Anda di halaman 1dari 6

B.

Hasil Belajar Matematika

1. Pengertian Belajar
Menurut teori konstrutivisme Triantina (2012) belajar adalah suatu proses
mengasimilasikan dan mengaitkan pengalaman atau pelajran yang dipelajari dengan pengertian
yang sudah dimilikinya , sehingga pengetahuannya dapat dikembangkan. Belajar sebagai suatu
kegiatan manusia membangun atau menciptakan pengetahuan dengan memberi makna pada
pengetahuannya sesuai dengan pengalamannya.
Pengertian belajar tersebut sejalan dengan pendapat slameto ( 1995:2) bahwa belajar
adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi
dengan lingkungannya.
Ada beberapa pengertian lain tentang belajar baik dilihat dari arti luas maupun sempit.
Dalam pengertian luas, belajar dapat diartikan sebagai kegiatan psiko-fisik menuju ke
perkembangan pribadi seutuhnya. Sedangkan arti sempit, belajar dimaksudkan sebagai
penguasaan materi ilmu pengetahuan yang merupakan sebagai kegiatan menuju terbentuknya
kepribadian seutuhnya.
2. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar matematika dapat dipahami dari dua kata yang membentuknya, yaitu “
hasil” dan “belajar”. Pengertian hasil menunjuk pada suatu perolehan akibat dilakukannya suatu
aktivitas proses yang mengakibatkan berubahnya input secara fungsional. Sedangkan belajar
pada hakikatnya sedangkang belajar pada hakikatnya adalah “ perubahan” yang terjadi pada diri
seseorang setelah berakhirnya melakukan proses belajar. Jadi hasil belajar adalah suatu
perubahan perilaku setelah terjadinya proses belajar mengajar sesuai dengan tujuan
pendidikan.
Istilah hasil belajar dari bahasa Belanda, yaitu prestatie atau dalam bahasa Indonesia
menjadi prestasi yang berarti hasil dan usaha. Hasil belajar merupakan hal yang berhubungan
dengan kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses sedangkan hasil belajar
adalah sebagai hasil yang dicapai seseorang setelah mengalami proses belajar dengan terlebih
dahulu mengadakan evaluasi dari proses belajar yang telah dilakukan. Menurut Nana Sudjana
(2010: 22), hasil belajar merupakan kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah
menerima pengalaman belajar. Hasil belajar tersebut mencerminkan tujuan pada tingkat
tertentu yang berhasil dicapai oleh anak didik (siswa) yang dinyatakan dengan nilai tes atau
angka dan huruf. Hasil belajar tampak sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri
siswa, yang dapat diamati dan diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan, sikap dan
keterampilan.
Hasil belajar atau achievement merupakan realisasi atau pemekaran dari kecakapan-
kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang. John M. Keller memandang hasil
belajar sebagai keluaran dari suatu sistem pemrosesan berbagai masukan yang berupa
informasi. Berbagai masukan tersebut menurut John M. Keller dapat dikelompokkan menjadi
dua macam, yaitu kelompok masukan pribadi ( motivasi, harapan untuk berhasil, integensi dan
penguasaan awal, evaluasi dan kognitif). Dan kelompok masukan yang berasal dari lingkungan
( rancangan dan pengelolaan motivasional, rancangan dan pengelolaan kegiatan belajar serta
rancangan dan pengelolaan ulangan penguatan).

Menurut pemikiran Gagne, hasil belajar berupa:

a. Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk


bahasa .
b. Kemampuan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan lambang.
c. Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarah aktivitas kognitifnya
sendiri.
d. Sikap adaahkemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan penilaian
terhadap objek tersebut.

Benyamin Bloom yang secara garis besar membagi klarifikasi hasil belajar menjadi tiga
ranah yaitu:

a. Ranah Kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam
aspek, yaitu pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi.
Kedua aspek pertama termasuk kognitif rendah dan keempat aspek berikutnya
termasuk kognitif tinggi.
b. Ranah Afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yakni
penerimaan, jawabab, penilaian,organisasi dan internalisasi.
c. Ranah Psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan
bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotorik yakni: gerakan refleks, keterampilan
gerakan dasar, kemampuan persektual, keharmonisasin atau ketepatan, gerakan
keterampilan kompleks, gerakan ekspresif dan interpretatif.

