Anda di halaman 1dari 8

PENGEMBANGAN MODEL JURNAL BELAJAR

ARTIKEL PENELITIAN
Oleh:

LIANTO
NIM. E1A 013 026

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2017
PENGEMBANGAN MODEL JURNAL BELAJAR
Lianto1), Jufri, A. W.2), I. Wayan Merta3)
1) Mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP Universitas Mataram
2)3)Dosen Pendidikan Biologi FKIP Universitas Mataram

Universitas Mataram, Jalan Majapahit No. 62, Mataram


anglianto@gmail.com

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model jurnal belajar dan
mengetahui respon siswa terhadap jurnal belajar yang telah dikembangkan. Penelitian ini
tergolong jenis Research and Development (R&D) yang dilaksanakan dengan mengikuti
langkah-langkah model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation dan
Evaluation). Proses pengembangan terdiri atas tiga tahap yaitu uji ahli, uji kelompok kecil
dan uji lapangan terbatas. Model jurnal belajar yang dikembangkan diberi nama model jurnal
belajar kotak berhias yang terdiri atas: 1) tampilan jurnal belajar; 2) identitas siswa; 3)
petunjuk penulisan jurnal belajar; dan 4) kotak pertanyaan yang bertujuan untuk
meningkatkan motivasi belajar siswa dan membantu memperkuat memori siswa terhadap
materi pelajaran. Subjek uji coba adalah siswa kelas X IPA 1 SMA Negeri 2 Labuapi tahun
ajaran 2016/2017 yang berjumlah 26 orang. Instrumen dalam penelitian ini terdiri atas
lembar validasi jurnal belajar dan angket respon siswa. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa: 1) keempat validator memberi kategori sangat layak untuk digunakan terhadap
model jurnal belajar kotak berhias yang telah dikembangkan (skor rata-rata 3,42); 2) sebesar
65,4% siswa memberi respon sangat menarik terhadap kemenarikan tampilan model jurnal
belajar kotak berhias dan sisanya sebesar 34,6% memberi respon menarik; dan 3) sebesar
50% siswa memberi respon sangat bermanfaat terhadap kebermanfaatan model jurnal belajar
kotak berhias dan 50% lainnya memberi respon bermanfaat. Dapat disimpulkan bahwa
model jurnal belajar kotak berhias yang dikembangkan telah layak untuk digunakan dan
mendapatkan respon sangat menarik serta bermanfaat.
Kata-kata Kunci: jurnal belajar, motivasi belajar, hasil belajar
Abstract: The aim of this research was to develop learning journal model and to know
students responses to learning journal model which was developed. This Research and
Development (R&D) was undertaken based on ADDIE model. The development process
consist of 3 steps that are expert judgement, small group test and limited area tets. A model
of learning journal has been developed which is named decorated learning journal model
consist of: 1) learning journal design; 2) students identity; 3) instructions for filled the
learning journal; and 4) questions boxes that aimed to improve learning motivation and
helping to strengthen students memory of the subject matter . The subject of this research
were 26 students of grade ten in SMA Negeri 2 Labuapi in the academic year at 2016/2017.
The instrrumens that used were validation sheet and students response questionnaires.
Research results showed that expert judgement showed that learning journal model with an
average value of 3,42 that are categorizied very good; 2) 65,4% students gave very
interesting response to the attractiveness of the learning journal design and 34,6% of students
responded attractive and 3) 50% of students gave very useful response to the usefulness of
the larning journal model and 50% of students gave useful response. It can be concluded
that learning journal model wich was developed are eligible for used and has received a very
interesting and useful response.

