Anda di halaman 1dari 27

ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN”S

DENGAN DIAGNOSA EPILEPSI

I. DATA UMUM
1. Identitas Klien
Nama : An. S Umur : 8 Tahun
Tempat tgl lahir : Makassar, 08-03-2014 Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam Suku : Makassar

Pendidikan : SD Dx.Medis : Epilepsi


Alamat : makassar Telp :-
Tgl masuk RS :- Ruangan :-
Golongan darah :- Sumber info : Orang tua
2. Identitas Orang tua
Ayah
Nama : Tn. R Umur : 25 Tahun
Pendidikan : SMP Pekerjaan : Buruh Harian
Alamat : Jl. Gontang Raya Telp. :-
Ibu
Nama : Ny. N Umur : 26 Tahun
Pendidikan : SMP Pekerjaan : IRT
Alamat : Makassar Telp. :-
Lain – lain (hubungan keluarga)
Nama :- Umur :-
Pendidikan :- Pekerjaan :-
Alamat :-
3. Identitas Saudara Kandung
STATUS
No NAMA USIA HUBUNGAN
KESEHATAN
1. Resti 20 Tahun Sehat

2. Sofyan 8 Tahun Anak sakit

II. RIWAYAT KESEHATAN SAAT INI


1. Keluhan Utama : kejang, dan di sertai demam .
2. Alasan masuk RS : keluarga membawa pasien ke RS karena pasien mendadak
kejang, mata melirik keatas, kedua tangan kaku namun kedua kaki bergerak bebas
(kelonjotan), lama kejang ± 3 menit yang disertai demam

III.Riwayat penyakit
Provocative/Palliative : Epilepsi
Quality/quantitas :-
Region/radiasi :Tidak ada Radiasi
Severity/scale : Pasien mengalami kejang-kejang
Timing : 1 hari sebelum masuk Rumah Sakit
IV. RIWAYAT KESEHATAN LALU (KHUSUS UNTUK ANAK USIA 0 – 5 TAHUN)
1. Prenatal care
a. Pemeriksaan kehamilan : 5 Kali
b. Keluhan selama hamil : Muntah-muntah
c. Riwayat terkena radiasi : Tidak pernah
d. Kenaikan berat badan selama hamil : 4 Kg
e. Imunisasi TT : Tidak pernah
f. Golongan darah ibu : A Golongan darah ayah : -
2. Natal
a. Tempat melahirkan : RS
b. Lama dan jenis persalinan : Spontan
c. Penolong persalinan : Dokter
d. Cara untuk memudahkan persalinan : Tidak ada
e. Komplikasi waktu lahir : Tidak ada
3. Post natal
a. Kondisi bayi : BB lahir : 3000 gram, PB : 35 Cm
b. Apakah anak mengalami : Tidak ada
(Untuk semua Usia)
a. penyakit yang pernah dialami : Tidak ada
b. Riwayat kecelakaan : Tidak ada
c. Pernah : dioperasi , dirawat di RS : Tidak pernah
d. Allergi : Tidak ada alergi apapun
e. Konsumsi obat-obatan bebas : Tidak
f. Perkembangan anak dibanding saudara-saudaranya :

4. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA


Genogram
GI ? 53 X 48

G II 32 30 27 22 28 23 20

26
25
20 8
GIII

Keterangan :
: Laki-laki

: Perempuan

: Meninggal

? : Umur Tidak Diketahui


: Pasien

Identifikasi :
Generasi I : Kakek pasien sudah meninggal dan tidak tidak di ketahui penyebabnya,
nenek pasien masih hidup dan tidak ada riwayat penyakit yang sama pada
pasien
Generasi II : Orang tua pasien masih hidup dan tidak ada riwayat penyakit yang sama
pada pasien.
Generasi III : Pasien An. B sedang di rawat di RS. dengan diagnosa Labiopalatoskisis

