Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

GAGGUAN CARDIOVASKULER

DI SUSUN OLEH :

SEPTEVANO AGHATHA PUTRA (193210032)


ANTENG PURWATI WULANSARI (193210007)
DESY MARDHATILLAH (193210010)
WULAN SOFIYAH ROMDHANI (193210041)
SELVI NOSAIVI NOSEF (193210031)
RIKA LAILATUL MUSARROFAH (193210029)
FEBRI CELLYNA KUSMITA (193210014)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INSAN


CENDEKIA MEDIKA JOMBANG
TAHUN 2020/2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT. Karena dengan rahmat dan
hidayah serta karunianya, sehingga masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan
makalah kami yang berjudul “Gangguan Cardiovaskuler”makalah ini merupakan salah
satu tugas mata kuliah Keperawatan Maternitas II.
Tak lupa kami ucapkan banyak terima kasih kepada dosen pengajar kami, dan
teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikanmakalah ini. Kami
menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan baik pada
teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki. Untuk itu
kritik dan saran dari semua pihak kami harapkan.

Jombang, 11 Maret 2021

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... i


DAFTAR ISI........................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................... 5
1.3 Tujuan......................................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Penyakit Jantung Pada Kehamilan.............................................................. 6
2.2 klasifikasi penyakit jantung dalam kehamilan............................................ 6
2.3 Etiologi........................................................................................................ 7
2.4 Patofisiologi................................................................................................ 7
2.5 Manifestasi klinis........................................................................................ 8
2.6 pemeriksaan penunjang............................................................................... 9
2.7 Asuhan keperawatan................................................................................... 9
2.8 Diagnosa keperawatan................................................................................ 10
2.9 Implementasi............................................................................................... 10
2.10Evaluasi ..................................................................................................... 11

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan................................................................................................. 12
3.2 Saran........................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Jantung merupakan organ yang sangat penting bagi manusia, karena
jantung diperlukan untuk memompa darah ke seluruh tubuh sehingga tubuh
mendapatkan oksigen dan sari makanan yang diperlukan untuk metabolisme
tubuh. Karena itu, jantung perlu dijaga agar dapat menjalankan fungsinya dengan
baik.
Kehamilan akan menyebabkan perubahan fisiologis yang luas pada sistem
kardiovaskular., dan berakibat terjadinya gangguan pada jantung dan aliran darah
sehingga perlu dipertimbangkan jika terjadi kehamilan. Pada wanita sehat dapat
beradaptasi terhadap perubahan hemodinamik (denyut jantung, sistem pernafasan,
volume darah, hormon dan lain sebagainya).
Banyak bayi yang dilahirkan dengan berat badan yang lebh ringan pada
kelompok dengan penyakit jantung, namun angka mortalitas perinatal tidak
berubah. Tidak ada kasus penyakit jantung sianosis selama periode penelitian ini.
Secara mencolok, pada penelitian tentang penyakit jantung sianosis ditemukan
bahwa komplikasi kardiovaskular pada kehamilan muncul pada 32% pasien
dengan 1 kematian, dan hanya 43% dari kehamilan yang dapat lahir hidup.
Namun perubahan-perubahan ini dapat menjadi ancaman pada wanita
dengan penyakit jantung. Walaupun penyakit jantung jarang muncul secara de
novo selama kehamilan, namun banyak wanita dengan penyakit jantung yang
telah diketahui sebelumnya atau wanita dengan potensi penyakit jantung
mengalami kehamilan.

4
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari gangguan cardiovaskuler ?
2. Bagaimana etiologi dari gangguan cardiovaskuler ?
3. Bagaimana patofisiologi penyakit gangguan cardiovaskuler ?
4. Apa saja gejala dan tanda gangguan cardiovaskuler ?
5. Apa saja komplikasi dari gangguan cardiovaskuler ?
6. Bagaimana cara pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk
gangguan cardiovaskuler ?

