Anda di halaman 1dari 3

https://tirto.

id/penyebab-demo-mahasiswa-hari-ini-dan-respons-jokowi-soal-ruu-kuhp-eiAV

Penyebab Demo Mahasiswa Hari Ini dan Respons Jokowi soal RUU KUHP Ribuan
mahasiswa dari berbagai melakukan aksi di depan Gedung DPR RI menolak pengesahan
RUU KUHP dan berbagai RUU yang dinilai kontroversial, melemahkan demokrasi dan
pemberantasan korupsi, Jakarta, Senin (23/9/2019). tirto.id/Andrey Gromico. Oleh: Addi M
Idhom - 23 September 2019 Dibaca Normal 4 menit Ribuan mahasiswa di berbagai kota,
seperti Jakarta, Jogja, Bandung, Purwokerto dan lainnya hari ini menggelar demonstrasi
menolak RUU KUHP, revisi UU KPK dan sejumlah RUU bermasalah lainnya. tirto.id - Demo
mahasiswa hari ini meletup di banyak kota. Ribuan mahasiswa berdemonstrasi di Jakarta,
Jogja, Bandung, Malang, Balikpapan, Samarinda, Purwokerto dan lainnya. Demo di
berbagai kota itu menyuarakan tuntutan hampir sama, terutama menolak RUU KUHP dan
Revisi UU KPK. Demo mahasiswa yang digelar di banyak kota pada Senin, 23 September
2019, tersebut membuat tagar "Saatnya People Power" menjadi trending topic dunia di
twitter. Hingga pukul 16.40 WIB hari ini, tagar itu disebut dalam 47.500 twit. Tagar "Gejayan
Memanggil" dan "Mosi Tidak Percaya" pun sempat menjadi trending topic di Twitter
Indonesia. Sampai pukul 14.16 WIB, terdapat 7.583 twit soal Gejayan Memanggil dan
15.100 twit dengan hashtag #MosiTidakPercaya. Kedua tagar muncul karena hari ini demo
ribuan mahasiswa di Gejayan, Jogja dan banyak kota lain menyoroti kinerja DPR dalam
perumusan undang-undang. Demo Mahasiswa Tolak RUU KUHP dan Revisi UU KPK
Penyebab utama demo ribuan mahasiswa di sejumlah kota hari ini, adalah kekecewaan
pada isi sejumlah rancangan beleid yang sudah dibahas pemerintah dan DPR, seperti RUU
KUHP dan UU KPK hasil revisi. Berikut rincian tuntutan dan jalannya demo di sebagian kota
besar hari ini: 1. Demo Mahasiswa di Jakarta Mahasiswa dari sejumlah kampus pada hari ini
kembali menggelar demonstrasi di depan Gedung DPR RI. Mereka berasal dari Universitas
Indonesia, UIN Jakarta, Universitas Al-Azhar, Universitas Kristen Indonesia dan beberapa
kampus lain. Pekan kemarin, ribuan mahasiswa juga menggelar aksi serupa di Jakarta.
Baca juga: Ribuan Mahasiswa Protes ke DPR, PMII Malah Demo KPK Massa mahasiswa
yang berdemo di depan Gedung DPR hari ini menolak pengesahan RUU KUHP, Revisi UU
KPK, RUU Pertanahan, RUU Minerba, RUU Ketenagakerjaan, serta RUU Sumber Daya Air.
Mereka menilai isi revisi UU KPK, RUU KUHP dan rancangan beleid lainnya, mencederai
demokrasi. Massa mahasiswa bahkan meneriakkan jargon seperti: "DPR Fasis,
Antidemokrasi." Massa aksi juga meneriakkan tuntutan: "Cabut RUU, Darurat Demokrasi."
Penggalangan dana publik untuk mendukung aksi mahasiswa yang menyuarakan protes
bertajuk ‘Reformasi Dikorupsi’ di Gedung DPR pada 23-24 September 2019 juga dilakukan
melalui laman kitabisa.com. Penggalangan dana itu menembus Rp53 juta per pukul 17.30
WIB hari ini. “Ini menunjukkan aksi mahasiswa tak ditunggangi siapa pun. Entah taipan atau
cukong. Dana ini dari rakyat biasa. Gerakannya organik. Siapa pun bisa berkontribusi.
Donatur juga paling besar Rp1 juta dan hanya satu,” ujar Perwakilan penggalang dana,
Ananda Wardhana Badudu. 2. Demo Mahasiswa di Jogja Sejak Minggu malam kemarin,
