu buku drama
(fiksi)
Matematika
Kelas X Semester 1
Kelas X Semester 2
Kelas XI Semester 1
118
Kompetensi Dasar 3 Kompetensi Dasar 4 Waktu
3.15 Menerapkan operasi matriks dalam 4.15 Menyelesaikan masalah yang 12
menyelesaiakan masalah yang berkaitan berkaitan dengan matriks
dengan matriks
3.16 Menetukan nilai determinan, 4.16 Menyelesaikan masalah yang 12
invers dan tranpose pada ordo 2 x 2 dan berkaitan dengan determinan, invers
nilai determinan dan tranpose pada ordo dan tranpose pada ordo 2 x 2 serta
3x3 nilai determinan dan tranpose pada
ordo 3 x 3
3.17 Menentukan nilai besaran vektor 4.17 Menyelesaikan masalah yang 8
pada dimensi dua berkaitan dengan nilai besaran vektor
pada dimensi dua
3.18 Menentukan nilai besaran vektor 4.18 Menyelesaikan masalah yang 8
pada dimensi tiga berkaitan dengan nilai besaran vektor
pada dimensi tiga
3.19 Menentukan nilai variabel pada 4.19 Menyelesaikan masalah yang 8
persamaan dan fungsi kuadrat berkaitan dengan persamaan dan
fungsi kuadrat
3.20 Menganalisis operasi komposisi 4.20 Menyelesaikan masalah operasi 8
dan operasi invers pada fungsi komposisi dan operasi invers pada
fungsi
3.21 Menentukan persamaan lingkaran 4.21 Menyelesaikan masalah yang 12
berkaitan dengan persamaan lingkaran
Kelas XI Semester 2
Sejarah Indonesia
Kelas X Semester 1
121
budaya, sosial, ekonomi, dan sosial, ekonomi, dan pendidikan pada
pendidikan pada masa penjajahan masa penjajahan bangsa Eropa
bangsa Eropa, lahirnya Pergerakan lahirnya Pergerakan Nasional dan
Nasional dan peristiwa Sumpah Pemuda peristiwa Sumpah Pemuda
3.7 Menganalisis peristiwa proklamasi 4.7Menalar peristiwa proklamasi 9
kemerdekaan Indonesia dan kemerdekaan Indonesia dan
pembentukan pemerintahan pertama pembentukan pemerintahan pertama
Republik Indonesia, serta maknanya Republik Indonesia, serta maknanya
bagi kehidupan sosial, budaya, bagi kehidupan sosial, budaya,
ekonomi, politik, dan pendidikan ekonomi, politik, dan pendidikan
bangsa Indonesia bangsa Indonesia
Kelas X Semester 2
122
4.12 Menyajikan hasil telaah tentang 12
3.12 Mengevaluasi peran bangsa
peran bangsa Indonesia dalam
Indonesia dalam perdamaian dunia
perdamaian dunia antara lain KAA,
antara lain KAA, Misi Garuda,
Misi Garuda, Deklarasi Djuanda,
Deklarasi Djuanda, Gerakan Non
Gerakan Non Blok, dan ASEAN, OKI,
Blok, ASEAN, OKI, dan Jakarta
dan Jakarta
Informal Meeting
Bahasa Inggris
123
3.52 Menerapkan fungsi sosial, 4.52 Menyusun teks interaksi 9
struktur teks, dan unsur interpersonal lisan dan tulis
kebahasaan teks interaksi sederhana yang melibatkan
interpersonal lisan dan tulis yang tindakan memberikan ucapan
melibatkan tindakan selamat dan memuji bersayap
memberikan ucapan selamat dan (extended), dan menanggapinya
memuji bersayap (extended), serta dengan memperhatikan fungsi
menanggapinya, sesuai dengan sosial, struktur teks, dan unsur
konteks penggunaannya di dunia kebahasaan yang benar dan
kerja. sesuai konteks di dunia kerja.
Kelas X Semester 2
Kelas XI Semester 1
3.2 Menganalisis fungsi sosial, struktur 4.2 Menyusun teks khusus surat 28 jp
teks, dan unsur kebahasaan beberapa lamaran kerja, yang memberikan
teks khusus dalam bentuk surat lamaran informasi antara lain jati diri, latar
kerja, dengan memberi dan meminta belakang pendidikan/pengalaman
informasi terkait jati diri, latar belakang kerja, dengan memperhatikan fungsi
pendidikan/pengalaman kerja, sesuai sosial, struktur teks, dan unsur
dengan konteks penggunaannya kebahasaan, secara benar dan sesuai
konteks
Kelas X Semester 1
3.4 Menganalisis jenis, fungsi dan 4.4 Memilah jenis, fungsi dan unsur 9
unsur seni budaya Nusantara seni budaya Nusantara
3.5 Menganalisis perkembangan seni 4.5 Merumuskan perkembangan seni 9
budaya Nusantara budaya Nusantara
129
Kelas X Semester 2
Kelas / Wakt
No Kompetensi Dasar Materi UKBM
Smt u
Menendang,
1 10 / 1 3.1 Menganalisis keterampilan Sepak mengumpan,
gerak salah satu permainan bola Bola menggiring 6
besar untuk menghasilkan Menundul bola,
koordinasi gerak yang baik* throw in
4.1 Mempraktikkan hasil analisis
keterampilan gerak salah satu Bola
permainan bola besar untuk Voli Passing Bawah
menghasilkan koordinasi gerak
yang baik* Passing Atas
Servis Bawah
3.2 Menganalisis keterampilan Bulu
2 10 / 1
gerak salah satu permainan bola Tangkis Langkah kaki 6
kecil untuk menghasilkan Cara memegang
koordinasi gerak yang baik* raket
4.2 Mempraktikkan hasil analisis Macam Pukulan
keterampilan gerak salah satu forehand
permainan bola kecil untuk Macam Pukulan
menghasilkan koordinasi gerak backhand
130
yang baik*
3.3 Menganalisis keterampilan Lari
jalan cepat, lari, lompat dan jarak
3 10 / 1
lempar untuk menghasilkan gerak pendek strat, saat lari,
yang efektif* 100 m Masuk finis 6
Lompat Awalan, tolakan,
Jauh saat melayang
4.3Mempraktikkan hasil analisis diudara dan
keterampilan jalan cepat, lari, mendarat
lompat dan lempar untuk
menghasilkan gerak yang efektif*
3.6Menganalisis keterampilan Senam
4 10 / 1
rangkaian gerak sederhana dalam lantai Senam ketangkasan 6
aktivitas spesifik senam lantai Loncat Harimau
4.6 Mempraktikkan hasil analisis Loncat kangkang
keterampilan rangkaian gerak
sederhana dalam aktivitas spesifik
senam lantai
3.9 Memahami konsep dan prinsip Pergaul
pergaulan yang sehat antar remaja an
5 10 / 1
dan menjaga diri dari kehamilan sehat Hakikat pergaulan
pada usia sekolah remaja sehat 6
Hakikat pergaulan
tidak sehat
4.9 Mempresentasikan konsep dan Interaksi sosial pada
prinsip pergaulan yang sehat antar masa remaja
remaja dan menjaga diri dari
kehamilan pada usia sekolah
3.1 Menganalisis keterampilan Bola
6 10 / 2
gerak salah satu permainan bola basket Menggiring 6
besar untuk menghasilkan
koordinasi gerak yang baik* Melempar / passing
4.1 Mempraktikkan hasil analisis menangkap
keterampilan gerak salah satu Menembak / shoting
permainan bola besar untuk
menghasilkan koordinasi gerak
yang baik*
3.2 Menganalisis keterampilan Tenis
7 10 / 2
gerak salah satu permainan bola meja cara memegang bed 6
kecil untuk menghasilkan
koordinasi gerak yang baik* Pukulan forehand
4.2 Mempraktikkan hasil analisis Pukulan backhand
keterampilan gerak salah satu Servis
permainan bola kecil untuk
menghasilkan koordinasi gerak
yang baik*
3.3 Menganalisis keterampilan Tolak Cara memegang
8 10 / 2
jalan cepat, lari, lompat dan Peluru peluru 6
lempar untuk menghasilkan gerak Awalan, tolakan
131