7. Bagaimana cara penatalaksanaan gangguan cardiovaskuler ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari gangguan cardiovaskuler.
2. Untuk mengetahui etiologi dari gangguan cardiovaskuler.
3. Untuk mengetahuipatofisiologi penyakit gangguan cardiovaskuler.
4. Untuk mengetahui gejala dan tanda gangguan cardiovaskuler.
5. Untuk mengetahui komplikasi dari gangguan cardiovaskuler.
6. Untuk mengetahui pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk
gangguan cardiovaskuler.
7. Untuk mengetahuipenatalaksanaan gangguan cardiovaskuler.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Penyakit Jantung Pada Kehamilan


Pengertian
Kehamilan akan menimbulkan perubahan pada sistem kardiovaskuler. Wanita
dengan penyakit kardiovaskuler dan menjadi hamil, akan terjadi pengaruh timbal
balik yang dapat merugikan kesempatan hidup wanita tersebut.
2.2 Klasifikasi penyakit jantung dalam kehamilan
Klasifikasi tidak hanya didasarkan gejala klinis. Klasifikasi berikut didasarkan
pada Disability yang lampau dan sekarang serta tidak dipengaruhi oleh tanda-tanda
fisik :
A. Kelas I
Tidak teganggu (Uncompromised), pasien dengan penyakit jantung dan tidak ada
pembatasan dalam aktivitas fisik. Mereka tidak memperlihatkan gejala insufisiensi
jantung atau merasakan nyeri angina.
B. Kelas II
Agak terganggu (Slightly compromised) : Pasien dengan penyakit jantung dan
sedikit pembatasan aktivitas fisik. Pada wanita ini merasa tidak nyaman
(Discomfort) dalam bentuk rasa lelah berlebihan, palpitasi, dispnea, atau nyeri
angina.
C. Kelas III
Jelas terganggu ( Markedly Compromised) : Pasien dengan pembatasan penyakit
jantung dan pembatasan nyata aktifitas fisik. Mereka nyaman dalam keadaan
istirahat, tetapi aktivitas yang kurang dari biasa menyebabkan rasa tidak nyaman
berupa kelelahan berlebihan, palpitasi, dispnea, atau nyeri angina.

D. Kelas IV

6
Terganggu parah (Severely Compromised) : Pasien dengan penyakit jantung dan
tidak mampu melakukan aktifitas fisik apapun tanpa merasa tidak nyaman. Gejala
insufisiensi jantung atau angina dapat timbul bahkan dalam keadaan istirahat, dan
apabila mereka melakukan aktifitas fisik apapun, rasa tidak nyaman bertambah.
2.3 Etiologi
Sebagian besar disebabkan demam reumatik. Bentuk kelainan katup yang sering
dijumpai adalah stenosis mitral, insufisiensi mitral, gabungan stenosis mitral dengan
insufisiensi mitral, stenosis aorta, insufisiensi aorta, gabungan antara insufisiensi
aorta dan stenosis aorta, penyakit katupulmonal dan trikuspidal.
1. Komplikasi
Pada ibu dapat terjadi : gagal jantung kongestif, edema paru, kematian,
abortus. Pada janin dapat terjadi : prematuritas, BBLR, hipoksia, gawat janin,
APGAR score rendah, pertumbuhan janin terhambat.
2. Faktor Predisposisi
Peningkatan usia pasien dengan penyakit jantung hipertensi dan
superimposed preeklamsi atau eklamsi, aritmia jantung atau hipertrofi ventrikel
kiri, riwayat decompensasi cordis, anemia.
2.4 Patofisiologi
Keperluan janin yang sedang bertumbuh akan oksigen dan zat-zat makanan
bertambah dalam berlangsungnya kehamilan, yang harus dipenuhi melalui darah ibu.
Untuk itu banyaknya darah yang beredar bertambah, sehingga jantung harus bekerja
lebih berat. Karena itu dalam kehamilan selalu terjadi perubahan dalam system
kardiovaskuler yang baisanya masih dalam batas-batas fisiologik. Perubahan-
perubahan itu terutama disebabkan karena :
a. Hidrenia (Hipervolemia), dimulai sejak umur kehamilan 10 minggu dan puncaknya
pada UK 32-36 minggu
b. Uterus gravidus yang makin lama makin besar mendorong diafragma ke atas, ke
kiri, dan ke depan sehingga pembuluh-pembuluh darah besar dekat jantung
mengalami lekukan dan putaran.
Volume plasma bertambah juga sebesar 22 %. Besar dan saat terjadinya
peningkatan volume plasma berbeda dengan peningkatan volume sel darah