V. RIWAYAT IMMUNISASI (IMUNISASI LENGKAP)


Waktu Reaksi setelah
NO Jenis immunisasi Frekuensi Keterangan
pemberian pemberian
1. BCG 3 bulan 1
2. DPT (I,II,III) 2,3,4 bulan 3
3. Polio (I,II,III,IV) 0,2,4,6 bulan 4
4. Campak 9 dan 24 bulan 2
5. Hepatitis - 4

VI. RIWAYAT TUMBUH KEMBANG


A. Pertumbuhan Fisik
1. Berat badan : 2300 Kg
2. Tinggi badan : 38 cm
3. Waktu tumbuh gigi : tidak diketahui
B. Perkembangan Tiap tahap
Usia anak saat
1. Berguling : Tidak di ketahui
2. Duduk : 10 bulan
3. Merangkak : 11 bulan
4. Berdiri : 11 bulan
5. Berjalan : ±1 tahun
6. Senyum kepada orang lain pertama kali : 2 Bulan
7. Bicara pertama kali : Tidak di ketahui
8. Berpakaian tanpa bantuan : Tidak di ketahui
VII.RIWAYAT NUTRISI
A. Pemberian ASI
1. Pertama kali disusui : Pada saat anak lahir
2. Cara pemberian : Terjadwal setiap 2 jam
3. Lama pemberian : 2 tahun

B. Pemberian susu formula


1. Alasan pemberian : ASI tidak keluar
2. Jumlah pemberian : Tidak di ketahui
3. Cara pemberian : Dot
C. Pemebrian makanan tambahan
1. Pertama kali diberikan usia : 6 bulan
2. Jenis : bubur susu, pisang , lain- lain
D. Pola perubahan nutrisi tiap tahap usia sampai nutrisi saat ini
Usia Jenis Nutrisi Lama Pemberian
1. 0 – 4 bln ASI 6 bulan
2. 4 – 12 bln ASI dan Susu formula 2 Tahun
3. Saat ini Susu + Nasi Lauk pauk Sekarang

VIII. RIWAYAT PSIKOSOSIAL


1. Anak tinggal bersama : Orang Tua
2. Lingkungan berada di : Padat penduduk
3. Rumah dekat dengan : Tetangga
4. Rumah ada tangga : Tidak ada
5. Hubungan antar anggota keluarga : Baik
6. Pengasuh anak : Tidak ada
IX. RIWAYAT SPRITUAL
1. Support sistem dalam keluarga : Mendoakan anaknya agar cepat sembuh
2. Kegiatan keagamaan :-

X. REAKSI HOSPITALISASI
A. Pemahaman keluarga tentang sakit dan rawat inap
1. Ibu membawa anaknya ke RS karena : pasien kejang-kejang dan disertai demam
2. Apakah dokter menceritakan tentang kondisi anak : Ya
3. Bagaimana perasaan orang tua saat ini : Cemas
4. Apakah orang tua selalu berkunjung ke RS : Ya
5. Siapa yang akan tinggal dengan anak : Orang Tua
B. Pemahaman anak tentang sakit dan rawat inap
1. Mengapa keluarga / orang tua membawa kamu ke RS : Pasien belum mengerti tentang
penyakitnya
2. Menurutmu apa penyebab kamu sakit: Pasien belum mengerti tentang penyakitnya
3. Apakah dokter menceritakan keadaanmu : Pasien belum mengerti tentang penyakitnya
4. Bagaimana rasanya dirawat di RS: Pasien belum mengerti tentang penyakitnya

XI. AKTIVITAS SEHARI-HARI


A. Nutrisi
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Selera makan Baik Susah Makan
2. Menu makan Nasi dan lauk pauk Susu F100 200 ml/8jam
3. Frekuensi makan 3 x/ hari 3 x/ hari
4. Makanan yang Kentang goreng Kentang goreng
disukai Tidak ada Tidak ada
5. Makanan pantangan Tidak ada Tidak ada
6. Pembatasan pola Melalui mulut Melalui mulut
makan Tidak ada Tidak ada
7. Cara makan
8. Ritual saat makan