yang efektif* peluru, gerakan
4.3Mempraktikkan hasil analisis lajutan
keterampilan jalan cepat, lari,
lompat dan lempar untuk Jalan strat, gerakan jalan,
menghasilkan gerak yang efektif* cepat Masuk finis
3.4Menganalisis keterampilan Pencak Sikap dasar pencak
9 10 / 2
gerak seni dan olahraga beladiri silat silat 6
untuk menghasilkan gerak yang Kuda - Kuda,
efektif** Pukulan, tendangan
4.4 Mempraktikkan hasil analisis tangkisan
keterampilan gerak seni dan
olahraga beladiri untuk
menghasilkan gerak yang efektif
3.5 Menganalisis konsep latihan Kebuga
10 10 / 2 dan pengukuran komponen ran
kebugaran jasmani terkait jasmani Daya tahan 6
kesehatan (daya tahan, kekuatan, Kelentukan
komposisi tubuh, dan kelenturan)
menggunakan instrumen
terstandar Kekuatan
4.5Mempraktikkan hasil analisis Kecepatan
konsep latihan dan pengukuran
komponen kebugaran jasmani
terkait kesehatan (daya tahan,
kekuatan, komposisi tubuh, dan
kelenturan) menggunakan
instrumen terstandar
3.7 Menganalisis gerak rangkaian Senam
11 10 / 2
langkah dan ayunan lengan Irama Langkah kaki 6
mengikuti irama (ketukan) dalam
aktivitas gerak berirama Ayunan Tangan
4.7 Mempratikkan hasil analisis Koordinasi gerak
gerak rangkaian langkah dan
ayunan lengan mengikuti irama
(ketukan) dalam aktivitas gerak
berirama
3. 8 Menganalisis keterampilan
12 10 / 2
satu gaya renang*** Renang Renang gaya dada 6
4.8 Mempraktikkan hasil analisis
keterampilan satu gaya renang
13 10 / 2 3.10 Menganalisis berbagai NAPZ 1. Dampak buruk 6
peraturan perundangan serta A dan penyalah gunaan
konsekuensi hukum bagi para obat NAPZA dan obat
pengguna dan pengedar narkotika, berbaha berbahaya lainnya
psikotropika, zat-zat aditif ya
(NAPZA) dan obat berbahaya lainnya
lainnya 2. Peraturan
4.10 Mempresentasikan berbagai perudang - undangan
dan konsekuesi
132
peraturan perundangan serta
hukum
konsekuensi hukum bagi para
pengguna dan pengedar narkotika,
psikotropika, zat-zat aditif
(NAPZA) dan obat berbahaya
lainnya
Kelas /
Wakt
No Semest Kompetensi Dasar Materi UKBM
u
er
3.1 Menganalisis keterampilan Sepak
11 / 3
1 gerak salah satu permainan bola bola Mengontrol bola 6
besar serta menyusun rencana
perbaikan Menendang
4.1 Mempraktikkan hasil analisis Bola
keterampilan gerak salah satu Basket Lay Up
permainan bola besar serta
menyusun rencana perbaikan Pivot
Rebound
3.2 Menganalisis keterampilan Bulu
11 / 3
2 gerak salah satu permainan bola Tangkis Servis forehand 6
kecil serta menyusun rencana
perbaikan servis backhand
4.2 Mempraktikkan hasil analisis Bermain bertahan
keterampilan gerak salah satu
permainan bola kecil serta Tenis
menyusun rencana perbaikan* meja smash forehand
smash backhand
Bermain bertahan
3.3 Menganalisis keterampilan Lari cara memberi dan
jalan, lari, lompat, dan lempar estafet menerima tongkat
11 / 3
untuk menghasilkan gerak yang 4 x 100
3 efektif serta menyusun rencana m 6
perbaikan
lempar
lembin Cara memegang
g lembing
4.3 Mempraktikkan hasil analisis cara melempar
keterampilan jalan, lari, lompat, lembing
dan lempar untuk menghasilkan Peraturan
gerak yang efektif serta menyusun perlombaan
rencana perbaikan
3.5 Menganalisis konsep latihan Kebuga
11 / 3 dan pengukuran komponen ran tes kebugaran
4 kebugaran jasmani terkait jasmani jasmani 6
keterampilan (kecepatan,
kelincahan, keseimbangan, dan
koordinasi) menggunakan
instrumen terstandar
133
4.5 Mempraktikkan hasil analisis
konsep latihan dan pengukuran
komponen kebugaran jasmani
terkait keterampilan (kecepatan,
kelincahan, keseimbangan, dan
koordinasi) menggunakan
instrumen terstandar
3.9 Menganalisis manfaat jangka Manfaa
panjang dari partisipasi dalam t
11 / 3
aktivitas fisik secara teratur aktivita
5 s fisik Peran aktivitas fisik 6
1. Perkembangan
dan pertumbuhan
remaja
4.9 Mempresentasikan manfaat 2. Perawatan
jangka panjang dari partisipasi kesehatan dan tubuh
dalam aktivitas fisik secara teratur agar tetap bugar
3. Program kondisi
fisik jangka pendek
3.1 Menganalisis keterampilan Bola
11 / 4
6 gerak salah satu permainan bola Voli Servis atas 6
besar serta menyusun rencana
perbaikan Smash
4.1 Mempraktikkan hasil analisis Block
keterampilan gerak salah satu
permainan bola besar serta
menyusun rencana perbaikan
3.2 Menganalisis keterampilan Soft
11 / 4
7 gerak salah satu permainan bola Ball Memukul Bola 6
kecil serta menyusun rencana
perbaikan mematikan lawan
4.2 Mempraktikkan hasil analisis
keterampilan gerak salah satu
permainan bola kecil serta
menyusun rencana perbaikan*
Kelas X Semester 1
136
3.1 Menerapkan logika dan 4.1 Menggunakan fungsi-fungsi
algoritma computer perintah (Command)
Kelas X Semester 2
Merumuskan etika
3.8 Memahami konsep Kewargaan 4.8 Kewargaan
Digital Digital
137
Daring daring (kelas maya)
Fisika
Kelas X Semester 1
Kimia
140
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
Memahami, menerapkan, menganalisis, Melaksanakan tugas spesifik, dengan
dan mengevaluasi tentang pengetahuan menggunakan alat, informasi, dan
faktual, konseptual, operasional dasar, prosedur kerja yang lazim dilakukan
dan metakognitif sesuai dengan bidang serta menyelesaikan masalah sederhana
dan lingkup kerja Dasar-dasar Teknik sesuai dengan bidang dan lingkup kerja
Komputer dan Informatika pada tingkat Dasar-dasar Teknik Komputer dan
teknis, spesifik, detil, dan kompleks, Informatika Menampilkan kinerja
berkenaan dengan ilmu pengetahuan, mandiri dengan mutu dan kuantitas
teknologi, seni, budaya, dan humaniora yang terukur sesuai dengan standar
dalam konteks pengembangan potensi kompetensi kerja. Menunjukkan
diri sebagai bagian dari keluarga, keterampilan menalar, mengolah, dan
sekolah, dunia kerja, warga masyarakat menyaji secara efektif, kreatif,
nasional, regional, dan internasional. produktif, kritis, mandiri, kolaboratif,
komunikatif, dan solutif dalam ranah
abstrak terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah,
sertamampu melaksanakan tugas
spesifik dibawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan gerak mahir, menjadikan
gerak alami, sampai dengan tindakan
orisinal dalam ranah konkret terkait
dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik dibawah
pengawasan langsung.
Kelas X Semester 1
141
dan skema rangkaian elektronika)
Kelas X Semester 2
142
gerak alami, sampai dengan tindakan
orisinal dalam ranah konkret terkait
dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik dibawah
pengawasan langsung.