7
merah ; hal ini mengakibatkan terjadinya anemia delusional (pencairan darah).
12-24 jam pasca persalinan terjadi peningkatan volume plasma akibat imbibisi
cairan dari ekstra vascular ke dalam pembuluah darah, kemudian di ikuti periode
deuresis pasca persalinan yang mengakibatkan hemokonsentrasi (penurunan
volume plasa). 2 minggu pasca persalinan merupakan penyesuaian nilai volume
plasma seperti sebelum hamil.
Jantung yang normal dapat menyesuaikan diri, tetapi jantung yang sakit tidak.
Oleh karena itu dalam kehamilan frekuensi denyut jantung meningkat dan nadi
rata-rata 88x/menit dalam kehamilan 34-36 minggu. Dalam kehamilan lanjut
prekordium mengalami pergeseran ke kiri dan sering terdengar bising sistolik di
daerah apeks dan katup pulmonal. Penyakit jantung akan menjadi lebih berat pada
pasien yang hamil dan melahirkan, bahkan dapat terjadi decompensasi cordis.
2.5 Manifestasi Klinis
Mudah lelah, nafas terengah-engah, ortopnea, dan kongesti paru adalah tanda dan
gejala gagal jantung kiri. Peningkatan berat badan, edema tungkai bawah, hepato
megali, dan peningkatan tekanan vena jugularis adalah tanda dan gejala gagal jantung
kanan. Namun gejala dan tanda ini dapat pula terjadi pada wanita hamil normal.
Biasanya terdapat riwayat penyakit jantung dari anamnesis atau dalam rekam medis.
Perlu diawasi saat-saat berbahaya bagi penderita penyakit jantung yang hamil yaitu :
a. Antara minggu ke 12 dan 32. Terjadi perubahan hemodinamik, terutama minggu
ke 28 dan 32, saat puncak perubahan dan kebutuhan jantung maksimum
b. Saat persalinan. Setiap kontraksi uterus meningkatkan jumlah darah ke dalam
sirkulasi sistemik sebesar 15 – 20% dan ketika meneran pada partus kala ii, saat
arus balik vena dihambat kembali ke jantung.
c. Setelah melahirkan bayi dan plasenta. Hilangnya pengaruh obstruksi uterus yang
hamil menyebabkan masuknya darah secara tiba-tiba dari ekstremitas bawah dan
sirkulasi uteroplasenta ke sirkulasi sistemik.
d. 4-5 hari seetelah peralinan. Terjadi penurunan resistensi perifer daemboli
pulmonal dari thrombus iliofemoral, Gagal jantung biasanya terjadi perlahan-
lahan, diawali ronkhi yang menetap di dasar paru dan tidak hilang seteah
menarik nafas dalam 2-3 kali, Gejala dan tanda yang biasa ditemui adalah

