Anda di halaman 1dari 11

Proyek (PR)

MAKALAH
ALJABAR LINEAR
DOSEN PENGAMPU : Drs. Marsangkap Silitonga, M.Pd

DI SUSUN
O
L
E
H
NAMA : ANDI HILMY SYAHIR
NIM : 5163230005

PRODI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2017
KATA PENGANTAR
Rasa syukur yang dalam kami sampaikan ke hadiran ALLAH SWT, yang
karena bimbingan-Nyalah maka penulis bisa menyelesaikan sebuah karya tulis
berupa Makalah Proyek (PR) pada mata kuliah Aljabar Linear ini tepat pada
waktunya.
Makalah ini dibuat dalam rangka mengkaji ulang materi perkuliahan yang
telah dikaji pada perkuliahan dan juga sekaligus melakukan apa yang menjadi
tugas mahasiswa pada mata kuliah Aljabar Linear.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi kami dan pembaca. Kami
menyadari bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan dan kelemahan.
Namun penyusun tetap mengharapkan kritik dan saran yang bersifat konstruktif
sehingga bisa menjadi acuan dalam penyusunan makalah selanjutnya.

Medan, November 2017

-Penulis-
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menjumpai berbagai
permasalahan yang berkaitan dengan Aljabar. Berbagai bidang kehidupan
telah mengangkat permasalahan-permasalahan Aljabar ke dalam
berbagai bidang. Baik dari bidang teknik maupun bidang-bidang lainnya,
Aljabar selalu diterapkan untuk mencapai suatu keputusan dan hasil yang
baik. Sehingga tak heran bila kita akan mendapatkan materi pembelajaran
Aljabar ketika belajar di kelas.

B. Perumusan Masalah
Apakah pengertian dari Aljabar?
Bagaimanakah sejarah atau asal usul mengenai Aljabar?
Apa saja aplikasi dari Aljbar linier dalam bidang teknik elektro &
kehidupan sehari-hari?

C. Tujuan
Mengetahui pengertian
Mengetahui sejarah atau asal usul mengenai Aljabar.
Mengetahui aplikasi dari Aljabar linier dalam bidang teknik elektro &
kehidupan sehari-hari
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Definisi Aljabar Linear
Aljabar bersama-sama dengan Geometri, Analisis dan Teori Bilangan
adalah cabang-cabang utama dalam Matematika. Aljabar Elementer
merupakan bagian dari kurikulun dalam sekolah menengah dan
menyediakan landasan bagi ide-ide dasar untuk Aljabar secara
keseluruhan, meliputi sifat-sifat penambahan dan perkalian bilangan,
konsep variabel, definisi polinom, faktorisasi dan menentukan akar
pangkat. Aljabar linear adalah bidang studi matematika yang mempelajari
sistem persamaan linear dan solusinya, vektor, serta transformasi linear.
Matriks dan operasinya juga merupakan hal yang berkaitan erat dengan
bidang aljabar linear. Aljabar linier merupakan cabang matematika yang
dapat dicirikan sebagai generalisasi dari bidang aritmatika. Aljabar juga
merupakan nama sebuah struktur aljabar abstrak, yaitu aljabar dalam
sebuah bidang.
Sekarang ini istilah Aljabar mempunyai makna lebih luas daripada
sekedar Aljabar Elementer, yaitu meliputi Ajabar Abstrak, Aljabar Linier
dan sebagainya. Seperti dijelaskan di atas dalam aljabar, kita tidak
bekerja secara langsung dengan bilangan melainkan bekerja dengan
menggunakan simbol, variabel dan elemen-elemen himpunan. Sebagai
contoh Penambahan dan Perkalian dipandang sebagai operasi secara
umum dan definisi ini menuju pada struktur bilangan seperti Grup, Ring,
dan Medan (fields).

B. Aplikasi Aljabar Liniear dalam Beberapa Bidang


1. Aplikasi dalam bidang Teknik Elektro
Yaitu dalam Sistem Jaringan (Anton et al.,2000): Jaringan tersiri dari
cabang-cabang dan titik-titik. Sebagai contoh yang paling mudah adalah
jaringan jalan dan jaringan listrik. Akan ditunjukkan suatu masalah
jaringan yang dapat dibawa ke model sistem persamaan linear seperti
yang akan dikemukakan berikut ini.dalam elektronika sudah kita kenal
hukum-hukum sebagai berikut:
Hukum Ohm : Voltage pada suatu resistor sama dengan hasil kali arus
dan daya tahan yang dapat dinyatakan dalam rumus V=I.R.
- Hukum Kirchhoff Pertama: Jumlah arus listrik yang masuk pada suatu
titik sama dengan jumlah arus yang keluar dari titik tersebut.
- Hukum Kirchhoff Kedua: Jumlah aljabar dari Voltage yang jatuh pada
suatu loop tertutup sama dengan total voltage pada loop tersebut.