seruan 'Gejayan Memanggil' bertebaran di aplikasi pesan WhatsApp dan sejumlah platform
media sosial. Seruan itu merupakan ajakan kepada ribuan mahasiswa di Jogja untuk turun
ke jalan dan menolak pengesahan revisi UU KPK, RUU KUHP dan sejumlah draf rancangan
UU bermasalah lainnya. Baca juga: Demo Jogja Hari Ini Diwarnai "Tempat Sampah DPR"
Beberapa rektorat kampus di Yogyakarta, seperti UGM, UNY, USD, UKDW dan UIN Sunan
Kalijaga sempat merespons 'Gejayan Memanggil' dengan merilis pernyataan tidak terlibat
dan mendukung aksi itu. Meskipun begitu, ribuan mahasiswa dari berbagai kampus tersebut
tetap berdemontrasi. Ribuan mahasiswa berjalan menyemut dari kampus masing-masing
dan berkumpul di pertigaan antara jalan Gejayan (Affandi) dan jalan Colombo, Senin siang.
Aksi yang diinisiasi Aliansi Rakyat Bergerak ini juga melibatkan aktivis LSM dan masyarakat
sipil. “Dalam konsolidasi ada belasan mahasiswa dari berbagai kampus di Yogyakarta. Aksi
ini murni dari masyarakat. Ada pelajar dan pekerja. Ini gerakan organik,” kata koordinator
aksi itu, Nailendra. Aliansi itu menyuarakan 7 tuntutan. Tiga di antaranya: menolak
pengesahan RKUHP, mendesak revisi UU KPK yang baru, menolak pasal-pasal di RUU
Ketenagakerjaan yang tidak memihak buruh. Baca juga: RKUHP Rasa Kolonial: Pasal
Penghinaan Presiden Dihidupkan Kembali Empat tuntutan lainnya: menolak pasal-pasal di
RUU Pertanahan yang mengkhianati semangat reforma agraria, mendesak RUU
Penghapusan Kekerasan Seksual segera disahkan, meminta negara mengadili elite yang
merusak lingkungan dan menuntut penangkapan aktivis dihentikan. Aliansi pun menyatakan
mosi tidak percaya kepada DPR dan elite politik. Mereka menilai isi RKUHP mengebiri
demokrasi. "RKUHP membungkam demokrasi dan Hak Asasi Manusia," tulis aliansi. 3.
Demo Mahasiswa di Purwokerto Sekitar 1500-an massa dari berbagai kampus pun
berdemonstrasi atas nama Aliansi Mahasiswa Banyumas di depan Gedung DPRD
Kabupaten Banyumas, Purwokerto, Jawa Tengah, hari ini. Aksi itu pun menyuarakan
penolakan terhadap pengesahan RUU KUHP dan revisi UU KPK. Baca juga: YLBHI Duga
Ada Barter Kepentingan dalam Pembahasan RKUHP Sebagaimana laporan Antara, ribuan
mahasiswa di Purwokerto membawa berbagai poster berisi tulisan dukungan terhadap KPK,
penolakan terhadap RKUHP dan UU KPK hasil revisi, di aksi itu. Salah satu perwakilan
mahasiswa, Hanifudin menegaskan aliansinya juga mendesak Presiden Joko Widodo
menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) KPK. 4. Demo
Mahasiswa di Malang Di depan DPRD Kota Malang, ribuan mahasiswa hari ini
berdemonstrasi dengan isi tuntutan tidak jauh berbeda dari rekan mereka di kota lain. Salah
satu koordinator aksi itu, Reni Eka Mardiana menyatakan demo itu menuntut DPR mencabut
draf RUU KUHP, RUU Ketenagakerjaan, RUU Pertanahan dan RUU PAS
(Pemasyarakatan) yang selama ini dinilai bermasalah. Mereka juga mendesak Jokowi
menerbitkan Perppu untuk menggantikan UU KPK hasil revisi dan UU SDA. Mereka juga
meminta DPR mengesahkan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual (PKS). “Harapan kami,
[aksi ini] bisa memberikan semangat ke rekan-rekan di Jakarta, agar tidak kendor
menyuarakan ini,” kata Reni di Malang, seperti dilansir Antara. 5. Demo Mahasiswa di
Bandung Seribuan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Bandung hari ini pun
