Anda di halaman 1dari 12

KALKULUS INTEGRAL

“PROJECT”

DI SUSUN :

NAMA MAHASISWA : BAYU RINALDI


NIM : 5193230011
NAMA MAHASISWA : ILMAN ROSADI
NIM : 5193530025
NAMA MAHASISWA : SIGIT IRAWAN
NIM : 5193530008
NAMA MAHASISWA : WILLBERT
NIM : 5193230012

DOSEN PENGAMPU : DRS. MARSANGKAP SILITONGA, M.PD.

MATA KULIAH : KALKULUS

PROGRAM STUDI S1 TEKNK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK - UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
November 2019
KATA PENGANTAR
Rasa syukur yang dalam saya sampaikan ke hadiran ALLAH SWT, yang karena bimbingan-
Nyalah maka penulis bisa menyelesaikan sebuah karya tulis berupa Project pada mata kuliah
Kalkulus Integral ini.
Makalah ini dibuat dalam rangka mereview, menganalisi Buku yang dipilih dan juga
sekaligus melakukan apa yang menjadi tugas mahasiswa yang mengikuti mata kuliah
“Kalkulus Integral”
Akhirnya kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang sudah mendukung penyusunan makalah ini. Selanjutnya saya sangat
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca sehingga akan menumbuhkan rasa syukur kami
kepada rahmat ALLAH SWT dan dalam hal perbaikan makalah ini ke depannya.

Medan, Mei 2017

-Penulis-
PEMBAHASAN

 TUJUAN
Tujuan pembuatan materi ini untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Kalkulus Integral
serta membagikan ilmu tentang materi tersebut kepada pembaca.

 PENDAHULUAN

Seperti yang sudah di jelaskan dalam pembuatan Project ini, penulis telah menemukan
sebuah karya tulis yang berjudul “TURUNAN, INTEGRAL, PERSAMAAN DIFERENSIAL
DAN TRANSFORMASI LAPLACE DALAM PENERAPANNYA DI BIDANG TEKNIK
ELEKTRO”. Yang disusun oleh Deny Budi Hertanto, M.Kom dalam bentuk diktat
perkuliahan.

 MATERI

A. Definisi Dasar

 FUNGSI

Secara mudah, fungsi dapat dipandang sebagai “aturan” yang menghubungkan input
dan output. Input yang diberikan akan dilewatkan ke sebuah blok fungsi, dan
menghasilkan output sesuai dengan karakteristik blok fungsi. Hal ini dapat
diilustrasikan sebagai berikut :

Sebuah fungsi “pengali input dua kali” akan menghasilkan nilai output dua kali dari
nilai input. fungsi tersebut apabila dituliskan secara matematis adalah sebagai berikut:

atau ditulis secara lebih kompak


f (x) = 2x
dan digambarkan sebagai berikut :

Input suatu fungsi disebut sebagai argumen. Pada fungsi f (x) 2x , yang menjadi argumen
adalah x. Jika x diganti dengan nilai 3, maka : f (3) 2.3 6, dengan nilai argument adalah
3. Sebuah fungsi dapat digambarkan secara grafik dengan memakai kordinat kartesius. Fungsi
f (x) 2x dapat digambarkan dengan menguji nilai f (x) untuk beberapa nilai x sebagai
berikut.
 Variabel

Pada fungsi y f (x) 2x , x dan y dapat memiliki kemungkinan sejumlah nilai
tertentu, sehingga x dan y dinamakan sebagai variabel. x adalah variabel independent
(variable bebas) dan y adalah variabel dependent (variabel tak-bebas), mengingat nilai y
ditentukan oleh nilai variabel x.

pada contoh b dan c terlihat bahwa pada persamaan differensial, variabel dependent-
nya adalah variabel dalam bentuk turunannya.

Beberapa Aturan Pada Operasi Turunan


Jika u dan v adalah sebuah fungsi, dan c adalah konstanta, maka :

Contoh I.2
Carilah turunan dari fungsi y berikut ini :
 INTEGRAL
 Persamaan Diferensial Biasa
Persamaan Diferensial/PD adalah persamaan yang di dalamnya berisi turunan
(derivative atau differential) satu atau lebih variabel. Persamaan diferensial orde 1 dengan y
sebagai variabel independent dan x sebagai variabel dependent ditulis secara matematis

sebagai berikut : Sedangkan persamaan diferensial dalam orde 2 ditulis secara

matematis sebagai berikut : dengan catatan, tidak semua variabel dari


fungsi f harus muncul dalam persamaan. Contoh dari persamaan diferensial antara lain:

 Pembentukan persamaan diferensial

Persamaan diferensial muncul ketika terjadi perubahan pada suatu besaran, yang
biasanya dinyatakan dalam suatu fungsi matematis. Contoh (1), (2), (3) dan (4 ) merupakan
persamaan diferensial yang secara matematis diekspresikan tanpa mengetahui latar belakang
pembentukan/terjadinya persamaan diferensial tersebut.
Contoh pembentukan persamaan diferensial dalam dunia riil adalah persamaan
differensial yang terbentuk dari suatu objek yang sedang bergerak. Dimisalkan objek tersebut

bergerak dengan karakteristik persamaan : x menyatakan jarak


Contoh lain pembentukan persamaan diferensial adalah pada rangkaian listrik yang terdiri dari
komponen RC sebagaimana diperlihatkan dalam gambar berikut :

 Orde Persamaan Diferensial

Orde persamaan diferensial adalah orde tertinggi dari turunan yang ada di dalam
persamaan diferensial tersebut.
Persamaan Diferensial Biasa
Persamaan diferensial yang hanya melibatkan satu variabel independent disebut sebagai
persamaan diferensial biasa. Sehingga contoh (1), (2), dan (4) di muka merupakan contoh
persamaan diferensial biasa, sedangkan contoh (3) bukan merupakan persamaan diferensial
biasa. Selanjutnya, (3) merupakan persamaan diferensial parsial (partial differential
equation,PDE).
Persamaan diferensial parsial adalah persamaan diferensial yang melibatkan dua atau
lebih variabel independent. Contoh : persamaan diferensial parsial orde 1 dengan 2 variabel
independent : x1 dan x2 ditulis dalam bentuk :

dan bukan
 Aplikasi Persamaan Diferensial Dalam Bidang Teknik Elektro
KESIMPULAN
Kalkulus digunakan di setiap cabang sains fisik, sains komputer, statistik, teknik, ekonomi,
bisnis, kedokteran, kependudukan, dan di bidang-bidang lainnya. Setiap konsep di mekanika
klasik saling berhubungan melalui kalkulus. Massa dari sebuah benda dengan massa jenis
yang tidak diketahui, momen inersia dari suatu objek, dan total energi dari sebuah objek
dapat ditentukan dengan menggunakan kalkulus.
Dalam subdisiplin listrik dan magnetisme, kalkulus dapat digunakan untuk mencari total
aliran (fluks) dari sebuah medan elektromagnetik . Contoh historis lainnya adalah
penggunaan kalkulus di hukum gerak Newton, dinyatakan sebagai laju perubahan yang
merujuk pada turunan: Laju perubahan momentum dari sebuah benda adalah sama dengan
resultan gaya yang bekerja pada benda tersebut dengan arah yang sama.
Bahkan rumus umum dari hukum kedua Newton: Gaya = Massa × Percepatan, menggunakan
perumusan kalkulus diferensial karena percepatan bisa dinyatakan sebagai turunan dari
kecepatan. Teori elektromagnetik Maxwell dan teori relativitas Einstein juga dirumuskan
menggunakan kalkulus diferensial.

Anda mungkin juga menyukai