Abstract
A. Latar Belakang
Kalkulus dalam bahasa latin calculus yang artinya batu kecil, untuk
menghitung. Kalkulus sendiri merupakan cabang ilmu matematika yang
mencangkup limit, turunan, integral, dan deret tak hingga. Kalkulus adalah ilmu
yang membahas mengenai perubahan, danmemiliki aplikasi yang luas dalam
bidang sains, ekonomi, medis, dan terlebih lagi pada bidangketeknikan, serta
dapat memecahkan berbagai masalah yang tidak dapat dipecahkan dengan aljabar
elementer.
2
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis menghendaki untuk membuat karya
tulis mengenai PENERAPAN INTEGRAL DALAM BIDANG ELEKTRO.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini adalah:
1. Apa pengertian integral dan bagaimana sejarah integral?
2. Apa pengertian arus listrik dan daya listrik?
3. Apakah hubungan integral dengan arus listrik dan daya listrik?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembahasan makalah ini yaitu:
1. Mengetahui pengertian dan sejarah dari integral.
2. Mengetahui pengertian dari arus listrik dan daya listrik.
3. Mengetahui hubungan integral dengan arus listrik dan daya listrik.
D. Manfaat
Adapun manfaat dari pembuatan makalah ini yaitu:
1. Mengetahui mengenai pengertian dan sejarah dari integral.
2. Mengetahui mengenai pengertian dari arus listrik dan daya listrik.
3. Mengetahui mengenai hubungan integral dengan arus listrik dan daya listrik.
4. Memenuhi tugas mata kuliah Kalkulus 2.
3
PEMBAHASAN
A. SEJARAH INTEGRAL
Hitung integral merupakan metode matematika dengan latar
belakang sejarah yang cukup unik. Banyak ilmuwan, baik matematika
maupun non-matematika, yang berminat terhadap perkembangan
matematika hitung integral. Sejarah perkembangan kalkulus bisa ditilik
pada beberapa periode zaman, yaitu zaman kuno, zaman pertengahan, dan
zaman modern. Pada periode zaman kuno beberapa pemikiran tentang
kalkulus integral telah muncul, tetapi tidak dikembangkan dengan baik dan
sistematis. Perhitungan volume dan luas yangmerupakan fungsi utama dari
kalkulus integral bisa ditelusuri kembali padaPapirus Moskwa Mesir (c.
1800 SM).
Pada zaman pertengahan, matematikawan India, Aryab Hata
menggunakan konsep kecil tak terhingga pada tahun 499 dan
mengekspresikan masalah astronomi dalam bentuk persamaan diferensial
dasar. Persamaan ini kemudian mengantar Bhaskara II pada abad ke-12
untuk mengembangkan bentuk awal turunan yang mewakili perubahan yang
sangat kecil tak terhingga dan menjelaskan bentuk awal dari “Teorema
Rolle”.
Newton mengaplikasikan kalkulus secara umum ke bidang fisika
sementara Leibniz mengembangkan notasi-notasi kalkulus yang banyak
digunakan sekarang. Ketika Newton dan Leibniz mempublikasikan hasil
merekauntuk pertama kali, timbul kontroversi di antara matematikawan
tentang mana yang lebih pantas untuk menerima penghargaan terhadap
kerja mereka.Newton menurunkan hasil kerjanya terlebih dahulu, tetapi
Leibniz yang pertamakali mempublikasikannya. Newton menuduh Leibniz
mencuri pemikirannya daricatatan-catatan yang tidak dipublikasikan, yang
sering dipinjamkan Newton kepada beberapa anggota Royal Society.
B. PENGERTIAN INTEGRAL
Integral adalah sebuah konsep penjumlahan secara
berkesinambungan dalam matematika. Integral dan inversnya, diferensiasi,
4
adalah operasi utama dalam kalkulus. Integral dikembangkan menyusul
dikembangkannya masalah dalam diferensiasi, yaitu matematikawan harus
berpikir bagaimana menyelesaikan masalah yang berkebalikan dengan
solusi diferensiasi. Lambang integral adalah “∫", Bila diberikan
suatu fungsi f dari variabel real x dengan interval [a, b] dari sebuah garis
lurus, integral tertentu.