Keywords: learning journal, learning motivation, learning achievement


PENDAHULUAN
Refleksi adalah aktivitas pembelajaran tinggi. Masui dan De Corte [4] juga
berupa penilaian atau umpan balik peserta menambahkan bahwa kegiatan refleksi
didik terhadap guru setelah mengikuti dapat meningkatkan kemampuan belajar
serangkaian proses belajar dalam jangka mandiri dan prestasi akademik siswa. Davis
waktu tertentu. Refleksi juga dapat [5] menyatakan bahwa kegiatan refleksi
diartikan sebagai aktivitas peserta didik dapat memfasilitasi siswa untuk meninjau
yang berisi ungkapan perasaan, pesan dan dan mengoreksi ide awalnya dan
kesan atas pembelajaran yang telah diikuti. mengarahkannya pada ide yang lebih baik.
Moon [1] mendeskripsikan refleksi sebagai Campbell, dkk [6] menambahkan bahwa
sesuatu yang secara alami tertanam dalam dalam mengembangkan sikap dan
proses pembelajaran. Estrada dan Rahman metakognisi, siswa yang secara bertahap
[2] mendifinisikan refleksi sebagai sarana memahami peran pembelajaran mereka
untuk mendapatkan pengetahuan yang selama proses refleksi dapat memiliki
mendalam dan pemahaman yang lebih baik. wawasan tentang proses berpikir, sikap,
Kegiatan refleksi dalam proses perhatian, dominasi, ketekunan dan
pembelajaran sangat penting karena tanngung jawab dasar lainnya.
membantu guru mengetahui seberapa jauh Berdasarkan hasil observasi di sekolah,
kemampuan siswa dalam memahami peserta didik tidak pernah melakukan
pelajaran yang mereka terima dan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran
membantu guru mengevaluasi cara yang dilakukan. Guru masih belum
mengajarnya di dalam kelas, sehingga guru memberikan perhatian yang optimal
dapat lebih berinovasi dalam mengajar. terhadap kegiatan refleksi pembelajaran.
Sedangkan bagi siswa kegiatan refleksi Hal tersebut membuat siswa menjadi
membentu siswa untuk mengerti cara kurang sadar terhadap arti pentingnya
belajar terbaik bagi dirinya sendiri, pembelajaran yang dilakukan sehingga
meningkatkan tanggung jawab siswa dan siswa menjadi kurang temotivasi dalam
meningkatkan kemampuan menyelesaikan mengikuti proses pembelajaran.
masalah. King [3] menyatakan bahwa Pengembangan model jurnal belajar
menulis reflektif telah menjadi pendekatan adalah salah satu cara yang dapat digunakan
umum untuk mengembangkan kemampuan sebagai alat refleksi siswa terhadap kegiatan
menulis, meningkatkan motivasi dan pembelajaran. Moon [1] menambahkan
mengantarkan kemampuan berpikir tingkat bahwa penulisan jurnal mendorong siswa
untuk melakukan refleksi dan kegiatan pengembangan dan SMA Negeri 2 Labuapi
menyebabkan pembelajaran siswa menjadi untuk tahap uji kelompok kecil dan uji
lebih bermakna. Dalam pembelajaran lapangan terbatas. Tahap pertama adalah
bermakna, siswa akan mengembangkan Analysis. Tahap analisis dilakukan untuk
pemahaman terhadap materi dan mengumpulkan berbagai informasi sebagai
mengaitkannya dengan apa yang sudah bahan perencanaan produk yang akan
dketahuinya. Kebiasaan menulis jurnal dikembangkan. Tahap analisis meliputi
belajar mendorong siswa untuk berusaha analisis masalah dan kebutuhan yang akan
mengerti. Septiyana [7] menyatakan bahwa membantu dalam mengatasi permasalahan
melalui jurnal belajar proses pembelajaran pada mata pelajaran biologi.
siswa menajdi bermakna. Pembelajaran Tahap kedua adalah tahap design atau
bermakna yaitu pembelajaran yang perencanaan. Pada tahap ini mulai
menjadikan pengalaman belajar sebagai dirancang model jurnal belajar yang akan
bagian dari proses belajar. Siswa diberi dikembangkan sesuai hasil analisis pada
kesempatan untuk merefleksikan kegiatan tahap sebelumnya. Selain itu pada tahap ini
belajar sehingga mampu mendiagnosis juga dirancang instrumen untuk menilai
kelemahan serta kelebihan yang dapat kelayakan jurnal belajar yang
digunakan untuk menyususn kegiatan dikembangkan dan instrumen untuk
belajar baik waktu belajar, strategi belajar mengukur respon siswa terhadap jurnal
dan senantiasa melakukan pemantuan belajar yang dikembangkan.
dalam proses belajar demi mengoptimalkan Tahap ketiga adalah tahap development
hasil belajar. atau pengembangan. Pada tahap ini
Berdasarkan uraian diatas, maka perlu dilakukan uji ahli dan uji kelompok kecil.
dilakukan penelitian yang bertujuan untuk Uji ahli bertujuan untuk mengetahui
mengembangkan model jurnal belajar dan kelayakan jurnal yang dikembangkan
mengetahui respon siswa terhadap jurnal dinilai oleh ahli yang terdiri dari dua dosen
belajar yang dikembangkan. ahli dan dua guru mata pelajaran biologi di
METODE PENELITIAN SMA Negeri 2 Labuapi sehinga terbentuk
Penelitian ini adalah penelitian Draft 2 dari jurnal belajar yang kemudian
pengembangan (R&D) dengan diuji pada uji kelompok kecil. Uji
menggunakan model ADDIE. Penelitian ini kelompok kecil bertujuan untuk mengetahui
telah dilaksanakan di dua tempat yaitu hasil jurnal yang dikembangkan dalam
Kampus FKIP UNRAM untuk tahap skala kecil yang merupakan representasi
dari kelayakan dan untuk mencari saran dan belajar berada pada kategori layak dengan
penilaian terhadap jurnal belajar yang telah skor rata-rata sebesar 3,25. Pada tahap uji
dikembangkan. Uji kelompok kecil ahli terdapat perbaikan yang disarankan
dilakukan di SMA Negeri 2 Labuapi dengan oleh validator yaitu tidak menggunakan
subjek penelitian siswa kelas X IPS 2 dan X bahasa yang terlalu baku sehingga mudah
IPS 3 dengan jumlah siswa sebanyak 15 dimengerti oleh siswa. Contoh pertanyaan