Kelas X Semester 1
Pemrograman Dasar
Kelas X Semester 1
144
pemrograman lunak bahasa pemrograman
3.3 Menerapkan alur pemrograman 4.3 Menulis kode pemrogram sesuai 3 JP
dengan struktur bahasa pemrograman dengan aturan dan sintaks bahasa
komputer pemrograman
3.4 Menerapkan penggunaan tipe data, 4.4 Membuat kode program dengan 3 JP
variabel, konstanta, operator, dan tipe data, variabel, konstanta, operator
ekspresi dan ekspresi
3.5 Menerapkan operasi aritmatika dan 4.5 Membuat kode program dengan 3 JP
logika operasi aritmatika dan logika
3.6 Menerapkan struktur kontrol 3 JP
4.6 Membuat kode program truktur
Percabangan dalam bahasa
kontrol percabangan
pemrograman
3.7 Menerapkan struktur kontrol 4.7 Membuat kode program struktur 3 JP
Perulangan dalam bahasa pemrograman kontrol perulangan
Kelas X Semester 2
Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam ranah
konkret terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah,
serta mampu melaksanakan tugas
147
spesifik di bawah pengawasan
langsung.
Kelas XI Semester 1
Basis Data
Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir, menjadikan
gerak alami dalam ranah konkret terkait
dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.
Kelas XI Semester 1
Kelas XI Semester 2
150
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
Memahami, menerapkan, menganalisis, Melaksanakan tugas spesifik dengan
dan mengevaluasi tentang pengetahuan menggunakan alat, informasi, dan
faktual, konseptual, operasional dasar, prosedur kerja yang lazim dilakukan
dan metakognitif sesuai dengan bidang serta memecahkan masalah sesuai
dan lingkup kerja Rekayasa Perangkat dengan bidang kerja Rekayasa
Lunak pada tingkat teknis, spesifik, Perangkat Lunak. Menampilkan kinerja
detil, dan kompleks, berkenaan di bawah bimbingan dengan mutu dan
denganilmu pengetahuan, teknologi, kuantitas yang terukur sesuai dengan
seni, budaya, dan humaniora dalam standar kompetensi kerja. Menunjukkan
konteks pengembangan potensi diri keterampilan menalar, mengolah, dan
sebagai bagian dari keluarga, sekolah, menyaji secara efektif, kreatif,
dunia kerja, warga masyarakat nasional, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif,
regional, dan internasional. komunikatif, dan solutif dalam ranah
abstrak terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah, serta
mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir, menjadikan
gerak alami dalam ranah konkret terkait
dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.
Kelas XI Semester 1
Kelas XI Semester 1
Kelas XI Semester 1
155
Kompetensi Dasar 3 Kompetensi Dasar 4 waktu
3.1 Memahami sikap dan perilaku 4.1 Mempresentasikan sikap dan 12
wirausahawan perilaku wirausahawan
3.2 Menganalisis peluang usaha 4.2 Menentukan peluang usaha 12
produk barang/jasa produk barang/jasa
3.3 Memahami hak atas kekayaan 4.3 Mempresentasikan hak atas 12
intelektual kekayaan intelektual
3.4 Menganalisis konsep 4.4 Membuat desain/prototype dan 12
desain/prototype dan kemasan produk kemasan produk barang/jasa
barang/jasa
3.5 Menganalisis proses kerja 4.5 Membuat alur dan proses kerja 12
pembuatan prototype produk pembuatan prototype produk
barang/jasa barang/jasa
Kelas XI Semester 2
1) Menganalisis informasi tentang potensi daerah yang meliputi aspek sosial, ekonomi,
budaya, kekayaan alam, dan sumber daya manusia yang ada di daerah, serta prioritas
pembangunan daerah di berbagai sektor yang selaras dengan Kompetensi Keahlian dan
perkembangan usia peserta didik.
2) Mengembangkan KI dan KD muatan lokal. Pengembangan KI dan KD muatan lokal
sama seperti pada SKK Kompetensi Keahlian, diawali dengan mengidentifikasi bidang,
lingkup dan tugas-tugas pekerjaan.
157
3) Menetapkan nama mata pelajaran muatan lokal dan menentukan prioritas bahan kajian
muatan lokal yang akan dilaksanakan.
4) Mengembangkan silabus mata pelajaran muatan lokal.
Jenis dan Strategi pelaksanaan muatan lokal yang dilaksanakan sesuai dengan
kebijakan daerah (Peraturan Gubernur)
Muatan lokal sebagai bahan kajian yang membentuk pemahaman terhadap potensi di daerah
tempat tinggalnya bermanfaat untuk memberikan bekal sikap, pengetahuan, dan keterampilan
kepada peserta didik agar:
1. mengenal dan menjadi lebih akrab dengan lingkungan alam, sosial, dan budayanya;
2. memiliki bekal kemampuan dan keterampilan serta pengetahuan mengenai daerahnya
yang berguna bagi dirinya maupun lingkungan masyarakat pada umumnya; dan
3. memiliki sikap dan perilaku yang selaras dengan nilai-nilai/aturan-aturan yang
berlaku di daerahnya, serta melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai luhur budaya
setempat dalam rangka menunjang pembangunan nasional.
4. Muatan lokal merupakan mata pelajaran muatan kewilayahan, sehingga sesuai Peraturan
Gubernur Jawa Timur Nomor. 19 Tahun 2014 muatan lokal SMK Islam Darut Tauhid adalah
Bahasa Daerah Jawa
158
1) Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) muatan lokal Aswaja sebagai
berikut:
2. Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) muatan lokal Bahasa Daerah
Jawa sebagai berikut:
Kelas X Semester 1
159
lisan dan tulis.
3.2 Mengidentifikasi, memahami, dan 4.2 Menginterpretasi, menanggapi dan 40’
menganalisis unsur intrinsik maupun mengekspresikan teks sastra modern
ekstrinsik teks sastra klasik dan modern dan klasik (wayang / topѐng ḍhâlâng)
secara lisan dan tulis. sesuai isi secara lisan dan tulis.
3.3 Memahami karakteristik bahasa 4.3 Bermain peran, berdialog, atau 40’
lisan berdiskusi sesuai tatakrama
dalam kegiatan bermain peran, dialog,
dan
berdiskusi sesuai dengan tatakrama.
Kelas X Semester 2
160
Kompetensi keahlian Rekayasa Perangkat Lunak SMK Plus Taufiqiyah untuk
meningkatkan kompetensi siswa bekerja sama dengan dunia industri IT di sekitar
kabupaten dan kota Malang, adapun kerja sama yang dilakukan:
a) Melaksanakan sinkronisasi kompetensi yang ada disekolah (dari PSMK)
dengan kompetensi yang dibutuhkandunia industri rekayasa perangkat lunak
b) Pelaksanaan sharing guru kejuruan RPL dengan dunia industri maupun
sekolah lain yang memiliki jurusan RPL.
c) Mendatangkan orang IT r ke sekolah (guru tamu) untuk mengajar rekayasa
perangkat lunak dan sharing pengalaman selama bekerja di dunia industri
rekayasa perangkat lunak dan mengelola bisnis dibidang IT.
d) Menyesuaikan dan melengkapi lab. komputer sekolah sesuai kebutuhan
pebelajaran
e) Tempat Pratek kerja Lapangan (PKL) siswa selama 6 bulan;
f) Menerima siswa untuk bekerja di kantor, tempat komputer dan software house
sesuai kebutuhan.
Adapun hasil telaah dengan dunia industri IT di sekitar kabupaten dan kota Malang
antara lain:
161
d) Web Engineer
e) Software Tester
f) System Analisis
g) Konsultan IT
a) Menginstalasi Perangkat Komputer Personal dan Menginstal Sistem Operasi
dan Aplikasi
b) Mengerti tentang Konsep Algoritma Pemrograman dan Konsep Perangkat
Lunak
c) Merancang Sistem Informasi / Business Process untuk membangun suatu
Software Aplikasi
d) Membangun Software Aplikasi Databases Berbasis Desktop, Web dan Mobile
162
Bagan BK Pola 17 Plus
163
serta sesuai dengan kebutuhan. Untuk itu, konselor atau guru Bimbingan dan Konseling
dialokasikan jam masuk kelas selama 2 jam pembelajaran per minggu setiap kelas secara
rutin terjadwal. Layanan bimbingan dan konseling di dalam kelas bukan merupakan mata
pelajaran bidang studi, namun terjadwal secara rutin di kelas dimasukkan untuk
melakukan asesmen kebutuhan layanan bagi peserta didik/konseli dan memberikan
layanan yang bersifat pencegahan, perbaikan dan penyembuhan, pemeliharaan, dan atau
pengembangan.