2
contoh pada jaringan arus listrik sebagai berikut

Dengan menggunakan Hukum Kirchhoff yang pertama pada titik B dan C


diperoleh I1 = I2 + I3, dengan kata lain I1 - I2 -I3 =0. Dengan
menggunakan Hukum Kirchhoff Kedua pada loop BDCB dan BCAB.
Diperoleh -1011+1012=10 dan 2011+1012 =5. Sehingga diperoleh
system persamaan linear:

Dan akan diperoleh I1=0.4, I2= -0.3 dan I2=0.7. mengingat I3 negatif,
maka arus mengalir dari C ke B bukan B ke C. selain untuk
menyelesaikan masalah jaringan jalan seperti diilustrasikan dalam contoh
berikut. Diagram berikut menggambarkan jaringan lalulintas. Arus lalu
lintas yang mengalir pada blok suatu jalan digambarkan dengan diagram

3
2. Mencari Persamaan Garis Melalui Dua Buah Titik
Misalkan diberikan dua titik yang berlainan dalam bidang, maka ada
secara unik sebuah garis yang melalui kedua titik tersebut. Misalkan saja
kedua titik tersebut adalah (a,b) dan (c,d), maka kita memperoleh 3 sistem
persamaan. Dimana persamaan pertama adalah persamaan garis secara
umum, sehingga menurut teorema haruslah determinan sistem adalah nol.
Maka kita dapatkan Hasil persamaanya didapatkan dengan perhitungan
determinan. Hal serupa bisa kamu terapkan untuk mencari persamaan
lingkaran, tapi untuk mencari persamaan lingkaran kamu membutuhkan
tiga titik yang iketahui.

3. Mencari Orbit Sebuah Asteroid


Berikut teorema dalam mata kuliah dasar aljabar linier yang digunakan
untuk menentukan orbit dari subuah asteroid. Teorema : Sebuah sistem
linier homogen yang terdiri dari sejumlah persamaan yang banyaknya
sama dengan banyaknya bilangan yang tidak diketahui akan mempunyai
pemecahan tak trivial jika dan hanya jika determinan dari sistem tersebut
adalah nol.
Hubungan lintasan Asteroid dengan teorema diatas menurut hukum
Kepler (tepatnya hukum pertama Kepler), lintasan asteroid berbentuk
elips. Jika garis membutuhkan 2 titik untuk mendapatkan persamaannya,
dan lingkaran membutuhkan 3 titik, sedangkan persamaan kerucut
(parabola, hiperbola atau elips) dibutuhkan 5 titik untuk menemukan
persamaannya.
Misalkan seorang ahli astronomi ingin menentukan lintasan asteroid di
sekitar matahari. Dia perlu membangun sebuah sistem koordinat
Cartesian di dalam lintasan tersebut dengan matahari berada di titik asal

4
koordinat. Satuan-satuan digunakan sebagai ukuran sepanjang sumbu
koordinat ( 1 astronomi = jarak rata-rata dari bumi ke matahari = 93 juta
mil). Oleh karena itu dia membutuhkan 5 pengamatan dari asteroid yang
ingin dicari lintasan tersebut, tentu pada 5 waktu yang berbeda. Misalkan
dia mendapatkan 5 titik yakni: (8.025, 8.310), (10.170, 6.355), (11.202,
3.212), (10.736, 0.375), (9.092, -2.267). Seperti yang kita tahu persamaan
elips seperti itu. Langsung saja kita akan mendapatkan determinan dari
sistem liniernya sama dengan nol yang kemudian didapatkanlah
persamaan lintasan (orbit) suatu asteroid itu.

4. SAP
SAP adalah salah satu program untuk menganalisa struktur konstruksi
yang banyak digunakan. Penggunaannya cukup sederhana. Akan tetapi
penggunaannya tetap harus diimbangi dengan pengetahuan dasar
pemakain program dan pengetahuan teknik sipil.
Dalam program SAP menggunakan diagram kartesius dan bertiga
dimensi X,Y,Z. serta menggunakan vektor untuk menggambarkan
pembebanan-pembebanan serta desain-desainnya pun menggunakan
vektor. Perhitungan-perhitungannya pun kerap menggunakan aljabar
linier sebagai dasar dari program tersebut, jadi tidak dapat dipungkiri
bahwa aljabar linier kerap hubungannya dengan keteknik sipilan.

