Anda di halaman 1dari 10

PERBANDINGAN KONSEP KEPEMIMPINAN MACHIAVELLI DENGAN

KONSEP KHILAFAH PERSPEKTIF AL MAWARDI

Umi Muharyani1
Program Kaderisasi Ulama UNIDA Gontor, Ponorogo
email; alam.baabulkhoir.ind@gmail.com

Pendahuluan
Opini berhasil mempengaruhi pemikiran muslim, bahwasanya khilafah adalah
ajaran yang buruk, tidak toleran, egois, penuh kebencian, dan membatasi pemeluknya
dengan peraturan-peraturan yang ketat tampak tidak adanya kebebasan di dalamnya,
sehingga terbentuklah paradikma Islam sebagai agama yang harus dijauhi, kalau perlu
dilarang baik pengenaan atribut, pelaksanaan ibadahnya, yang utama jangan sampai
hukum Islam yang adil dan mewarnai suatu negeri.
Kita ketahui bersama manusia sebagai makhluk sosial saling membutuhkan
satu sama lain, sehingga sebuah pengaturan akan hubungan ini sangat diperlukan agar
saling menguntungkan setiap individu dalam masyarakat. Artinya, sistem pengatur
masyarakat muncul secara alami atas dasar kebutuhan manusia.
Para ahli seperti Maclver, J. L. Gillin, dan J. P. Gillin sepakat bahwa
masyarakat terbentuk disebabkan adanya rasa saling bergaul dan berinteraksi karena
mempunyai nilai-nilai, norma-norma, cara-cara dan prosedur-prosedur yang
merupakan kebutuhan bersama sehingga manusia bersatu dalam sebuah sistem 2
sosiolog asal Inggris yang bernama David Berry, bahwa dalam hubungan antar
manusia etika tidak bisa dilepaskan, karena dengannnya pedoman mengenai hal-hal
baik dan buruk dikembalikan.3 Berarti etika dalam politik memiliki posisi yang sangat
penting. Abad ke-16, di Barat adanya pemisahan antara etika dengan politik. Hal ini
1
Peserta Pendidikan Kader Ulama (PKU) UNIDA Gontor, Jawa Timur.
2
M. Munandar Soelaeman, M. S, Ilmu Sosial Dasar, Teori dan Konsep Ilmu Sosial, (Bandung, Ersco,
1995), cetakan kedelapan, h. 63
3
David Berry, Pokok-Pokok Pikiran dalam Sosiologi, (Jakarta, Raja Grafindo Persada, 1995), h. 34
dipelopori oleh negarawan Italia bernama Niccolo Machiavelli. 4 Dalam
pandangannya, etika tidak diperlukan dalam kekuasaan, hanya bila ia mendatangkan
keuntungan secara pragmatis barulah etika digunakan. Hal inilah yang kemudian
menjadi problem tersendiri dalam kajian politik, khususnya kaitannya dengan etika
Penulis melakukan perbandingan antara konsep teori etika berpolitik atau
berkuasa (pemimpin) ala Barat dengan khalifah (pemiimpin) pemikiran Imam Al
Mawardi melalui kitab Al Ahkamu As Sulthoniyah.
Kepemimpinan perspektif Barat
Kepemimpinan menurut barat, George R Teri ; Leadership is the relationship
in which one person, or the leader, influences others to work together willingly on
related tasks to attain that which the leader desires," kepemimpinan adalah sebuah
hubungan dimana satu orang atau pemimpin, mempengaruhi yang lainya untuk
bekerja sama dengan penuh hasrat dalam pekerjaan yang saling berhubungan untuk
mencapai apa yang diinginkan oleh pemimpin.5 Dwight D. Eisenhower; leadership is
the art of getting someone you want done because he want to do it: Kepemimpinan
adalah seni membuat orang lain melakukan sesuatu yang kamu inginkan karena dia
menginginkan untuk melakukannya.6Jadi hal pokok dalam konsep kepemimpinan
modern ala barat yaitu mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan.
kepemimpinan merupakan sarana untuk mencapai tujuan dari seorang pemimpin atau
tujuan organisasi sedangkan proses pencapaian tujuan adalah dilakukan pemimpin
dalam memberikan pengaruh kepada orang lain.