B. Cairan
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Jenis minuman Air mineral dan susu Air mineral dan susu
2. Frekuensi minum 4 – 5 kali/hari 3 x/hari
3. Kesulitan Tidak ada Tidak ada
C. Eliminasi (BAB&BAK)
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Tempat pembuangan Di WC Pampers
2. Frekuensi (waktu) 3-4x/hari 3-4x/hari

3. Konsistensi Kuning Tidak di ketahui


4. Kesulitan Tidak ada Tidak ada
5. Obat pencahar Tidak ada Tidak ada
D. Istirahat tidur
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Jam tidur
- Siang 13.00 Tidak menentu
- Malam 21.00 00.00
2. Pola tidur Teratur Tidak teratur
3. Kebiasaan sebelum Tidak ada Tidak ada
tidur Tidak Tidak
4. Kesulitan tidur
E. Olah Raga
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Program olah raga Tidak ada Tidak ada
2. Jenis dan frekuensi Tidak ada Tidak ada
3. Kondisi setelah olah Pasien tidak Pasien tidak melakukan
raga melakukan

F. Personal Hygiene
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Mandi
- Cara Mandi sendiri di WC Di waslap
2x/hari 1x/hari
- Frekuensi Baskom Tissue basah
- Alat mandi
2. Cuci rambut 3x/minggu Tidak pernah
- Frekuensi Di WC Tidak melakukan
- Cara
3. Gunting kuku 1x/minggu Tidak pernah
- Frekuensi Menggunakan gunting Tidak melakukan
- Cara kuku

4. Gosok gigi 2x/hari Tidak pernah


- Frekuensi Menggunakan gososk Tidak melakukan

- Cara gigi
-
-
-
-
G. Aktifitas/Mobilitas Fisik
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Kegiatan sehari-hari Sekolah dan Berbaring di tempat tidur
bermain
2. Pengaturan jadwal Tidak ada Tidak ada
harian
3. Penggunaan alat bantu Tidak ada Di bantu orang tua
aktifitas
4. Kesulitan pergerakan Tidak ada Ya
tubuh

H. Rekreasi
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Perasaan saat Pasien merasa senang -
sekolah Bermain Berbaring di tempat tidur
2. Waktu luang -
Senang -
3. Perasaan setelah - -
rekreasi Bermain
4. Waktu senggang klg
5. Kegiatan hari libur

XII.PEMERIKSAAN FISIK
A. Keadaan umum klien
1. Kesadaran : Composmentis dengan GCS 15
2. Penampilan dihubungan dengan usia : Ya sesuai anak-anak lainnya
3. Ekspresi wajah : Tenang
4. Kebersihan secara umum : Pasien nampak bersih
5. Tanda – tanda vital :
a. Tekanan darah : 110/70mmHg
b. Denyut nadi : 87 x / menit
c. Suhu : 36oC
d. Pernapasan : 30 x/ menit
B. Antopometri
1. Tinggi badan : 115
2. Berat Badan : 30 Kg
3. Lingkar kepala atas : 48
4. Lingkar kepala : 51
5. Lingkar dada : 76
6. Lingkar perut : 44