Tanda integral ∫ mewakili integrasi. Simbol dx, disebut diferensial
dari variabel x,[1] menunjukkan bahwa variabel integrasi adalah x. Fungsi
dari f(x) untuk mengintegrasikan dapat disebut yaitu integran. Simbol dx
dipisahkan dari integrand oleh spasi (seperti yang ditunjukkan). Suatu
fungsi dikatakan dapat diintegralkan jika integral dari fungsi di atas
domainnya berhingga. Intinya a dan b disebut batas integral. Suatu integral
dimana batas ditentukan disebut integral pasti. Integral dikatakan melebihi
interval [a, b].
Bila integral dipindahkan dari nilai terbatas a ke batas atas tak
terhingga, integral menyatakan batas integral dari a menjadi nilai b karena
b tak terhingga. Bila nilai integral semakin mendekati nilai berhingga, maka
integral tersebut dikatakan dapat menyatu ke nilai tersebut. Jika tidak,
integral dikatakan menyimpang. integral disebut integral tak tentu, yang
merepresentasikan kelas fungsi (antiturunan) yang turunannya adalah
integran. Teorema dasar kalkulus menghubungkan evaluasi integral pasti ke
integral tak tentu. Kadang-kadang, batas integrasi dihilangkan untuk
integral tertentu ketika batas yang sama muncul berulang kali dalam konteks
tertentu. Biasanya, penulis akan menjelaskan konvensi ini di awal teks yang
relevan.
5
area yang berada dibawah sumbu-x bernilai negatif. Berikut sifat-sifat ini
dapat dibuktikan dengan menggunakan definisi dari integral tentu.
𝑎
1. ∫𝑏(𝑥)𝑑𝑥 = 0
𝑎 𝑎
2. ∫ (𝑥)𝑑𝑥 = - ∫ (𝑥)𝑑𝑥
𝑏 𝑏
𝑎 𝑎
3. ∫ 𝑘(𝑥)𝑑𝑥 = 𝑘 ∫ (𝑥)𝑑𝑥
𝑏 𝑏
𝑎 𝑎
4. ∫ [𝑓(𝑥) − 𝑔(𝑥)]𝑑𝑥 =∫ 𝑓(𝑥) 𝑑𝑥 + 𝑔(𝑥)𝑑𝑥
𝑏 𝑏
𝑎
6. ∫ 𝑏(𝑥)𝑑𝑥 = ∫𝑎 𝑓(𝑥)𝑑𝑥 + 𝑓(𝑥)𝑑𝑥 , 𝑎 < 𝑏 < 𝑐
𝑏
6
D. PENGERTIAN DAYA LISTRIK
7
Pada titik tertentu di dalam ruang, medan listrik yang ditimbulkan
kaarena muatan titik adalah E = k q r[topi] / r[kuadrat], dengan r[topi]
adalah vektor satuan yang arahnya dari muatan ke titik tinjauan. Besaran
E ∙ ds dapat dinyatakan dalam bentuk.
Karena besar r[topi] adalah 1 maka hasil kali titik r[topi] ∙ ds = ds cos q,
q adalah sudut antara r[topi] dan ds. Selanjutnya, ds cos q merupakan
proyeksi ds pada r, sehingga ds cos q = dr. perpindahan ds sepanjang
lintasan dari titik A ke B menghasilkan perubahan dr sebagai nilai r, yaitu
vector posisi titik tinjauan relative terhadap muatan yang membentuk
medan tersebut. Dengan substitusi, dapat diperoleh
𝒒
𝑬 ∙ 𝒅𝒔 = (𝒌 ) 𝒅𝒓
𝒓𝟐
Sehingga pernyataan untuk beda potensial menjadi
8
ini didefinisikan juga medan konservatif. Dengan demikian persamaan
tersebut menunjukkan bahwa medan listrik dari sebuah muatan titik tetap
bersifat konservatif. Persamaan tersebut menyatakan sebuah hasil
penting bahwa beda potensial antara dua titik A dan B di dalam medan
dihasilkan dari sebuah muatan titik dan hanya bergantung pada koordinat
radial𝑟𝐴 dan 𝑟𝐵 . pemilihan titik acuan potensial listrik terhadap sebuah
muatan titik bisa disesuaikan, misalnya V = 0 pada 𝑟𝐴 = ∞. Pilihan acuan
ini, potensial listrik yang dihasilkan oleh sebuah muatan titik pada jarak
r dari muatan tersebut adalah
Potensial listrik total di sebuah titik p dihasilkan terhadap dua atau lebih
muatan dapat diperoleh dengan menerapkan prinsip superposisi pada
persamaan di atas. Potensial listrik total sama dengan jumlah dari
potensial listrik yag dihasilkan oleh masing-masing muatan, sehingga
bisa ditulis
Kemudian akan dibahas energi potensial sebuah sistem yang terdiri dari
dua partikel bermuatan. Jika 𝑉2 merupakan potensial listrik pada titik p
ditimbulkan oleh muatan , maka usaha yang akan dilakukan oleh
pengaruh luar agar membawa muatan kedua 𝑞1 dari jarak yang tidak
9
terhingga menuju P tanpa percepatan adalah 𝑞1𝑣2 . Usaha tersebut
mempresentasikan sebuah perpindahan energi ke dalam sistem dan
energi ini timbul di dalam sistem sebagai energi potensial U jika kedua
partikel terpisah sejauh 𝑟12.