164
kompetensi, penelitian dan pengembangan, pengembangan keprofesian berkelanjutan
(PKB), serta kegiatan tambahan yang relevan dengan profesi bimbingan dan konseling atau
tugas kependidikan atau lainnya yang berkaitan dengan tugas profesi bimbingan dan
konseling yang didasarkan atas tugas dari kepala sekolah atau dinas pendidikan.
Kegiatan bimbingan dan konseling yang dilakukan di luar kelas:
1) Konseling individual
Merupakan kegiatan terapeutik yang dilakukan secara perseorangan untuk membantu
peserta didik/konseli yang sedang mengalami masalah atau kepedulian tertentu yang bersifat
pribadi. Dalam pelaksanaannya, peserta didik/konseli dibantu oleh Konselor atau Guru
Bimbingan dan Konseling untuk mengidentifikasi masalah, penyebab masalah, menemukan
alternatif pemecahan masalah, dan pengambilan keputusan terbaik untuk mewujudkan
keputusannya dengan penuh tanggung jawab dalam kehidupannya.
2) Konseling kelompok
Merupakan kegiatan terapeutik yang dilakukan dalam situasi kelompok untuk
membantu menyelesaikan masalah individu yang bersifat rahasia. Dalam pelaksanaannya,
peserta didik/konseli dibantu oleh Konselor atau Guru Bimbingan dan Konseling dan
anggota kelompok untuk mengidentifikasi masalah, penyebab masalah, menemukan
alternatif pemecahan masalah, dan pengmbilan keputusan terbaik dan mewujudkan
keputusannya dengan penuh tanggung jawab.
Bimbingan kelompok merupakan pemberian bantuan kepada peserta didik/konseli
melalui kelompok-kelompok kecil terdiri atas dua sampai sepuluh orang untuk maksud
pencegahan masalah, pemeliharaan nilai-nilai atau pengembangan keterampilan-
keterampilan hidup yang dibutuhkan. Bimbingan kelompok harus dirancang sebelumnya
dan harus sesuai dengan kebutuhan nyata anggota kelompok. Topik bahasan dapat
ditetapkan berdasarkan kesepakatan anggota kelompok atau dirumuskan sebelumnya oleh
Konselor atau Guru Bimbingan dan Konseling berdasarkan pemahaman atas data tertentu.
Topiknya bersifat umum (common problem) dan tidak rahasia seperti: cara-cara belajar
yang efektif, kiat-kiat menghadapi ujian, pergaulan sosial, persahabatan, penanganan
konflik mengelola stress.
3) Bimbingan kelas besar atau lintas kelas
Merupakan kegiatan yang bersifat pencegahan, pengembangan yang bertujuan
memberikan pengalaman, wawasan, serta pemahaman yang menjadi kebutuhan peserta
165
didik, baik dalam bidang pribadi, sosial belajar, serta karir. Salah satu contoh kegiatan
bimbingan lintas kelas adalah career day.
Konsultasi merupakan kegiatan berbagi pemahaman dan kepedulian antara konselor
atau guru bimbingan dan konseling dengan guru mata pelajaran, orang tua, kepala sekolah,
atau pihak lain yang relevan dalam upaya membangun kesamaan persepsi dan memperoleh
dukungan yang diharapkan dalam memperlancar pelaksanaan program layanan bimbingan
dan konseling.
4) Konferensi kasus (case conference)
Merupakan kegiatan yang diselenggarakan oleh konselor atau guru prmbimbing
dengan maksud membahas permasalahan peserta didik/konseli. Dalam pelaksanaannya,
melibatkan pihak-pihak yang dapat memberikan keterangan, kemudahan dan komitmen bagi
penyelesaian masalah peserta didik/konseli.
5) Kunjungan rumah
Merupakan kegiatan mengunjungi tempat tinggal orang tua/wali peserta didik/konseli
dalam rangka klarifikasi, pengumpulan data, konsultasi dan kolaborasi untuk penyelesaian
masalah peserta didik/konseli.
6) Alih tangan kasus (referral)
Adalah pelimpahan penanganan masalah peserta didik/konseli yang membutuhkan
keahlian di luar kewenangan konselor atau guru bimbingan dan konseling. Alih tangan
kasus dilakukan dengan menuliskan masalah konseli dan intervensi yang telah dilakukan,
serta dugaan masalah yang relevan dengan keahlian profesional yang melakukan alih tangan
kasus.
7) Advokasi
Adalah layanan bimbingan dan konseling yang dimaksudkan untuk memberi
pendampingan peserta didik/konseli yang mengalami perlakuan tidak mendidik,
deskriminatif, malpraktik, kekerasan, pelecehan, dan tindak kriminal.
8) Kolaborasi
Adalah kegiatan fundamental layanan BK dimana Konselor atau guru bimbingan dan
konseling bekerja sama dengan berbagai pihak atas dasar prinsip kesetaraan, saling
pengertian, saling menghargai dan saliang mendukung. Semua upaya diarahkan pada suatu
kepentingan bersama, yaitu bagaimana agar setiap peserta didik/konseli mencapai
perkembangan yang optimal dalam aspek perkembangan pribadi, sosial, belajar dan
karirnya. Kolaborasi dilakukan antara konselor atau guru bimbingan dan konseling dengan
166
guru mata pelajaran, wali kelas, orang tua, atau pihak lain yang relevan untuk membangun
pemahaman dan atau upaya bersama dalam membantu memecahkan masalah dan
mengembangkan potensi peserta didik/konseli.
9) Pengelolaan Media Informasi
Merupakan kegiatan penyampaian informasi yang ditujukan untuk membuka dan
memperluas wawasan peserta didik/konseli tentang berbagai hal yang bermanfaat dalam
pengembangan pribadi, sosial, belajar, dan karir, yang diberikan secara tidak langsung
melalui media cetak atau elektronik (seperti web site, buku, brosur, leaflet, papan
bimbingan)
10) Pengelolaan Kotak Masalah
Merupakan kegiatan penjaringan masalah dan pemberian umpan balik terhadap
peserta didik yang memasukan surat masalah kedalam sebuah kotak yang menampung
masalah-masalah peserta didik.
167
Oleh karena itu terkadang remaja akan bersikap kontra pada lingkungan yang tidak
disukainya dan akan bersikap pro pada lingkungan yang disukainya.
Masalah yang akan muncul kembali pada hal ini yaitu, jika remaja salah dalam
lingkugan yang dipilihnya maka ia akan tumbuh dan berkembang menjadi remaja yang
“amburadul”. Dalam halini sekolah berperan untuk mengontrol pergaulan para remaja,
emberiainekstrakurkuler yang dapat menyalurkan minat dan bakat remaja diharapkan dapat
memebantu remaja dalam pergaualan yang tidak baik.
3. Masalah Perilaku Seksual
Pada masa ini remaja mulai tertarik pada lawan jenis, bersikap romantis, yangdiikuti
keinginan yang kuat untuk memperoleh dukungan dan perhatian lawanjenis. Sebagai
akibatnya remaja mempunyai minat yang tinggi pada seks.Informasi yang tidak tepat dapat
menimbulkan perilaku seks remaja yang apabila ditinjau dari segi moral dan kesehatan tidak
layak untuk dilakukan.Untuk menanggulangi dan mengatasi masalah itu, sekolah
hendaknyamelakukan tindakan nyata, yaitu memasukkan pendidikan seks ke dalam
matapelajaran yang bersangkutan, misalnya tentang reproduksi pada pelajaranbiologi, seks
yang baik dalam bidang agama, dan lain-lain.