Konsep Kekuasaan (pemimpin) Nicollo Machiavelli

Biografi Niccolo Mashiavelli

Nicollo Machiavelli lahir pada masa ini di Florence, Italia pada tahun 1469.
Ayahnya seorang pengacara terkemuka yang bernama Bernardo Machiavelli. Dalam
usiannya yang ke 6 tahun, Machiavelli sudah mempelajari bahasa Latin. Kemudian
4
F. Budi Hardiman, Filasafat Modern, dari Machiavelli sampai Nitzsche, (Jakarta, PT Gramedia
Pustaka Utama, 2004), hlm. 15.
5
R.Teri, George, Prinsip-prinsip Manajemen, Jakarta, Bumi Aksara, hlm 495
6
George Robert Terry, Principles of Management, 7th ed (Homewood, Ill: R. D. Irwin, 1977).

2
pada umur 12 tahun ia telah mempelajari ilmu-ilmu kemanusiaan dari Paulo
Ronsiglione dengan menggunakan bahasa Latin, dan pada umurnya yang ke 14,
Machiavelli telah mampu menulis dengan karangan dalam bahasa Latin dengan
meniru gaya penulisan Klasik. Florence merupakan sebuah kerajaan yang berbentuk
polis di wilayah Italia. Pada masa ini, kehidupan politik Italia diwarnai dengan
perebutan kekuasaan dan penjajahan wilayah dari kerajaan-kerajaan di Italia .7

Nicolo Machiavelli dalam buku Discourses on Livy dan The Prince adalah
memisahkan teori politik dari etika. Pandangan manusia mengenai terbentuknya
masyarakat ada dua macam. Pertama, mereka yang memandang masyarakat secara
optimistis, artinya memandang masyarakat sebagai sebuah kebersamaan yang
harmoni dimana setiap individu memandang individu lainnya sebagai sekutu, mitra
kerjasama, dan yang saling menguntungkan. kedua, mereka yang memandang
masyarakat sebagai sebuah ajang konflik, sehingga memandang manusia sebagai
saingan atau musuh yang membahayakan.8

Sebagai seorang diplomat yang menjalin hubungan dengan negara-negara


sekitarnya juga mengatur organisasi ketentaraan dan korespondensi resmi negaranya.
Machiavelli telah berkeliling ke negara-negara tentunya memperkaya
pengetahuaannya mengenai fenomena politik, dengan kecerdasannya, ia mampu
menilai secara tepat dan cepat dalam menentukan kekuatan dan kelemahan lawan,
juga korps diplomatiknya dalam setiap situasi. Ia juga menyimpulkan bahwa
kekuatan dan tipu muslihat selalu digunakan dalam praktik politik di negara-negara
yang telah ia kunjungi, sehingga ia berkesimpulan bahwa dua hal itulah yang harus
digunakan dalam mempertahankan kekuasaan.9 Ia juga berpedoman pada etika
budaya Romawi Kuno, dan etika Katholik. Ia lebih berpegang pada etika budaya
Barat Kuno yang berasal dari Romawi, berdasarkan pada pemikirannya bahwa untuk
mempertahankan kekuasaan, kekuatan semangat untuk bertempur haruslah

7
Fuad Muhammad Zein : Kritik Konsep Politik Machiavelli. 498
8
Fuad Muhammad Zein : Kritik Konsep Politik Machiavelli
Mahkamah, Vol. 1, No. 2, Desember 2 P- ISSN: 2527-4422 E- ISSN: 2548-5679,
9
Rapar, Filsafat Politik Machiavelli, (Jakarta, Rajawali Press, 1991), hlm. 18

3
diunggulkan, seperti halnya pada masa Julius Cesar, seorang penguasa Florense
sebelum kelahiran Machiavelli yang sangat licik dan gila kekuasaan. 10 Ia menyatakan
bahwa etika Katholik hanya menjadikan manusia lemah karena hanya
mengorientasikan hidupnya pada akherat. Hal ini menurutnya tidak memberikan
konstribusi nyata dalam pertarungan politik dan kekuasaan. Meski begitu, ia tidak
menolak secara tegas mengenai etika Katholik ini, namun etika khatolik bisa
digunakan sebagai mencapai tujuan, misalnya untuk menyatukan rakyat.11

Seorang penguasa dalam berdiplomasi harus memakai muslihat singa dan


rubah (kancil). Singa sebagai raja hutan memiliki kekuasaan dikarenakan
kekuatannya dan kebuasannya sehingga hewan-hewan lainnya takut. Kemudian,
kelihaian rubah dalam tipu muslihat yqng mampu menyelamatkan dirinya dari
jebakan hewan lain atau dari pemburu. Dua hal ini yang ditekankan oleh Machiavelli
kepada penguasa dalam berdiplomasi dengan kerajaan-kerajaan lain.12artinya
pemimpin versi barat adalah tidak memandang benar salah intinya tujuanya tercapai.