C. Pemeriksaan fisik
1. Kepala
Inspeksi
Keadaan rambut & Hygiene kepala : Keadaan rambut nampak bersih
a. Warna rambut : Rambut berwarna hitam
b. Penyebaran : Penyebaran rambut merata
c. Mudah rontok : Rambut pasien tidak mudah rontok
d. Kebersihan rambut : Rambut pasien nampak bersih
Palpasi
a. Benjolan : ada / tidak ada : Tidak ada benjolan
b. Nyeri tekan : ada / tidak ada : Tidak ada nyeri tekan
c. Tekstur rambut : kasar/halus : Rambut terasa halus
2. Muka
Inspeksi
a. Simetris / tidak : Muka nampak simetris
b. Bentuk wajah : Bentuk wajah nampak Oval
c. Gerakan abnormal : Tidak ada gerakan abnormal
d. Ekspresi wajah : Ekspresi wajah polos
Palpasi
Nyeri tekan / tidak : Tidak ada nyeri tekan
Data lain : Tidak ada
3. Mata
Inspeksi
a. Pelpebra : Tidak terdapat edema maupun radang
b. Sclera : Sclera tidak ikterus
c. Conjungtiva : Tidak terdapat radang dan anemis
d. Pupil : Bentuk pupil isokor dan terdaapt refleks pada cahaya
e. Posisi mata : Posisi pata simetris antara kiri dan kanan
f. Gerakan bola mata : Pasien mampu menggerakkan bola mata
g. Penutupan kelopak mata : pasien mampu menutup kelopka mata
h. Keadaan bulu mata : Bulu mata pasien normal
i. Penglihatan : Penglihatan pasien baik, tdk ada kelainan
Palpasi
Tekanan bola mata : Tidak ada tekanan pada bola mata
Data lain : Tidak ada
4. Hidung & Sinus
Inspeksi
a. Posisi hidung : Hidung pasien berada ditengah-tengah wajah
b. Bentuk hidung : Bentuk hidung pasien dalam keadaan normal.
c. Secret / cairan : Tidak ada pengeluaran sekret
d. Data lain : Tidak ada
5. Telinga
Inspeksi
a. Posisi telinga : Posisi telinga simetris kiri dan kanan berada di samping
wajah
b. Ukuran / bentuk telinga : Ukuran dan bentuk telinga pasien sesuai dengan
pertumbuhan pasien
c. Lubang telinga : Keadaan lubang telinga bersih
d. Pemakaian alat bantu : Pasien tidak menggunakan alat bantu
Palpasi
Nyeri tekan / tidak : Tidak ada nyeri tekan
6. Mulut
Inspeksi
a. Gigi
1) Keadaan gigi : gigi pasien baik
2) Karang gigi / karies : terdapat kasries pada gigi pasien
3) Pemakaian gigi palsu : tidak terdapat pamakaian gigi palsu
b. Gusi : Gusi pasien berwarna merah dan tidak ada
pradangan
c. Lidah : Lidah pasien nampak kotor
d. Bibir : mengalami distorsi
1) Cianosis / pucat / tidak : Bibir pasien tidak sianosis dan tidak pucat
2) Basah / kering / pecah : Bibir pasien kering
3) Mulut berbau / tidak : Mulut pasien tidak berbau
7. Tenggorokan
a. Nyeri tekan : Tidak ada nyeri tekan
b. Nyeri menelan : Tidak ada nyeri menelan
8. Leher
Inspeksi
Kelenjar thyroid : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Palpasi
a. Kelenjar thyroid : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
b. Kelenjar limfe : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe

II. Thorax dan pernapasan


a. Bentuk dada : Bentuk dada pasien kiri dan kanan simetris
b. Irama pernafasan : Irama pernafasan pasien reguler
c. Pengembangan di waktu bernapas : Terdapat pengembangan pada saat pasien
bernafas
Palpasi
a. Massa / nyeri : Tidak terdapat nyeri tekan
Auskultasi
a. Suara nafas : Suara nafas Vesikuler
b. Suara tambahan : Terdapat suara ronchi
III. Jantung
Palpasi
Ictus cordis : Ictus cordis tidak tampak
Perkusi : Batas atas intercostal III kiri, batas kanan dan batas kanan
linea parasternalis kanan
Pembesaran jantung : Tidak terdapat pembesaran jantung
Auskultasi
a. BJ I : Normal
b. BJ II : Normal
c. BJ III : Normal
d. Bunyi jantung tambahan : Tidak terdapat bunyi jantung tambahan
IV. Abdomen
Inspeksi
a. Membuncit : Perut pasien datar
b. Ada luka / tidak : Tidak terdapat luka
Palpasi
a. Hepar : Sulit dinilai
b. Lien : Sulit dinilai
c. Nyeri tekan : Tidak terdapat nyeri tekan
Auskultasi
Peristaltik : Peristaltik pasien terkesan normal 16x/menit
Perkusi
a. Tympani : Normal
b. Redup : Normal
V. Genitalia dan Anus : Tidak terdapat keluhan
VI. Ekstremitas
Ekstremitas atas
a. Motorik
1) Pergerakan kanan / kiri : Tidak Mampu melakukan pergerakan
kanan
2) Pergerakan abnormal : Terdapat pergerakan abnormal
3) Kekuatan otot kanan / kiri : Tidak di kaji
4) Tonus otot kanan / kiri : Tidak di kaji
5) Koordinasi gerak : Pergerakan terkoordinasi
b. Refleks
1) Biceps kanan / kiri : Tidak di kaji
2) Triceps kanan / kiri : Tidak di kaji
c. Sensori
1) Nyeri : Tidak ada nyeri tekan
2) Rangsang suhu : Tidak di kaji
3) Rasa raba : Pasien merasakan ketika di raba
Ekstremitas bawah
a. Motorik
1) Gaya berjalan : pasien mampu berjalan
2) Kekuatan kanan / kiri : 4 4
4 4

