Anda di halaman 1dari 4

2/9/2020 Banyak Korban, Pasal 27 UU ITE Perlu Diperjelas

Home Nasional Internasional Ekonomi Olahraga Teknologi Hiburan Gaya Hidup CNN TV LAINNYA
n
Home q Teknologi q Berita Internet TERPOPULER

Banyak Korban, Pasal 27 UU ITE Perlu Diperjelas


Aditya Panji, CNN Indonesia | Senin, 01/09/2014 17:33 WIB

Bagikan :   g h
Banyak Korban, Pasal 27 UU ITE Perlu Diperjelas

Jakarta, CNN Indonesia -- “Ada terlalu banyak orang yang dijerat oleh pasal ini,”
kata Damar Juniarto, Koordinator Regional Southeast Asia Freedom of Expression
Network (SafeNet). LAPAN: Supermoon Pertama 2020 Terjadi
Malam Ini
Hingga Agustus 2014, SafeNet mencatat setidaknya ada 53 orang yang dijerat oleh Teknologi • 2 jam yang lalu
pasal 27 ayat 3 Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan
Transaksi Elektronik (UU ITE). KONSULTASI OTOMOTIF
Penyebab Air Menetes dari
Pasal ini memicu protes dari masyarakat dan aktivis karena dinilai membungkam Knalpot Mobil
kebebasan berekspresi, termasuk di ranah internet. Mereka meminta pemerintah Teknologi
untuk memperjelas makna yang multitafsir dari aturan itu. 29 menit yang lalu

TIPS TEKNO
“Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau 9 Fitur yang Jarang
mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik Diketahui di Google Maps
dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan penghinaan dan/atau Teknologi
pencemaran nama baik,” demikian bunyi pasal tersebut. 8 jam yang lalu

TREN SAINS
Damar mengkritisi beberapa hal terkait UU ITE. Pertama, soal kurangnya sosialisasi
atas UU ITE. Kedua, ada banyak multitafsir dalam UU ITE, termasuk pada pasal 27 Fakta Pohon Pule Si
ayat 3, tentang kata “mendistribusi atau mentransmisikan” informasi elektronik. Pengganti Mahoni di Monas
Teknologi
21 jam yang lalu
Selain itu, Damar berharap pemerintah dapat membatasi penyebaran informasi
elektronik apakah untuk konsumsi pribadi atau publik.

“Kalau orang mengirim SMS itu kan sifatnya pribadi. Kalau mailing list atau media
sosial sifatnya publik. Nah, di UU ITE ini tidak ada batasan mana pribadi dan mana
publik,” ujar Damar saat dihubungi CNN Indonesia, Senin (1/9).

Ia juga mengkritisi kasus pencemaran nama baik di Indonesia yang masuk dalam
ranah pidana dengan ancaman 6 tahun penjaran atau denda Rp 1 miliar. Di Inggris,
Damar berkisah, kasus pencemaran nama baik sudah masuk ranah perdata dan
korban harus membuktikan dirinya benar-benar dirugikan.

“Jika ada korban yang melaporkan kasus pencemaran nama baik, dia harus
membuktikan kerugian yang dialami, misalnya dia menjadi tidak punya pekerjaan
sehingga tak mendapat penghasilan,” lanjut Damar.

Juru bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika, Ismail Cawidu, mengakui


bahwa pasal 27 ayat 3 itu multitafsir. Kemenkominfo berencana memperinci pasal
tersebut dan beberapa kali sudah mendiskusikannya dengan lembaga swadaya
masyarakat.

“Semoga dalam waktu dekat nanti bisa kita detailkan. Baru akan kita proses ketika
anggota DPR sudah ganti,” tutur Ismail kepada CNN Indonesia.

Namun, Damar menyayangkan UU ITE ini tidak masuk dalam Program Legislasi
Nasional (Prolegnas) untuk dibahas oleh DPR periode 2014-2019. Selain SafeNet,
organisasi seperti ICT Watch dan Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (Elsam)
juga mendesak agar UU ITE masuk Prolegnas.

Dari Prita hingga Florence

Prita Mulyasari adalah 'korban' pertama UU ITE —termasuk pasal 27 ayat 3—


setelah ia menulis keluhan pelayanan Rumah Sakit Omni Internasional melalui
email.

Omni Internasional menggugat Prita secara perdata dan pidana. Pengadilan Negeri
Tangerang memenangkan gugatan perdata rumah sakit dan Prita diputus untuk

https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20140901173359-192-2204/banyak-korban-pasal-27-uu-ite-perlu-diperjelas 1/4
2/9/2020 Banyak Korban, Pasal 27 UU ITE Perlu Diperjelas
membayar ganti rugi materiil sebesar Rp 161 juta dan ganti rugi immateriil Rp 100
juta.

Prita ditahan pada 13 Mei 2009 dan menjadi tahanan kota. Kasus ini menyita
perhatian publik sehingga muncul aksi solidaritas “Koin untuk Prita.”

Mahkamah Agung (MA) mengabulkan permohonan Peninjauan Kembali (PK) atas


kasus Prita sehingga ia bebas dari segala tuduhan dan bebas dari hukuman
percobaan 6 bulan penjara.

Kasus terbaru, pasal ini digunakan untuk menahan Florence Sihombing, mahasiswi
pascasarjanan Universitas Gadjah Mada, yang dinilai menghina warga dan kota
Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dalam statusnya di media sosial Path, akhir
Agustus 2014.