Pemikiran Machiavelli mengenai bagaimana ia harus bersikap terhadap


rakyat dan cara berdiplomasi terhadap raja-raja kerajaan lainnya. ia menjelaskan
bahwa seorang pemimpin/penguasa harus menimbulkan rasa cinta dan ketakutan dari
rakyatnya kepadanya. Apabila hal ini sulit dilakukan, ia menyatakan bahwa seorang
penguasa/pemimpin lebih baik ditakuti dari pada dicintai oleh rakyatnya. 13Kemudian
ia juga menyarankan untuk tidak selalu berpedoman pada pragmatis dalam
kekuasaan., menghalalkan segala cara untuk mempertahankan kekuasaan, bahkan
lakukan bila mengharuskan kekejaman

Prinsip-prinsip dari Machiavelli dan filosofi yang sepaham denganya inilah


salah satu pemicu munculnya kondisi masyarakat phobia terhadap kalimat khalifah
diantaranya adalah negara-negara Barat pasca hancurnya ideologi komunisme

10
Rapar, Filsafat Politik Machiavelli,Ibid,hln 17-18
11
Nicollo Machiavelli, The Prince, trans: W. K. Marriott, The Electronis Classic Series, (Pensylvania
University, 2001), h. 30-35.
12
Nicollo Machiavelli, The Prince,84
13
Nicollo Machiavelli, The Prince,....hlm. 66.

4
(pascaperang dingin) memandang Islam sebagai sebuah gerakan peradaban yang
menakutkan.14 Realitas historis-sosiologis tersebut merupakan bukti betapa Barat
menggunakan standar ganda dan bersikap tidak adil terhadap Islam. 15 Yang
diwujudkan dengan propaganda mereka, memberi label-label penyebutan muslim
yang menjalankan Islam secara kaffah juga gerakan Islam, seperti muslim garis keras,
ekstrimis, militan, Islam kanan, fundamentalisme, sampai terrorisme dan radikalisme.

Biografi Al-Mawardi
Al-Mawardi bernama Abu Al-Hasan Ali bin Muhammad bin Habib Al
Mawardi, seorang imam besar, ahli fiqih, ahli ushul fiqih, dan pakar tafsir. Al
Mawardi lahir pada tahun 370 H. Lahir di keluarga arab yang membuat dan
mendagangkan air mawar, karena itu beliau mendapat julukan Al-Mawardi yang
berasal dari kata Al-Wardu (mawar) Ia belajar di Bashrah Baghdad, Ia termasuk
pakar dalam ilmu fiqih dan pengikut mahzab Syafi’i. beliau belajar al-Qur’an, al-
Hadits dan Tata Bahasa dan Sastra Arab.
Sebagai intelektual muslim dan elite politik dalam pemerintahan daulah
Bani‘Abbâsiyyah. Ia menyelesaikan misi diplomatik dan tugas arbitrase yang
dipercayakan oleh Khalîfah al-Qâdir maupun al-Qâim, ditengarai karena sikapnya
yang moderat, tegas dan berani.16 serta kapabilitas kealiman dan akhlaknya yang
terpuji. Al Mawardi Rahimahullah wafat pada Rabiul Awal tahun 450H dalam usia
86 tahun.

Makna Khalifah (pemimpin) perspektif Imam Al-Mawardi


Menurut Kamus Ashohah kata ٌ‫ ِخالَفَة‬yang terdapat dalam Al-qur’an Suarat Al-A’raf
ayat 142