menggelar demo di depan Gedung DPRD Jawa Barat. Tuntutan mereka tidak jauh berbeda
dari rekannya di kota-kota lain. "Hari ini, walaupun kita dari kampus yang berbeda tapi
memiliki satu tujuan yang sama, yakni kita menolak revisi UU KPK, RUU KUHP, RUU PAS
dan RUU Pertanahan," kata Presiden Mahasiswa UNPAS, Fauzan Rizky Bayu Pratama di
sela-sela unjuk rasa, sebagaimana diberitakan Antara. Baca juga: Pasal 414 RKUHP: Kental
Kriminalisasi & Mempersulit Pencegahan HIV Aksi ribuan mahasiswa asal 25 kampus itu
masih berlangsung hingga pukul 18.00 WIB, Senin petang. Mereka berharap bisa masuk ke
gedung DPRD Jabar guna menyuarakan tuntutannya. 6. Demo Mahasiswa di Samarinda
dan Balikpapan Di Samarinda, mahasiswa dari berbagai kampus hari ini pun mendatangi
Gedung DPRD Kalimantan Timur, guna menyuarakan tuntutan serupa. Mereka mendesak
Jokowi menerbitkan Perppu KPK. “[...] Kami menolak RUU KUHP, dan menolak revisi
undang-undang yang melemahkan demokrasi, dan kami menolak kembalinya rezim Orde
Baru,” kata juru bicara massa aksi, Sayid Ferhat Hasyim seperti dilansir Antara. DPRD
Balikpapan pun didatangi ratusan massa mahasiswa dari sejumlah kampus yang menolak
RKUHP dan revisi UU KPK. Juru bicara massa aksi, Angkit Wijaya pun meminta Jokowi
menerbitkan Perppu KPK. “Kami merasa UU KPK yang sudah direvisi, mengebiri
independensi KPK dalam memberantas korupsi. Kami harap tuntutan kami didengarkan
baik-baik oleh DPR RI sehingga tidak ada lagi gerak-gerakan atau perbuatan yang
mengecewakan rakyat Indonesia,” ujar Angkit. Respons Jokowi soal Penolakan terhadap
RUU KUHP Pada Senin sore, Presiden Jokowi menyatakan telah meminta DPR RI agar
menunda pengesahan RUU KUHP dan tiga RUU lainnya. Jokowi berharap pengesahan
sejumlah RUU itu dilakukan DPR periode 2019-2024. Dia menyatakan hal ini dalam
konferensi pers di Istana Merdeka, Jakarta usai bertemu dengan pimpinan DPR dan
sejumlah fraksi. "Sekali lagi, RUU Minerba, RUU Pertanahan, RUU Pemasyarakatan, RUU
KUHP, itu ditunda pengesahannya. Untuk kita bisa mendapatkan masukan-masukan,
mendapatkan substansi-substansi yang lebih baik, sesuai dengan keinginan masyarakat,"
kata Jokowi, demikian dikutip dari Antara. Baca juga: Dalih Yasonna Laoly soal Pasal
Penghinaan Presiden di RKUHP Setelah bertemu Jokowi, Wakil Ketua Komisi III Mulfachri
Harahap mengatakan DPR memang tidak akan mengambil keputusan soal pengesahan
RKUHP pada sidang paripurna Selasa besok. Namun, kata dia, masih ada tiga sidang
paripurna sampai 30 September 2019. Dia mengakui ada forum lobi antara pemerintah dan
DPR untuk memutuskan nasib RKUHP hingga 30 September mendatang. “[....] Sampai
tanggal 30 September, DPR RI akan memonitor terus apa yang terjadi di tengah-tengah
masyarakat,” ucap Mulfachri seperti dilansir laman Setkab. “DPR yang sekarang masih akan
bertugas sampai dengan tanggal 30 September. Sampai dengan tanggal 30 akan ada 3 kali
rapat paripurna lagi. Nanti kita putuskan kira-kira nasib RUU KUHP itu akan seperti apa,” dia
menambahkan. Mulfachri pun menegaskan Presiden Jokowi tidak menolak RKUHP,
melainkan meminta pengesahan rancangan undang-undang itu ditunda. Baca juga artikel
terkait AKSI GEJAYAN atau tulisan menarik lainnya Addi M Idhom (tirto.id - Politik)

Baca selengkapnya di artikel "Penyebab Demo Mahasiswa Hari Ini dan Respons Jokowi
soal RUU KUHP", https://tirto.id/eiAV

Anda mungkin juga menyukai