5. Program AutoCAD
AutoCAD merupakan sebuah program yang biasa digunakan untuk tujuan
tertentu dalam menggambar serta merancang dengan bantuan komputer
dalam pembentukan model serta ukuran dua dan tiga dimensi atau lebih
dikenali sebagai “Computer-aided drafting and design program” (CAD).
Program ini dapat digunakan dalam semua bidang kerja terutama sekali
dalam bidang-bidang yang memerlukan keterampilan khusus seperti
bidang Mekanikal Engineering, Sipil, Arsitektur, Desain Grafik, dan
semua bidang yang berkaitan dengan penggunaan CAD.
Program gambar AutoCAD adalah aplikasi dengan basis vektor, jadi
materi gambar yang muncul pada dasarnya adalah susunan dari garis-
garis lengkung dan lurus. AutoCAD memiliki program terukur yang
ditampilkan dengan adanya sumbu kartesius (X,Y), di mana sumbu X ke
arah kanan, dan sumbu Y ke arah atas. Titik x dan y yang ditetapkan pada
posisi (0,0) berada di sudut kiri bawah dari tampilan gambar. AutoCAD
juga memiliki program terukur berkaitan dengan sudut putaran. Besaran
sudut itu ditentukan dengan arah ke kanan dari titik pusat lingkaran
menuju ke arah yang berlawanan dengan putaran jarum jam. Dengan

5
demikian besar sudut 0 derajat ada di sisi kanan, 90 berajat ada di sisi
atas, 180 derajat ada di sisi kiri dan 270 derajat ada di sisi bawah.
AutoCAD juga memiliki satuan metrik untuk menentukan garis dengan
nama ’unit’. Satuan ini bersifat relatif dan dapat dikonversikan dalam
skala yang sesuai dengan keinginan. Satu unit di dalam AutoCAD dapat
ditentukan dengan konversi ukuran meter, centimeter, kilometer dan
seterusnya.
Tanda koma ’,’ dan tanda titik ’.’ di dalam AutoCAD berperan penting
untuk membedakan angka desimal dan jenis sumbu kartesius. Tanda
koma (,) digunakan untuk menetapkan sumbu kartesius berdasarkan
posisi (X,Y), misalnya (10,7) akan dibaca dengan ketetapan 10 unit pada
sumbu X dan 7 unit pada sumbu Y. Jika yang diinginkan dari penulisan
angka ’10,7’ tersebut adalah 10 meter ditambah 7 cm, maka penulisannya
dengan tanda titik (.) yaitu : 10.7 meter. Jadi ketika menginginkan adanya
posisi 5 meter 4 cm pada sumbu X dan 8 meter 6 cm pada sumbu Y,
maka penulisannya adalah (5.4,8.6). Semua program dalam autocad erat
hubungannya dengan aljabar linier karena vektor masuk dalam aljabar
linier dan apa-apa yang ada pada autocad berbasis vektor.

6. Penerapan Matriks dalam Kriptografi


Di dalam dunia spionase dan militer pesan-pesan yang dikirim seringkali
ditulis dengan menggunakan kode-kode rahasia. Hanya penerima yang
sah yang memiliki kuncinya sehingga dapat membuka sandi itu. Tulisan
rahasia semacam ini biasa disebut kriptogram. Seandainya pesan tersebut
jatuh ke tangan lawan, rahasia akan tetap terjamin jika lawan gagal
mendapatkan kuncinya. Oleh sebab itu makin rumit kriptogram itu makin
disukai penggunaannya. Pemakaian bilangan sebagai pengganti abjad
kerap dijumpai dalam kriptografi. Salah satu cara penggunaannya adalah
dalam bentuk matriks. Mengapa matriks? Matriks memiliki operasi
perkalian yang melibatkan beberapa elemennya sekaligus, sehingga
penyidikan terhadap kunci sandinya yang juga berbentuk matriks
mustahil dilakukan. Berikut ini contoh pesan dalam bentuk matriks S
yang dikirimkan oleh markas besar angkatan bersenjata kepada
pasukannya di garis depan. Panglima pasukan di garis depan memiliki
kunci sandinya berupa matriks K. Begitu diterima, pesan itu langsung
diterjemahkan dengan mengalikannya dengan matriks kunci. Tentu saja
perkalian dengan K ini harus dilakukan dari belakang karena matriks S
berorde 5 3 sedangkan K berorde 3 3. Hasil kalinya adalah
matriks P. Konversi bilangan ke abjad menggunakan cara yang sederhana
sekali yaitu 1 = A sampai 6 = Z, tetapi masih menggunakan apa yang
disebut sebagai modulus 29. Bilangan 47 pada baris 1 kolom 3 harus