4. Masalah Perilaku Sosial
Tanda-tanda masalah perilaki sosial pada remaja dapat dilihat dari diskriminasi
terhadap mereka yang berlatar belakang ras, agama atau sosial ekonomi yang berbeda. Untuk
mencegah dan mengatasi masalah tersebut sekolah dapatmenyelenggarakan kegiatan
kelompok dengan tidak memperhatikan latar belakang suku, agama dan sosial ekonomi.
Sekolah harus memperlakukan siswa secara sama dan tidak membeda-bedakan siswa yang
satu dengan lainnya.
5. Masalah Moral
Masalah moral remaja ditandai dengan adanya ketidakmampuan remaja membedakan
yang benar dan yang salah. Hal ini disebabkan oleh ketidak konsistenan dalam konsep benar
dan salah yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk mencegah masalah tersebut
sebaiknya sekolah menyelenggarakan kegiatan keagamaan dan meningkatkan pendidikaan
budipekerti.
6. Masalah Keluarga
Sebab umum pertentangan keluarga pada masa remaja adalah standar perilaku, metode
disiplin, hubungan dengan saudara kandung, dan sikap yang sangat kritis pada remaja.
Remaja sering menganggap standar perilaku orang tua yang kuno dan yang modern berbeda.
168
Adapun macam – macam masalah lain yang dihadapi oleh siswa[4], yaitu :
1. Kesuitan dalam Memahami Diri sendiri
2. Kesulitan memahami lingkungan
3. Kesulitan dalam menyalurkan bakat dan minat
4. Kesulitan dalam memecahkan masalah
169
sebagai upaya memfasilitasi peserta didik/konseli untuk merencanakan, memonitor, dan
mengelola rencana pendidikan, karir, dan pengembangan pribadi-sosial oleh dirinya sendiri.
Isi layanan perencanaan individual meliputi memahami secara khusus tentang potensi dan
keunikan perkembangan dirinya sendiri. Dengan demikian meskipun peminatan dan
perencanaan individual ditujukan untuk seluruh peserta didik/konseli layanan yang diberikan
lebih bersifat individual karena didasarkan atas perencanaan, tujuan dan keputusan yang
ditentukan oleh masing-masing peserta didik/konselir.
Layanan peminatan peserta didik secara khusus ditujukan untuk memberikan
kesempatan kepada peserta didik mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi
pengetahuan, dan kompetensi ketrampilan peserta didik sesuai dengan minat, bakat dan/atau
kemampuan akademik dalam sekelompok mata pelajaran keilmuan, maupun kemampuan
dalam bidang keahlian, program keahlian, dan kompetensi keahlian.
e. Layanan responsif
Bertujuan untuk membantu peserta didik/konseli yang sedang mengalami masalah
tertentu menyangkut perkembangan pribadi, sosial, belajar, dan karir. Bantuan yang diberikan
bersifat segera, karena dikhawatirkan dapat menghambat perkembangan dirinya dan berlanjut
ke tingkat yang lebih serius. Konselor atau Guru Bimbingan dan Konseling hendaknya
membentu peserta didik/konseli untuk memahami hakikat dan ruang lingkup masalah,
mengeksplorasi dan menentukan alternatif pemecahan masalah yang terbaik melalui proses
interaksi yang unik. Hasil dari layanan ini peserta didik/konseli diharapkan dapat mengalami
perubahan pikiran, perasaan, kehendak, atau perilaku yang terkait dengan perkembangan
pribadi, sosial, belajar dan karir
f. Dukungan Sistem
Bertujuan memberikan dukungan kepada konselor atau bimbingan dan konseling
dalam memperlancar penyelenggaraan komponen-komponen layanan sebelumnya dan
mendukung efektivitas dan efisiensi pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling.
Sedangkan bagi personil pendidik lainnya adalah untuk memperlancar penyelenggaraan
program pendidikan di SMK PLUS TAUFIQIYAH. Dukungan sistem meliputi kegiatan
pengembangan jejaring, kegiatan manajemen, pengembangan keprofesian secara
berkelanjutan.
4. Uraian tentang pola analisis hasil kerja guru BK
Kinerja guru bimbingan konseling dapat dilihat dan diukur berdasarkan kriteria
kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap guru bimbingan konseling. Berkaitan dengan
170
kinerja guru bimbingan konseling, wujud perilaku yang dimaksud adalah kegiatan guru
bimbingan konseling dalam proses bimbingan dan konseling, yaitu : bagaimana guru
bimbingan konseling merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi program bimbingan
dan konseling. Rumusan tentang kinerja mengacu kepada wawasan dan ketrampilan yang
hendaknya dapat ditampilkan oleh guru bimbingan dan konseling. Bentuk-bentuk kinerja
yang harus dilakukan oleh guru bimbingan konseling dalam melaksanakan pelayanan
bimbingan dan konseling adalah sebagai berikut:
174
oleh sekelompok siswa, misalnya seperti olahraga, kesenian, serta kepramukaan yang
dilaksanakan di luar jam sekolah dan di luar jam pelajaran. Pelaksanaan kegiatan atau
aktivitas ekstrakurikuler antara sekolah yang satu dengan sekolah yang lain dapat
berbeda. Variasinya itu jgua sangat ditentukan oleh kemampuan dari guru, siswa serta
kemampuan dari sekolah itu sendiri.
1. Fungsi Ekstrakurikuler
Terdapat 4 (empat) fungsi kegiatan atau aktivitas ekstrakurikuler diantaranya yaitu:
1) Fungsi Pengembangan
Bahwa kegiatan atau aktivitas ekstrakurikuler tersebut memiliki fungsi di dalam
mendukung perkembangan personal peserta didik itu dengan melalui Bahwa suatu
kegiatan atau aktivitas ekstrakurikuler memiliki fungsi untuk mendukung perluasan
minat, pengembangan potensi, serta pemberian kesempatan di dalam pembentukan
karakter serta juga pelatihan kepemimpinan.
2) Fungsi Sosial
Bahwa salah satu kegiatan atau aktivitas ekstrakurikuler memiliki fungsi untuk
mengembangkan kemampuan serta rasa tanggung jawab memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk dapat memperluas pengalaman sosial, praktik
keterampilan sosial, serta internalisasi nilai moral dan juga nilai sosial.
3) Fungsi Rekreatif
Sebuah kegiatan atau aktivitas ekstrakurikuler dilakukan di dalam suasana rilek,
menggembirakan, serta menyenangkan sehingga menunjang proses perkembangan
peserta didik. Kegiatan atau aktivitas ekstrakulikuler harus bisa atau dapat menjadikan
kehidupan atau atmosfer sekolah lebih menantang serta lebih menarik bagi peserta
didik.
Pengaturan beban belajar di SMK PLUS TAUFIQIYAH ini dengan sistem paket.
Sistem paket adalah sistem penyelenggaraan pendidikan yang peserta didiknya wajib
mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban belajar yang sudah ditetapkan untuk
setiap kelas sesuai dengan struktur kurikulum. Beban belajar setiap mata pelajaran pada
sistem paket dinyatakan dalam satuan jam pelajaran.
Berdasarkan pada struktur dan muatan kurikulum SMK PLUS TAUFIQIYAH beban
belajar tatap muka adalah 44 jam pelajaran per minggu, dan alokasi waktu 45 menit untuk
setiap jam pelajaran tatap muka. Beban belajar dalam satu semester adalah 19 minggu
sedangkan beban belajar untuk kelas XII semester genap adalah 14 minggu. Beban belajar
dalam satu tahun ajaran adalah 38 minggu. Berdasarkan pertimbangan kebutuhan belajar
peserta didik dan/atau kebutuhan akademik, sosial, dan budaya, SMK PLUS
TAUFIQIYAH menambah jam belajar per minggu sebanyak 2 jam pelajaran untuk mata
pelajaran muatan lokal.