“Jogja miskin, tolol, dan tak berbudaya. Teman-teman Jakarta-Bandung jangan mau
tinggal di Jogja,” tulis Florence.

Menurut laporan sejumlah media, kata-kata itu dipublikasi Florence setelah ia


menolak antre pada barisan motor di sebuah stasiun pengisian bahan bakar umum
(SPBU). Ia dilaporkan berada di barisan mobil dan akhirnya petugas menolak
melayani.

Florence resmi ditahan oleh Polda DIY pada Sabtu sore (30/8) setelah dilaporkan
oleh LSM Jangan Khianati Suara Rakyat (Jatisura).

Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik


(UU ITE) digunakan untuk menjerat Florence. Pasal yang dipakai adalah 27 ayat 3 jo
pasal 45 ayat 1, pasal 28 ayat 2 jo pasal 45 ayat 2. Sementara untuk KUHP, pasal
310 KUHP dan pasal 311 KUHP.

Menurut pakar media sosial Yanuar Nugroho, penahanan Florence tidak layak jika
dipidanakan dengan pasal 27 UU ITE.

“Penangkapan Flo ini akan menjadi preseden (lagi dan lagi) dan memberi pesan
salah kepada publik bahwa pasal 27 UU ITE bisa digunakan dan diinterpretasikan
semaunya oleh siapa saja untuk membunuh kebebasan berpendapat,” ujar Yanuar
kepada CNN Indonesia.

Perkara Florence, lanjut Yanuar, tak seharusnya dimanfaatkan untuk memberi


pesan bahwa kesewenang-wenangan dibenarkan dengan dalih aturan.

Aparat penegak hukum sejatinya juga harus memerhatikan hak kebebasan


berekspresi masyarakat. Di Indonesia, kebebasan berekspresi diatur dan dilindungi
oleh pasal 28F UUD 1945 (amandemen ke-2), pasal 19 Deklarasi Universal Hak Asasi
Manusia (Persatuan Bangsa-bangsa/PBB), dan pasal 19 Kesepakatan Internasional
tentang Hak-hak Sipil (PBB).

FOKUS
Aturan Main Media Sosial

Lemahnya Etika Masyarakat di Media Respons Kasus Florence Sihombing


Sosial Dianggap Berlebihan

Bagikan :   g h

ARTIKEL TERKAIT

https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20140901173359-192-2204/banyak-korban-pasal-27-uu-ite-perlu-diperjelas 2/4
2/9/2020 Banyak Korban, Pasal 27 UU ITE Perlu Diperjelas
Lemahnya Etika Masyarakat di Media Respons Kasus Florence Sihombing
Sosial Dianggap Berlebihan
Teknologi Teknologi
5 tahun yang lalu 5 tahun yang lalu

Gerakan Dukung Florence Muncul di Aplikasi Pesan Instan Microsoft


Twitter Ditutup
Teknologi Teknologi
5 tahun yang lalu 5 tahun yang lalu

Nilai Investasi Kabel Laut Telkom 9 September, Apple Ungkap Jam


Tembus Rp 833 Miliar Tangan Pintar?
Teknologi Teknologi
5 tahun yang lalu 5 tahun yang lalu

BACA JUGA

Kronologi Sopir Agya Ajak Ribut Polisi di Tol Angke Motif Penembakan di Thailand Disebut Karena
Nasional • 09 February 2020 16:28 Masalah Pribadi
Internasional • 09 February 2020 15:54

Menang Kontroversial, Jon Jones Cetak Sejarah di UFC INFOGRAFIS: Prediksi Pemenang Piala Utama Oscar
Olahraga • 09 February 2020 16:35 2020
Hiburan • 09 February 2020 16:00

BERITA TERBARU

KONSULTASI OTOMOTIF
Penyebab Air Menetes dari Knalpot Mobil
Teknologi • 29 menit yang lalu

LAPAN: Supermoon Pertama 2020 Terjadi Malam


Ini
Teknologi • 2 jam yang lalu

TIPS TEKNO

9 Fit r ang Jarang Diketah i di Google Maps


https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20140901173359-192-2204/banyak-korban-pasal-27-uu-ite-perlu-diperjelas 3/4
2/9/2020 Banyak Korban, Pasal 27 UU ITE Perlu Diperjelas
9 Fitur yang Jarang Diketahui di Google Maps
Teknologi • 8 jam yang lalu

TREN SAINS
Fakta Pohon Pule Si Pengganti Mahoni di Monas
Teknologi • 21 jam yang lalu

Pelajar Temukan Alat Pencegah Motor


Dikendarai Anak-anak
Teknologi • 21 jam yang lalu

INDEKS BERITA

Menyajikan berita terhangat langsung TELUSURI IKUTI KAMI


melalui handphone Anda
DOWNLOAD SEKARANG Nasional

Internasional
Ekonomi

Olahraga
Teknologi

Hiburan
Gaya Hidup
g h j
CNN TV

© 2020 Trans Media, CNN name, logo and all associated elements (R) and © 2020 Cable News Network, Inc. A Time Warner Company. All rights reserved. CNN and the
CNN logo are registered marks of Cable News Network, Inc., displayed with permission.
Tentang Kami | Redaksi | Pedoman Media Siber | Karir | Disclaimer
CNN U.S. | CNN International | CNN en ESPAÑOL | CNN Chile | CNN México | ‫ | اﻟﻌرﺑﯾﺔ‬日本語 | Türkçe

https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20140901173359-192-2204/banyak-korban-pasal-27-uu-ite-perlu-diperjelas 4/4

Anda mungkin juga menyukai