Anda di halaman 1dari 7

PENGGUNAN SAFETY GLASS AGAR

KACA TIDAK MUDAH PECAH

Disusun Oleh:

Adzdzaniyha Brenda Kurnia

1602194016

Exploration C / DP19

DESAIN PRODUK
FAKULTAS INDUSTRI KREATIF
UNIVERSITAS TELKOM
2020
Abstrak
Pelindung kaca yang digunakan ada beberapa macam kaca yaitu kaca laminated, kaca
bening (clear glass), kaca tempered (tempered glass). Kaca laminasi (kaca laminated) juga
cocok digunakan area pada kaca pelindung untuk memberi keamanan lebih, akan tetapi kaca
laminasi ini lebih sering diugnakan pada penutup atap, jendela skylight, dan dinding kolam
renang. Kaca ini mempunyai ketebalan sendiri. Kaca jenis ini terlihat retak pada permukaannya
ketika seluruh permukaannya sudah retak, maka kaca laminasi tersebut tetap berbentuk lembaran
dan tetap terpasang pada rangkanya. Dalam pembuatan ini juga menggunakan kaca-kaca pecahan
yang disebut kullet. Keberadaan kullet sendiri berfungsi untuk menurunkan titik didih kaca, dan
untuk mengurangi penggunaan bahan bakar dalam proses produksi. Kaca pada umumnya sudah
luas digunakan karena komponen yang menyusunnya membuat kaca bersifat transparan dan
dapat dan dapat tembus cahaya. Dalam pembuatan ini juga menggunakan kaca-kaca pecahan
yang disebut kullet. Keberadaan kullet sendiri berfungsi untuk menurunkan titik didih kaca, dan
untuk mengurangi penggunaan bahan bakar dalam proses produksi. Kaca pada umumnya sudah
luas digunakan karena komponen yang menyusunnya membuat kaca bersifat transparan dan
dapat dan dapat tembus cahaya
Kata kunci: Kaca Pelindung, Kaca Laminated, bahan pelindung
Pendahuluan
Kaca adalah suatu bahan anorganik hasil peleburan beberapa bahan dasar yang
didinginkan samapai fasa padat. Pasir silika merupakan salah satu dari bahan utamanya. Kaca
merupakan salah satu dari bahan utamanya. Kaca adalah material pada (tembus pandang),
biasanya rapuh. Penggunaan kaca ini dapat diaplikasin sebagai elemen bangunan. Elemen
bangunan kaca bisa dijadikan sebagai suatu yang bermanfaat, misalnya aquarium, vas bunga, dll.
Pada pembuatan mebel furniture yang biasanya sering dipakai oleh manusia.
Beberapa bahan kaca yang melindugi kaca agar tidak mudah pecah. Beberapa kaca ini
yang baisanya dipakai ini berfungsi sebagai estetika terahadap ruang tertentu. Kaca ini biasanya
digunakan untuk bangunan pada khususnya rumah tinggal yang mempunyai bebrbagai cukup
beragam.
Kaca laminated adalah kaca pelindung atau yang biasa disebut dengan safety glass.
Penggunaan kaca laminated proses ini menggabungkan 2 kaca menjadi 1 dengan material
interlayer film, ada beberapa factor fitur safety yang menjadi kaca lebih melekat pencegahan dan
pelindung terhadap jatuh atau robohnya kaca ke lantai. Kaca yang biasanya dipakai ini akan
beresiko pecah yang bisa melukai manusia pada saat melakukan aktivitas sehariannya seperti
kaca kanopi.
Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang bahan kaca sebagai pelindung agar tidak pecah
2. Untuk mengetahui mengolah bahan kaca pelindung
3. Untuk mengetahui manfaat pelindung kaca
Manfaat
1. Memberikan ide kreatif dalam bahan pembuatan kaca sebagai pelindung agar tidak pecah
2. Mengetahui manfaat kaca pelindung
3. Mengetahui cara pengolahan bahan kaca pelindung
Metode dan Pendekatan
Metode yang digunakan yaitu review dan metode deskriptif kualitatif. Metode yang
digunakan dalam desain dengan berdasarkan penalaran struktur Analisa dan penilitian empiris,
beserta indentifikasi hal yang mendukung metoda. Dengan sumber data berupa data sekunder
yang didapat dari studi kepustakaan. Pada metodelogi ini mengumpulkan data yang didasarkan
pada data-data artikel, dimana dapat diperoleh hasil dari data penelitian sebelumnya maupun dari
literatur seperti buku jurnal dan juga media online lainnya.
Metode analisis deskriptif kualitatif adalah menganalisis, menggambarkan, dan
meringkas berbagai kondisi, situasi dari berbagai data yang dikumpulkan berupa hasil yang
diteliti yang terjadi.
Pembahasan
Kaca merupakan bahan cair yang menjadi padat setelah dilakukan proses pendinginan.
Kaca merupakan produk industri yang banyak manfaatnya dan digunakan dalam kehidupan
sehari- hari. Kaca sendiri sudah lama dikenal oleh manusia, dan sudah mengenal bahan
pembuatan kaca itu sendiri. Industri kaca di Indonesia sendiri sudah lama berkembang dan
beberapa kali mengalami hambatan dalam perkembangan Industri ini. Kaca merupakan bahan
cair yang menjadi padat setelah dilakukan proses pendinginan. Kaca merupakan produk industri
yang banyak manfaatnya dan digunakan dalam kehidupan sehari- hari. Kaca sendiri sudah lama
dikenal oleh manusia, dan sudah mengenal bahan pembuatan kaca itu sendiri. Industri kaca di
Indonesia sendiri sudah lama berkembang dan beberapa kali mengalami hambatan dalam
