Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS PERAN KEPERAWATAN DALAM INFORMASI KASUS

KANKER LAMBUNG

TUGAS DASAR KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

oleh :

Ihda Nur Afifah NIM 162310101007


Riska Wulandari NIM 162310101010
Airlangga Nala Siswanto. NIM 162310101035

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS JEMBER

2017
Berita Kanker lambung
Kisah Kakek 73 Tahun Sembuh dari Kanker Lambung

Lim Hock Kee, kakek 73 tahun penderita kanker lambung (foto:


parkwaycancer.com)

Agregasi Solopos, Jurnalis · Jum'at 01 April 2016, 11:32 WIB

PARKWAY CANCER CENTRE – Lim Hock Kee, seorang pria berusia 73


tahun, berambut perak dan berkacamata, bisa menjadi lambang dari sebuah
pensiun yang membahagiakan.

Jika melihat dirinya, sulit untuk dipercaya bahwa apa yang ia katakan sebenarnya
menggambarkan dirinya. "Saya pernah begitu keras kepala, pun juga pernah
perfeksionis dalam hidup. Namum sekarang, saya belajar untuk lebih luwes. Saya
belajar menerima apapun yang telah terjadi dan tidak menuntut lebih dalam hal
apapun. Saya ingin menikmati waktu yang saya punya menyambut masa kini, dan
menikmati hari-hariku.”ujar Lim dikutip dari Solopos.com, Jumat (1/4/2016).

Mr Lim, yang saat ini telah berubah menjadi berwatak halus dan lembut, tinggal
di kawasan pinggiran kota di Malaysia. Penyebab utama perubahan pada diri dan
kepribadiannya adalah pertarungannya dengan kanker tiga tahun lalu.
Saat ini ia sedang berpikir untuk pensiun, namun suatu hari, ia merasa mulai sulit
bernapas. Ia pun konsultasi kepada seorang dokter, dan dari sana diketahui bahwa
jumlah sel darah merahnya menurun drastis.

Ia pun segera dilarikan ke rumah sakit. Prosedur endoskopi harus dilakukan.


Sebuah selang dipasang masuk ke perutnya dan sebuah tumor berukuran 6cm pun
terlihat jelas di layar monitor. Itu adalah kanker lambung.

Diagnosa

Diagnosa tersebut membuat Mr Lim takut. Dia ingat ada beberapa kenalannya
yang juga pernah mengalami kanker lambung. “Mereka semua akhirnya wafat
setelah sebelumnya begitu menderita,” tuturnya bijaksana dalam bahasa
Mandarin.

Ia tidak mengalami gejala kanker apapun. Kanker lambung sering kali sulit
dideteksi. Kalaupun ada, maka gejala yang muncul pun mirip dengan masalah
pencernaan biasa – kembung, gangguan pencernaan dan kehilangan selera makan.

Apabila gejalanya sudah menunjukkan adanya muntah, diare atau terjadinya


konstipasi atau bahkan muncul darah pada tinja, hal itu biasa diartikan bahwa
kanker perut telah parah.

“Berapa banyak waktu yang masih tersisa untukku?” itulah pertanyaan pertama
yang ia tanyakan kepada konsultan senior onkologi medis, Dr Patricia Kho dari
parkway Cancer Center. Dr Kho pun tersenyum,”saya punya kabar baik untuk
anda,” adalah kata-kata yang sulit dipercaya oleh Mr Lim.

Bagaimana mungkin ada kabar baik ketika kanker telah turut campur, Mr Lim
bertanya-tanya. Dan kabar baik yang dimaksud adalah tumornya tidak menyebar.
Itu berarti bahwa pengobatan yang akan dia jalani akan lebih mudah, dan peluang
pemulihannya lebih besar. Dr Kho merekomendasikan tiga siklus kemoterapi
untuk menyusutkan tumor Mr. Lim baru kemudian dilakukan operasi.
Kemoterapi dimulai pada Juni 2011,”Saya merasa sangat lelah setelah sesi itu.
Selera makan lenyap dan badan menjadi lesu. Selagi kemoterapi berlangsung,
muncul sariawan di tenggorokan dan mulut saya. Dan ini sangat menyulitkan saya
untuk makan. Bahkan roti yang lembut pun sulit untuk ditelan.”

Namun, karena tumor tidak menyebar, Dr Kho tetap optimistis dengan hasil
akhirnya. Sehingga, dia sangat terkejut ketika Mr Lim datang setelah siklus
pertama kemoterapi dan menyatakan maksud untuk berhenti dari pengobatan
tersebut.

Dukungan Keluarga

Dengan kebingungan, Dr Kho pun bertanya kepadanya. Bukan karena efek


samping kemoterapi yang tidak tertahankan. Tidak juga karena Mr. Lim
merasakan sakit. Dan Mr Lim juga mendapatkan dukungan yang cukup dari
anggota keluarganya. Akhirnya jawabannya pun muncul.

Ternyata sebab dari Mr Lim untuk mundur adalah keluarganya. Keluarga Mr.Lim
sangat menyayangi dan peduli padanya. Bahkan kenyataannya terlalu peduli. Istri
Mr Lim ternyata terlalu ketat dalam menerapkan pola makan bagi suaminya
tersebut. Ia hanya diperbolehkan makan nasi dan ikan yang dikukus dan tidak
lainnya. Mr Lim merasa kalau ini adalah hidup, apalah artinya jika ia hanya boleh
seperti itu.

Dr Kho pun bertindak dan berbicara kepada keluarganya. Ia menasehati bahwa


pasien diperbolehkan untuk makan apapun yang disukai karena seleranya akan
terpengaruh seiring dengan pengobatan. Ia memerlukan makanan yang seimbang
sehingga tubuhnya menerima nutrisi yang cukup.