Selain tatap muka, beban belajar yang diikuti peserta didik adalah penugasan
terstuktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur yang waktunya maksimal enam puluh
persen (60%) dari jumlah jam tatap muka. Penugasan terstrukur adalah kegiatan
pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang
dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar kompetensi. Waktu penyelesaian
penugasan terstruktur ditentukan oleh pendidik. Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah
kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran yang dirancang oleh
176
pendidik untuk mencapai standar kompetensi. Waktu penyelesaiannya diatur oleh peserta
didik.
Selain itu Penambahan Muatan Lokal Aswaja yaitu 2 jp digunakan untuk melengkapai
jam yang awalnya hanya 48 jp menjadi 50 jp agar jumlah jp sama seluruh kelas
C. Pengaturan Akademik
a) Mekanisme Penilaian
Penilaian Hasil Belajar oleh pendidik dilakukan melalui tahapan sebagai berikut.
Penilaian Hasil Belajar peserta didik oleh satuan pendidikan dilakukan melalui
tahapan sebagai berikut.
178
2. Bentuk dan Instrumen Penilaian
Penilaian Hasil Belajar peserta didik oleh pendidik dilakukan dengan menggunakan
bentuk pengamatan, penugasan, ulangan, dan/atau bentuk lain yang sesuai. Instrumen
penilaian terdiri atas tes dan nontes
Penilaian Hasil Belajar peserta didik oleh satuan pendidikan merupakan penilaian
capaian hasil belajar (assessment of learning), yang dilakukan dengan mekanisme sebagai
berikut:
B. Prosedur Penilaian
Penilaian Hasil Belajar peserta didik oleh satuan pendidikan dilakukan melalui
tahapan sebagai berikut:
1. Penilaian Hasil Belajar peserta didik oleh satuan pendidikan dilakukan mengacu
kepada Standar Kompetensi Lulusan dan turunannya;
2. Penyusunan instrumen penilaian disesuaikan dengan perencanaan metode dan teknik
penilaian serta ditelaah/divalidasi oleh tim yang ditunjuk oleh satuan pendidikan;
3. Pelaksanaan kegiatan penilaian bersifat fleksibel, menggunakan strategi, bentuk, dan
teknik yang sesuai;
4. Analisis hasil penilaian untuk mengetahui daya serap materi pembelajaran pada
tingkat peserta didik maupun tingkat kelas;
5. Pemanfaatan hasil analisis untuk meningkatkan mutu satuan pendidikan; dan
179
6. Pelaporan berbentuk profil kelas, profil satuan pendidikan yang berupa angka
dan/atau deskripsi.
Mekanisme Penilaian
Penilaian Hasil Belajar peserta didik oleh Pemerintah Pusat merupakan penilaian
capaian pembelajaran (assessment of learning), yang dilakukan dengan mekanisme sebagai
berikut:
1. Penilaian oleh Pemerintah Pusat dapat meliputi ranah pengetahuan dan keterampilan;
2. Penilaian Hasil Belajar oleh Pemerintah Pusat dalam bentuk Ujian Nasional
diselenggarakan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan;
3. Satuan pendidikan pelaksana Ujian Nasional adalah satuan pendidikan
terakreditasi;
4. Ujian Nasional diselenggarakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dan sebanyak-
banyaknya 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun; dan
5. Pemerintah Pusat dapat menyelenggarakan Penilaian Hasil Belajar dalam bentuk lain
yang hasilnya dapat digunakan untuk peningkatan, pemerataan, dan penjaminan mutu
pendidikan.
Mekanisme Pengujian
Pengujian Kompetensi peserta didik oleh lembaga sertifikasi profesi dan atau satuan
pendidikan terakreditasi bersama mitra dunia usaha/industri merupakan pengukuran capaian
kompetensi berdasarkan skema okupasi dan atau skema kualifikasi. Hasil pengujian untuk
memperoleh sertifikat kompetensi. Mekanisme pengujian dilakukan sesuai ketentuan
lembaga sertifikasi profesi atau satuan pendidikan terakreditasi bersama mitra dunia
usaha/industri.
180
B. Prosedur Pengujian
Prosedur pengujian meliputi perencanaan, penyusunan instrumen, pelaksanaan kegiatan,
analisis, dan penerbitan sertifikat kompetensi. Prosedur pengujian dilakukan sesuai
ketentuan lembaga sertifikasi profesi atau satuan pendidikan terakreditasi bersama mitra
dunia usaha/industri.
Prosedur pengujian hasil belajar kejuruan peserta didik dilakukan melalui tahapan
berikut:
1. Perencanaan metode dan teknik penilaian oleh lembaga sertifikasi profesi atau satuan
pendidikan terakreditasi bersama mitra dunia usaha/industri mengacu kepada skema
sertifikasi;
2. Pembukaan pendaftaran untuk penetapan peserta uji kompetensi dilanjutkan dengan
penilaian mandiri;
3. Penyusunan materi uji kompetensi sesuai dengan skema sertifikasi kemasan okupasi
atau kemasan kualifikasi dengan memperhatikan perencanaan metode dan teknik
penilaian;
4. Validasi materi uji kompetensi oleh tim yang ditunjuk oleh lembaga sertifikasi profesi
atau satuan pendidikan terakreditasi bersama mitra dunia usaha/industri;
5. Penunjukan asesor kompetensi sesuai dengan skema sertifikasi yang akan diujikan;
6. Penetapan Tempat Uji Kompetensi yang telah terverifikasi;
7. Penilaian mandiri peserta, bila sudah dilakukan selama proses pembeajaran, maka
dapat digunakan dalam UKK
8. Pelaksanaan kegiatan sertifikasi kompetensi menggunakan strategi, bentuk, dan teknik
yang sesuai dengan tujuan sertifikasi kompetensi;
9. Pelaporan hasil asesmen kepada lembaga sertifikasi untuk dirapatkan oleh tim yang
ditunjuk;
10. Penerbitan sertifikat kompetensi bagi peserta uji yang dinyatakan kompeten; dan
11. Pemanfaatan hasil analisis sertifikasi kompetensi dapat digunakan untuk pemetaan
mutu program, dan perumusan kebijakan satuan pendidikan.
b) Kenaikan Kelas
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah kriteria ketuntasan belajar untuk mata
pelajaran muatan umum ditentukan oleh satuan pendidikan dan mata pelajaran muatan
kejuruan ditentukan oleh satuan pendidikan bersama dengan Du/Di. Mekanisme dan
prosedur penetapan KKM adalah sebagai berikut:
1. Guru atau kelompok guru menetapkan KKM mata pelajaran dengan mempertimbangkan
tiga aspek kriteria, yaitu kompleksitas, daya dukung, dan intake siswa. Hasil penetapan
KKM indikator berlanjut pada KD, SK, sampai KKM mata pelajaran
a. Kompleksitas
Kompleksitas merupakan tingkat kesulitan materi pada tiap indikator, kompetensi dasar,
dan standar kompetensi. Semakin tinggi kompleksitas, maka semakin kecil skor yang
dipakai.
b. Daya Dukung
Daya dukung ditujukan pada ketersediaan sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah
dalam menunjang kegiatan belajar siswa. Semakin tinggi daya dukung yang dimiliki suatu
sekolah, maka semakin tinggi pula skor yang dimilikinya.
c. Intake Siswa
Intake merupakan tingkat kemampuan rata-rata siswa. Intake didasarkan pada hasil/nilai
penerimaan siswa baru atau nilai yang dicapai siswa pada kelas sebelumnya.
Aspek yang
Kriteria dan Skala Penilaian
Dianalisis
Tinggi Sedang Rendah
Kompleksitas
<65 65-79 80-100
Nilai 1 2 3
Tinggi Sedang Rendah
Daya Dukung
80-100 65-79 <65
Nilai 3 2 1
Intake Siswa Tinggi Sedang Rendah
183
80-100 65-79 <65
Nilai 1 2 3
2. Hasil penetapan KKM oleh guru atau kelompok guru disahkan oleh kepala sekolah untuk
dijadikan patokan guru dalam melakukan penilaian
3. KKM yang ditetapkan disosialisasikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan, yaitu
peserta didik, orang tua, dan dinas pendidikan
4. KKM dicantumkan dalam laporan hasil belajar atau rapor pada saat hasil penilaian
dilaporkan kepada orang tua/wali peserta didik
A. Muatan Nasional
4 Matematika 65 75 70 70
5 Sejarah Indonesia 75 75 75 75
6 Bahasa Inggris 70 75 70 72
B. Muatan Kewilayahan
1 Seni Budaya 75 80 75 77
.
