Analisis pelaksanaan demo

Mahasiswa yang melakukan aksi demo dijalanan itu bertujuan para mahasiswa
menuntut ke DPR dan pemerintah esekutif agar RKUHP yang bermasalah dibatal
kan . Demo yang dilakukan beberapa minggu yang lalu berjalan kondusif meski
ada beberapa kerusakan yang terjadi salah satunya kerusakan beberapa taman di
jalan depan DPRD.
pada dasar nya demo adalah salah satu bentuk penggunaan hak warga Negara
untuk berekspresi dan menyampaikan pendapat dimuka umum. Dengan jalan nya
pergerakan massa dari satu golongan maupun bersama golongan lain yang
mempunyai satu visi dan tujuan yaitu menyuarakan tuntutan kepada pihak yang
menjadi sumber primer dari masalah yang mereka kritisi.
Pendapat saya , peran mahasiswa pada demo di jalanan merupakan salah satu
bentuk perwakilan suara kekecewaan rakyat kebanyakan terhadap RKUHP yang
dinilai mengada ada dan terkesan mempunyai sekunderitas kepentingan, dimana
urusan rakyat umum dikesampingkan dan mengutamakan urusan elit ( pejabat )
Secara garis besar tuntutan para mahasiswa itu sama. Para mahasiswa yang
berdemo turun dijalan meminta presiden jokowi dodo membatalkan revisi undang
– undang komisi Pemberantasan Korupsi ( revisi UU KPK ) dan rancangan kitab
Undang – Undang Hukum Pidana ( RKUHP ).
Protes juga disuarakan terhadap RUU pertanahan dan RUU pemasyarakatan.
Sejumlah RUU tersebut dianggap tak sesuai dengan amanat reformasi, salah satu
contoh nya terdapat di nomer 340 dalam pasal RUU KUHP yang berbunyi :
seseorang yang memelihara hewan tanpa pengawasan sehingga bisa
membahayakan orang atau hewan lainnya dapat dipidana paling lama 6 bulan
,Serta ayam peliharaan masuk dan makan dikebun orang denda Rp 10 juta rupiah.
Lalu ada juga pasal kontroversial RUU KUHP yang berbunyi : Suami perkosa istri
sendiri dipenjara 12 tahun lamanya.
Ada juga dalam pasal RUU KUHP nomer 218 ayat 1 yang berbunyi : bahwa setiap
orang yang menyerang kehormatan atau harkat dan martabat diri presiden atau
wakil presiden dapat dipidana. Bahkan hukuman nya paling lama 3 tahun , 6 bulan
penjara