Anda di halaman 1dari 4

TUGAS RUTIN 8

Nama : Sulis Annisa Siburian

NIM : 7193141013

Prodi : Pendidikan Ekonomi

Kelas : B

PEMBIAYAAN PENDIDIKAN

Pendidikan sebagai salah satu elemen yang sangat penting dalam mencetak generasi
penerus bangsa juga masih jauh dari yang diharapkan. Hal ini memiliki konsekuensi bahwa
Negara harus menyelenggarakan dan memfasilitasi seluruh rakyat Indonesia untuk memperoleh
pendidikan yang layak bagi kehidupannya. Pembiayaan pendidikan merupakan komponen yang
esensial dan tidak dapat terpisahkan dalam penyelenggaraan proses belajar-mengajar. Dalam
rangka pembentukan potensi sumber daya manusia (SDM), penggunaan anggaran pendidikan
yang efektif dan efisien diharapkan dapat menghasilkan SDM yang tepat guna dan berhasil guna.

Salah satu kunci keberhasilan dalam pembangunan pendidikan, terletak pada kemampuan
SDM dalam mengelola dana yang tersedia dengan mengacu pada kebutuhan pokok dan skala
prioritas program pembangunan pendidikan dari tahun ke tahun secara bertahap dan
berkesinambungan sesuai dengan perencanaan program. Pasal 4, ayat 1Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Depdiknas,
2003) bahwa prinsip penyelenggaraan pendidikan, yaitu “pendidikan diselenggarakan secara
demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi
manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa”. Kata kunci tidak
diskriminatif di sini berlaku untuk pembiayaan pendidikan, artinya bahwa pembiayaan
pendidikan haruslah tidak mendiskriminatifkan setiap warga Negara yang memiliki keinginan
untuk dapat mengikuti pendidikan sebagai upaya untuk meningkatkan potensi dirinya.
A. Biaya Operasional Pendidikan

Biaya operasional pendidikan (BOP) adalah biaya yang diperlukan sekolah untuk
menunjang proses pembelajaran, sehingga mampu menunjang proses dan hasil PBM sesuai yang
diharapkan. Biaya Operasional Pendidikan (BOP) adalah bantuan dari pemerintah pusat
kepada sekolah-sekolah berdasarkan jumlah murid yang ada di sekolah tersebut. BOP diberikan
kepada sekolah untuk dikelola sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan pemerintah pusat.
Besarnya BOP digunakan dalam pembiayaan yang meliputi biaya penyediaan sarana prasarana,
pengembangan sumber daya manusia, dan modal kerja tetap.
Biaya Operasional Pendidikan (BOP) merupakan program bantuan pemerintah daerah untuk
meringankan beban orang tua terhadap pendidikan anaknya. BOP ini diberikan ke sekolah-
sekolah dari sekolah tingkat dasar (SD dan SMP) maupun tingkat menengah
(SMA/SMK). Pemerintah daerah baik di tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota harus tetap
menyediakan Biaya Operasional Pendidikan (BOP) setiap tahun sebagai sumber utama
pembiayaan sekolah yang dianggarkan melalui APBD setempat.
Biaya operasional pendidikan merupakan hal yang penting dalam penyelenggaraan
pendidikan. Dapat dikatakan bahwa proses pendidikan tidak dapat berjalan tanpa dukungan
biaya. Biaya pendidikan merupakan salah satu komponen masukan instrumental (instrumental
input) yang sangat penting dalam penyelenggaraan pendidikan (di sekolah). Dalam setiap upaya
pencapaian tujuan pendidikan, baik tujuan-tujuan yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif
biaya pendidikan memiliki peranan yang sangat menentukan. Biaya dalam pendidikan meliputi
biaya langsung (direct cost) dan tidak langsung (indirect cost). Biaya langsung terdiri dari biaya-
biaya yang dikeluarkan untuk keperluan pelaksanaan pengajaran dan kegiatan-kegiatan belajar
siswa berupa pembelian alat-alat pembelajaran, sarana belajar, biaya transportasi, gaji guru (baik
yang dikeluarkan oleh pemerintah, orang tua maupun siswa sendiri). Sedangkan biaya tidak
langsung berupa daya, air, jasa telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur,
transportasi, konsumsi, pajak, asuransi, dan lain sebagainya. Instansi yang tidak menyediakan air
di sekolah, sangat mengganggu kenyamanan siswa serta menambah beban siswa. Siswa di suruh
membawakan air dari rumah masing-masing demi beberapa kebutuhan tertentu di sekolah
seperti, menyiram bunga, alat mengepel, mencuci tangan dan lain sebagainya.
B. Investasi Pendidikan

Sebelum mengetahui pengertian tentang investasi pendidikan, terlebih dahulu mengetahui


arti tentang investasi. Banyak pengertian investasi menurut para ahli, Menurut Jack Clark
Francis, investasi adalah penanaman modal yang diharapkan dapat menghasilkan tambahan
dana pada masa yang akan datang. Selanjutnya menurut, Frank Reilly mengatakan, investasi
adalah komitmen satu dollar dalam satu periode tertentu, akan mampu memenuhi kebutuhan
investor di masa yang akan datang dengan: (1) waktu dana tersebut akan digunakan, (2)
tingkat inflasi yang terjadi, (3) ketidakpastian kondisi ekonomi di masa yang akan datang.
Berdasarkan definisi-definisi investai di atas, dapat disimpulkan bahwa investasi
merupakan suatu bentuk pengorbanan kekayaan di masa sekarang untuk mendapatkan
keuntungan di masa depan dengan tingkat resiko tertentu. Sedangkan pendidikan memiliki
pengertian secara umum yakni usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Sehingga dapat
dsimpulkan bahwa investasi pendidikan adalah menanam modal dalam lembaga pendidikan
guna memperoleh dana pada masa mendatang sehingga dapat tercapai tujuan yang
diinginkan.
Dalam penanaman modal sangat diperlukan dalam lembaga pendidikan sebab setiap
penggunaan dana dimaksudkan untuk meningkatkan kemakmuran pemodal. Apabila
investasi dilakukan untuk jangka panjang, maka konsep nilai waktu uang menjadi penting
untuk diperhatikan. Dengan memperhatikan konsep nilai waktu uang, maka seharusnya
pemodal memperhatikan Net Present Value (NPV) investasi tersebut. Semakin besar
investasi NPV investasi, semakin besar peningkatan kemakmuran pemodal.
Konsep pendidikan sebagai sebuah investasi (education as investment) telah berkembang
secara pesat dan semakin diyakini oleh setiap negara bahwa pembangunan sektor pendidikan
merupakan prasyarat kunci bagi pertumbuhan sektor-sektor pembangunan lainnya. Menurut
Nurulfalik (2004), Konsep tentang investasi sumber daya manusia (human capital
investment) yang dapat menunjang pertumbuhan ekonomi (economic growth), sebenarnya
telah mulai dipikirkan sejak zaman Adam Smith (1776), Heinrich Von Thunen (1875) dan
para teoritisi klasik lainnya sebelum abad ke-19 yang
menekankan pentingnya investasi keterampilan manusia.

Anda mungkin juga menyukai