Q‫ َن‬Q‫ ي‬Q‫ ِد‬Q‫ ِس‬Q‫ ْف‬Q‫ ُم‬Q‫ ْل‬Q‫ ا‬Q‫ل‬Qَ Q‫ ي‬Qِ‫ ب‬Q‫ َس‬Q‫ ْع‬Qِ‫ ب‬Qَّ‫ ت‬Qَ‫ اَل ت‬Q‫ َو‬Q‫ح‬Qْ Qِ‫ ل‬Q‫ص‬
Qْ Qَ‫ أ‬Q‫ َو‬Q‫ ي‬Q‫ ِم‬Q‫و‬Qْ Qَ‫ ق‬Q‫ ي‬Qِ‫ ف‬Q‫ ي‬Qِ‫ ن‬Q‫ ْف‬Qُ‫ ل‬Q‫خ‬Qْ Q‫ ا‬Q‫ن‬Qَ Q‫ و‬Q‫ ُر‬Q‫ ا‬Qَ‫ ه‬Q‫ ِه‬Q‫ ي‬Q‫ ِخ‬Qَ ‫ أِل‬Q‫ى‬Qٰ Q‫ َس‬Q‫ و‬Q‫ ُم‬Q‫ َل‬Q‫ ا‬Qَ‫ ق‬Q‫و‬Qَ
.Dan berkata Musa kepada saudaranya yaitu Harun: "Gantikanlah aku dalam
(memimpin) kaumku, dan perbaikilah, dan janganlah kamu mengikuti jalan orang-
14
Nurcholis Majid, Pintu-Pintu Menuju Tuhan (Jakarta: Paramadina, 1995).
15
Choirul Ummah, AKAR RADIKALISME ISLAM DI INDONESIA (Jogjakarta: MKU-UNY, 2012).
16
Santosa Irfan, AL-KHILÂFAH MENURUT AL-MÂWARDY STAIN Purwokerto Journal Of Islamic Studies
Volume 3 Nomor 2 September 2013,hlm 124

5
orang yang membuat kerusakan".17 Menggantikan yang lama atau menbatalkan
pemimpin yang lama.
ٌ ‫ خَ لَف = خَ ْل‬Khalifah dalam surat Al-A’raf berarti pemimpin. ٌ‫ ال َخلِفَة‬adalah
‫ف = نَفِيضُ قَدَا ُم‬
penguasa yang tinggi.18 Bahwa Khalifah adalah pemimpin yang memiliki kekuasaan
yang tinggi.

Allah Aza wa jalla berfirman di dalam surat al-baqarah ayat 30: “Ingatlah
ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak
menjadikan seorang khalifah di muka bumi," Al-khalifah Sebagai wakil Tuhan diberi
otoritas menyebarkan rahmat Tuhan, membasmi kebatilan, menegakkan keadilan.
sebagai khalifah Allah, sangat besar dalam menegakkan sendi-sendi kehidupan di
muka bumi.19 Oleh karena itu, manusia dilengkapi Tuhan dengan kelengkapan
psikologis yang sempurna, yaitu akal, hati, syahwat dan hawa nafsu.

‫ْص َر َوٱأْل َ ْفٔـِٔدَ َة ۙ لَ َعلَّ ُك ْم‬ َ ‫ون أ ُ َّم ٰ َه ِت ُك ْم اَل َتعْ لَم‬
َ ٰ ‫ُون َشئْـًٔا َو َج َع َل لَ ُك ُم ٱلسَّمْ َع َوٱأْل َب‬ ُ ‫َوٱهَّلل ُ أَ ْخ َر َج ُكم م ِّۢن ب‬
ِ ‫ُط‬
َ ‫َت ْش ُكر‬
‫ُون‬

“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak
mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati,
agar kamu bersyukur.”

Al-Khilafah menurut Rasulullah ‫ “ ﷺ‬Khilafah ‘ala Minhaj an-


Nubuwah,” (khilafah yang mengikuti methode kenabian). Adapun yang disebut
khalifah jamaknya khulafa, sebagaimana sabda rasulullah ‫ ﷺ‬Bani Israil
dulu telah diurus urusan mereka oleh para nabi. Ketika seorang nabi (bani Israil )
wafat, maka akan digantikan oleh para nabi yang lain. Sesungguhnya tidak akan ada

17
Al[qur’an dan Terjemah, Surat Al-Arof, ayat 142, 2016, Surakarta, Penerbit madina Surakata, hlm
167
18
Zainuddin Abu “Abdillah Muhammad bin Abi Bakar bin ‘Abdul Qodir Alhanafi Arrozi,Muktaaru Assh,
1420H/1999, Beirut, Daarun Namuudzajiyyah,hlm 95
19
Yang akan mewakili Aku (Tuhan) dalam melaksanakan hukum-hukum atau peraturanperaturan Ku
(Tuhan) padanya (yaitu Adam). Imam Jalal al-Din al-Mahali dan Imam Jalal alDin As-Suyuti, Tafsir
Jalalain Jilid I, hlm. 17

6
lagi nabi setelahku yang ada para khalifah, sehingga jumlah mereka banyak.”(HR
Muslim) khalifa menggantikan nabi ‫ ﷺ‬dalam menjaga agama dan
mengurus dunia.20