Setelah kejadian itu, Mr Lim pun melanjutkan kemoterapi sesuai dengan


jadwalnya dan setelah itu menjalani operasi. Tumornya berhasil diangkat, namun
kemudian muncul masalah pada pola makan dan pencernaan Mr Lim akibat
operasi yang dilakukan di perutnya.
Ia tidak bisa makan dalam ukuran normal jadi semua asupannya diberikan dalam
porsi lebih kecil namun sering. Dan minum pun tidak bisa bersamaan dengan
makan karena akan menimbulkan kembung, sehingga Mr Lim harus minum air
lebih dahulu setiap kali hendak makan.

Saat ini, hasil scan menunjukkan ia telah bersih dari kanker,”Saya sangat lega
setiap kali dokter menjelaskan bahwa kanker saya tidak kambuh. Saya tidak bisa
membayangkan jika harus melewati beratnya kemoterapi lagi,” kisahnya sambil
menggelengkan kepala.

“Sekarang, aku bisa merangkai kembali masa depan,” Mr Lim menambahkan.

Rencananya bukanlah sesuatu yang luar biasa, namun juga bukan sesuatu yang
patut untuk diremehkan.

Mr Lim menutup perbincangan :”Aku ingin menikmati hari ini. Aku bersyukur
masih bisa hidup hari ini. Dan jika aku masih bisa melihat matahari terbit esok,
maka itu adalah sebuah kebahagian tambahan bagiku yang harus dirayakan.”
PERAN PERAWAT

Berdasarkan analisis kami telah ditemukan beberapa pemikiran mengenai peran perawat
terhadap kasus yang ada pada berita/kabar tersebut.

1. Pemberi Asuhan Keperawatan

Seorang perawat harus menguasai beberapa konsep seperti patofisiologis


penyakit kanker lambung, kebutuhan manusia, dan metodologi untuk
memberikan asuhan keperawatan. Dalam bidang interpersonal melibatkan
pasien kanker lambung dalam menumbuhkan kepercayaannya, dalam hal
ini perawat harus terbuka, percaya diri.

2. Advokat 

Dari artikel tersebut diketahui bahwa Mr. Lim pada siklus pertama
kemoterapi dia memilih untuk berhenti dari pengobatan karena alasan
keluarganya sebagai perawat kita harus menghargai hak – hak pasien dan
tidak boleh memaksakan kehendak sendiri dalam pengambilan keputusan
pasien untuk penyembuhan khususnya dalam penyakit kanker lambung
yang diderita Mr. Lim.

3. Pendidik atau Edukator

Dalam artikel tersebut harus mendidik tentang bagaimana kanker lambung


kepada Mr. Lim dan keluarga, serta menyadarkan bahwa selama proses
penyembuhan kanker lambung yang dideritanya. Mr. Lim harus diimbangi
oleh nutrisi yang cukup karena seleranya akan terpengaruh seiring dengan
pengobatan dan memerlukan makanan yang seimbang sehingga tubuhnya
menerima nutrisi yang cukup.
4. Koordinator

Peran perawat sebagai koordinator dalam artikel ini harus bisa mengatur
jadwal kegiatan asuhan keperawatan dengan merencanakan apa yang akan
dilakukan untuk penyembuhan contohnya dalam pasca pengangkatan pola
makan dan pencernaan Mr Lim bermasalah. Sebagai perawat kita dapat
mengarahkan pasien tentang bagaimana pola makan yang baik.

5. Kolaborator

Perawat dalam penyembuhan penyakit kanker lambung tidak sendirian


tetapi juga bekerja bersama tim kesehatan seperti dokter, fisioterapis, ahli
gizi, farmasi, dan lain-lain. Dalam artikel ini peran ahli gizi sangat
mendukung karena setelah tumornya berhasil diangkat, namun kemudian
muncul masalah pada pola makan dan pencernaan Mr Lim akibat operasi
yang dilakukan di perutnya. Ia tidak bisa makan dalam ukuran normal jadi
semua asupannya diberikan dalam porsi lebih kecil namun sering. Dan
minum pun tidak bisa bersamaan dengan makan karena akan
menimbulkan kembung, sehingga Mr Lim harus minum air lebih dahulu
setiap kali hendak makan.

6. Konsultan

Dalam artikel tersebut Mr Lim mempunyai pemikiran bahwa penyakit


tersebut mematikan karena beberapa kenalannya meninggal akibat
menderita penyakit yang sama sebagai perawat harus meluruskan
pemikiran Mr Lim tidak semua orang yang menderita kanker berujung
pada kematian, hal tersebut dapat dilihat bahwa kanker lambung yang
diderita Mr. Lim tersebut tidak menyebar dan itu berarti bahwa
pengobatan yang akan dia jalani akan lebih mudah, dan peluang
pemulihannya lebih besar. Perawat dalam hal ini menyadarkan agar Mr
Lim tidak menyerah terhadap penyakit yang dideritanya.

7. Peneliti

perawat sebagai peneliti dalam kasus pada artikel tersebut, dukungan dari
keluarga juga merupakan faktor penyembuhan dari penyakit kanker
lambung yang diderita Mr. Lim. Dilihat dari faktor tersebut
memungkinkan untuk kemajuan dibidang keperawatan khususnya dalam
proses penyembuhan penyakit kanker lambung.
DAFTAR PUSTAKA

Solopos,Agregasi.2016. Kisah Kakek 73 Tahun Sembuh dari Kanker


Lambung.Jakarta.Okezone.01 April 2016.[diakses di
https://lifestyle.okezone.com/read/2016/04/01/481/1351115/kisah-kakek-73-
tahun-sembuh-dari-kanker-lambung pada tanggal 27 Oktober 2017].

Asmadi. 2008. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai