Nama / Nim :
Wahyu Harianja / 5183530011
Dosen Pengampu :
Rudi Salman
Rasa syukur yang dalam kami sampaikan ke hadiran Tuhan Yang Maha
Esa, yang karena bimbingan-Nyalah maka penyusun bisa menyelesaikan sebuah
karya tulis berupa Critical Book Report pada mata kuliah Metode Numerik.
Tugas ini dibuat dalam rangka mereview, menganalisi buku yang dipilih
dan juga sekaligus melakukan apa yang menjadi tugas mahasiswa
yang mengikuti mata kuliah “Metode Numerik”
Kata Pengantar.....................................................................................................................
Daftar Isi..............................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................
Daftar Pustaka......................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Persamaan kuadrat merupakan cabang dari ilmu matematika aljabar yang sudah terkenal
sejak 2000 tahun yang lalu, pada awalnya persamaan kuadrat dicetuskan di daerah babilonia
di mana orang belajar untuk memecahkan linear (ax = b) dan kuadrat (ax 2 + bx = c)
persamaan, dan persamaan yang tak tentu seperti x 2 + y 2 = z 2 dan untuk membantu
memecahkan dalam proses pembangunan khususnya bidang lengkung.
Peradaban kuno mengatakan ekspresi aljabar pada sistem persamaan kuadrat hanya
menggunakan sesingkatan sesekali, , tetapi oleh ahli matematika abad pertengahan Islam
mampu berbicara tentang kekuasaan sewenang-wenang tinggi dari x tidak diketahui, dan
bekerja di luar aljabar dasar polinomial (tanpa belum menggunakan simbolisme modern). Ini
termasuk kemampuan untuk mengalikan, membagi, dan menemukan akar kuadrat dari
polinomial serta pengetahuan dari teorema binomial.
The Alexandria matematikawan Hero dari Alexandria dan Diophantus melanjutkan tradisi
Mesir dan Babel, tetapi Diophantus ‘s buku Arithmetica berada pada tingkat yang jauh lebih
tinggi dan memberikan solusi mengejutkan banyak persamaan tak tentu sulit. Pengetahuan
kuno solusi dari persamaan pada gilirannya menemukan rumah awal di dunia Islam, di mana
ia dikenal sebagai “ilmu restorasi dan balancing.” (Kata Arab untuk restorasi, al-jabru, adalah
akar dari aljabar kata.) Dalam abad ke-9, matematikawan Arab al-Khwarizmi menulis satu
dari algebras Arab pertama, uraian sistematis dari teori dasar persamaan, dengan kedua
contoh dan bukti. Pada akhir abad 9, ahli matematika Mesir Abu Kamil telah menyatakan dan
membuktikan hukum dasar dan identitas dari aljabar dan memecahkan masalah rumit seperti
menemukan x, y, dan z sehingga x + y + z = 10, x 2 + y 2 = z 2, dan xz = y 2
Pada masa modern persamaan kuadrat masih terus eksis di semua kalangan, khususnya
dalam proses pembangunan serta dalam proses pengembangan olah raga, seperti ;
pembangunan jembatan , pembangun jembatan, dll.
1.2 Identitas Buku
A. Buku I
Penerbit : Informatika
B. Buku II
Pengarang : Munir
Penerbit : Informatika
2.1 Buku I
1. Dengan Pemfaktoran
a. Untuk a = 1
x2 + bx + c = 0
x + x1 = 0 atau x + x2 = 0
Contoh : x2 – 2x – 8 = 0
(x – 4) (x + 2) = 0
x = 4 atau x = -2
b. Untuk a ≠ 1
−x 1 −x 2
Jadi, akar-akar dari ax2 + bx + c = 0 adalah a atau a
2. Dengan Melengkapkan Bentuk Kuadrat Sempurna
Bukti :
C. Diskriminan Persamaan Kuadrat
Dari rumus tampak bahwa penyelesaian atau akar-akar suatu persamaan kuadrat
sangat ditentukan oleh nilai-nilai b2 - 4ac. Bentuk b2 - 4ac disebut diskriminan dari
persamaan kuadrat ax2 + bx + c = D
dan dikembangkan dengan huruf D, sehingga D = b2 - 4ac. Pemberian nama diskriminan D
= b2 4ac masuk akal, sebab nilai D = b2 - 4ac inilah yang membedakan
(mendiskriminasikan) jenis akar-akar suatu persamaan kuadrat.