Khilafah sebagaimana difahami para shahabat Nabi SAW yang mulia, adalah
jabatan yang dipilih dan harus diputuskan berdasarkan kerelaan kaum muslimin dan
hasil musyawarah antara mereka.21

Al-Khilafah menurut Ismail Al-Faruqi ( Jamal al-Din Al-afghani dalam


sejarah Islam kontenporer) berkata,”Khilafah adalah tatanan sosial yang merupakan
aktualisasi kemauan Allah pada manusia yang diwajibkan mengatur diri mereka
sendiri dan memakmurkan bumi sebaik mungkin dalam rangka Ilahiyah. 22Dapat
disimpulkan khalifah adalah pemimpin yang dipilih oleh umat untuk menjaga agama
dan mengatur dunia dalam mencapai rahmatan lil alamin.

Khalifah menurut Imam Al_Mawardi adalah pemimpin yang diproyeksikan


untuk mengambil alih peran kenabian dalam menjaga agama dan mengatur dunia.23
Konsep Imam Al-Mawardi dalam mewujudkan ketertiban dunia maka
kholifah harus menerapkan enam azas, yaitu: pertama agama yang dianut (Ad Din
mutba’) Kholifah harus menjaga dan menegakan agama. agama sebagai intrumen
Ilahiyah untuk memahami dunia. Agama adalah aplikatif yang menghasilkan nidzam
atau sistem yang universal dan integral. sistem yang mengatur hubungan individu
dengan Rabbnya, hubungan individu dengan individu lainya.terbukti agama selalu
memberi panduan moral yang benar.24

Kedua Pemimpin yang berdaulat (Sulton Qaahir) Khalifah harus memiliki


power (pengaruh) Power eksekutif, penetapan undang-undang yaitu pengaruh yang
20
Al-Chaidar, Negara Islam Indonesia Antara Fitnah dan Realita, 2008, Jakarta, Madani Pers, hlm 178
21
Al-Chaidar, Negara Islam Indonesia Antara Fitnah dan Realita, hlm 178
22
Azumardi Azra, TRANSFORMASI POLITIK ISLAM,RADIKALISME, KHILAFATISME, DAN DEMOKRASI,
2016, Jakarta, Prenadamedia grop, hlm 69
23
Abu Hasan Ali ibn Muhammad Ibn al-Mawardi, Adab ad Dunya wa Adiin, Daar Iqra’, Beirut :1986;
hlm 148
24
Bahtiar Effendy penerjemah Ikhsan Ali Fauzi, Islam dan Negara Transformasi Pemikiran dan
praktek politik Islam di Indonesia/1998, Jakarta, Para Madina, hlm 7

7
dapat menimbulkan kharisma, pemimpin yang berdaulat merupakan salah satu pokok
terwujudnya kemaslahatan dunia. Maslahat secara leksikal setiap sesuatu yang
memberikan manfaat serta menghindarkan keburukan segala aspek kehidupan25

Ketiga Keadilan bagi seluruh rakyat (Ad Lun yamil) khilafah harus bersikap
adil terhadap seluruh rakyatnya, baik adil dalam pelaksanaan hukum maupun adil
pelaksanaan hak dan kewajiban seluruh rakyatnya tanpa memandang rakyatnya
beragama apa, status sosialnya ataupuan keturunan.
membuat tatanan antara muslim dan muslim juga antara muslim dan non muslim
secara adil tanpa ada pemaksaan non muslim masuk Islam juga tidak ada
deskriminasi,

Keempat,(Am Nun) Menciptakan keamanan bagi seluruh rakyatnya, dalam


menjalankan agamanya, baik yang berada dalam negeri maupun yang di luar
negeri.aman dalam menjalankan ekonominya untuk memenuhikebutuhan hidupnya,
juga aman dalam kehidupan bermasyarakat. Surah an-Nisa ayat 83

Kelima Negeri yang subur (Khasbun daarun) kholifah harus mampu mengolah
kekayaan alam untuk kemakmuran rakyatnya. .
Keenam cita-cita yang luhur (amalun fasiih). Khlifah harus menciptakan dunia
sebagaimana kehendak Alloh mencapai rahmatan lil alamiin. 26dap seluruh rakyatnya
tanpa memandang agama ataupun status sosial. sebagaimana Rosulullah contohkan
menetapkan prinsip-prinsip bernegara, menetapkan peraturan hubungan anatara
muslim dan penduduk non muslim tidak ada pemaksaan bagi rakyat yang beragama
lain untuk masuk Islam dan tindak diskriminasi.