perkembangan Industri ini.
Dalam pembuatan ini juga menggunakan kaca-kaca pecahan yang disebut kullet.
Keberadaan kullet sendiri berfungsi untuk menurunkan titik didih kaca, dan untuk mengurangi
penggunaan bahan bakar dalam proses produksi. Kaca pada umumnya sudah luas digunakan
karena komponen yang menyusunnya membuat kaca bersifat transparan dan dapat dan dapat
tembus cahaya. Kaca memiliki permukaan yang lembut dan licin hal ini dikarenakan setelah
dilakukan tahap pendinginan tidak dipaksakan membuang kristalnya, dan megikuti tekanan
permukaanya sehingga jika dilihat secara mikroskpis permukaannya lembut. Bahan- bahan dasar
dan penunjang inilah yang menyebabkan kaca terlihat bening dan tahan walaupun dapat
menyerap cahaya.
Selain itu dalam pembuatan kaca sendiri untuk sampai ke tangan konsumen melalui
beberapa proses yaitu proses pencampuran bahan (Mixing), peleburan kaca (melting),
pembentukan kaca, pemotongan kaca sesuai kebutuhan, dan terakhir proses pengepakan kaca.
Setiap proses dalam pembuatan kaca ini dilakukan dengan teliti agar kaca yang dihasilkan dapat
berkualitas dan bermutu baik ditangan konsumen. Dalam proses pembuatan kaca sendiri juga
ditambahkan beberapa bahan kimia yang berguna untuk menjaga kualitas kaca dari reaksi- rekasi
kimia yang terjadi dan untuk menjaga agar kaca dapat tahan lama dan bermutu.
Proses laminasi adalah proses menempelkan 2 kaca menjadi 1 kesatuan permanen dengan
menggunakan interlayer film ditengah kedua kaca tersebut. Prinsip proses kerja laminasi adalah
dengan memanaskan interlayer film yang dijepit ditengah 2 kaca, setelah dipanaskan, kaca dan
film tersebut akan di proses pressuring atau proses vacuuming (tergantung dari spesifikasi dari
mesin laminasi). Kaca laminated dikategorikan sebagai safety glass karena jika salah satu kaca
pecah, maka film interlayernya akan menjadi material yang akan menahan kaca tersebut untuk
tidak roboh dan melukai orang maupun merusak material lain.
Proses security film adalah proses menempelkan security film ke kaca yang akan
dijadikan pelapis dinding atau kaca yang menempel ke tembok (yang sudah difinish backing
triplek atau GRC board). Sehingga ketika kaca tersebut pecah, akan ditopang pecahan kacanya
karena kaca tersebut menempel secara erat dengan security film tersebut. Dengan proses security
film, kaca tidak perlu melalui proses laminasi sehingga bisa membuat kaca single glass menjadi
safety glass.Proses security film adalah proses yang paling tepat dipakai untuk kaca-kaca tipis (5
mm) seperti cermin atau back painted glass yang menempel di dinding partisi tembok atau di
plafond untuk membuat kaca tersebut menjadi safety. Dalam kasus cermin, alasan utamanya
karena cermin tidak bisa diproses tempering, dan jika dilaminasi akan membuat cermin tersebut
menjadi terlalu tebal dan berat. Sedangkan dalam kasus kasus back painted glass, dengan proses
tempered hasil warna dari kaca tersebut akan bergelombang, dan jika dilaminasi akan membuat
kaca back painted glass akan menjadi terlalu berat.
Pelindung kaca yang digunakan ada beberapa macam kaca yaitu kaca laminated, kaca
bening (clear glass), kaca tempered (tempered glass). Kaca laminasi juga cocok digunakan area
pada kaca pelindung untuk memberi keamanan lebih, akan tetapi kaca laminasi ini lebih sering
diugnakan pada penutup atap, jendela skylight, dan dinding kolam renang. Kaca ini mempunyai
ketebalan sendiri. Kaca jenis ini terlihat retak pada permukaannya ketika seluruh permukaannya
sudah retak, maka kaca laminasi tersebut tetap berbentuk lembaran dan tetap terpasang pada
rangkanya.
Kesimpulan
Kaca merupakan bahan yang padat dan transparan sehingga banyak digunakan
masyarakat dalam membantu kegiatan sehari- hari, walaupun secara fisika kaca merupakan zat
cair yang berubah padat saat didinginkan. Selain itu salah satu bahan utama pembuatan kaca
yaitu Pasir silika, walaupun ada beberapa bahan penyusun lainnya yang menyusunya dalam
proses pembuatan kaca. Proses pembuatan kaca dilakukan dalam 5 tahap yaitu : pencampuran
bahan baku, peleburan kaca, pembentukan kaca , pemotongan kaca, dan pengepakan kaca.
Limbah kaca secara umum sendiri akan menyebabkan dampak negative jika tidak ditangani dan
kelola secara khusus, namun limbah kaca akan memberikan dampak positif jika dikelola dengan
baik dan terstruktur, serta akan menjadi sesuatu yang menguntungkan bagi mereka yang
memanfaatkannya.
Daftar Pustaka
https://www.academia.edu/7018075/MAKALAH_PROSES_PEMBUATAN_KACA
https://himalayaabadi.com/id/smart-glass-dan-smart-film-2/
https://www.rumahmaterial.com/2016/10/kaca-laminated-yang-aman-melindungi.html
http://etheses.uin-malang.ac.id/1960/7/10520021_Bab_3.pdf

Anda mungkin juga menyukai