Dengan melihat nilai D, akr-akar suatu persamaan kuadrat dapat dibedakan menjadi 3
jenis yakni sebagai berikut:
b. Bila D = 0, maka √ D = 0
−b+0 −b−0 −b
Akar-akar persamaan itu x1 = 2a dan x2 2 a terlihat bahwa x1 = x2 = 2 a
c. Bila D < 0 maka √ D bukan merupakan bilangan nyata, melainkan bilangan khayal.
Jadi, persamaan itu tidak mempunyai akar nyata
− b
dan hasil kali akar-akar persamaan kuadrat itu ditentukan. dengan rumus : x1 + x2 = a dan
c −b c
Definisi : misalkan a,b, dan c bilangan real dan a ≠ 0, maka fungsi yang dirumuskan
oleh f (x) = ax2 + bx + c dinamakan fungsi kuadrat dalam peubah x. Grafik fungsi kuadrat
ditulis dengan notasi y = f (x) = ax2 + bx + c dan grafik kuadrat disebut sebagai parabola.
Untuk melukis grafik fungsi y = ax2 + bx + c diperlukan hal-hal berikut :
Titik potong dengan sumbu x, maka y = 0. Jika akar-akarnya x1 dan x2, maka titik
potong dengan sumbu x adalah (x1,0) dan (x2, 0). Ada atau tidaknya akar-akar tergantung
dari diskriminan persamaan itu.
Hal ini didapat apabila x = 0, jadi y = c, maka titik potong dengan sumbu y adalah
(0,c)
Fungsi y = ax2 + bx + c, dengan a, b, cϵR, dan a ≠ 0 mempunyai titik puncak atau titik
−b 2−4
−b ac
2
balik ( a , 4a ) Jika a > 0, titik baliknya adalah titik balik minimum dan jika a < 0,
titik baliknya adalah titik balik maksimum.
4. Sumbu simetri
−b
Persamaan sumbu simetri fungsi kuadrat y = ax2 + bx +c adalah x = 2 a
Jika sketsa grafik suatu fungsi kuadrat diketahui, maka kita dapat menentukan rumus
fungsi kuadratnya. Keterangan-keterangan yang diketahui pada sketsa grafik fungsi kuadrat
seringkali mempunyai ciri-ciri tertentu. Ciri cirinya adalah :
1. Grafik fungsi kuadrat memotong sumbu x di A(x1, 0) dan B(x2, 0, serta melalui
sebuah titik tertentu. Persamaan fungsi kuadratnya dapat dinyatakan sebagai :
Dengan nilai a ditentukan kemudian
2. Grafik fungsi kuadrat menyinggung sumbu x di A(x1, 0) dan melalui sebuah titik
tertentu. Persamaan fungsi kuadratnya dapat dinyatakan sebagai :
3. Grafik fungsi kuadrat melalui titik puncak atau titik balik P (xp, yp) dan melalui
sebuah titik tertentu. Persamaan fungsi kuadratnya dapat dinyatakan sebagai :
4. Grafik fungsi kuadrat melalui titik – titik A(x1, y1), B(x2, y2), dan (x3, y3).
Persamaan fungsi kuadratnya dapat dinyatakan sebagai :
2.2 Buku II
A. Persamaan Kuadrat
Dengan :
a ≠ 0 dan a, b, c adalah anggota himpunan bilangan nyata. Ada beberapa bentuk khusus
persamaan kuadrat yaitu :
B. Akar – akar Persamaan Kuadrat
1. Faktorisasi
Misal akar – akar dari persamaan kuadrat ax2 + bx + c = 0 adalah x1 dan x2. Rumus
c 2√D √D
Atau x1,x2 = a . Selisih akar – akar tersebut adalah : x1-x2 = 2 a sehingga x1-x2 = a
atau
D = a2 (x1-x2)2
1. Jika D > 0, Maka terdapat dua akar real yang tidak sama (x1 ≠ x2 )
2. Jika D = 0, Maka akar – akarnya kembar atau sama dan real (x1 ≠ x2 )
3. Jika D < 0, Maka kedua akar tidak real atau tidak mempunyai akar – akar yang real.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
y = ax2 + bx + c
Dengan a, b, c ϵR dan a ≠ 0.
Keterangan :
x = variabel
a = koefisien kuadrat x2
c = konstanta
Nilai koefisien a, b, dan c yang menentukan bentuk parabola dari fungsi persamaan
dalam koordinat xy.
DAFTAR PUSTAKA