Al Mawardi menetapkan tujuh kriteria sosok seorang pemimpin yaitu:


Pertama bersikap adil dalam setiap hal terhadap seluruh rakyatnya tanpa
memandang agama ataupun status sosial. sebagaimana Rosulullah contohkan
menetapkan prinsip-prinsip bernegara, menetapkan peraturan hubungan anatara
muslim dan penduduk non muslim tidak ada pemaksaan bagi rakyat yang beragama
lain untuk masuk Islam dan tindak diskriminasi.
Kedua memiliki ilmu yang membuat ia mampu untuk berijtihad menempatkan
suatu hal persoalan hukum dan peristiwa yang berlaku. Khalifah harus memiliki
pengetahuan agama juga mempunyai pengetahuan yang luas mencakup pengetahuan
tentang administrasi Negara, politik, ekonomi, sosial, dan hukum. sehingga mampu
berijtihad untuk menyelesaikan masalah umat

Ketiga sempurna dari segi panca indra, pendengaran, penglihatan dan


percakapanya, tubuh badanya tidak terhalang pergerakanya,
25
Imron Mustofa, Asep Awaludin, Eko Adi Sutrisno, Fuad Muhammad Zein,Syare’at Islam,
Kemanusiaan dan Kekuasaan politik, 2015, Ponorogo, Centre for Islamic and Ocidental
Studies(CIOS),hlm 4
26
Abu Hasan Ali ibn Muhammad Ibn al-Mawardi, Adab ad Dunya wa Adiin, Daar Iqra’, Beirut hlm
148

8
Keempat harus memiliki pengetahuan tentang pentadbiran dan siasah rakyat sehingga
mampu berijtihad terhadap permasalahan yang terjadi pada rakyatnya..
Kelima berani.dalam menjaga kesetabilan negara. Power Legislatif, Pembuat
hukum yaitu pengaruh untuk mengatur hubungan antar kelompok. Power, pembuat
keputusan, yaitu pengaruh untuk melerai perselisihan yang terjadi dalam penerapan
hukum.
Keenam tegas. Melaksanakan hukum terhadap para pihak yang bertikai dan
memutuskan mata rantai permusuhan antar pihak yang berbeda pendapat.
Ketujuh keturunan qurais.27 Nabi Salallahu Alaihi wa salam bersabda
“dahulukan orang Quraisy, dan janganlah kalian mendahuluinya, Bangsa Qurais
terkenal cerdas, pemberani dan menjujung tinggi urusan negaranya, maka apabila
tidak ada keturunan Qurais baru pilih golongan lain yang kompeten.

D. Kesimpulan

Kepemimpinan perspektif Barat, kekuasaan tertinggi pada pemimpin yaitu


manusia dimana aktivitas manusia bersentral pada akalnya, dan disisi lain manusia
juga dikaruniai dasar berpotensi untuk maju yaitu nafsunya, sehingga produk hukum
hasil manusia kadang justru membawa kerusakan. Sedangkan khilafah, pengganti
atau duta Allah ‫ ﷻ‬penjaga agama, dan penegak keadilan, ajaranya bagus,
konsepnya bagus, produk hukumnya bersandar pada Al-qur’an dan Hadits, jadi orang
yang menolak khilafah tidak paham sejarah secara komprehensif, kita do’akan
semoga segera paham.” 28

PERBEDAAN KEPEMIMPINAN BARAT DAN KHOLIFAH


NICCOLO MASHIAVELLI IMAM AL-MAWARDI
1.Mempengaruhi orang lain untuk 1. Amanah,
kekuasaan
2.Produk hukum dari pemimpin 2. produk hukum bersandar pada Al-
(Manusia) qur’an dan Hadits

3.Memisahkan antara politik dan 3. Pengganti nabi di bumi untuk

27
Al-Ahkam Al –Shultoniyah ;2000,Hukum-hukum penyelenggaraan Negera dalam Konsep Islam
Darul Falah Beasi, hlm 4
28
KH.Mahyuddin Junaidi, pusat kajian Analisis Data,Khilafahisme vs Komonisme, ada apa?, FGD
online #7, live you tobe 18 Juli 2020;3;35;52

9
etika menjaga agama, menegakan
keadilan dan memakmurkan bumi

4.Tidak berpedoman pada pragmatis 4. Bertujuan mencapai Rahmatan lil


dalam kekuasaan, menghalalkan alamin
segala cara, mengabaikan salah dan
benar.

10

Anda mungkin juga menyukai