Oleh karena itu, energi potensial sistem adalah
Apabila sistem terdiri dari lebih dari dua partikel bermuatan, energi
potensial totalnya bisa ditentukan dengan cara menghitung U untuk
setiap pasangan muatan dan menjumlahkan secara aljabar.
10
Dari gambar diatas secara fisis, dapat diinterpretasikan sebagai berikut :
apabila posisi 𝑞1 tetap seperti pada gambar tetapi 𝑞2 dan 𝑞3 berada di
jarak tidak terhingga. Usaha total dilakukan agar pengaruh luar untuk
membawa muatan 𝑞2 dari jarak tak terhingga ke posisi di dekat 𝑞1 adalah
k 𝑞1𝑞2/𝑟12, yang merupakan suku pertama. Dua suku terakhir
menggambarkan usaha yang diperlukan untuk membawa 𝑞3 dari jarak
tak terhinggga mendekati 𝑞1 dan 𝑞2.
11
Vave = 𝑉𝑝 [−1 − (−1)]
2𝜋
𝑉𝑝
Vave =
2𝜋
Vave sine = 0
Vave = Tegangan rata-rata sinusoidal (volt)
12
Persamaan dan perhitungan RMS gelombang sinus satu siklus.
13
PENUTUP
KESIMPULAN
Dari makalah diatas dapat kita ambil kesimpulan bahwa kalkulus tersebut
mempunyai cabang utama yaitu kalkulus differensial, dan kalkulus integral.
Sedangkan kalkulus integral terbagi atas dua macam lagi yaitu integral tertentu
dan integral tak tentu. Dalam makalah ini dispesifikasikan pada integral tentu
yang penerapannya digunakan dalam bidang Elektro. Salah satu penerapannya
yaitu dalam perhitungan gelombang sinus dan ada pada perhitungan daya listrik
seperti perhitunganpada vektor.
Dan cabang dari kalkulus ini mempunyai banyak aplikasi dalam keteknikan
yang salah satunya yaitu teknik Elektro. Seperti yang dibahas dalam makalah ini
ternyata integral tentu memiliki aplikasi dalam dunia/bidang elektro yaitu dalam
beberapa perhitungan seperti yang telah dicantumkan dalam makalah ini di atas.
Adapula penggunaan integral tentu pada fisika keteknikan yang bukan elektro.
Dalam pendidikanTeknik Elektro integral tentu merupakan salah satu kalkulus
yang penting karena sangat banyak perhitungan yang menggunakan integral
tentu.
Dalam hal ini kami mendapatkan Tugas untuk membuat makalah mengenai
Penerapan Integral yaitu mengenai integral tentu pada bidang Teknik elektro
untuk itu semoga dengan makalah yang sederhana ini kami dan pembaca dapat
mengetahui dan memahami aplikasi integral dalam bidang Elektro. Terakhir jika
ada kesalahan dalam penulisan makalah ini penulis mengharapkan kritikan atau
saran dari pembaca.
14
DAFTAR PUSTAKA
15