8
dispnea dan ortopnea yang berat atau progresif, paroxysmal nocturnal dyspnea,
sinkop pada kerja, nyeri dada, batuk kronis, hemoptisis, jari tabuh, sianosis,
edema persisten pada ekstremitas, peningkatan vena jugularis, bunyi jantung I
yang keras atau sulit didengar, split bunyi jantung II, ejection click, late systolic
click, opening snap, friction rub, bising sistolik derajat III atau IV, bising
diastolic, dan cardio megali dengan heaving ventrikel kiri atau kanan yang
difus.
2.6 Pemeriksaan Penunjang
Selain pemeriksaan laboratorium rutin juga dilakukan pemeriksaan :
a. EKG untuk mengetahui kelainan irama dan gangguan konduksi, kardiomegali,
tanda penyakit pericardium, iskemia, infark. Bisa ditemukan tanda-tanda aritmia.
b. Ekokardigrafi. Meteode yang aman, cepat dan terpercaya untuk mengetahu
kelainan fungsi dan anatomi dari bilik, katup, dan peri kardium
c. Pemeriksaan Radiologi dihindari dalam kehamilan, namun jika memang diperlukan
dapat dilakukan dengan memberi perlindung diabdomen dan pelvis.
2.7 Asuhan keperawatan
Pengkajian
Penulis melakukan pengkajian pada tanggal 15 april 2015 pukul 07.00 WIB di
bangsal cempaka III. Penulis mengkaji pasien dengan menggunakan metode
wawancara, observasi dan penarian data medis, penulis memperoleh data-data
pengkajian sebagai berikut. Identitas berisikan pasien. An. N berumur 15 tahun,
berjenis kelamin laki-laki, beragama islam, suku jawa, pendidikan terahir SMP,
diagnose medisnya penyakit jantung bawaan. Pasien masuk ke rumah sakit pada
tanggal 14 april 2015 dan penulis melakukan pengkajan pada tanggal 15 april 2015.
Pasien beralamatkan di ganggang 01/04, kendel, kemusu, boyolali.

9
2.8 diagnosa keperawatan
Penulis menganalisa data dari hasil pengkajian, sehingga penulis mendapatkan
masalah keperawatan yang muncul. Adapun diagnosa pertama penurunan curah
jantung ber- hubungan dengan etiologi malformasi jantung ditandai dengan terasa
sedikit sakit pada dada sebelah kiri ketika batuk, nadi 106x/menit,nadi teraba
cepat,ada retraksi dada, mem- bran mukosa kering, capilary refill >3 detik, terdengar
bising jantung murmur dan hasil EKG diperoleh LVH V2-V5. Penulis mengambil
masalah keperawatan kedua tentang pola nafas tidak efektif dengan etiologi kongesti
pulmonal di- tandai dengan sesak nafas, pernafasan 25x/menit,dahak berwarna ku-
ning kental, menggunakan otot pernafasan
2.9 implementasi
Pada diagnosa pertama pe- nurunan curah jantung ber- hubungan dengan
malformasi jantung. Penulis melakukan tin- dakan keperawatan berupa me- monitor
tanda-tanda vital, perawat melakukan pemeriksaan EKG, mengkaji capilary refill,
mengobservasi kualitas dan kekuatan denyut jantung Pada diagnosa kedua pola nafas
tidak efektif berhubungan dengan kongesti pulmonal. Penulis melakukan tindakan
keperawat- an berupa memberikan oksigen dengan via kanul nasal 5 liter,
memberikan posisi semi fowler mengajarkan nafas dalam, memonitor tanda-tanda
vital dan mengkolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi oksigen.
Penulis melakukan tindakan keperawatan pada diagnosa ketiga intoleransi
aktivitas ber-hubungan dengan ketidakseimbangan antara pemakaian oksigen oleh
tubuh dan suplai oksigen ke sel. Tindakan keperawatan yang di lakukakan me-
monitor tanda- tanda vital mengajurkan pasien untuk istirahat bila terjadi kelelahan,
membantu mengidentifikasi aktifitas pasien yg di sukai, membantu pasien memilih
posisi yg nyaman untuk istirahat dan penulis menghantarkan rujuk pasien ke RSUD
Dr. Moewardi pada pikul 12.00 WIB.

