216
Samsudin
Tenaga Pendidik, SDN 26 Sintang, Kalimantan Barat
samsudin@yahoo.co.id
Abstract: Adzan and Iqomah are the important religious skills for Muslim students. They are
needed by the students in their society. However, teaching adzan and iqomah is not easy
because the skills cannot be taught theoretically. The teacher must give a real model in
teaching and learning process. Therefore, the researcher proposed to implement
demonstration method in teaching process. In the implementation of this method, the students
are paying attention and observing the objects which are demonstrated. Teaching procedures
in demonstration method are preparing media which are needed in learning process,
explaining topic that will be demonstrated, conducting demonstration while the students are
paying attention and following the model that is showed, materials strengthening (discussion,
question and answer, and exercise) about demonstration and conclusion. This method is
successful implemented in this classroom action research. It can be seen from the
improvement of students’ achievement in learning adzan and iqomah.
Abstrak: Azan dan Iqomah merupakan ketrampilan relijius yang penting bagi siswa
beragama Islam sebab akan sangat berguna di masyarakat. namun mengajarkan adzan dan
iqamah bukanlah perihal mudah sebab tidak dapat diteorikan begitu saja, harus ada
percontohan yang nyata. Oleh karena itu, metode pembelajaran yang tepat salah satunya
adalah dengan metode demonstrasi. Dalam pelaksanaan metode demonstrasi seluruh siswa
memperhatikan dan mengamati terhadap objek yang akan didemonstrasikan. Guru harus
mempersiapkan alat – alat yang digunakan dalam demonstrasi tersebut. Prosedur metode
demonstrasi yang harus dilakukan dalam pembelajaran adalah mempersiapkan alat bantu yang
akan digunakan dalam pembelajaran, memberikan penjelasan tentang topik yang akan
didemonstrasikan, pelaksanaan demonstrsi bersamaan dengan perhatian dan peniruan dari
siswa, penguatan (diskusi, tanya jawab, dan atau latihan) terhadap hasil demonstrasi dan
kesimpulan. Metode tersebuut terbukti berhasil dalam penelitian tindakan kelas ini dibuktikan
dengan meningkatnya kemampuan siswa dalam azan dan iqomah.
siswa dalam mengetahui Azan dan Iqomah. Berdasarkan latar belakang di atas,
Metode demonstrasi merupakan metode maka dapat dirumuskan suatu masalah
pembelajaran yang dapat mendorong siswa sebagai berikut: “(1) bagaimanakah
untuk melakukan aktifitas belajar secara peningkatan pemahaman tentang Azan dan
aktif. Itulah sebabnya dalam penelitian Iqomah pada siswa kelas V SDN 26
tindakan di kelas ini perlu dilakukan untuk Sintang Sintang dengan diterapkannya
meningkatkan minat belajar siswa dalam pembelajaran metode demonstrasi?, (2)
mempelajari rukun iman dengan metode bagaimanakah pengaruh metode
pembelajaran demonstrasi. demonstrasiterhadap motivasi belajar
agama Islam bagi siswa kelas V SDN 26
Bagi guru agama Islam SDN 26
Sintang Sintang?.”
Sintang Sintang, memberikan soal agama
Adzan mulai disyariatkan pada tahun
Islam yang berkaitan dengan praktek
kedua Hijriah. Mulanya, pada suatu hari
bukanlah hal yang mudah. Seringkali
Nabi Muhammad SAW mengumpulkan
siswa yang telah memahami topik agama
para sahabat untuk memusyawarahkan
Islam secara teoristis mengalami kesulitan
bagaimana cara memberitahu masuknya
ketika bentuk soal atau permasalahan
waktu salat dam mengajak orang ramai agar
disajikan dalam bentuk praktek.
