Anda di halaman 1dari 3

Cairan serebrospinal (CSS) adalah cairan yang menempati ruang pada system

saraf pusat (SSP), yaitu pada ventrikel otak, dalam sisterna serta didalam ruang
subarachnoid dan medulla spinalis. CSS berperan sebagai media untuk perpindahan
zat dari aliran darah menuju jaringan otak dan medulla spinalis. CSS juga melindungi
otak dan medulla spinalis dari trauma. CSS dibentuk oleh pleksus khoroideus dalam
ventrikel lateral kanan dan kiri. Aliran cairan serebrospinal adalah sebagai berikut :
Ventrikel lateral – foramen interventrikel Monroe – ventrikel ketiga – akuaduktus
sylvius – ventrikel ke empat – foramen magendie dan Luschka – ruang subaraknoid –
villus arakhnoidalis – sinus (Nugraha, 2019)
Meningitis adalah peradangan akut pada meningen akibat infeksi virus atau
bakteri. Infeksi dapat berkembang cepat dan mungkin masuk ke dalam ventrikel otak.
Selanjutnya inflamasi menyebabkan peningkatan tekanan intracranial. Infeksi dapat
berkembang dengan cepat dan mungkin masuk ke ventrikel. Penampilan klinis dari
meningitis bervariasi pada usia dan beratnya penyakit. Virus meningitis umumnya
tidak berat dariapada bakteria. Gejala sisa neurologi terjadi pada pasien yang bertahan
dari meningitis bacterial. Organisme yang paling sering menyebabkan adalah H.
Influenzae, Streptococcus Pneumoniae, dan Neisseria Meningitis (Kurniati, 2018).
Neisseria Meningitides berbentuk diplokokus gram negative, berbentuk
seperti kue donat, tidak bergerak, uji oksidase positif. Neisseria meningitides juga
disebut Meningokokus dan menyebabkan meningitis bakteri yang akut pada orang
dewasa. Infeksi meningokokus dapat dikategorikan dalam 3 trahap yaitu :
1. Infeksi nasofaring
Peradangan ringan yang berlangsung berhari-hari atau bahkan berbulan-bulan
2. Infeksi memasuki peredaran darah (Meningococcemia)
Mulai tidak enak badan, demam, gatal-gatal dikulit, kemungkinan juga
langsung fatal dan menyebabkan kematian dalam waktu 6-8 jam
3. Infeksi melewati sawar otak dan menginfeksi meningen (Meningitis)
Gejala yang timbul yaitu sakit kepala, kaku duduk, muntah-muntah hebat,
mengigau, kebingungan dan koma setelah beberapa jam (Ekawati, 2018).
Neisseria Meningitis (Meningococcus) terjadi akibat adanya infeksi pada
saluran nafas bagian atas yang kemudian bakteri masuk kedalam beredaran darah dan
mencapai otak, sehingga menjadi penyebab meningitis. Infeksi dari bakteri ini bisa
menyebabkan kematian dalam waktu 24-48 jam. Bakteri Haemophilus influenza type
B adalah jenis bakteri yang menyebabkan infeksi pernapasan bagian atas, telinga
bagian dalam dan sinusitis dan dapat menyebabkan meningitis. Bakteri lain juga
dapat menyebabkan meningitis adalah staphylococcus aureus dan Mycobacterium
tuberculosis yang merupakan salah satu bakteri penyebab TBC (Andaretto, 2015).
Interpretasi dari pemeriksaan cairan otak atau CSF meliputi tekanan terbuka
atau opening pressure (posisi terlentang), protein, hitung sel, meningitis bacterial fase
awal dapat disalahartikan sebagai meningitis viral karena terdapat dominasi limfosit
dalam cairan otak. Bila terdapat kemungkinan meningitis bacterial, obati pasien
dengan antibiotic dan lakukan pemeriksaan lebih lanjut misalnya kultur (Japp, 2019).

Dapus
Andareto, O. 2015. Penyakit Menular Di Sekitar Anda. Jakarta : Pustaka Ilmu
Semesta

Ekawati, E.R. 2018. Bakteriologi : Mikroorganisme Penyebab Infeksi. Yogyakarta :


Deepublish

Japp, A.G., Robertson, C. 2019. Macleod Diagnosis Klinis Edisi 2. 2019. Singapore :
Elsevier

Kurniati, A., Trisyani, Y., Theresia, S.I.M. 2018. Keperawatan Gawat Darurat dan
Bencana Sheehy. Singapore : Elsevier

Nugraha, J., Marpaung, F.R., Edijanto, S.P., et al. 2019. Analisis Cairan Tubuh &
Urine. Surabaya : Airlangga University Press

Anda mungkin juga menyukai