Menurut sugihartono, dkk. (2007: 76), factor yang mepengaruhi hasil belajar dapat
dibedakan menjadi dua macam yaitu:

a. Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar.
Faktor internal tersebut meliputi faktor jasmaniah dan faktor psikologis.
b. Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah factor yang ada di luar individu. Faktor eksternal
meliputi faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor masyarakat.
3. Pengertian Matematika
Istilah belajar matematika berasal dari kata Yunani mathein atau matematika yang
artinya mempelajari. mungkin kata tersebut juga erat hubungannya dengan kata Sanskerta
medha atau widya yang artinya kepandaian, integensi. Hariwijaya (2009: 33) Matematika secara
umum didefinisikan sebagai bidang ilmu yang mempelajari pola dan struktur, perubahan dan
ruang. Secara informal, dapat pula disebut sebagai ilmu bilangan dan angka. Dalam pandangan
formalitas, matematika adalah peneleahan struktur abstrak yang didefinisika secara aksioma
dengan mengunakan logika simbolik dan notasi.
Menurut paling, ide manusia tentang matematika berbeda-beda tergantung pada
pengalaman dan pengetahuan masing-masing. Ada yang mengatakan bahwa matematika hanya
perhitungan yang mecakup tambah,kurang, kali dan bagi. Tetapi ada pula yang melibatkan
topic-topik seperti aljabar, geometrid an trigonometri.
Sedangkan menurut Marsigit(2003) matematika adalah penelusuran pola dan
hubungan; kereativitas yang memerlukan imajinasi, intuisi dan penemuan; kegiatan problem
solving; dan alat komunikasi .
a. Matematika adalah kegiatan penelusuran pola dan hubungan. Implikasi dari pandangan
bahwa matematika merupakan suatu kegiatan penelusuran pola dan hubungan yaitu
memberikan kesempatan siswa untuk melakukan kegiatan penemuan dan penyelidikan
pola-pola untuk menentukan hubungan; memberi kesempatan kepada siswa untuk
melakukan percobaan berbagai cara, mendorong siwa untuk menemukan adanya urutan,
perbedaan, perbandingan dan pengelompokan; mendorong siswa menarik kesimpulan
umum; serta membantu siswa memahami dan menemukan hubungan antara pengertian
satu dengan lainnya.
b. Matematika adalah kreativitas yang memerlukan imajinasi intuisi dan penemuan. Implikasi
dari pandangan ini yaitumendorong inisiatif dan member kesempatan berfikir berbeda,
mendorong rasa ingin tahu, keinginan bertanya, kemampuan menyanggah dan kemampuan
memperkirkan, menghargai penemuan yang diluar perkiraan sebagai hal yang bermamfaat,
mendorong siswa mnemukan struktur dan desain matematika, mendorong siswa
menghargai penemuan siswa lainnya, mendorong siswa berfikir refleksif, dan tidak
menyarankan suatu penggunaan metode tertentu.
c. Matematika adalah kegiatan pemecahan masalah ( problem solving). Implikasi dari
pandangan ini adalah guru perlu menyediakan lingkungan belajr matematika yang
merangsang timbulnya persoalan matematika, membantu siswa memecahkan persoalan
matematika mengunakan caranya sendiri, membantu siswa mengetahui informasi yang
diperlukan untuk memecahkan persoalan matematika, mendorong siswa untuk berfikir
logis, konsisten, sitematis dan mengembangkan sistem dokumentasi/catatan,
mengembangkankempuan dan keterampilan untuk memecahakan persoalan, membantu
siswa mengetahuibagaimana dan kapan menggunakan berbagai alat paraga/ media
pendidikan matematika seperti jangka, kalkulator dan sebagainya.
d. Matematika merupakan alat komunikasi. Implikasi dari pandangan ini bahwa matematika
sebagai alat komunikasi dalam pembelajaran yaitu menorong siswa membuat contoh sifat
matematika, mendorong siswa menjelaskan sifat matematika, mendorong siswa
memberikan alasan perlunya kegiatan matematika, mendorong siswa membicarakan
persoalan matematika, mendorong siswa membaca dan menulis matematika, menghargai
bahas ibu siswa dalam membicarakan matematika.
4. Pengertian Hasil Belajar Matematika
Hasil belajar matematika adalah kemampuan yang dimiliki siswa terhadap pelajaran
matematika yang diperoleh dari pengalaman dan latihan selama proses belajar mengajar yang
menggambarkan penguasaan siswa terhadap materi pelajaran matematika yang dapat dilihat
dari nilai matematika dan kemampuannya dalam memecahkan masalah-masalah matematika.
Menurut setiawan (2014) hasil belajar matematika adalah pengetahuan yang didapat
dari pola rutinitas mempelajari mtematika. Sedangkan menurut Ahira (2009) hasil belajar
matematika merupakan hasil yang dapat diukur dari suatu usaha untuk tahu sejauh apa
kesuksesan belajar dalam penguasaan kompetensi dibagian matematika. Pendapat tersebut
sejalan dengan pendapat Solihin (2013) bahwa hasil belajar matematika merupakan
kemampuan-kemapuan yang dimiliki siswa setelah dia menerima proses belajar matematikanya.
Berdasarkan pengertian belajar, hasil belajar dan matematika dapat disimpulakan bahwa hasil
belajar matematika merupakan tingkat keberhasilan atau penguasaan siswa terhadap mata
pelajaran matematika setalah melakukan proses belajar mengajar terlihat dari hasil atau nilai
yang diperoleh.
5. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Matematika
Berhasil atau tidaknya seseorang dala belajar disebabkn beberapa faktor yang
mempengaruhi pencapaian hasil belajar yaitu :
a. Faktor Internal (dari dalam individu yang belajar)
Faktor yang mempengaruhi kegiatan belajar ini lebih ditekankan pada faktor dari dalam
individu yang belajar. Adapun faktor yang mempengaruhi kegiatan tersebut adalah
faktor psikologis, antara lain yaitu: motivasi, perhatian, pengamatan, tanggapan dan lain
sebagainya.
b. Faktor Eksternal (dari luar individu yang belajar). Pencapaian tujuan belajar perlu
diciptakan adanya sistem lingkungan belajar yang kondusif. Hal ini akan berkaitan
dengan faktor dari luar siswa. Adapun faktor yang mempengaruhi adalah mendapatkan
pengetahuan, penanaman konsep dan keterampilan, dan pembentukan sikap.
6. Penilaian Hasil Belajar Matematika
Penilaian merupakan tindakan atau proses untuk menentukan segala sesuatu. Penilaian
adalah suatu proses dalam menentukan suatu derajat keberhasilan sehingga kedudukan siswa
dapat diketahui, apakah sudah menguasai tujuan instruksional ataukah belum.