orang siswa. yang diganti adalah “Apa tujuan belajarmu
Tahap keempat dari model ADDIE pada pembelajaran biologi hari ini ?”
adalah implementation atau implementasi. diganti dengan “Apa tujuanmu belajar
Impelementasi dilakukan di SMA Negeri 2 biologi hari ini?”. Setelah saran perbaikan
Labuapi dengan subjek penelitian siswa dari validator dilakukan maka jurnal belajar
kelas X IPA 1 tahun ajaran 2016/2017 yang dapat diterapkan pada uji kelompok kecil.
berjumlah 26 siswa. Tahap kelima adalah Hasil uji kelompok kecil menunjukkan
evaluasi. Tahap evaluasi bertujuan untuk bahwa siswa memberikan respon yang
mengetahui efektivitas jurnal belajar yang sangat baik terhadap tampilan dan isi jurnal
dikembangkan dan mengetahui respon belajar. Hasil uji kelompok kecil
siswa terhadap jurnal belajar yang menunjukkan adanya revisi untuk
dikembangkan. memperbesar ukuran kolom pertanyaan dan
HASIL DAN PEMBAHASAN jawaban yang ada pada jurnal belajar. Hasil
Karakteristik jurnal belajar yang revisi jurnal belajar pada kelompok kecil
dikembangkan terdiri atas desain dan isi kemudian diuji coba pada uji lapangan
jurnal belajar. Jurnal belajar yang terbatas.
dikembangkan memiliki desain pada bagian Isi jurnal belajar yang dikembangkan
tepi diberikan batas halaman berupa bunga- terdiri atas pertanyaan-pertanyaan yang
bunga berwarna merah dan terdapat daun mengantarkan siswa untuk meningkatkan
yang berwarna hijau serta garis kolom motivasi dan hasil belajar siswa. Hasil uji
pertanyaan dan jawaban diberi warna ahli terhadap isi jurnal belajar menunjukkan
kuning agar tampilan jurnal belajar menjadi bahwa pada aspek kesesuaian pertanyaan
lebih menarik. Hasil uji ahli terhadap jurnal pada jurnal belajar dengan motivasi belajar
belajar menunjukkan bahwa jurnal belajar sisewa berada pada kategori sangat layak
yang dikembangkan sangat layak untuk dengan skor rata-rata sebesar 3,50 dan
diterapkan dengan skor rata-rata sebesar aspek kesesuaian pertanyaan pada jurnal
3,42. Aspek kemenarikan desain jurnal belajar dengan hasil belajar siswa berada
pada kategori layak dengan skor rata-rata bahwa jurnal belajar yang dikembangkan
sebesar 3,25. Hasil uji kelompok kecil efektif dalam meningkatkan motivasi dan
menunjukkan bahwa siswa memberi respon hasil belajar siswa. Respon siswa terhadap
sangat baik terhadap kebermanfaatan jurnal kemenarikan tampilan jurnal belajar
belajar dalam meningkatkan motivasi dan menunjukkan bahwa siswa memberi respon
pemahaman materi biologi siswa. yang sangat positif dengan persentase
Menurut Septiyana [8] beberapa sebesar 65,38% dan sisanya 34,62%
keuntungan dari penulisan jurnal belajar memberi respon positif. Siswa memberi
antara lain: 1) membantu siswa respon yang sangat positif terhadap
menganalisis dan mencari pemecahan kebermanfaatan jurnal belajar terkait materi
masalah yang berkaitan dengan pelajaran dengan persentase sebesar
pembelajaran; 2) meningkatkan minat dan 67,58% dan sisanya 32,48% memberi
keterlibatan siswa dalam proses respon positif. 32,31% siswa memberi
pembelajaran; 3) membantu melihat gaya respon sangat positif dan sisanya 57,69%
belajar yang tepat; memberikan gambaran memberi respon positif terhadap
mengenai kemajuan belajar yang didapat; 4) kebermanfaatan jurnal belajar dalam
membantu pengorganisasian pembelajaran mengatsi kesulitan yang ditemukan,
dan 5) membantu mengembangkan meningkatkan motivasi belajar dan
kemampuan menulis. Wahdah, dkk [9] manajemen diri siswa. Hal ini didukung
menambahkan bahwa menulis jurnal belajar oleh komentar yang diberikan siswa pada
berkorelasi positif dengan kemampuan kolom komentar atau saran yang terdapat
metakognisi siswa. Graham [10] juga pada jurnal belajar dimana siswa merasa
menegaskan dan menganjurkan penulisan senang menulis jurnal belajar karena
jurnal belajar dalam proses pembelajaran. merupakan hal yang baru bagi siswa dan
Jurnal belajar interaktif merupakan suatu dapat membantu siswa lebih menegtahui
cara yang digunakan oleh pengajar sejauh mana pemahamannya terhadap
keperawatan untuk membantu mahasiswa materi yang telah dipelajari serta membantu
keperawatan dalam mengembangkan siswa untuk lebih fokus mempelajari materi
kebebasan berpikir, aktivitas berbicara dan yang belum dimengerti sehingga dapat
berbahasa dari perawat dan akhirnya meningkatkan pemahamannya terhadap
kesadaran metakognisi mereka. materi yang telah dipelajari.
Hasil uji efektivitas pada tahap PENUTUP
implementasi dan evaluasi menunjukkan A. Kesimpulan
1. Jurnal belajar yang telah dikembangkan [5] Davis, E. A. 2000. Scaffolding Students’
Knowledge Integration:
telah layak untuk digunakan dengan nilai
Prompts for Reflection in KIE.
kelayakan sebesar 3,42 dengan kategori International Journal of Science
Education 22 (8): 819-837.
sangat layak.
2. Siswa memberi respon yang sangat [6] Campbell, L., Campbell, B., dan
Dickinson, D. 2002. Teaching
positif terhadap kemenarikan tampilan and Learning Through Multiple
jurnal belajar dan kebermanfaatan jurnal Intelligences. Needham Heights,
MA: Allyn and Bacon.
belajar.
[7] Septiyana, K., Prasetyo, A. P. B., dan
B. Ucapan Terimakasih Cristijanti W. 2013. Jurnal
Artikel ini adalah inti sari dari skripsi Belajar sebagai Strategi
Berpikir Metakognitif pada
yang dikembangkan dibawah bimbingan Pembelajaran Imunitas.
Prof. Dr. H. A. Wahab Jufri, M.Sc dan Drs. Unnes Journal of Biology
Education 2 (1):02-09.
I Wayan Merta, M.Si.