Keterangan :
a) 5 : Mampu menggerakkan persendian dalam lingkup gerak penuh,
mampu melawan gaya gravitasi, mampu melawan dengan tahan penuh.
b) 4 : Mampu menggerakkan persendian dengan gaya gravitasi, mampu
melawan dengan tahan sedang.
c) 3 : Hanya mampu melawan gaya gravitasi
d) 2 : Tidak mampu melawan gaya gravitasi (gerakan pasif)
e) 1 : Tidak ada kontraksi otot
b. Sensori
1) Nyeri : Tidak terdapat nyeri
2) Rangsang suhu : Tidak di kaji
3) Rasa raba : Pasien merasakan ketika di raba
VII. Status Neurologi.
Saraf – saraf cranial
a. Nervus I (Olfactorius) : penghidu.....................................: Fungsi penciuma
pasien baik.
b. Nervus II (Opticus) : Penglihatan....................................: Fungsi penglihata
pasien baik.
c. Nervus III, IV, VI (Oculomotorius, Trochlearis, Abducens)
1) Konstriksi pupil : Respon pupil baik diameter 2,5 mm
2) Gerakan kelopak mata : Pasien mampu menoleh ke kiri dan kekanan.
3) Pergerakan bola mata : Tidak ada devisiasi bola mata
d. Nervus V (Trigeminus) : Pasien dapat
mengedipkan mata
e. Nervus VII (Facialis) : Pasien mampu
mengekspresikan mimic wajah ketika diberi rangsangan nyeri
f. Nervus VIII (Acusticus)
Fungsi pendengaran : Sulit dinilai
g. Nervus IX dan X (Glosopharingeus dan Vagus)
Refleks menelan : Terdapat refleks menelan
h. Nervus XI (Assesorius)
1) Memalingkan kepala ke kiri dan ke kanan : Pasien mampu mengalihkan
kepala ke kiri dan ke kanan
2) Mengangkat bahu : Pasien belum mampu mengangkat bahu
i. Nervus XII (Hypoglossus)
Deviasi lidah : Tidak terdapat deviasi lidah
VIII. Kulit/integumen
a. Textur :
b. Kelembapan : Kulit pasien Kering
c. Lesi :
d. Perubahan warna : Ya, terdapat bercak-
bercak hitam di seluruh tubuh
e. Sensasi, mobilitas :
f. Turgor : Turgor pasien tidak
elastis
g. Edema : Tidak terdapat
edema di sekitar klulit pasien
IX. Kuku
a. Warna
: Pucat
b. Ketebalan
: Sedang
c. Kebersihan : Kuku
pasien bersih
h. Keluhan yang berhubungan dan cara mengatasi :
Tidak ada
XIII. PEMERIKSAAN TINGKAT PERKEMBANGAN
A. 0 – 6 tahun
Dengan menggunakan DDST
1. Motorik kasar :
2. Motorik halus :-
3. Bahasa :-
4. Personal social :-
B. > usia 6 tahun
1. Perkembangan kognitif :
2. Perkembangan psikoseksual :
3. Perkembangan psikososial :
II. TEST DIAGNOSTIK
A. Laboratorium
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Satuan
HEMATOLOGI
HematologiRutin
WBC 5.81 4.00-10.0 10^3/ul
RBC 3.73 4.00-6.00 10^6/uL
HGB 10.1 12.0-16.0 g/dl
HCT 31.3 37.0-48.0 %
MCV 84.2 80-97.0 fL
MCH 27.1 26.5-33.5 Pg
MCHC 32.2 31.5-35.0 gr/dl
PLT 217 150-400 10^3/ul
RDW-SD 38.8 37.0-54.0 fL
RDW-CV 12.8 10.0-15.0
PDW 9.3 10.0-18.0 fL
MPV 9.1 6.50-11.0 fL
P-LCR 13.00-43.0 %
PCT 0.20 0.15-0.50 %
NEUT 2.87 52.0-75.0 %
LYMPH 2.43 20.0-40.0 %
MONO 0.41 2.00-8.00 10^3/ul
EO 0.06 1.00-3.00 10^3/ul
BASO 0.04 0.00-0.10 10^3/ul
RET
KIMIA DARAH
Glukos mg/dl
GDS 91 140
Fungsi Ginjal mg/dl
Ureum 32 10-50 mg/dl
Kreatinin 0.35 L(<1.3);P(<1.1)
Fungsi Hati U/L
SGOT 42 <38 U/L
SGPT 34 <41 gr/dl
Albumin 3.8 3.5-5.0
Elektrolit mmol/l
Natrium 142 136-145 mmol/l
Kalium 3.7 3.5-5.1 mmol/l
Klorida 106 97-111
Kesan : Anemia