berkumpul ke masjid untuk melakukan salat
Sementara itu, dalam kurikulum
berjamaah. Di dalam musyawarah itu ada
Pendidikan Dasar 2006 fungsi pengajaran
beberapa usulan. Ada yang mengusulkan
agama Islam adalah mempersiapkan anak
supaya dikibarkan bendera sebagai tanda
didik agar dapat menjadi warga
waktu salat telah masuk. Apabila
masyarakat yang berakhlak dalam
benderanya telah berkibar, hendaklah orang
kehidupan sehari-hari melalui latihan yang
yang melihatnya memberitahu kepada
praktis, bervariasi dan aplikatif. Disisi lain
umum. Ada juga yang mengusulkan supaya
ada sebagian siswa masih mengalami
ditiup trompet seperti yang biasa dilakukan
kesulitan dalam memahami rukun iman.
oleh pemeluk agama Yahudi. Ada lagi yang
Berdasarkan situasi tersebut,
mengusulkan supaya dibunyikan lonceng
dilakukan penelitian untuk
seperti yang biasa dilakukan oleh orang
mengembangkan strategi pembelajaran
Nasrani. Ada seorang sahabat yang
yang efektif dalam memahami materi
menyarankan bahwa manakala waktu salat
agama Islam bagi siswa SD. Untuk
tiba, maka segera dinyalakan api pada
mencapai tujuan tersebut, penelitian
tempat yang tinggi dimana orang-orang bisa
dilakukan dalam bentuk penelitian
dengan mudah melihat ketempat itu, atau
tindakan kelas.
setidak-tidaknya asapnya bisa dilihat orang
Vox Edukasi, Vol 7, No 2, Nopember 216 Samsudin, Upaya Peningkatan... 220
walaupun ia berada ditempat yang jauh. Asyhadu alla ilaha illallah, Asyhadu anna
Yang melihat api itu dinyalakan hendaklah Muhammadar Rasulullah, Hayya 'alash
datang menghadiri salat berjamaah. Semua sholah (2 kali), Hayya 'alal falah (2 kali),
usulan yang diajukan itu ditolak oleh Nabi, llahu Akbar Allahu Akbar, La ilaha
tetapi beliau menukar lafal itu dengan illallah.”
assalatu jami’ah (marilah salat Ketika esoknya aku bangun, aku
berjamaah).Lantas, ada usul dari Umar bin menemui Nabi Muhammad.SAW, dan
Khattab jikalau ditunjuk seseorang yang menceritakan perihal mimpi itu kepadanya,
bertindak sebagai pemanggil kaum Muslim kemudian Nabi Muhammad. SAW, berkata,
untuk salat pada setiap masuknya waktu "Itu mimpi yang sebetulnya nyata.
salat. Kemudian saran ini agaknya bisa Berdirilah disamping Bilal dan ajarilah dia
diterima oleh semua orang kemudian Nabi bagaimana mengucapkan kalimat itu. Dia
Muhammad SAW menyetujuinya. harus mengumandangkan adzan seperti itu
Lafal adzan tersebut diperoleh dari dan dia memiliki suara yang amat lantang."
hadits tentang asal muasal adzan dan Lalu akupun melakukan hal itu bersama
iqamah: Bilal." Rupanya, mimpi serupa dialami pula
Abu Dawud mengisahkan bahwa Abdullah oleh Umar ia juga menceritakannya kepada
bin Zaid berkata sebagai berikut: "Ketika Nabi Muhammad, SAW.