DAFTAR PUSTAKA [8] Septiyana, K. 2012. Penerapan Jurnal


Belajar Sebagai Strategi
[1] Moon, J. 2010. Learning journals and Berpikir Metakognitif Pada
logs, Reflective Diaries. Materi Sistem Imunitas
Center for Teaching and Terhadap Hasil Belajar Siswa
Learning 1 (1):02-29. Di SMA Negeri 1 Kajen. Skripsi.
Semarang: Universitas Negeri
[2] Estrada, F. F. dan Rahman, M. A. 2014. Semarang.
Reflective Journal Writing as
an Approach to Enhancing [9] Wahdah, N. F., Jufri, A. W., dan
studenrs’ Learning Experience. Zulkifli, L. 2016. Jurnal
Brunei Darussalam Journal of Belajar Sebagai Sarana
Technology and Commerce 8 Pengembangan Kemampuan
(1): 22-35. Metakognisi Siswa. Jurnal
[3] King, T. 2011. Development of Student Pijar MIPA 11 (1): 70-74.
Skills in Reflective Writing. [10] Graham, B. 1994. Student Journals: A
Online: http://nursing- Window to Metacognitive
midwifery.tcd.ie/assets/director- Development. Thesis:
staff-edu dev/pdf/development- University of Lethbridge
of-students-skills-in-reflective- (Online): https://www.uleth.ca
writing-terryking.pdf /dspace/bitstream/handle/101
33/1096/Graham_Betty.pdf?
[4] Masui, C., dan De Corte, E. 2005.
Learning to Reflect and to
Attribute Constructively as
Basic Components of Self-
Regulated Learning. British
Journal of Educational
Psychology 75 (3): 351-372.

Anda mungkin juga menyukai