Anda di halaman 1dari 2

TUGAS 3 ILMU PERUNDANG-UNDANGAN

Kerjakan soal di bawah ini dengan singkat dan jelas. Jawaban yang
hanya mengambil dari internet (plagiat) tidak akan mendapatkan nilai
maksimal. Sertakan referensi dalam mengutip.

Submit (unggah) pada tempat yang sudah disediakan dan tidak melebihi
waktu yang telah ditentukan.

1. Demo Buruh Tolak Omnibus Law di Jatim, Jokowi Diminta Terbitkan Perppu 

Sekitar 750
orang dari Serikat Pekerja Kimia, Energi dan Pertambangan Serikat Pekerja Selu
ruh Indonesia (SPKEP SPSI) demo di depan Gedung
DPRD Jawa Timur. Mereka menuntut Presiden Joko
Widodo mengeluarkan Perppu sebagai pengganti Undang-Undang omnibus
law cipta kerja. Pantauan detikcom di lokasi sekitar pukul 13.30
WIB, ratusan buruh dari SPKEP
SPSI mulai berdatangan. Ratusan buruh tersebut berasal dari beberapa kawasa
n industri di
Surabaya. Seperti Rungkut Industri, Margomulyo dan Karangpilang. Enam perwa
kilan buruh yang menaiki mobil komando bergantian berorasi di hadapan ratusan 
buruh. Para buruh merasa dizalimi saat RUU omnibus
law Cipta Kerja disahkan jadi UU. Andika, perwakilan SPKEP SPSI
yang ada di mobil komando menyatakan, anggota DPR
RI telah mengkhianati rakyat. Ia meminta seluruh buruh tidak memilih partai politi
k yang turut mengesahkan RUU tersebut. "Kosongkan suara partai yang menduk
ung RUU Omnibus
Law saat Pemilu 2024 nanti. Tanggal 8 nanti, kita lumpuhkan Surabaya," ujarnya 
di atas mobil komando, Selasa (6/10/2020). Andika menyindir anggota DPR RI
yang selama ini melangsungkan reses di dapilnya masing-
masing tidak menyerap aspirasi masyarakat. "Dana
reses katanya untuk serap aspirasi masyarakat. Tapi mengesahkan RUU ini sam
a saja tidak mendengar rakyat," imbuhnya. Andika menegaskan, selama Omnibu
s Law ada,
haram memilih parpol yang mendukung UU tersebut. Ia juga meminta Presiden J
okowi menerbitkan Perppu (Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang), 
sebagai pengganti UU Omnibus law cipta kerja.
“Haram memilih Parpol yang mendukung UU tersebut. Ada
2 parpol yang tidak mendukung. Apakah murni memperjuangkan hak pekerja, at
au mengamankan konstituen di 2024. Kita
gak tahu tujuannya. Tapi kita minta Pak Presiden untuk mengeluarkan Perppu," t
ambahnya. Hingga pukul 14.30 WIB, massa masih berada di Gedung
DPRD Jatim. Ada
15 perwakilan buruh yang memasuki gedung untuk beraudiensi dengan perwakil
an DPRD Jatim 
Pertanyaan: 

Rincikanlah alasan pembentukan Peraturan Pemerintah Penganti Undang-
Undang (Perpu). 

2. UU Kehutanan Sudah Tidak Sesuai, DPR Siapkan Naskah Akademik 

 Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Viva Yoga Mauladi, menilai, Undang-


Undang No. 41 Tahun 1999 sebagaimana diubah dengan UU
No.19 Tahun 2004 tentang Kehutanan, sudah tidak sesuai dengan prinsip pengu
asaan dan pengurusan hutan. Kepala Badan Keahlian Dewan
(BKD), Jhonson Rajagukguk menyerahkan naskah akademik (NA) perubahan ke
dua atas Undang-Undang No.
41 Tahun 1999 tentang Kehutanan. Menurut Yoga, begitu ia biasa disapa, dalam 
perkembangannya, banyak masalahan dalam pengimplementasian Undang-
Undang tersebut, seperti berkurangnya luas hutan, alih fungsi kawasan hutan, ke
bakaran hutan, perubahan hutan dan konflik dengan masyarakat hukum adat. Se
lain itu, Undang-Undang Kehutanan juga memiliki disharmonis dengan Undang-
Undang lainnya dan adanya beberapa putusan Mahkamah Konstitusi yang perlu 
disesuaikan dengan keberlakuan UU Kehutanan ke depan.
“Segala permasalahan, perkembangan dan kebutuhan hukum dalam penyelengg
araan kebutuhan tersebut harus direspons dan diakomodasi dalam bentuk Perat
uran Perundangan Kehutanan yang lebih komprehensif dan mampu menjawab k
ebutuhan penyelenggaraan kehutanan. Oleh karena itu, Komisi IV DPR
RI bersama pemerintah telah menyepakati revisi RUU Kehutanan tersebut untuk 
masuk dalam program legislasi nasional periode Tahun 2018-2019
pada Nomor Urut 66 dari 169
RUU Prolegnas yang ada,” ujar Viva, saat memimpin RDP Komisi IV
DPR dengan Jhonson, di ruang rapat Komisi IV DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu
(4/4/2018). Dijelaskan politisi PAN ini, hutan sebagai salah satu sumber daya ala
m dalam pengelolaannya harus sejalan dengan sesuai konstitusi. Artinya penyel
enggaraan kehutanan harus mengandung jiwa dan semangat kerakyatan, keadil
an, dan berkelanjutan. 

 Pertanyaan: 

Uraikanlah tujuan dan landasan dalam pembentukan suatu naskah akademik


(NA). 

Anda mungkin juga menyukai