10
2.10 Evaluasi
Evaluasi adalah tindakan intelektual untuk menghadapi proses keperawatan yg
bias menandakan keberhasilan dari diagnose keperawatan, rencana tindakan
keperawatan dan implementasinya (Uwong 2008). Evaluasi keperawatan di lakukan
pada tanggal 15 april sampai 17 april 2015. Penulis mengevaluasi pada diagnose
pertama penurunan curah jantung berhubungan dengan malformasi jantung.
Berdasarkan respon perkembangan yg di tunjukkan oleh pasien masalah keperawatan
belom ter atasi dengan terpenuhinya kriteria hasil yg ada yaitupasien mengatakan
masih sedikit terasa sakit di dada sebelah kiri ketika batuk, nadi 106xmenit, ada
rektrasi dada, EKG LVH V2-V5 T interved V5-V6, mukosa bibir kering. Makai
intervensi di lanjukan dgn tindakan g d lakukan monitor tanda-tanda vital, observasi
kualitas dan kekuatan dnyut jantung, kaji capillary reffil.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Beban kerja jantung yang lebih berat pada masa hamil bisa saja dijumpai pada
fase dini masa nifas, oleh karena itu sekalipun anak telah lahir pengamatan secara
ketat janganlah diabaikan. Seluruh tindakan/perawatan seperti masa antepartum perlu
dilanjutkan. Kalau terjadi edema paru maka flebotomi merupakan salah satu usaha
menyelematkan jiwa pasien saat postpartum itu.
Perencanaan waktu dan proses persalinan, analgesia dan anestesia, pengawasan
ketat jantung dan lokasi persalinan harus direncanakan dengan baik, terutama pada
pasien dengan penyakit yang berat. Pendekatan tim, termasuk pasien, sangat penting
dalam proses membuat keputusan. Secara umum, persalinan normal per vaginam
dengan analgesia yang efektif dan kala II yang cepat dan difasilitasi ( dengan forceps
atau ekstraksi vacuum) lebih dipilih. Operasi caesar dilakukan untuk indikasi obstetri
dan kondisi jantung yang spesifik. Kehilangan darah saat persalinan hendaknya
diminimalkan dan diganti dengan segera jika diperlukan. Perawatan postpartum
hendaknya mencakup early ambulation, perhatian pada masalah neonatal, dan
pertimbangan kontrasepsi. Perubahan hemodinamik dalam muncul selama kehamilan

11
dan persalinan.Volume plasma meningkat 50%.Peningkatan denyut nadi dan stroke
volume meningkatkan cardiac output 45%.Autotransfusi sebanyak 500 ml darah
muncul selama persalinan.Denyut nadi, stroke volume, dan cardiac output kembali
normal dalam 2 minggu setelah persalinan
3.2 Saran
Iharapkan penelitian ini dapat menjadi pedoman bagi perawat sebagai
pemberlayanan kesehatan dalammemberikan asuhan keperawatan terhadap pasien
yang mengalami penyakit jantung, selain itu, dalam menjalankan peran sebagai
educator diharapkan mampu memberikan informs kepada masyarakat tentang
penyakit jantung dan upaya pencegahan yang dapat dilakukan oleh keluarga untuk
meminimalisir kejadian penyakit jantung di masyarakat

12
DAFTAR PUSTAKA

Prawiroraharjo, Sarwono. Ilmu Kebidanan. Jakarta Yayasan Bina Pustaka, 1976


Wardoyo AB. Pencegahan penyakit Jantung Koroner. Solo CV Aneka, 1996
Moerdowo, RM. Sekitar Masalah Serangan Jantung. Jakarta Bhratara Karya Aksara
Wahyudi. Berbagai Macam Penyakit Perawatan dan Pengobatannya. Surabaya Usaha
Nasional

13

Anda mungkin juga menyukai