cara memanggil kaum muslimin untuk salat Adapun adab melaksanakan azan
dimusyawarahkan, suatu malam dalam menurut jumhur ulama ialah: muazin
tidurku aku bermimpi. Aku melihat ada hendaknya tidak menerima upah dalam
seseorang sedang menenteng sebuah melakukan tugasnya; muazin harus suci
lonceng. Aku dekati orang itu dan bertanya dari hadas besar, hadas kecil, dan najis;
kepadanya apakah ia ada maksud hendak muazin menghadap ke arah kiblat ketika
menjual lonceng itu. Jika memang begitu mengumandangkan azan; ketika membaca
aku memintanya untuk menjual kepadaku hayya ‘ala as-salah muazin menghadapkan
saja. Orang tersebut malah bertanya," muka dan dadanya ke sebelah kanan dan
Untuk apa? Aku menjawabnya, "Bahwa ketika membaca hayya ‘ala al-falah
dengan membunyikan lonceng itu, kami menghadapkan muka dan dadanya ke
dapat memanggil kaum muslim untuk sebelah kiri; muazin memasukkan dua anak
menunaikan salat." Orang itu berkata lagi, jarinya ke dalam kedua telinganya; suara
"Maukah kau kuajari cara yang lebih baik?" muazin hendaknya nyaring; muazin tidak
Dan aku menjawab "Ya!" Lalu dia berkata boleh berbicara ketika mengumandangkan
lagi dan kali ini dengan suara yang amat azan; orang-orang yang mendengar azan
lantang: “Allahu Akbar Allahu Akbar, hendaklah menyahutnya secara perlahan
Vox Edukasi, Vol 7, No 2, Nopember 216 Samsudin, Upaya Peningkatan... 221
dengan lafal-lafal yang diucapkan oleh minasy syahidin" yang artinya "Benarlah
muazin, kecuali pada kalimat hayya ‘ala as- engkau dan baguslah ucapanmu dan saya
salah dan hayya ‘ala al-falah yang keduanya termasuk orang-orang yang menyaksikan
disahut dengan la haula wa la quwwata illa kebenaran itu". Setelah lelaki yang
bi Allah (tidak ada daya dan kekuatan membawa lonceng itu melafalkan adzan,
kecuali dari Allah); setelah selesai azan, dia diam sejenak, lalu berkata: "Kau
muazin dan yang mendengar azan katakan jika salat akan didirikan: “Allahu
hendaklah berdoa: Allahumma rabba hazihi Akbar, Allahu Akbar, Asyhadu alla ilaha
ad-da’wah at-tammah wa as-salati al- illallah, Asyhadu anna Muhammadar
qa’imah, ati Muhammadan al-wasilah wa Rasulullah, Hayya 'alash sholah, Hayya
al-fadilah wab’ashu maqaman mahmuda 'alal falah, Qod qomatish sholah (2 kali),
allazi wa’adtahu (Wahai Allah, Tuhan yang artinya "Salat akan didirikan", Allahu
menguasai seruan yang sempurna ini, dan Akbar, Allahu Akbar, La ilaha illallah”
salat yang sedang didirikan, berikanlah
Begitu subuh, aku mendatangi
kepada Muhammad karunia dan keutamaan
Rasulullah SAW kemudian kuberitahu
serta kedudukan yang terpuji, yang telah
beliau apa yang kumimpikan. Beliaupun
Engkau janjikan untuknya [HR. Bukhari]).
bersabda: "Sesungguhnya itu adalah mimpi
Apabila kita mendengar suara azan, yang benar, insya Allah. Bangkitlah
kita disunnahkan untuk menjawab azan bersama Bilal dan ajarkanlah kepadanya
tersebut sebagaimana yang diucapkan oleh apa yang kau mimpikan agar
muazin, kecuali apabila muazin diadzankannya (diserukannya), karena
mengucapkan "Hayya alash shalah", sesungguhnya suaranya lebih lantang
"Hayya alal falah", dan "Ashsalatu khairum darimu." Ia berkata: Maka aku bangkit
minan naum" {dalam azan Subuh). Bila bersama Bilal, lalu aku ajarkan kepadanya
muazin mengucapkan "Hayya alash shalah" dan dia yang berazan. Ia berkata: Hal
atau "Hayya alal falah", disunnahkan tersebut terdengar oleh Umar bin al-
menjawabnya dengan lafazh "La haula wa Khaththab ketika dia berada di rumahnya.
la quwwata illa billahil 'aliyyil 'azhim" yang Kemudian dia keluar dengan selendangnya
artinya "Tiada daya dan tiada kekuatan yang menjuntai. Dia berkata: "Demi Dzat
kecuali dengan pertolongan Allah".Dan bila yang telah mengutusmu dengan benar,
muazin mengucapkan "Ashsalatu khairum sungguh aku telah memimpikan apa yang
minan naum" dalam azan Subuh, dimimpikannya." Kemudian Rasulullah
disunnahkan menjawabnya dengan lafazh SAW bersabda: "Maka bagi Allah-lah
"Shadaqta wa bararta wa ana 'ala dzalika segala puji."
Vox Edukasi, Vol 7, No 2, Nopember 216 Samsudin, Upaya Peningkatan... 222