2 Pendidikan Jasmani, 80 80 75 78
. Olahraga, dan Kesehatan
3 Bahasa Jawa 75 75 70 73
184
.
2 Fisika 70 75 65 70
.
3 Kimia 70 75 65 70
.
1 Sistem Komputer 75 80 75 77
.
3 Pemrograman Dasar 75 80 75 77
.
C3 Kompetensi Keahlian
1 Pemodelan Perangkat 75 75 75 75
. Lunak
2 Basis Data 75 75 75 75
.
3 Pemrograman Berorientasi 75 75 75 75
. Obyek
3. Sistem Penilaian
a. Penilaian Harian
Penilaian harian merupakan kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk menilai kompetensi
peserta didik setelah menyelesaikan satu Kompetensi Dasar (KD) atau lebih. Penilaian harian
185
dilaksanakan oleh guru mata pelajaran selama proses pembelajaran berlangsung. Perangkat
penilaian harian disusun oleh guru mata pelajaran secara mandiri.
Ujian Tengah Semester (PTS) merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8-9 minggu kegiatan pembelajaran.
Cakupan penilaian tengah semester meliputi seluruh indicator yang merepresentasikan seluruh
KD pada periode tersebut. Penilaian Tengah Semester dilaksanakan dengan berbasis komputer
dengan menggunakan program Exam Browser dan terdiri dari satu server dan banyak klien
sejumlah peserta didik.
Ujian Akhir Semester (PAS) merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester. Cakupan penilaian meliputi seluruh
indicator yang merepresentasikan semua KD pada semester tersebut. Pelaksanaan PAS juga
dilaksanakan dengan berbasis komputer dengan menggunakan program Exam Browser dan terdiri
dari satu server dan banyak klien sejumlah peserta didik.
Pelaporan hasil belajar dilaksanakan secara berkala oleh satuan pendidikan. Dalam satu tahun
ajaran, pelaporan hasil belajar dilaksanakan selama empat kali, yang terdiri atas Pelaporan Hasil
Belajar Tengah Semester Gasal, Pelaporan Hasil Belajar Semester Gasal, Pelaporan Hasil Belajar
Tengah Semester Genap, dan Pelaporan Hasil Belajar Semester Genap. Pelaporan hasil belajar
dilakukan oleh wali kelas kepada orang tua peserta didik.
Mekanisme dan prosedur pelaporan hasil belajar peserta didik diuraikan sebagai berikut:
a. Kepala Sekolah menugaskan kepada wakil kepala sekolah bidang kurikulum dan guru mata
pelajaran/wali kelas/guru BK/konselor untuk menyusun rencana dan jadwal pelaksanaan kegiatan
penulisan LHBPD
b. Kepala sekolah memberikan arahan teknis penulisan LHPBD kepada wakil kepala sekolah
bidang kurikulum dan guru mata pelajaran/wali kelas/guru BK/konselor antara lain mencakup hal-
hal berikut:
186
1) Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan LHPBD
2) Hasil yang diharapkan dalam penulisan LHPBD
3) Mekanisme kerja yang dilakukan dalam penulisan LHPBD
4) Unsur yang terlibat dalam pembuatan laporan hasil belajar peserta didik
c. Wakil kepala sekolah bidang kurikulum menyusun rambu-rambu/prosedur yang akan
digunakan sebagai acuan bagi para guru/wali kelas dan guru BK/konselor dalam penulisan
LHPBD sesuai dengan Panduan Penilaian SMK Tahun 2017
d. Kepala sekolah bersama wakil kepada sekolah bidang kurikulum dan guru mata
pelajaran/wali kelas/guru BK/konselor membahas dan menetapkan rencana kerja dan rambu-
rambu penulisan LHPBD
e. Wali kelas mengisi secara lengkap seluruh komponen LHB, yang mencakup hal-hal berikut:
Identitas peserta didik
Format nilai hasil belajar peserta didik
Format ketercapaian kompetensi peserta didik
Program pengembangan diri
Akhlak mulia dan kepribadian
Ketidakhadiran
Catatan wali kelas
Keterangan pindah sekolah
Catatan prestasi siswa
f. Wali kelas menandatangani dokumen LHBPD yang telah diisi lengkap
g. Kepala sekolah menandatangani dokumen LHBPD, yang selanjutnya diberikan kepada orang
tua/wali peserta didik melalui wali kelas
5. Remedial dan Pengayaan
Pelaksanaan pembelajaran remedial disesuaikan dengan jenis dan tingkat kesulitan peserta didik
yang dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
Pemberian bimbingan secara individu. Hal ini dilakukan apabila ada beberapa anak yang
mengalami kesulitan yang berbeda-beda, sehingga memerlukan bimbingan secara individual.
Bimbingan yang diberikan disesuaikan dengan tingkat kesulitan yang dialami oleh peserta didik.
Pemberian bimbingan secara kelompok. Hal ini dilakukan apabila dalam pembelajaran
klasikal ada beberapa peserta didik yang mengalami kesulitan sama.
187
Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda. Pembelajaran ulang
dilakukan apabila semua peserta didik mengalami kesulitan. Pembelajaran ulang dilakukan
dengan cara penyederhanaan materi, variasi cara penyajian, penyederhanaan tes/pertanyaan.
Pemanfaatan tutor sebaya, yaitu peserta didik dibantu oleh teman satu kelas yang telah
mencapai KKM, baik secara individu maupun kelompok.
Pembelajaran remedial diakhiri dengan penilaian untuk melihat pencapaian peserta didik pada
KD yang diremedial.
Pembelajaran remedial pada dasarnya difokuskan pada KD yang belum tuntas dan dapat
diberikan berulang-ulang sampai mencapai KKM dengan waktu hingga batas akhir semester.
Apabila hingga akhir semester pembelajaran remedial belum bisa membantu peserta didik
mencapai KKM, pembelajaran remedial bagi peserta didik tersebut dapat dihentikan.
Pendidik tidak dianjurkan memaksakan untuk memberi nilai tuntas (sesuai KKM) kepada
peserta didik yang belum mencapai KKM.
Pemberian nilai KD bagi peserta didik yang mengikuti pembelajaran remedial yang
dimasukkan sebagai hasil penilaian harian (PH), peserta didik diberi nilai dengan cara merata-rata
antara nilai capaian awal (sebelum mengikuti remedial) dan capaian akhir (setelah mengikuti
remedial), dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Jika capaian akhir telah melebihi KKM (misalnya, Badar memperoleh nilai 90) dan
setelah dirata-rata dengan capaian awal (misalnya, capaian awal Badar adalah 60) ternyata hasil
rata-rata telah melebihi KKM (nilai 64), maka hasil rata-rata (nilai 75) sebagai nilai perolehan
peserta didik tersebut (Badar).
2. Jika capaian akhir telah melebihi KKM (misalnya, Andi memperoleh nilai 70) dan
setelah dirata-rata dengan capaian awal (misalnya, capaian awal Andi adalah 50) ternyata hasil
rata-rata belum mencapai KKM (nilai 64), maka Andi diberi nilai sebesar nilai KKM, yaitu 70.