a. Pemeriksaan CT Scan tanpa kontras


Kesan :
1) Hypoplasia lobus frontotemporal
2) Dysgenesis corpus callosum
b. Pemeriksaan radiologi (foto thorax)
Kesan : Pneumonia bilateral

XIV. TERAPI SAAT INI

No Nama Obat Golongan Dosis Indikasi


1. Paracetamol Analgesik dan 250ml/12jam/iv Meredakan rasa sakit
antipiretik dan demam
2 Penitoin Antiepilepsi 25 mg/12jam/iv Untuk mencegah
terjadinya kejang
ANALISA DATA
NO DATA MASALAH KEPERAWATAN
Diagnose Primer
1. DS : Keluarga mengatakan anaknya Hipertermi berhubungan dengan
masih hangat proses penyakit
DO :
-Wajah pasien tampak memerah
TD: 100/60 mmHg
N : 100 x/menit
Rr: 20 x menit
S: 38C
2. DS : Keluarga mengatakan anaknya Resiko cidera berhubungan dengan
kadang masih kejang Kejang
DO :
-Pasien tampak tenang
-Keluarga dan pasien kooperatif

3 DS : Cemas berhubungan dengan kurangnya


-Keluarga dan pasien mengatakan tidak pengetahuan tentang prognosis
tahu pasti tentang penyakit yang diderita penyakit
pasien
DO :
-Keluarga tampak cemas dan bingung
-Keluarga dan pasien kurang mampu
menjawab dengan tepat seputar
penyakit yang diderita pasien

PENYIMPANGAN KDM SESUAI KASUS

Rangsangan mekanik
dan biokimia
Infeksi Bakteri
virus dan parasit
Perubahan konsentrasi ion
diruangan potensial
Resiko ekstraseluler
inflamasi

Ketidakseimbangan
Proses demam ptensial membran ATP
ASE

Neurologis Difusi Na⁺ dan K⁺

Kejang

HIPERTERMIA RESIKO CEDERA


Kurang Informasi
tentang penyakit
yang id derita

ANSIETAS
DIAGNOSA
1. Hipertermi berhubungan dengan proses penyakit
2. Resiko cidera berhubungan dengan Kejang
3. Cemas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang prognosis penyakit