6
dikurangi 29 dulu sebelum dikonversikan ke abjad. Semua bilangan yang
tidak berada dalam range 1-26 harus ditambah atau dikurangi dengan
kelipatan 29. Dari konteks kalimatnya 2 bilangan terakhir tidak perlu
dikonversikan, lagipula bilangan 0 memang tidak dapat dikonversikan.
Jadi pesan dari markas besar berbunyi : SERBU BESOK JAM 10.
Sekarang mari kita lihat bagaimana pesan abjad pada matriks P diubah ke
dalam matriks S sebelum dikirimkan. Tentu saja di sini berlaku operasi
matriks, P.K-1 = S.K.K-1, S = P.K-1
Matriks K-1adalah invers matriks K, matriks inilah yang dipakai si
pengirim untuk membuat kriptogramnya. Jadi K dan K-1adalah sepasang
matriks kunci yang memang diberikan kepada mereka yang berhak.
Dengan mudah anda dapat mencari K-1.
Perkalian biasa antara P dan K-1 jelas akan menghasilkan bilangan yang
besar-besar pada matriks hasil perkaliannya. Oleh sebab iu dipakai teknik
modulus 29 di atas. Bagi si pengirim, semua bilangan pada P yang lebih
besar daripada 15 terlebih dulu dikurangi dengan 29, P menjadi P’.
Kemudian P’ ini yang dikalikan dengan K-1 menghasilkan S’. Bilangan
besar-besar yang ada di S‘ sekali lagi dikenali modulus 29 supaya lebih
enak dilihat, maka muncullah matriks S yang dikirimkan tadi. Terasa
sekali bahwa aplikasi matriks dalam hal ini sangat efektif.

7
BAB 3
PENUTUP

A. Kesimpulan
Aljabar berasal dari Bahasa Arab "al-jabr" yang memiliki arti
"pertemuan", "hubungan" atau "perampungan". Aljabar (Algebra) adalah
cabang matematika yang mempelajari struktur, hubungan dan kuantitas.
Untuk mempelajari aljabar digunakan simbol (biasanya berupa huruf)
untuk merepresentasikan bilangan secara umum sebagai sarana
penyederhanaan dan alat bantu memecahkan masalah.
Aljabar Linear adalah ilmu yang sangat berguna/bermanfaat, dengan
mempelajari Aljabar Linear banyak manfaat selain mahir menghitung,
lebih teliti yang akan kita dapatkan. Oleh karena itu, sudah sepantasnya
mulai saat ini kita mengubah perspektif kita terhadap Aljabar Linear. Kita
ubah pandangan kita yang menganggap Aljabar Linear adalah pelajaran
yang sulit dan hanya membuat kepala pusing dengan menganggap
Aljabar Linear adalah pelajaran yang mengasyikan dan menyenangkan.
Seperti yang telah dijelaskan dalam pembahasan, manfaat lain selain
mahir menghitung, lebih teliti dari mempelajari Aljabar Linear antara
lain: menambah pemahaman dalam menjalani hidup, lebih berhati-hati
dalam memutuskan suatu hal (adil), meningkatkan minat baca,
meningkatkan semangat belajar, jadi lebih dewasa, mempererat
silaturahmi antar individu dan masih banyak lagi yang lainnya seperti:
meningkatkan kesabaran, istiqhamah. Oleh karena itu, Aljabar Linear itu
asyik jadi jangan anggap Aljabar Linear itu seekor monster yang
menyeramkan dan ganas.

8
DAFTAR PUSTAKA

 http://astronema011189.blogspot.com/2009/05/interkoneksi-
pembelajaran-aljabar.html
 http://staff.blog.ui.ac.id/onggo.wiryawan/files/2010/03/5-the-row-
and-column-spaces-of-a-matrix-by-susila.pdf
 http://id.wikipedia.org/wiki/Aljabar_linear_numerik
 http://kuzon.wordpress.com
 http://id.wikipedia.org/
 http://belajar-autocad.blogspot.com/
 http://astutisetyoningsih.blogspot.com/p/sejarah-aljabar.html

Anda mungkin juga menyukai