Pengayaan merupakan program pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik yang telah
melampaui KKM. Fokus pengayaan adalah pendalaman dan perluasan dari kompetensi yang
dipelajari.Pengayaan biasanya diberikan segera setelah peserta didik diketahui telah mencapai
KKM berdasarkan hasil penilaian harian.Pembelajaran pengayaan biasanya hanya diberikan
sekali, tidak berulang kali sebagaimana pembelajaran remedial. Pembelajaran pengayaan
umumnya tidak diakhiri dengan penilaian.Bentuk pelaksanaan pembelajaran pengayaan dapat
dilakukan melalui cara-cara berikut:
188
1. Belajar kelompok
Belajar kelompok adalah sekelompok peserta didik yang memiliki minat tertentu
diberikan tugas untuk memecahkan permasalahan, membaca di perpustakaan terkait dengan
KD yang dipelajari pada jam pelajaran sekolah atau di luar jam pelajaran sekolah.
Pemecahan masalah yang diberikan kepada peserta didik berupa pemecahan masalah nyata.
Selain itu, secara kelompok peserta didik dapat diminta untuk menyelesaikan sebuah proyek
atau penelitian ilmiah.
2. Belajar mandiri
Belajar Mandiri adalah secara mandiri peserta didik belajar mengenai sesuatu yang
diminati, menjadi tutor bagi teman yang membutuhkan. Kegiatan pemecahan masalah
nyata, tugas proyek, ataupun penelitian ilmiah juga dapat dilakukan oleh peserta didik
secara mandiri jika kegiatan tersebut diminati secara individu
c) Kelulusan
1. Kriteria Kelulusan
Kreteria kelulusan dari sekolah minimal mempertimbangkan hal-hal berikut:
Program-program pasca UNBK sebagai antisipasi bagi siswa yang belum lulus ujian
akhir:
Motivasi dan penjelasan kepada orang tua dan siswa yang tidak lulus
Pelajaran khusus untuk siswa yang belum lulus ujian
Perhatian khusus kepada siswa yang tidak lulus dalam bentuk perhatian dalam
memberikan pelajaran
a. Pemantapan Kompetensi
190
PKL berfungsi untuk memantapkan kompetensi peserta didik mengingat
pembelajaran di SMK baru diberikan secara simulasi atau pembelajaran realita
tetapi diberikan dengan kondisi kurang standar dilihat dari ketersediaan jenis dan
jumlah peralatan, kompetensi pengajar, kondisi dan situasi belajar, belum nyata
melayani pengguna produk atau jasa (konsumen) dan lain-lain.
PKL berfungsi sebagai salah satu bentuk realisasi PSG dengan melakukan
memorandum of understanding (MoU) dengan Du/Di. Teori dan praktik dasar
dilakukan di sekolah sedangkan teori kejuruan dan praktik kejuruan dilakukan di
Industri. SMK melakukan analisis kompetensi yang harus dikuasai baik di sekolah
maupun di Du/Di dan melakukan kesepakatan penjadwalan pembelajaran praktik.
191
MoU SMK dan
Du/Di
Pedoman PKL
PERENCANAAN PKL
Daftar
Pemilahan Kompetesi kompetensi
Dasar Daftar
Penetapan Industri industri
Program PKL
Penyusunan program
PKL
Pembekalan peserta
Penetapan pembimbing
PELAKSANAAN PKL
Penyusunan jurnal
PKL
Monitoring PKL
Dokumentasi portofolio
Nilai
Nilai PENILAIAN PKL
pembimbing
pembimbing
Industri
Industri Penilian pembimbing
Sertifikat
Sertifikat
Industri
Industri Sertifikasi Industri
Laporan nilai
di rapor Pelaporan Nilai
192
Kompetensi Intruktur dan Guru Pembimbing menunjukkan tugasnya dengan baik
sesuai dengan standar kompetensi yang akan dicapai. Pelaksanaan pembimbingan
guru dan instruktur melakukan dengan cara: (1) memotivasi peserta didik dalam
melaksanakan kerja; (2) melaksanakan evaluasi proses kerja dan hasil kerja
peserta didik; dan (3) melaksanakan interaksi aktif kepada peserta didik untuk
menyimpulkan dan merefleksi hasil kerja praktik secara bersama
Fasilitas Alat Praktik di dunia industri merupakan replika yang ada di sekolah.
Penggunaan alat praktik yang berstandar industri memberikan memotivasi peserta
didik untuk dapat: (a) meningkatkan etos kerja; (b) disiplin kerja; (c) pengetahuan
dan penggunaan alat modern; (d) perawatan alat praktik sesuai dengan karater
masing masing alat
Pengadaan sertifikasi pembelajaran praktik di dunia industri merupakan sertifikat
keahlian atau tingkatan kompetensi yang dicapai oleh peserta didik. Sertifikasi
keahlian yang diterimakan oleh peserta didik adalah sertifikasi yang dapat diakui
oleh dunia industri. Pengakuan dari dunia industri ini penting artinya bagi oeserta
didik untuk memasuki dunia kerja
1) Muta
si Masuk
Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) adalah solusi. PPK hadir untuk menyiapkan
Generasi Emas 2045 yang memiliki kecakapan abad 21. PPK menempatkan kembali karakter
194
sebagai ruh pendidikan di Indonesia, berdampingan dengan intelektualitas. PPK berperan
dalam pembentukan generasi muda yang bertakwa, tangguh, cerdas, dan berkarakter.
Religius, meliputi :
- Disiplin beribadah
- Bersih
- Peduli Lingkungan
- Toleransi
- Peduli sosial
Nasionalis
- Semangat kebangsaan
- Menghargai kebhinnekaan
- Rela berkorban
- Taat hukum
Mandiri
- Disiplin
195
- Tahan banting
Integritas
- Kejujuran
- Keteladanan
- Tanggungjawab
- Antikorupsi
- Komitmen moral
Gotong royong
- Kerjasama
- Solidaritas
- Kekeluargaan
Toleransi
Tanggungjawab
Kreatif
Peduli lingkungan
Manajemen kelas
Keteladanan pendidik
196
Ekosistem sekolah
Olah hati: Individu yang memiliki kerohanian mendalam, beriman dan bertakwa
Olah rasa : Individu yang memiliki integritas moral, rasa berkesenian dan
berkebudayaan
Olah raga: Individu yang sehat dan mampu berpartisipasi aktif sebagai warga
negara
198
yang mungkin dilaksanakan dan dicapai oleh sekolah;dan mengerahkan sumber daya yang
dapat disediakan oleh sekolah dan pemangku kepentingan pendidikan.
199
4) Menjaga keberlanjutan pembelajaran dengan menghadirkan beragam buku
bacaan dan mewadahi berbagai strategi membaca.
Contoh Kegiatan
N
Komponen Tahap Tahap Tahap
o
Pembiasaan Pengembangan Pembelajaran
1. Literasi dasar Membaca 15 Mendiskusikan Menuliskan analisis
menit sebelum bacaan terhadap bacaan
kegiatan belajar
setiap hari
2. Literasi Mencari bahan Menggunakan Mencantumkan
Perpustakaan pustaka yang perpustakaan daftar pustaka
diminati untuk sebagai sumber dalam laporan
kegiatan informasi dalam tugas/praktik setiap
membaca 15 diskusi tentang mata pelajaran
menit bacaan
3. Litersi Media Membaca berita Mendiskusikan Membuat
dari media berita dari media komunitas
cetak/daring cetak/daring pembelajaran untuk
dalam kegiatan diskusi dan berbagi
membaca 15 informasi terkait
menit pemahaman mata
pelajaran antar
teman, guru, dan
antar sekolah
4. Literasi Membaca buku Memberi komentar Setiap mata
Teknologi elektronik terhadap buku pelajaran
elektronik memanfaatkan
teknologi
(komputasi,
searching dan
share) dalam
mengolah, menyaji,
dan melaporkan
hasil
kegiatan/laporan
5. Literasi Membaca film Mendiskusikan Menggunakan
Visual atau iklan pendek film atau iklan aplikasi vidio/film
pendek dalam menyaji dan
melaporkan
kegiatan hasil
praktik/diskusi/obs
ervasi melalui
200
website sekolah
youtube dll
c. Kegiatan Pembelajaran
201
Kegiatan literasi pembelajaran adalah mengembangkan pengalaman belajar
siswa baik yang dilakukan dalam proses pembelajaran maupun kegiatan
mandiri. Kegiatan ini bertujuan:
202