Adapun tujuan penilaian hasil belajar adalah :

a. Untuk mengetahui tingkat penguasaan peserta didik terhadap materi yang


diberikan.
b. Untuk mengetahui kecakapan, motivasi, bakat, minat dan sikap peserta didik
terhadap program pembelajaran.
c. Untuk mengetahui tingkat kemajuan dan kesesuaian hasil belajar peserta didik
dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah ditetapkan.
d. Untuk mengdiagnosis keunggulan dan kelemahan peserta didik dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran.
e. Untuk seleksi, yaitu memilih dan menentukan peserta didik yang sesuai dengan jenis
pendidikan tertentu.
f. Untuk menentukan kenaikan kelas.
g. Untuk menempatkan peserta didik sesuai dengan potensi yang dimiliki.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa penilaian hasil belajar matematika
adalah kegatan yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana proses belajar dan
pembelajaran telah dikuasai dan dimengerti siswa.

Refrensi :
1. https://media.neliti.com/media/publications/176870-ID-pengaruh-gaya-belajar-terhadap-
hasil-bel.pdf
2. Repo.iain-tulungagung.ac.id>…PDF hasil web 14 BAB II kajian teori hasil belajar matematika
dan definisi hasil belajar
3. Sc.syekhnurjati.ac.id>risetmhsPDF BAB II kajian pustaka

Anda mungkin juga menyukai