INTERVENSI KEPERAWATAN

No Diagnosa Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi


1 Hipertermi berhubungan dengan proses Setelah dilakukan tindakan Tindakan
keperawatan selama 1x8 jam Observasi
penyakit
diharapkan Suhu tubuh dalam 1.Monitor suhu tubuh anak tiap
DS : Keluarga mengatakan anaknya Rentang normal dengan 2 jam
Kriteria Hasil : 2. monitor tekanan darah
masih hangat
1.menggigil menurun ,frekuensi,pernafasan dan nadi
DO : 2. suhu tubuh membaik 3. monitor warna dan suhu kulit
3.suhu kulit membaik Terapeutik
-Wajah pasien tampak memerah 1.Tingkatkan asupan cairan dan
TD: 100/60 mmHg nutrisi yang adekuat
2.Sesuaikan suhu lingkungan
N : 100 x/menit dengan kebutuhan pasien
Rr: 20 x menit Edukasi
1. Jelaskan cara pencegahan
S: 38C heat exhataustion
Kolaborasi
1.Kolaborasi pemberian
antipiretik
2. Resiko cidera berhubungan
dengan Setelah dilakukan tindakan Tindakan
keperawatan selama 1x8 jam
Kejang Observasi
diharapkan tingkat cedera
DS : Keluarga mengatakan anaknya menurun dengan 1.Monitor status neurologis
Kriteria Hasil :
kadang masih kejang 2.monitor tanda-tanda vital
1.Kejadian cedera menurun
DO : 2. luka/lecet menurun Terapeutik
-Pasien tampak tenang 1.Baringkan pasien agar tidak
-Keluarga dan pasien kooperatif terjatuh
2.Rendahkan ketinggian tempat
tidur
3.Pasang side-rail tempat tidur
4.Berikan alas empuk dibawah
kepala,jika memungkinkan
5.jauhkan benda-benda
berbahaya terutama benda tajam
Edukasi
1.Anjurkan segera melapor jika
merasakan aura
2.Anjurkan tidak berkendara
3.Ajarkan keluraga pertolongan
pertama pada kejang
Kolaborasi
1.Kolaborasi pemberian
antikonvulsan
3. Cemas berhubungan dengan kurangnya Setelah dilakukan tindakan Tindakan
keperawatan selama 2x8 jam Observasi
pengetahuan tentang prognosis penyakit
diharapkan kecemasan menurun 1. Indentifikasi saat tingkat
DS : dengan ansientas berubah .
Kriteria Hasil : 2. Indentifikasi kemampuan dan
-Keluarga dan pasien mengatakan tidak
1. Verbalisasi kebingungan mengambil keputusan
tahu pasti tentang penyakit yang diderita menurun 3. Monitor tanda tanda
2.Verbalisasi khawatir akibat ansientas ( verbal dan non
pasien
kondisi yang dihadapi menurun verbal)
DO : Terapeutik
1. Ciptakan suasana terapeutik
-Keluarga tampak cemas dan bingung
untuk menumbuhkan
-Keluarga dan pasien kurang mampu kepercayaan.
2. Temani pasien untuk
menjawab dengan tepat seputar penyakit
mrengurangi kesecemasann,
yang diderita pasien jika menungkinkan.
3. Pahami situasi yang
membuat ansientas.
4. Dengarkan dengan pennuh
perhatian
5. Motivasi
mengindetifikasikan situasi
yang memicu kecemasan
Edukasi
1. Jelaskan prosedur termaksud
sensasi yang mungkin
dialami
2. Informasikan secara factual
mengenal
diagnosis,pengobatan dan
prognosis.
3. Anjurkan keluarga untuk
tetap bersama pasien.
4. Anjurkan mengungkapkann
perasaan dan presepsi
5. Latih kegiatan pengalihan
untuk mengurangi
ketegangan
6. Latih tehnik relaksasi

Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian obat
anti Ansientas jika perlu.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Nama Pasien : An. S
No. RM : 257175

Diagnosis Hari /
Jam Implementasi dan Hasil Evaluasi
Keperawatan Tanggal
Hipertermi Jum’at, 09.00 1. Memonitor suhu tubuh anak Jum’at,19 maret 2021
tiap 2 jam
berhubungan 19 maret Jam 14.00 Wita
Hasil : Suhu tubuh Pasien 37,5°c
dengan proses 2021 S: keluarga Pasien mengatakan suhu tubuh
2.Memonitor tekanan darah
penyakit 09.10 Pasien sudah mulai turun dan dalam batas
,frekuensi,pernafasan dan nadi
Hasil : normal
TD: 100/60 mmHg
N : 100 x/menit O: S: 37,0C
Rr: 20 x menit
S: 37,0C A: Masalah teratasi

09.35 3. monitor warna dan suhu kulit P: Hentikan intervensi


Hasil : Warna kulit Pasien sawo
matang dengan suhu 37,0C

4.Sesuaikan suhu lingkungan


10.00
dengan kebutuhan pasien
Hasil : Klien Nampak nyaman
dengan suhu lingkungannya
10.10 5. Jelaskan cara pencegahan
heat exhataustion
Hasil : Ibu pasien paham
pencegahan heat exhataustion

10.33 6.Kolaborasi pemberian


antipiretik
Hasil : Pasien telah di
berikan paracetamol

Resiko cidera Jum’at, 11.00 1.Memonitor status neurologis Jum’at,19 maret 2021
berhubungan 19 maret Hasil : Status neurologis pasien Jam 14.00
dengan Kejang 2021 Normal S : Keluarga mengatakan anaknya kadang
masih kejang
11.05 2.Memonitor tanda-tanda vital O : Pasien tampak tenang
Hasil : TTV Pasien A : Masalah Sebagian Teratasi
TD: 100/60 mmHg P : Pertahankan intervensi
N : 100 x/menit
Rr: 20 x menit
S: 37,5C

3.Membaringkan pasien agar


11.15
tidak terjatuh
Hasil : Pasien merasa nyaman
setelah di baringkan

12.00 4. Menjauhkan benda-


benda berbahaya terutama
benda tajam
Hasil : Benda tajam dan
berbahaya telah di jauhkan dari
sekitaran pasien

12.25 5.Menganjurkan segera melapor


jika merasakan aura
Hasil : keluarga pasien paham
dan akan segera melapor jika
pasien mengalami kejang-kejang
yang berulang .

Cemas Jum;at, 12.35 1.Mengindentifikasi saat tingkat Jum’at,19 maret 2021


ansientas berubah .
berhubungan 19 maret Jam 14.00
Hasil : Pasien dan keluarga mulai
dengan 2021 Nampak rileks S : Keluarga pasien mengatakan pahan
dengan penyakit yang diderita pasien
kurangnya
pengetahuan 12.45 O: Pasien dan keluarga Nampak Rileks
2. Menciptakan suasana A: Masalah teratasi
tentang
terapeutik untuk P: Hentikan Intervensi
prognosis menumbuhkan kepercayaan.
Hasil : pasien percaya
penyakit
penyakitnya akan cepat sembuh
13.00
3. Memotivasi
mengindetifikasikan situasi
yang memicu kecemasan
Hasil : keluarga pasien mampu
memotivasi pasien sehingga
terlihat rilek dan tidak cemas
lagi
13.15

4. Menginformasikan secara
factual mengenal diagnosis,
pengobatan dan prognosis.
Hasil : Keluarga pasien mulai
mengerti tentang diagnosis
13.30 dan pengobatan pada pasien

5. Menganjurkan keluarga untuk


tetap bersama pasien.
Hasil : pasien selalu didampingi oleh keluarga

Anda mungkin juga menyukai